My Authors
Read all threads
Sang Penakluk "Rangkairang"

#threadhorror
#bacahorror

Pic by google
Cerita kali ini masih berasal dari kalimantan tengah....

Tepatnya didaerah pedalaman....
Retwet dan like aja dulu ya,soalnya Om gak berani nulis ini malam2 begini,karena Orang yg akan kita bahas dalam cerita ini sudah meninggal,dan kematian nya itu menghebohkan seluruh kampung(👻💀)
Cerita ini terjadi sekitar tahun 70-an,
Disebuah Dusun terpencil,yang hanya dihuni kurang lebih 60 warga(sudah termasuk anak anak)

Akses jalan ke dusun itu pun masih terbilang sulit dilalui karena harus menerobos hutan hutan dan jurang...

Sementara Untuk makan biasa nya warga
Di dusun itu mengandalkan hasil alam seperti bercocok tanam,mencari buah2an hutan,mencari sayur2 pakis,jamur dll di sekitar hutan dan sungai.
Memancing ikan dll....
Kalau untuk pakaian yang mereka gunakan itu penduduk nya masih memakai pakaian yang terbuat dari kulit kayu...
Di antara para penduduk dusun itu ada seorang pemuda yang Lumayan tampan bernama Taketung,..

Taketung ini berpikiran lebih maju dari para warga disana..
Dia bahkan sudah membuat jalan menuju ke desa desa besar yang lumayan jauh dari dusun tempat tinggal nya..
(Membuat jalan dalam artian disini itu bukan mengaspal yak,tapi lebih ke menebang pepohonan dan menebas semak belukar agar bisa dilalui)
"Taketung..!
Jangan coba coba kau pengaruhi warga disini untuk ikut ikutan rencanamu itu ya...!! Aku tidak suka kalau ada orang orang luar kemari dengan mudah karena jalan yang buat itu...!!!"ujar salah seorang warga yang tidak menyukai pembukaan jalan
Yang dibuat oleh taketung itu..

"Begini pak,dengan jalan ini akan memudahkan kita untuk lebih mengenal desa2 lain nya yang ada dekat dusun kita ini....kita juga bisa menjual hasil panen ke desa desa tetangga..dan kita juga bisa memajukan dusun kita ini..."jawab taketung
"Kita tidak perlu orang lain..!kita hidup dari hasil alam yang melimpah dan semua ini hanya milik kita,tidak ada yang boleh mengambil atau menjual semua ini untuk kepentingan diri sendiri.apalagi untuk membuat jalan2 ini untuk mengundang
Orang2 diluar sana masuk ke wilayah kita ini....!!"ujar lelaki itu meninggi
Taketung menghela nafas panjang,
Lalu dia melanjutkan pekerjaan nya tanpa menanggapi omongan orang2 yang tidak mendukung keinginan nya untuk memajukan dusun itu....
---
"Nak...ibu tau maksud mu itu baik tapi menurut ibu daripada kau selalu dimarahi oleh orang yang tidak setuju dengan maksudmu itu lebih baik kau hentikan saja pekerjaan mu membuat jalan penghubung antar desa itu nak...."ujar wanita tua yang merupakan ibu dari taketung itu
"Tidak bu,aku tidak akan menghentikan pekerjaan ku itu,walaupun sekarang mereka marah dan menentang maksudku itu,tapi mungkin suaru saat nanti setelah jalan itu benar2 sudah bisa di lalui dan dusun ini lebih maju mungkin mereka yang saat ini membenciku akan sadar dan
Menyesali perbuatan mereka yg sudah menentang pembuatan jalan ini..."ujar taketung penuh semangat
Ibunya hanya bisa menarik nafas panjang mendengar ucapan anak nya itu...

Keesokan harinya taketung berangkat untuk melanjutkan pekerjaan nya yang membuat jalan.
Kira kira jalan penghubung yang ia buat selama itu sudah sepanjang 10 kilometer.
Dan tinggal 3 kilometer lagi
Jalan itu akan bisa segera digunakan.

***
"Bu.hari ini jalan penghubung itu sudah bisa digunakan,dan hari ini aku ingin mencoba pergi kedesa pertama.
Aku ingin menjual sayur sayuran yang kita petik kemarin bu."ujar taketung penuh semangat
Perempuan tua tersenyum mendengar perkataan anak nya itu.
"Iya tung,sayur sayuran yang kita petik kemarin itu sangat banyak sayang sekali kalau dibiarkan saja."jawab ibunya

"Baiklah bu aku berangkat sekarang saja.perjalanana nya akan sangat panjang hari ini.."ujar taketung
Setelah sarapan taketung berangkat ditemani anjing peliharaan nya.
Taketung membawa sayur dan bekal makanan nya.
Mereka terus berjalan dengan cepat.

Setelah berjam jam menempuh perjalanan panjang akhirnya taketung dan anjing nya pun sampai di sebuah desa yang lumayan
Besar.
Terlihat banyak sekali orang orang yang berjalan lalu lalang di desa itu.
Melihat pemandangan seperti itu bagi taketung sangat menyenangkan.

Mereka terus berjalan mengikuti orang orang itu kearah pasar.
Sesampai nya dipasar taketung segera menurunkan sayur sayur yang
Dibawa nya.
"Berapa seikat sayurnya.?"tanya seorang wanita tua mungkin seumuran dengan ibunya.

"Terserah ibu saja."jawab taketung yang memang tidak tau harga pasaran sayur2an itu.

"Loh kok aneh,memangnya kamu ini baru pertama kali ya menjual sayur..?"tanya ibu ibu itu
Taketung pun menceritakan tentang dusun nya dan keinginan nya yang hendak memajukan dusun nya itu..

