Thread by @Mentimoen

Salah satu pojok kota tua di Kashgar, Xinjiang. Kota ini dulunya kaya krn menjadi terletak di gerbang Jalan Sutera menuju Asia Tengah.

Perkembangan perdagangan lewat laut membuat Jalan Sutera darat tidak lagi relevan. Sekarang mau dihidupkan lagi.

Faktor paling penting yg membuat Asia Tengah dan China bagian Barat mundur dari segi ekonomi adalah lahirnya imperialisme Barat yg datang lewat laut. Perusahaan2 dagang spt VOC dan EIC menguasai jalur perdagangan laut.

Jalan Sutera daratpun mati, krn biaya darat lebih tinggi.

Era kolonialisme & imperialisme Eropa di Asia, Amerika, Afrika, Australia adalah era kekuasaan lewat laut. Era itu muncul ketika AL Ming yg tadinya paling besar (ingat Laksamana Chengho) sengaja dikandangkan oleh Kaisar.

Alasan: Takut perubahan yg dibawa dr seberang lautan.

Vakumnya kekuatan di luat dipergunakan oleh negara2 Eropa yg tadinya kecil2.. Dan sejak itulah laut menjadi penentu kekuatan dunia, sampai abad ke-21 ini.

Nah, kebijakan Beijing baru adalah mengembalikan fokus gravitasi dunia ke Eurasia lewat Jalur Sutera yg namanya BRI.

Fokus Jalur Sutera dari dulu bukan dgn kekuatan militer, tetapi dengan efisiensi jalur perdagangan. Jika jalur perdagangan antar negara2 di Asia Afrika Eropa kembali seperti dulu, akan terjadi kemakmuran dalam skala luas di Asia Afrika.

Dibutuhkan kemampuan untuk mengerti trend sejarah secara makro untuk bisa menangkap arti kejadian2 yg muncul di dunia saat ini.

Melihat lebih mendalam bukan hanya sekedar kulit luar, bukan sekedar urusan konflik2 kecil, tetapi pergeseran yg mendasar arah sejarah.

Yaitu mengembalikan kemakmuran dan peradaban maju kembali ke Asia Afrika dan Eropa. Keseluruhan wilayah ini dulunya merupakan kesatuan kontinental yg dalam sejarah saling berinteraksi secara intensif.

Amerika khawatir krn posisinya diluar kesatuan Eurasia ini, ntar ketinggalan.

Tetapi bahkan superpower Amerika tidak bisa menghentikan proses ini. Karena semakin lama teknologi semakin memungkinkan hubungan darat dan hubungan erat secara regional.

Urat nadi ada di teknologi transportasi dan komunikasi.

Inilah Eurasia & Afrika. Jelas bahwa kesatuan kontinental seharusnya melahirkan satu spektrum kontinyu. Pada dasarnya seseorang bisa naik sepeda motor dari Malaysia sampai ke Spanyol kalo mau.

Itulah yg ingin dicapai - penyatuan kembali pertautan ekonomi pusat2 peradaban kuno.

Hubungan Eurasia ke Afrika benar2 dekat. Tadinya tersambung, tapi kemudian dipotong oleh pembangunan terusan Suez.

Sedangkan selat yg memisahkan Spanyol (Eropa) dan Maroko (Afrika Utara) cuma 14 km. Itu gampang dibikin jembatan kalo mereka siap lakukan.

Kalau Terusan Suez sih sdh ada jembatan yg menghubungkan kedua sisi, Jembatan Al Salam. Jadi pada dasarnya setiap tempat di benua Asia kalo mau naik sepeda motor ke Afrika bisa secara teoritis. Cuma masalah administratif yg menghambat.

Suatu saat nanti, ga terlalu jauh, kota2 tua di Asia Tengah akan hidup lagi. Jalur2 kuno akan kembali marak, dan untuk melakukan hal itu, setiap warga disono harus mampu hidup damai, jangan berantem. Fokus pada kesejahteraan bersama.

Pengrusakan peninggalan budaya Jalan Sutera terjadi di abad-20. Patung2 raksasa Buddhist dibomb oleh para Taliban. Sampai kini Amerika ga sukses memadamkan radikalisme disana.

Perlu pendekatan berbeda sehingga mereka mau hidup damai dan makmur.

Walaupun patung2 yg dihancurkan sdh tidak bisa dikembalikan, dgn teknologi pencahayaan lorong2 kosong itu sekarang diisi dgn gambaran Sidharta Gautama.

Kalo semua wilayah itu mulai membuang ajaran2 radikal, mereka akan muncul lagi sbg peradaban penting.
youtube.com/watch?v=JDEk9r…