1. Caranya menghadapi konflik.
Kata2 kasar, kekerasan fisik, dan kekerasan mental terhadap org lain oleh dirinya, tidak menutup kemungkinan akan terjadi pd dirimu.
Apakah mereka malah membuat kamu merasa itu bukan sebuah pencapaian? Apakah kamu itu dianggap kompetitornya?
Dia ingin kamu jadi bumi yg mengorbit dirinya yg dia anggap matahari, atau ikut merayakan kesuksesan dan kebahagiaanmu.
Kita mengerti cinta tdk buta, yg ada cemburu yang buta. Kita butuh wkt sendiri seberkualitas wkt saat brsama.
Tapi saat tdk bersama, apakah dia membiarkan kita dalam kebingungan tentang dimana keberadaannya?
Apakah terlalu byk rahasia?
Apakah dia mendengarkanmu? Apakah dia selalu ingin mengontrolmu?
Apakah selalu mencari jalan tengah, bersedia berkompromi?
Apakah memberikan kesempatan untukmu bertumbuh?
Karena Pernikahan adalah lahan kebaikan bersama.
Apakah hubungan kalian itu prioritas untuknya? Apakah dia dengan sengaja, dengan bahasa cintanya sendiri, terus memberikan ungkapan cintanya? sehingga kamu tanpa terpaksa sudah merasa dicintai, dan tidak membiarkan kamu lelah mencintai.
Setelah itu.
Sekarang, semua pertanyaan "bagaimana caranya?" tadi kembalikan ke dirimu, apa jawabanmu? "Bagaimana caramu? "
Jawaban ini lebih pnting.