"Bahkan saya tidak pernah sekalipun memegang uang,melihat nya saja saya belum pernah bu."ujar taketung tertawa kecil

"Begini saja,bagaimana kalau kamu memberikan sayur
Itu pada saya dan saya akan memberikan sesuatu untuk mu,kita bertukar barang saja(barter)"usul ibu ibu itu
Taketung berpikir sejenak,sebelum akhirnya ia mengiyakan usul ibu ibu itu.

Orang2 yang ada disekitar situ pun mulai mendekati taketung seraya membawa berbagai macam barang untuk ditukarkan dengan Sayur mayur milik taketung.
Keesokan harinya saat taketung sudah sampai dirumah dia memperlihatkan semua barang yang dia dapatkan dari desa hasil pertukaran sayur nya dengan warga desa..

"Wah ini bagus sekali nak."ujar ibunya taketung sambil membentangkan baju kain yang di tukarkan dengan sayur
"Bahkan mereka menyuruhku untuk sering2 kesana membawa sayur bu,"ucap taketung penuh semangat

"Kalau begitu ibu akan menanam lebih banyak sayur untuk kau jual kedesa itu nak,"ujar ibunya sambil tersenyum

"Aku juga ingin membuat gerobak bu biar lebih mudah untuk membawa
Sayur2 kita nanti bu"ujar taketung

"Kapan rencana nya kamu membuat gerobak nak."tanya ibunya

"Besok bu.."jawab taketung seraya merebahkan tubuhnya diatas tikar daun

***
Pagi pagi sekali taketung berangkat kehutan mencari kayu/pohon untuk membuat gerobak.
Tak butuh waktu lama taketung sudah menebang beberapa pohon untuk membuat gerobak nya,

"Sehari dua hari lagi gerobak ku harus selesai.."gumam taketung tersenyum
****
Setelah melewati proses pembuatan gerobak sederhana akhirnya gerobak taketung pun jadi
Taketung tersenyum puas melihat ferobak buatan nya itu
Buat yg bilang ini selalu alasan dunia nyata tolong,gw nulis disini itu cuma sekedar nyalurin hobi,gak digaji sama sekali,dan sekarang pun gw masih di KAMPUNG dayak,sinyal jaringan internet kadang ada kadang gak ada,dan keluarga gw memang ada yang meninggal,
Setahun sekali
Belum tentu gw bisa pulang ke kampung halaman,masa iya setelah bisa pulang gw malah asik main hp mulu,adat istiadat sopan santun gw dimana,,apalagi ini memang keluarga gw ada yg meninggal,,
Terserah lah klo gak suka silahkan,unfollow juga boleh...
TERIMA KASIH
Satu lagi,kalian liat dan baca semua tanggal cerita2 gw gak ada kan yg ampe sebulan atau dua minggu jarak update cerita nya,baru kali ini gw begini,karena memang gw sekarang berada dikampung,pelosok kalimantan tengah,klo pada gak percaya silahkan kekampung gw cobain dah tuh
Main hp disini,ada gak sinyal nya,ini aja gw online pake pulsa reguler,
Itupun kartu nya emak gw yg dipake
Ngewifi
"Bu..kesini sebentar."ujar taketung memanggil ibunya yang ada di dalam rumah.

"Ada apa nak,ibu sedang memasak.."sahut ibunya dari arah dapur

Ilustrasi rumah
"Ini bu bagaimana menurut ibu gerobak yang ku buat bagus tidak.?"tanya taketung seraya menunjuk gerobak nya

"Wah,bagus sekali nak.
Tapi apa gerobak mu ini tidak berat nak.?"tanya ibunya
Taketung mengalihkan pandangan nya kearah anjing nya.

"Lumayan berat bu,apalagi kalau sudah berisi sayur mayur.."jawab taketung akhirnya

"Lalu bagaimana kamu mau jualan ke desa nak..?"tanya ibunya

"Hahaha..ibu tidak usah khawatir,aku sudah menemukan caranya
Agar pekerjaan ku semakin mudah."jawab taketung tersenyum senang

"Maksudmu..?"tanya ibunya penasaran

"Aku ingin menemui guru ayah bu,aku ingin belajar kaji kaji yang pernah diamalkan ayah dulu."ujar Taketung yang membuat ibunya melotot kaget

"Ibu tidak mengijinkan
Kau ikut ikutan kelakuan ayahmu itu...!!!"bentak ibunya seraya masuk kedalam rumah
"Bu...bu...aku mohon ijinkan aku mempelajari kaji kaji yang pernah ayahku dulu pelajari.aku laki laki bu,aku harus punya pegangan untuk menjaga diriku.."ujar taketung seraya mengejar ibunya

Braakk...(suara pintu)

"Bu...buka bu..."ujar taketung memanggil ibunya
"Ibu tidak mengijinkan kamu mendalami kaji kaji seperti itu tung..!!ibu tidak setuju..!!"teriak ibunya dari dalam kamar

Taketung menarik nafas dalam.
Dengan langkah lesu ia berjalan kearah luar.
Duduk disebelah anjingnya..
***
Keesokan harinya pagi pagi sekali taketung sudah menaruh sayur2 dagangan nya kedalam gerobak.

"Bu..hari ini aku akan ke desa bu,"ujar taketung berpamitan pada ibunya

"Hati hati.."jawab ibunya singkat
"Ayo gogong kita berangkat..."ujar taketung memanggil anjing nya

"Kami berangkat dulu bu.."ujar taketung seraya mendorong gerobak nya.

Singkat cerita..
Mereka akhirnya sudah sampai di desa,
Ibu ibu yang tempo hari itu mulai mendekati taketung.

