Thread by @Gilang_Mahesa

Sesuai janji kemarin, kita mulai treadnya soal GBLA dari sini yah

Saya declare ini opini pribadi yg spectrumnya agak random, mungkin bisa panjang treadna dan bisa jd krn opini akan ada yg tdk sependapat, janten punten sateuacanna

Bebaskeun we nya lur

https://twitter.com/PRFMnews/status/1211081453125062656

Saat Persib kembali Juara Liga 1 dan Piala Presiden, mungkin masih pada inget saat itu Managemen Persib membuat sebuah kampanye optimis utk masa depan Persib :

Persib Goes To Asia

Rada ambisius tapi bener da memang sekelas Persib harus punya ambisi spt itu

Salah satu hal yang jadi konsen dalam program Persib Goes To Asia itu adalah Persib harus punya rumah sendiri, Stadion yang di kelola sendiri secara penuh

Targetan nya adalah meminta pengelolaan GBLA secara permanan dengan skema BOT 30 tahun kepada Pemerintah Kota Bandung

Pengelolaan GBLA secara permanen oleh Klub akan memungkinkan Persib membuat banyak hal : branding stadion dgn sponsor besar, penambahan fasilitas di dalam dan luar stadion termasuk training camp yg waktu jaman Gomez jadi isu, penataan yg lebih baik termasuk soal gate dan parkir

Intinya saat itu managemem Persib mengajukan proposal dengan nilai investasi yang cukup besar untuk bisa mendapatkan pengelolaan GBLA kepada pemkot Bandung

Tentunya wajar dalam perencanaan ini ada faktor2 perhitungan bisnis, hal ini biasa saja dan harusnya tidak menjadi isu

Pengelolaan GBLA oleh Persib juga akan menguntungkan Pemerintah Kota Bandung, selain memangkas biaya ops, pemeliharaan dan sdm sekitar 3 - 4 M, selama 30 tahun juga pemkot akan dapat pemasukan dari skema BOT dan pajak retribusi

Jd harusnya nggak ada isu dan keberatan soal ini

Pihak Pemkot sendiri saat itu melalui walikota @ridwankamil menyambut baik dan mendukung

Bahkan dukungan ybs terhadap soal ini konsisten hingga saat ini saat Kang Emil menjabat sebagai Gubernur Jabar, GBLA lebih baik dikelola oleh Persib

Nah di tahun 2015 saat wacana ini muncul, baru ketahuan kalau soal GBLA ini menyimpan masalah, awalnya masalah mal administrasi yg terjadi di era Dada Rosada, tapi ujungnya berkembang menjadi masalah Korupsi yang saling menyandera beberapa pihak hingga hari ini

Soal mal adminsitrasi muncul karena dua temuan yang berbeda dari BPK dan BPKP, yang satu jd pegangan PT Adhi Karya utk minta pemkot ttd BAST Proyek, yang satu jd pegangan Pemkot untuk menunda ttd BAST krn pihak Adhi Karya melakukan wan prestasi proyek

Pa betot betot jadinya

Kang Emil dulu mencoba menyelesaikan soal ini dgn melakukan rekonsiliasi administrasi utk menemukan titik temu

Sambil hal tsb di lakukan, GBLA tetap masih bisa digunakan untuk Persib dan PON, sambil pihak Dispora juga menyiapkan skema utk pelepasan pengelolaan GBLA kpd Persib

Tetapi tiba - tiba

Di tahun 2015 berbekal hasil audit BPK dan BPKP, meledak lah dua isu soal GBLA : Isu Kerusakan dan Korupsi

Di tambah lagi PSSI di bekukan Menpora, asa Persib Goes To Asia dengan berbagai rencana di dalamnya jadi kehilangan momentum dan gairah

Ambyar

Soal kerusakan stadion, @ridwankamil bergerak cepat dgn melakukan uji beban struktur bangunan stadion bersama dgn Puslitbang Kementrian PUPR

Ini langkah yg cermat, krn hasilnya tidak akan bisa di bantah, karena test di lakukan sesuai dgn standar international

Dan hasilnya, GBLA aman untuk digunakan

Pembukaan dan penutupan PON masih bisa berlangsung di GBLA dan Persib masih bisa menggunakan GBLA sebagai Home Base

Saat itu isu soal kerusakan stadion mereda dgn hasil pemeriksaan tsb

Tapi, soal Korupsi GBLA, Kabareskrim Polri trs lanjutkan prosesnya

Semua yang dianggap bisa dimintai keterangan di periksa termasuk Dada Rosada dan Ahmad Heryawan

Krn GBLA ini dibangun di jaman beliau2 ini

Hasilnya, tahun 2018 sdh ada vonis terhadap salah satu terdakwa, tapi terdakwa ini hanya petugas administrasi proyek , Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 

Sehingga kasus ini masih 'terbuka' utk terus berlanjut, kekuasan di Pemkot Bandung sbg pemilik aset berganti

