Ini pertanyaan2 sejak umur 5 taun yg hampir selalu ujung2nya bikin marah yg saya tanyain
Sampek lulus kuliah pun belum dapat jawaban memuaskan.
Tapi banyaknya waktu yg digunakan utk 2 hal di atas (bahkan untuk penggemarnya yg paling getol pun) tidak sebanding dg banyaknya waktu yg dihabiskan utk tidur
Kebanyakan bedes tidur lebih dari 175.000 jam selama hidupnya
Kenapa juga bedes cenderung mengantuk pada waktu yg kurang lebih sama setiap harinya?
Jawaban neurosains terkini nya begini...
Ada dua jawaban yg berbeda secara fundamental, dua2nya tidak ada yang lebih unggul satu dg yg lain
Masing2 punya alasan saintifiknya
Dan teori ini menyarankan bhw bedes memerlukan tidur sebanyak yg bisa mereka dapatkan
Bayangkan kehidupanmu akan berubah kalo kamu tidur 5 jam dan bukan 8 jam tiap harinya
Kamu akan punya waktu 21 jam bangun ekstra per minggunya!
Kira2 apa yg bisa kamu lakukan denga tambahan hampir 11 ribu jam waktu melekmu?
Dari dulu seh saya mikir implikasi dari ide bahwa kita melebihi kebutuhan kita dalam hal tidur
Dua2nya punya bukti kajian neurosains nya masing2
Penjelasan mekanisme dan implikasi dari kebiasaan tidur yg unik pada bedes membuat tidur ini jadi hal yg tdk sesederhana pikiran bedes yg tidur
Tapi ini bukan hanya memberikan advantage atau keuntungan, ada disadvantages nya jugak
Salah satunya ngganggu bedes lain, disamping berhalusinasi seumur hidup yg malah pernah dianggap saya bisa liat lelembut :)
1. Ada perubahann bermakna EEG (electro encephalogram) bedes dalam tidur malamnya
2. EOG (electrooculogram) untuk melihat REM (rapid eye movements)
3. EMG (electromyogram) utk melihat adanya kelumpuhan otot2 tertentu selama tidur
Ya memang bener seh, berdasar rekaman EEG ada 4 tahap tidur: tahap 1, 2, 3 dan 4
muncullah gelombang2 alfa (pasang-surut gelombang EEG 8-12 Hz), menyela gelombang2 frekwensi tinggi volume rendah (yg merupakan tanda EEG dari active wakefulness alias keadaan bangun aktif)
Bedes mulai tertidur
Ditandai dg munculnya sinyal ‘frekwensi tinggi voltase rendah’
yg mirip EEG keadaan bangun aktif, tetapi yg ini lebih lamban
Karena itu EEG tahap 2 punya amplitudo yg sedikit lbh tinggi dan frekwensi lbh rendah dari tahap 1, selain disela oleh “K-complexes dan sleep spindle”
Setiap K-complex adalah gelombang negatif besar (defleksi ke atas) yg tiba2 di ikut2an gelombang positif besar (defleksi ke bawah)
Sleep spindel adalah pasang surut gelombang 12-14 Hz selama 1-2 detik
Sedangkan EEG tidur tahap 4 didefinisikan dengan predominasi gelombang2 delta ini
Dan kemudian mundur lagi melalui tahap2 tidur sampai kembali ke tahap 1.
Tapi, ketika mereka kembali ke tahap 1, segala sesuatunya tdk persis sama dengan yg pertama
Sementara periode EEG tidur tahap 1 periode2 selanjutnya (emergent stage 1 EEG) disertai REM (rapid eye movements) dan hilangnya kontraksi otot2 tubuh (lumpuh).
sepanjang malam dihabiskan dg maku-mundur melalui tahap2 itu
Setiap siklus cenderung berlangsung selama 90 menit, ada juga bedes2 tertentu yg hanya perlu 50 menit per siklus.
Dan semakin kurang waktu yg dihabiskan di tahap2 lain, khususnya tahap 4
Yang kesesokan paginya subyek biasanya tidak ingat periode terbangun ini
Ini fisiologis seh alias normal2 saja
Tidur yg dikaitkan dg emergent stage 1 EEG biasanya disebut ‘REM sleep’, yg dinamai berdasakan gerakan2 bola mata cepat
Sementara semua tahap tidur lainnya disebut ‘Non-REM sleep
Tahap 3 dan 4 dua2nya disebut SWS, slow-wave sleep (tidur gelombang lambat), yg dinamai berdasar gelombang2 delta yg merupakan ciri kedua tahap ini
Aktifitas otak (misalnya konsumsi oksigen, aliran darah, dan penembakan neural) meningkat bahkan bisa melebihi tingkat bangun
Secara umum juga ada peningkatan aktifitas sistem saraf otonom (misalnya tekanan darah, denyut jantung dan pernafasan)
Nanti dilanjutkan dg tidur REM dan bermimpi
Kecuali hilangnya (istirahatnya) otot2 tubuh, variabel2 lain dikomando oleh otak emosi secara aktif selama episode2 tidur REM ini
Mungkinkah episode2 tidur berhubungan dg fisiologi mimpi?
Bisakah episode mimpi memberikan pintu masuj bagi peneliti utk melongok ke bagian dalam mimpi subyektif?
dimana 80% keterbangunan dlm episode REM, memunculkan ingatan mimpi
Sedangkan ketebangunan dari tidur non-REM hanya 10% yg memunculkan ingatan mimpi
Sementara ingatan terhadap mimpi yg terkait dg tidur REM berbentuk cerita atau naratif
Sekarang mimpi bukan lagi sebuah fenomena karena mekanismenya sudah diketahui