"Wah sayurnya
Banyak ya tung.."ucap ibu ibu itu seraya memilih milih sayur taketung

"Iya bu,silahkan dipilih bu.."jawab taketung ramah

"Ayo ibu ibu bapak bapak beli sayur disini saja,bisa ditukar dengan barang lho.."ujar ibu itu seraya memanggil orang orang di sekitar situ
Serentak para ibu ibu yang ada disana berkumpul di dekat taketung,mereka membawa berbagai macam barang untuk di tukarkan dengan berbagai macam sayur milik taketung.
Dengan Ramah taketung melayani pembelinya.
Sehingga orang2 di pasar itu semuanya berkumpul mengelilingi
Taketung.

"Maaf ya ibu ibu bapak bapak bagi yang tidak kebagian,3 hari lagi saya janji akan membawa lebih banyak sayur dll untuk di bawa kemari.."ujar taketung ramah

"Yah,padahal saya sudah menunggu dari tadi..."sahut salah seorang yang ikut mengantri sayur
"Sekali lagi maaf pak bu."ujar taketung

"Ya sudah tidak apa2,tapi nanti kalau kemari lagi tolong di sisakan untuk saya ya."sahut ibu2 itu

Setelah membereskan gerobak nya,taketung dan gogong si anjing peliharaan nya pun mulai berjalan pulang.
Jarak puluhan km mereka tempuh tanpa rasa lelah.
Karena sudah sering melewati jalanan tersebut.
Namun sampai sejauh ini masih tak satupun warga dusun nya yang mau ikut dengan nya berjualan ke desa desa sekitar,padahal sudah sering taketung dan ibunya mengajak orang2
Di dusun nya untuk berdagang.namun tak pernah di tanggapi serius oleh warga.

"Ibuu..."panggil taketung seraya memasuki halaman rumah sederhana nya itu.

"Bagaimana tung.?
Habis sayur2 nya..?"tanya ibunya

"Habis bu,ini uang hasil penjualan sayur bu."ujar taketung seraya
Menyerahkan uang logam yang dibungkus kain itu pada ibunya.

"Wah banyak sekali nak."ucap ibunya setelah membuka bungkusan kain yang berisi uang koin itu
"Oh iya bu,bagaimana sayur2 yg kita tanam itu bu sudah bisa dipanen.?
Soal nya aku sudah berjanji untuk membawa banyak sayur ke desa itu lagi bu."ujar taketung seraya meneguk air putih ya g diberikan ibunya itu.

"Seperti nya 1 atau 2 hari lagi baru bisa dipanen,
Tapi tadi ada si otom kemari.katanya mau ikut jualan sayur bersama kamu tung."ujar ibunya

"Ah..otom kan anak mang babat bu,bisa kena marah aku kalau mengajak anak nya berjualan."ujar taketung
Ibunya menarik nafas panjang.

"Ya sudah,lebih baik kamu makan dulu tung."suruhnya pada taketung

"Iya bu.."sahut taketung seraya berjalan kearah dapurnya yang hanya berjarak 3 meter dari ruangan depan itu.

***
"Tung bangun.sudah pagi,kita kan mau kekebun
Hari ini."ujar ibunya taketung yang berdiri di depan pintu kamar anak nya itu.

Kriiieeettt...(suara decitan pintu)

"Iya u,aku sudah bangun."jawab taketung
"Mandi dulu tung,setelah itu sarapan."ujar ibunya sebelum berjalan kearah dapur untuk menyiapkan bekal mereka.

Setelah selesai mandi dan sarapan mereka berdua pergi kekebun sayur ditemani oleh dua ekor anjing peliharaan nya.

"Wah sayur sayur kita sudah bisa dipanen
Bu.."ujar taketung senang seraya ikut memetik sayur2 tersebut

"Bu..lempang tikus ini sudah bisa dipetik kan bu.?"tanya Taketung seraya menunjuk kearah sayur itu
"Iya,petik saja tung."sahut ibunya seraya memetik sayuran yang lain nya

"Wah landehung ansem kesukaan mu juga sudah bisa dipanen tung.."ujar ibunya
Mereka berdua asyik memanen sayur sayur dikebun nya itu.

"Bu.sayur2 ini ku taruh disini ya bu,aku mau kesana sebentar,mau mencari umbut uey bu."ujar taketung sebelum pergi kearah hutan
Sekitar 1 jam akhirnya taketung kembali dengan membawa banyak umbut uey/rotan yang dia kumpulkan dari hutan.
"Wah banyak sekali umbut nya tung.."ujar ibunya tersenyum

"Kita makan dulu yuk nak."ajak ibunya taketung seraya menyiapkan makanan untuk mereka.
Taketung segera meletak kan umbut uwey nya lalu dia berjalan kearah air yang mengaliri bambu untuk mencuci tangan dan kaki nya.
"Bu,pedagang2 di pasar desa sepertinya tidak menyukaiku bu."ujar taketung

"Kenapa begitu.?
Kamu tidak macam2 kan disana tung..?"tanya ibunya seraya menatap anak nya itu
"Tidak bu.."jawab taketung sambil mengunyah makanan nya

"Iya tung,kamu jangan mencari masalah di tempat orang."ujar ibunya

Taketung mengangguk,mengiyakan perkataan ibunya.

"Ayo tung kita pulang,patiling sudah berbunyi (PATILING-BINATANG PENANDA HARI HAMPIR GELAP)
"Ajak ibunya taketung seraya merapikan lanjung nya
Sesampai nya dirumah.
Taketung dan ibunya segera turun kesungai untuk mandi.

"Tung ibu mau memasak dulu nak,kamu ikat saja sayur2 yg akan kamu bawa bawa besok."ujar ibunya seraya berjalan kearah dapur.
Taketung mengangguk seraya mulai memisahkan sayur2 itu untuk diikat.