Isu2 soal GBLA sempat mereda, GBLA masih bisa digunakan Persib di era Persib Gomez sampai meledak kejadian Haringga

Persib terusir dari GBLA, dan saat boleh kembali ke Bandung, isu2 yg jadi beban GBLA kembali muncul menyebabkan Persib tdk bisa menggunakan GBLA hingga hari ini

Institusi Polri permasalahkan lagi isu kerusakan dan masih membuka mendalami kelanjutan kasus GBLA, ada beberapa nama yang muncul di BAP & fakta persidangan yg akan di dalami pemeriksanaan nya

Jadi ini teh bukan sekedar serah terima asset spt yg sering disampaikan pihak pemkot

Gimana mau serah terima asset jika para pihak tersandera oleh kasus korupsi GBLA ini

Padahal sebenernya kalau tidak ada kepentingan keterkaitan spt jaman RK, dorong aja proses hukum lanjutannya di Bareskrim Polri sejak 2018 lalu sampai tuntas

Tapi da kumaha atuh, ah aing mah

Persib baru bisa masuk ambil alih GBLA saat posisi assetnya sudah clear

dan jika para pihak masih sieun, saling sandera utk mengamankan dari jerat hukum, ya prosesna ieu masing panjang pisan

Sedangkan #PersibButuhRumah

Rek maen dimana 2020 , 2021 ?

SJH. ? Teu bisa

Naha teu bisa ? SJH jadi salah satu venue Piala Dunia FIFA U19 tahun 2021

Utk mengejar standar stadion sesuai dgn standar stadion FIFA utk event sekelas Piala Dunia, SJH harus di rehab gede gedean, bukan sekedar di dressup

Otomatis teu bisa di pake

PT yg akan merehabnya pun sudah ada, informasi yg saya dapat, rencana paling lambat akhir semester 1 tahun ini sdh jalan kegiatan rehabnya

Persib rek maen di mana. ?

Itulah mengapa soal GBLA ini jadi penting pisan

Bisa teu di pakai selama SJH di rehab. ? Beda jaman RK anu memang nggak punya persinggungan apapun dengan kasus korupai GBLA sehingga bisa paksakan keluar ijin Persib main di GBLA sampai kasus Haringga , dibadanan

Pemkot ayeunya rada beda, kakuat kakait kaditu kadieu

Akhirna Pemkot buang badan soal penggunaan GBLA dengan isu penurunan tanah, serah terima dan ijin polisi sebagai alasab GBLA tdk bisa di gunakan oleh Persib

Isu eta si jaman RK bisa di beresan, naha di jaman ayeuna henteu. ?

Sieun, saling sandera kakuat kakait kasus hukum

Saya jd inget omongan Haryono : untuk kepentingan Persib manehna mengalah

Maraneh ( pejabat pemkot, adhi karya ) bisa teu jiga Haryono. ?

Masih nganggap Persib sebagai bagian dari Kota Bandung teu sih. ?

Atau hanya hayang ngamaranpaatkeun wungkul. ?

Jadi selama saling sandera, aya dulur babaturan atau bahkan pribadi anu terkait dgn kasus korupsi GBLA ieu

Soal GBLA bakal panjang pisan, bisa jadi moal beres

Dan #PersibButuhRumah, kudu kumaha, kudu maen dimana. ?

Jadi Saat PSSI yang ketuanya adalah keluarga besar Polri mau bantu soal GBLA ini, saya rasa bisa jadi salah satu solusi utk beresin soal GBLA ini

Tapi kalau hanya lobby tanpa penyelesaian kasus hukumnya secara tuntas, besok2 bisa di buka deui, jd isu deui

Jadi soal GBLA ieu memang koncinya kudu wani selesaikan kasus hukumna secara tuntas

Kalau sdh clear, Persib bisa masuk dan segala rencana soal pengelolaan GBLA bisa dijalankan

Dgn Persib punya Rumah, semoga saja energi dan gairah nya kembali menyala, Persib Goes To Asia

Mun teu beres wae, meureun opsi Persib keluar dari Kota Bandung tanpa harus keluar Jabar, bisa jadi menyadarkan semua pihak yg berada di Kota Bandung

Tos cekap sakieu heula nya, nuhun, punten upami panjang teuing dan unfaedah

Wilujeng liburan tahun baru

Tambahan : mun beres Piala Dunia U19 GBLA can beres wae, opsi menjadikan SJH permanan dikelola) Persib bisa jadi opsi, sakalian akuisisi Persikab

Syaratna, 2020 pilih Bupati Kab Bandung na anu bener, nu kira2 punya visi anu bener termasuk soal asset SJH dan Persikab

Jadi 2020 - 2021 Persib maen dimana. ?

nya nomaden deui we nasibna, Siliwangi kumaha. ? Rugi secara bisnis tapi kuat secara historia dan atmosfer, ngan di ijinan teu ?

Mungkin saling bagi kapling jeung adi jadi opsi, jadi Persib Bali atuh

Ah euy