, 19 tweets, 3 min read
My Authors
Read all threads
Menafsir mimpi dan mempelajari mimpi, adalah dua hal yg berbeda.

Bagi Sigmund Freud mimpi merupakan cerminan masa lampau. Bagi Ibnu Sirin mimpi adalah teropong untuk melihat masa depan.

Dua2nya menafsir!
Ya memang seh selama puluhan milenium bedes2 berspekulasi dan percaya bahwa mimpi adalah pesan terselubung, bisa berhubungan dg masa lalu atau masa yg akan datang.

kalo soal ngayal2 memang bedes sapiens jagonya

seng ada lawan :)
Ada yg pendapat bhw mimpi adalah ‘tanda’ yg tersamar, dan krn itu ada yg mengklaim bisa ‘membaca’ tanda itu.

Pendapat ini sejarahnya panjang.

Pendapat kuno ini bukannya makin ilang, malah mendapat legitimasi dari teori mimpi punyaknya Sigmund Freud.
Freud berpendapat mimpi dipicu keinginan yg tidak bisa didapat (sering kali bersifat seksual) yg terpendam atau ditekan.

Tuh kan seks lagi.

Memang hampir semua teori mbah Brewok ini dibangun atas dasar dikotomi lakik-perempuan, Freud nggak kenal spektrum gender dan seks.
Menurut Freud mimpi merepresentasikan keinginan2 yg tidak bisa diterima, artinya mimpi adalah versi terselubung dari keinginan itu.

Maksudnya bahwa mimpi yg kita alami (mimpi manifes) semata2 adalah merupakan versi terselubung dari impian2 riil (mimpi laten)/ harapan kita.
Menurut Om Brewok ini, ada sensor tak sadar yg menutupi dan mengurangi informasi dari impian nyata kita sehingga selalu membebani kita.

Freud berkesimpulan: salah satu kunci untuk memahami masalah psikologis seseorg adalah dg memaparkan makna mimpi2 mereka melalui interpretasi.
Tapi sebenarnya TIDAK ADA bukti BIOLOGI untuk teori mimpi Freud ini, bahkan ‘ilmu jiwa’ 1890an yg jadi fondasinya, sekarang sdh kadaluwarsa!

Tapi, teori Freud terlanjur menyebar luas menjadi dasar cocokologi klenik

Dari mana lagi kalo bukan melalui media hiburan dan komunikasi?
Media hiburan dan komunikasi berhasil membuat publik percaya teori mimpi Freud itu seolah2 nyata dan merupakan kebenaran ilmiah

Modyarporawe?

Film2 hollywood contohnya, punya peran besar dalam memasarkan teori mimpi Freud. Jadinya banyak bedes yg percaya begitulah kebenarannya.
Lumrah lah kalau jadinya skrg ini banyak bedes yg mengimani pendapat bahwa mimpi terdorong kepermukaan dari ‘bawah sadar’ yg bermasalah.

Ya memang luar biasa sih, teori mimpi Freud ini diterima dan diimani secara luas dalam rentang waktu lebih dari satu abad terakhir ini.
Pada akhir tahun 1980an, sebenarnya sudah ada alternatif modern ttg penjelasan mimpi,

hanya saja tenggelam oleh histeria gagasan Freudian yg meletakkan mimpi adalah bagian penting kehidupan,

Ini membuat setiap bedes merasa istimewa bahwa mimpi2nya bisa berpengauh bagi dunia.
Alternatif penjelasan mimpi modern ‘activation-synthesis theory’ yg diajukan oleh Hobson thn 1989, jelas2 menjungkirbalikkan teori tafsir.

Teori Hobson didasarkan observasi bhw selama tidur REM banyak sirkuit batang otak yg jadi aktif dan membombardir korteks dg sinyal2 neural.
Pokok pikiran dari “activation-synthesis theory” ini adalah bahwa informasi yg dipasok ke korteks selama fase REM pada umumnya bersifat ACAK.

Menurut Hobson, mimpi adalah hasil kerja korteks otak mengolah data sinyal yg acak.

Dg kata lain mimpi ya memang muncul secara acak.
Teori sintesis aktivasi tidak menegasikan mimpi mempunyai makna,

tapi teori ini berbeda dg freudian dalam hal letak makna itu ditempatkan.

Teori Hobson ini menempatkan makna mimpi adalah hal2 yg pernah didengar atau dilihat atau dirasakan. Alias hal2 yg dialami sesebedes.
Ya kan tidak mungkin misalnya Gajahmada (kalau dia bener2 ada) mimpi melihat teks proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Yang masih mungkin kalau Gajahmada mimpi digaplok Jayanegara, misalnya
Meskipun terjadi secara acak, menurut teori mimpi Hobson ini, sinyal2 yg acak tersebut bisa membentuk sebuah cerita yg koheren.

Ini menjelaskan bahwa pada mimpi2 tidur REM, sangat mungkin berbentuk narasi yg berhubungan dengan kehidupan sehari2
Sebagian ada yg berpendapat mimpi hanya berlangsung beberapa detik, tapi penelitian menunjukkan bahwa mimpi berjalan sesuai “waktu riil”.

Hal ini sudah diketahui sebagai hasil riset tim Nathanile Kleitman 1957, empat tahun setelah mereka menemukan episode tidur REM
Dulu fenomena mimpi yg bermilenium2 menjadi subyek spekulasi,

sekarang dijadikan obyek penelitian ilmiah yg dapat diakses, melalui naurosains!

mimpi bukan lagi sebuah fenomena, karena mekanisme inter-seluler biologi molekulernya sudah diketahui meskipun masih ada banyak gap
Ibnu Sirin dan Sigmund Freud sama2 menafsir mimpi meski caranya berbeda

Hobson mempelajari mimpi

Ya bolah boleh saja seh ahli klenik atau siapapun menafsir mimpi, tapi pengetahuan ilmiah punya penjelasannya sendiri tentang mekanisme mimpi ini.
Ya sudah gitu aja...
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Ryu Hasan

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!