Tok...tok...(suara ketukan pintu)

Taketung membuka sunduk lawang/palang pintu rumah nya.

"Eh kamu tom.ada apa.?"tanya Taketung heran
"Anu ka,aku ingin ikut berjualan sayur besok,boleh tidak.?"tanya otom anak yang berusia sekitar 8 tahunan itu,

"Bukan nya tidak boleh tom,tapi aku tidak ingin kena marah ayah mu."jawab taketung sambil tersenyum

"Anu ka,ayahku tidak marah.malah dia yang menyuruhku
Ikut dengan mu berjualan sayur"ucap otom sambil menggaruk kepalanya

"Kau berbohong ya..?"tanya taketung seraya menepuk bahu anak itu
"Tidak ka.aku tidak berbohong."ucap anak itu

"Eh otom ya.."ujar ibunya taketung dari dapur

"Iya bu.."jawab taketung

"Bagaimana ka,apa boleh besok aku ikut berjualan.?"tanya otom lagi

"Ayahku sangat menyukai lauk yg kaka berikan waktu itu."ucap otom pelan
"Lauk.?"gumam taketung seraya mengingat2 lauk apa yang di maksud anak itu

"Itu ka lauk yang di masuk kan kedalam kaleng"ujar otom menjelaskan
Seketika taketung tertawa nyaring setelah tau lauk apa yang di maksud anak itu.

"Sarden."ujar taketung tertawa sambil memegang perut nya

"Tapi itu mahal tom."ujar taketung setelah lelah tertawa
"Lalu kaka mendapatkan ikan kaleng itu seperti apa.?"tanya otom polos

"Kata ucu kaka mendapatkan barang makanan itu dari hasil bertukar barang kan.?"tanya otom lagi

"Iya tom,tapi sayur yang ditukarkan itu harua banyak,dan juga menukarkan nya harus dengan bapak2
Kaya di pasar tom,karena cuma dia di pasar itu yang menjual ikan kaleng itu."ujar taketung menjelaskan
"Tolong ka izinkan aku ikut berjualan bersama kaka."ujar otom memelas

Taketung menarik nafas panjang lalu sesaat kemudian dia mengangguk pelan.

"Baiklah,kau boleh ikut.tapi ingat kau harus izin terlebih dulu pada ayahmu dan jangan berbohong ya."ujar taketung
Anak itu tersenyum senang sembari mengangguk cepat.

"Kalau begitu aku pulang dulu ka mau mempersiapkan sayur2 yg akan ku bawa besok."ujar otom dengan nada suara riang

"Tunggu sebentar tom."ujar taketung seraya menahan tangan anak itu.

Lalu taketung berjalan kearah Rak dari
Kayu dan mengambil sesuatu.

"Ini tom,ambil.ikan kaleng kesukaan ayahmu."ujar taketung sambil tersenyum

"Wah,terima kasih banyak ka."ucap otom tersenyum seraya menyambut pemberian taketung
"Iya,kau pulang saja persiapkan dagangan yg akan kau bawa besok tom."ujar taketung seraya mengelus kepala anak itu
"Sekali lagi terima kasih ka."ujar otom tersenyum sebelum dia berlari meninggalkan rumah taketung.

Keesokan harinya..
Pagi pagi sekali taketung dan ayahnya sudah berada dirumah taketung dengan membawa banyak sayur sayuran.
"Tung,maafkan sikap amang selama ini ya nak,titip otom ya."ujar ayahnya otom

Taketung tersenyum lebar seraya mengangguk.

Hari itu adalah hari yang sangat cerah yang pernah taketung temui,
Perlahan lahan mimpi nya selama ini mulai mejelma menjadi nyata.
"Kau sudah makan tom.?"tanya taketung setelah ayahnya otom pulang

"Sudah ka."jawab otom

"Ya sudah kalau begitu kita berangkat sekarang saja ya."ujar taketung tersenyum

"Ayo ka.."sahut otom penuh semangat

"Bu.kami akan berangkat sekarang bu."ujar taketung
Pada ibunya yang sedang menjemur padi di halaman rumah mereka.

"Loh,kamu kan belum makan tung.lagi pula sebentar lagi nasi masak."ujar ibunya

"Nanti saja bu,dipasar."jawab taketung mulai mendorong gerobak nya perlahan.
Semua sayur sayuran yang dia bawa hari itu sangat banyak karena tergabung dengan sayur milik keluarga otom.

"Ka,dipasar itu rame ya..?"tanya otom

"Iya,disana banyak orang orang berjualan tom."jawab taketung tersenyum

"Ayo gong jalan yang cepat."perintah taketung pada anjing
Nya yang berjalan lamban tidak seperti biasanya itu.

Setelah menempuh perjalanan yang luamayan akhirnya taketung dan otom sampai di pasar..

Otom tercengang melihat keramaian di pasar itu.

"Wah.banyak sekali orang orang disini ka."ucap otom
"Iya tom."jawab taketung seraya menaruh gerobak nya di pinggir jalan pasar itu

"Nah itu si taketung sudah datang,ayo kita beli sayur disana saja."ujar salah seorang warga mengajak beberapa warga lain nya mendekati taketung
Seperti biasanya orang orang dipasar itu akan berkumpul menunggu antrian berbelanja sayur pada taketung.

Sementara pedagang pedagang sayur lain
Mereka memandang dengan tatapan tak senang dan raut wajah masam
Kearah kerumunan orang yg berebut membeli sayur taketung itu.

Tak butuh waktu lama sayur2 taketung akhir nya habis terjual begitupun dengan sayur milik otom semuanya habis terjual.

"Wah,ka sudah habis,lalu bagaimana aku bisa menukar nya dengan ikan kaleng.?"tanya otom
Sedikit panik

"Tenang saja tom,dengan uang ini kau bisa membeli ikan kaleng itu."ujar taketung tersenyum
Taketung mengajak otom berjalan ke arah pedagang besar di sana.
Setelah dekat taketung mengambil dua kaleng sarden dan membayar nya.

"Ini tom hasil jualan sayurmu."ujar taketung memberikan dua kaleng sarden dan beberapa uang logam
"Kemasan kaleng nya dulu berbeda dengan jaman sekarang dan isi nya dulu juga lumayan banyak)"
"Terima kasih ya ka."ujar otom tersenyum senang

Taketung tersenyum senang,karena perlahan lahan orang2 mulai mengikuti caranya berjualan.

"Kita makan dulu tom,aku lapar"ujar taketung seraya berjalan kearah sebuah warung nasi dan memesan dua piring nasi dengan lauk
Sakan(sakan burung/ayam hutan)

"Ayo tom,makan dulu"ujar taketung seraya menaruh piring berisi nasi dan lauk nya itu kedepan otom.

"Terima kasih ka."ujar otom

"Te
Taketung tersenyum.

"Mm,masakan nya enak ka,beda dari masakan di tempat kita."celoteh otom

"Haha..disini kan desa nya lebih maju dari kita tom,kalau kita disana memasak tidak memakai penyedap,kita disana masih memakai sungkai untuk menyedapkan makanan,jelas saja rasanya
Berbeda tom"ujar taketung seraya tertawa kecil
Ilustrasi Sakan
Daun sungkai penyedap rasanya orang dayak tempo dulu
Setelah selesai makan dan membayar makanan nya taketung mengajak otom untuk segera pulang.

Mereka mulai berjalan meninggalkan desa itu.
Namun beberapa saat kemudian taketung tersadar karena gogong tidak ada di belakang mereka
"Gogong kemana tom.?"tanya taketung seraya menghentikan dorongan nya pada gerobak.

"Wah,iya ya.anjing kaka tidak ada."ujar otom sambil celingukan melihat kesekitar tempat mereka berhenti.

"Atau jangan2 si gogong masih di pasar ya tom..?"
Tanya taketung,

"Aku tidak tau ka,tapi aku rasa mungkin saja soal nya kan tadi anjing itu seperti malas sekali berjalan"ujar otom
"Ya sudah,kamu tunggu disini ya kaka mau mencari gogong kepasar sebentar."ujar taketung sebelum berlari menuju pasar
Namun di tengah perjalanan taketung di hadang beberapa orang..

"Permisi pak,aku mau mencari anjing ku"ujar taketung seraya membungkuk
"Ini ambil anjingmu..!"ujar salah seorang lelaki tersebut yang merupakan salah seorang pedagang di pasar.

Taketung terperanjat kaget melihat mayat anjing nya yang mereka lempar kearah taketung,
"Kalian membunuh anjingku...?!"tanya taketung marah

"Kami bisa saja melakukan itu kepadamu.!karna kau sudah merebut semua pembeli sayur2 kami.!!"bentak salah seorang lelaki tersebut

"Aku tidak bermaksud merebut pembeli ,kita sama sama mencari rejeki,tidak ada yang
Namanya merebut..!"jawab taketung

"Ingat.! Jangan pernah berjualan kesini lagi.!"bentak salah seorang diantara lelaki itu

"Kalau tidak kami tidak segan2 membunuhmu.!"sahut yang lain nya
Taketung mengerutkan kening nya,

"Aku tidak akan berhenti berjualan.!"ujar taketung

"Kau masih tidak mengerti..?!"tanya orang itu

Setelah bertanya seperti itu,orang2 itupun kemudian berjalan mendekat mengelilingi taketung.

Salah seorang diantara mereka menyerang
Taketung,namun dengan sigap taketung menghindar.
Pukulan itu hanya menembus angin.
Beberapa kali taketung berhasil menghindar namun kemudian taketung terkena tebasan parang di lengan nya yang membuat gerakan nya melambat
Pukulan demi pukulan akhirnya bersarang ditubuh dan wajah taketung.

"Aaaaaakkkhhhh..."jerit taketung
Setelah mereka puas memukul taketung,orang2 itu pergi meninggalkan nya yang tergeletak didekat mayat anjing nya itu.

Taketung berusaha bangkit dengan air mata berlinang dia menggendong tubuh anjing nya yang sudah sangat banyak berjasa menemaninya selama ini.
"Aku bersumpah,akan kubalas perbuatan kalian satu persatu..!"teriak taketung
Dengan langkah yang tertatih tatih taketung berjalan sambil menggendong anjing nya.

"Astaga kaka kenapa.?"tanya otom terkejut saat melihat taketung muncul dengan wajah dan tubuh yang dipenuhi luka memar,

"Orang orang dipasar itu tom."jawab taketung lemah
"Apa mereka marah karena anjing kaka."tanya otom seraya membantu taketung menurunkan mayat anjing itu

Taketung menggeleng pelan.

"Mereka marah karena kaka berjualan di pasar itu,gang membuat semua orang2 kampung sini menjadi tidak mau membeli sayur2 milik pedagang lain nya
Itu,"ujar taketung meringis menahan sakit
Mendengar penjelasan taketung,oyom terduduk lesu.

"Lalu mereka yang memukuli kaka itu apakah penduduk asli di desa itu.??"tanya otom penasaran

"Sepertinya bukan.
karena dari logat bahasanya,sepertinya mereka bukan asli penduduk desa itu,"jawab taketung
"Lalu kenapa kaka tidak melawan ka.?
Bukan kah kaka bisa silat.?"tanya otom polos

"Mereka banyak tom,semuanya membawa senjata tajam,"jawab taketung
"Ayo tom,kita pulang saja."ujar taketung mengajak otom

Otom membantu taketung mendorong gerobak nya yang berisi mayat anjing itu.

Sepanjang perjalanan mereka berdua diam saja.
Taketung mulai terlihat pucat karena darah yang terus menerus keluar dari luka di lengan nya
Bekas tebasan parang tersebut.

"Ka,apa kau masih kuat berjalan.?"tanya otom khawatir melihat wajah taketung yang pucat

Taketung tersenyum seraya mengangguk.
Malam itu sekitar jam 10 malam mereka sampai dirumah taketung.
Kedatangan mereka sudah ditunggu oleh ayah otom yang duduk di Rahan
(Rahan:teras rumah)

"Waduh.!
Taketung kenapa tom..?"tanya ayahnya otom

Bruuuukkkk...

Taketung terjatuh,tubuh nya ambruk.

Gelap...
Saat dia terbangun ibunya terlihat menitik kan air mata.

"Lukamu menghabiskan banyak darah nak."isak wanita tua itu

"Otom sudah menceritakan semuanya nak.setelah ini ibu akan mengijinkan mencari kaji/ilmu untuk melindungi dan menjaga dirimu dari orang orang yang
Berniat jahat terhadapmu."ujar wanita tua itu lagi

Taketung tersenyum menatap ibunya,
Mereka berdua berpelukan.

"Tapi kau harus berjanji nak,jika kau sudah memiliki kaji itu,kau harua tetap seperti dirimu yg sekarang,jangam sombong."ujar ibunya
"Aku berjanji bu."ucap taketung pelan

Seminggu telah berlalu..
Luka ditubuh taketung perlahan lahan sudah mulai sembuh.

"Besok hari kamis tung.
Menurut ibu lebih baik kau berangkat sekarang saja untuk menemui guru ayahmu itu,kamis dan jum'at adalah malam yg bagus
Untuk mencari kaji maupun untalan."ujar ibunya pagi itu
"Apa ibu benar benar mengijinkan aku menemui guru nya ayah bu.?"tanya taketung masih belum percaya
"Ya."jawab wanita tua itu singkat

"Baiklah bu,aku akan berangkat hari ini juga."ujar taketung semangat
"Berangkatlah nak,semua bekal mu sudah ibu persiapkan."ujar ibunya seraya tersenyum

"Terima kasih bu."ujar taketung lalu bergegas mengambil semua bekal nya yang ternyata sudah dipersiapkan ibunya di dapur.

"Tung,ingat pesan ibu ya nak."ujar wanita tua itu saat
Anak nya ingin melangkah keluar rumah.

"Iya bu,ibu jangan khawatir.aku tidak mungkin menjadi seperti ayah."ujar taketung seraya memeluk ibunya yang sangat ia sayangi itu.

"Aku pamit bu,doa kan semoga aku berhasil."ujar taketung seraya melepaskan pelukan nya.
"Hati hati dijalan nak.mungkin sore nanti kau akan sampai di tempat guru ayahmu itu."ujar ibunya seraya tersenyum

Taketung mengangguk lalu perlahan lahan berjalan meninggalkan rumah nya.
Dalam perjalanan taketung banyak menemukan rintangan,mulai dari ular,jurang bahkan hari yang cerah tiba tiba menjadi gelap karena awan awan hitam.
Namun rintangan itu tidak menggoyahkan tekad nya untuk mencari kaji.
Kira kira Sekitar jam 5 sore taketung sampai disebuah gubug tua,yang dia yakini adalah gubug tempat tinggal guru dari ayahnya itu.
"Permisi.."ucap taketung seraya melangkah menaiki tangga lempang khas dayak.

Namun baru selangkah menaiki tangga itu kaki taketung terasa berat dan sulit di gerak kan.

"Ada apa ini.?!"batin taketung
Beberapa saat taketung berusaha menggerak kan kaki nya.

Saat kepanikan taketung mulai tak terkendali,tiba tiba dari arah belakang terdengar suara tawa seseorang.

"Hahaha..ada tamu rupanya."ujar suara itu
Plak..(suara tepukan pada pundak taketung)

Kaki nya yang terasa berat tadi tiba tiba kembali ringan saat pundak nya di tepuk oleh lelaki tua tersebut.
"Maaf sebelum nya,saya kemari ingin mencari datu Dibau.saya ingin berguru dengan nya."ujar taketung menjelaskan maksud tujuan nya kesana
"Hahaha..memang nya kau mau mencari kaji apa kemari.?"tanya Lelaki tua itu seraya menaiki tangga

"Ayo masuk,jangan takut."ujar lelaki tua itu

"Aku lah dibau yang kau cari."lanjut lelaki tua itu lagi
Mendengar perkataan lelaki itu taketung langsung bersimpuh di dekat kaki lelaki tua itu.

"Saya anak liyau Landuk.anak dari murid datu."ujar taketung seraya memberikan sebuah batu berwarna merah kepada lelaki tua itu.
"Landuk.sudah mati.?!"gumam Datu dibau seraya mengambil batu merah itu

"Iya tu.ayah saya sudah mati,terbunuh oleh kesombongan nya sendiri."ujar taketung
"Mari masuk cu,aku akan mengajari mu kaji kaji yang pernah ku turunkan pada ayahmu dulu."ujar lelaki tua itu
Mereka berdua masuk..

Saat tiba didalam rumah itu taketung melihat keseluruh ruangan itu,
Banyak benda benda tua dan beberapa senjata tajam
"Ayo silahkan duduk cu.."ujar datu dibau ramah

Taketung lalu duduk berhadapan dengan lelaki tua itu.

"Ayahmu dulu,sangat tekun dalam mendalami kaji kaji yang pernah kuturunkan padanya,semua syarat nya dia penuhi dengan sempurna."ujar datu Dibau mulai bercerita
"Apa kau bersungguh2 dalam ucapan mu tadi cu.?
Kau harus tau syarat nya tidak mudah,dan untuk untalan itu sendiri,akan membawa beberapa kesusahan di ujung ajal mu."ujar datu dibau
"Maksud datu.?"tanya taketung

"Pertama,kalau kau menelan untalan itu maka jika kau mati kau akan menjadi hantu buta(raksasa) atau babi.
Dan jika kau mati dalam pertarungan kau akan langsung menjadi hantu.tapi jika kau mati dalam sakit/karena tua,kau masih bisa
Mengeluarkan untalan itu dengan cara meminta banyu talak dunia,untalan itu akan keluar menjadi danur yang berbau sangat amat busuk.!"ujar datu Dibau
Taketung menelan ludah nya.

"Separah itukah harus ku tanggung jika menelan untalan itu tu.?"tanya taketung

"Ya.kalau kau ingin mundur pun tidak mengapa.tapi jika kau teruskan,kau akan menjadi orang yang tidak terkalahkan.!hahaha"ujar datu dibaw
"Tekad ku sudah bulat tu,aku akan tetap meneruskan nya walau apapun yang terjadi."ujar taketung mantap
"Bagus.malam ini juga aku akan berangkat mencarikan untalan itu untuk mu."ujar datu dibaw seraya tersenyum

Saat langit sudah gelap,taketung dimandikan dan di berikan hafalan2 mantra.

"Kau baca terus hingga kau mendengar suara sangkalap kuyang baru kau hentikan bacaan mantra mu
Kau mengerti kan maksudku.?"tanya datu dibaw

Taketung mengangguk.
Setelah itu taketung disuruh duduk di luar rumah.

"Aku pergi.ingat terus baca mantra sampai kau dengan suara sangkalap kuyang.!"ujar datu Dibaw sebelum pergi.

Taketung terus membaca mantra itu.
Sekitar 2 jam membaca mantra itu menerus akhir nya terdengar suara sangkalap
Kuyang yang menandakan bahwa mantra itu tidak usah di baca lagi.

Taketung menarik nafas panjang,mulut nya terasa sakit akibat terus terusan membaca mantra2 itu selama dua jam.
Ia segera beranjak dari tempat nya duduk lalu berjalan keluar dan merebahkan dirinya
"Lelah sekali."batin taketung lalu perlahan lahan matanya mulai terpejam.

"Bangun lah cu."panggil seseorang yang ternyata adalah datu dibaw itu

"Maafkan saya tu,saya ketiduran."ujar taketung seraya mengucek matanya

"Tidak apa.datu sudah mendapatkan beberapa jenis
Bahan bahan untuk dibuat untalan RANGKAIRANG..!"ujar datu dibaw
(Sinyal nya masyaallah,lelet sekali.)
"Kapan untalan itu jadi tu.?"tanya Taketung pelan

"Malam ini juga untalan itu sudah bisa kau untal cu."ucap datu dibau seraya duduk dan mulai membongkar bahan bahan yang akan dibuat untalan tersebut
"Apa itu tu.?"tanya taketung sambil menunjuk kearah gumpalan seperti tanah itu

"Jangan terlalu bertanya tentang bahn bahan ini,jika kau tau pasti kau tak akan mau menelan nya."ujar datu dibau tanpa menoleh
Taketung diam dan menunduk tanpa berani bertanya tanya lagi.

Pikiran nya melayang layang memikirkan apa gerangan bahan bahan untalan itu.
"Sudah lah cu,jangan terlalu dipikirkan bahan bahan ini."ujar datu dibau mengagetkan taketung
Beberapa saat kemudian datu dibau mulai sibuk mengolah untalan dari bahan bahan yang baru dia cari itu.

"Cu,aku butuh sedikit waktu dulu untuk memantrai ini."ujar datu dibau menunjukan tiga untalan sebesar ujung jari kelingking itu
Taketung segera mengangguk.
Lalu datu dibau pun beranjak dari duduk nya.
Setelah beberapa saat menunggu,Akhirnya datu dibau menghampiri taketung sambil membawa sesuatu ditangan nya.

"Cu inilah untalan RANGKAIRANG yang bisa membuat mu menjadi seperti ayahmu dulu."ujar datu dibau seraya membuka Kain hitam yang digunakan untuk membungkus
Untalan itu

Taketung tertegun melihat tiga benda bulat hitam seperti tanah itu.
"Apa itu tanah tu.?"tanya taketung
"Sudahlah,jangan terlalu banyak bertanya cu.lebih baik sekarang kau untal Rangkairang ini."ujar datu dibau seraya menyerahkan Rangkairang itu

"Usahakan jangan sampai sangkut ditenggorokanmu dan jangan duduk.!"ujar datu dibau menatap tajam kearah taketung
Tanpa berani bertanya taketung segera menelan ketiga biji untalan Rangkairang itu.

Gleekk...
Taketung berhasil menelan ketiga biji untalan itu
"Bagus Cu,kau sudah menjadi seperti ayahmu dulu."ujar datu dibau tersenyum

Taketung tersenyum.

-----
3 hari setelah kepulangan taketung dari Tempat datu dibau.

"Bu,hari ini aku ingin ke pasar berjualan sayur kembali seperti biasanya."ujar taketung seraya meminum kopi tumbuk buatan ibunya itu
"Tapi ingat jangan pernah menyombongkan dirimu karena ilmu yang telah kau miliki sekarang tung,jangan sampai kesombongan itu membuatmu hancur seperti ayahmu dulu."nasihat ibunya
"Baiklah bu,aku akan selalu ingat nasihat ibu dan akan selalu menjadikan peristiwa krmatian ayah dulu sebagai pembelajaran untuk ku."ucap taketung sembari menatap mata ibunya yang berkaca-kaca
Ibu nya tersenyum.

Setelah menghabiskan segelas kopi dan sepiring kecil singkong rebus,taketung turun kesungai untuk mandi dan bersiap siap untuk berangkat kepasar
Sesaat taketung tertegun menatap kandang anjing nya si gogong yang menjadi korban kemarahan orang orang di pasar yang iri kepadanya.

"Aku akan membalas kematian mu gong,!"batin taketung
"Bu,aku berangkat dulu bu."pamit taketung pada ibunya

"Iya tung,hati hati."jawab ibunya yang sedang menampi beras
Disepanjang perjalanan menuju pasar taketung terus terbayang anjing nya yang malang.

Setelah tiba di desa itu taketung berpapasan dengan salah seorang yang mengeroyoknya tempo hari.

Gigi gigi taketung bergemeretak dengan mata lekat menatap ke arah orang tersebut
"Ada apa kau lihat lihat.?!
Masih berani kau kemari.!"bentak orang itu sambil berkacak pinggang menatap taketung
Tanpa menjawab taketung melangkah pergi meninggalkan orang tersebut.

Setibanya dipasar.
Ibu ibu mulai bergerombol memgelilingi taketung.

"Kemana saja kau tung,aku menunggu mu beberapa hari ini tapi kau tidak pernah datang."ujar salah seorang ibu ibu yang berada di
Situ.

"Ya begitulah,Aku sangat sibuk akhir akhir ini karena sayuran sayuran kami hampir tidak jafi panen karena hama."jawab taketung sekena nya.
"Oh,begitu ya,sayang sekali ya tung."ucap beberapa ibu ibu yg ada di situ

"Tapi tenang saja,untuk hari ini sebagian sayur sayur ini akan aku bagikan secara gratis kepada ibu ibu yang ada disini."ujar taketung tersenyum
Tak jauh dari situ ada beberapa pasang mata yang menatap nya dengan tatapan penuh kebencian.

Tiba tiba saat sedang asyik melayani pembeli taketung dikagetkan dengan seorang laki laki paruh baya yang berlari kearah nya dengan raut wajah panik,setelah dekat laki laki
Paruh baya itu segera menarik tangan taketung dan membisik kan sesuatu yang membuat taketung tersenyum sinis.

"Lebih baik kau berhati hati nak."ujar lelaki paruh baya itu seraya menepuk pundak taketung
"Ada apa tung.?
Bicaranya nya kok berbisik bisik seperti itu.?"tanya salah seorang ibu2 setelah taketung kembali kedekat gerobak sayurnya

"Ah,tidak ada apa apa."jawab taketung tersenyum ramah
Menjelang gelap,taketung pulang.
Ditengah perjalanan pulang dia dihadang beberapa orang yang tempo hari mengeroyok dan membunuh anjing nya.

"Masih berani kau membawa sayur sayur busuk mu itu ke sini..!!"bentak salah seorang lelaki tersebut

"Hm..Memang nya pasar itu
Dibangun hanya untuk kalian..?"tanya taketung santai
Yang membuat geram orang orang itu

"Apa kau ingat perkataan ku tempo hari..!!aku tidak main main dengan ancaman ku itu..!"ujar salah seorang lelaki itu seraya mencabut mandau dari sarung nya
Lelaki tersebut berjalan mendekati taketung.

Setelah dekat,mata mereka bertatapan.

"Kau yang membunuh anjing ku dulu..!"ujar taketung seraya mengepalkan tangan nya

Sreett....(suara mandau mengenai kulit taketung)
Lelaki itu mengerutkan kening nya yang melihat tak ada sedikitpun darah taketung di mandau nya.

"
"Rupanya Selama dia tidak menampakan batang hidung nya kemari dia mencari ilmu kebal.."ujar orang itu

Mereka mulai mendekati taketung dan memegangi tubuh taketung agar tidak melawan.

Taketung menuruti saja saat tubuh nya dipegangi oleh beberapa orang lelaki itu
"Lakukanlah apa yang ingin kalian lakukan,tapi ingat saat tiba giliranku aku tidak akan menyisakan satupun diantara kalian."taketung berujar
Perkataan taketung itu membuat orang orang itu menjadi sangat marah.

Mereka mencoba berbagi rahasia melumpuhkan ilmu kebal mulai dari menusuk kan ujung mandau ketanah,
Atau bambu runcing.
Tapi itu semua sia sia,karena taketung sama sekali tidak terluka sedikitpun.
"Bangsaaatt..!!
Kaji apa ini..!!"bentak salah seorang lelaki itu

"RANGKAIRANG...!!!!"teriak taketung seraya dengan dengan cepat melepaskan dirinya dari pegangan2 orang orang itu.
Dan tanpa ampun menghajar Orang orang tersebut dengan tangan kosong
"Keesokan harinya Desa itu digegerkan dengan penemuan mayat mayat para pedagang dipasar.

Gosip2 tentang pembunuhan pedagang dipasar itupun secepat kilat menyebar.
Bahkan lelaki tua yang memberitahukan kepada taketung tentang rencana jahat para pedagang yang iri pada taketung tersebut pun tidak pernah terlihat lagi.
Sementara itu di tempat lain,Taketung mulai menutup diri dari orang orang di sekitar nya.
Setiap hari taketung selalu mengurung diri di dalam rumah nya.
Hingga suatu hari sang ibu mulai curiga dengan sikap taketung yang aneh.
"Tung,apa kau tidak menjual sayur sayur lagi ke desa.?"tanya ibunya pelan

Saat itu taketung sedang duduk didepan pintu sambil meraut bambu.
Taketung terdiam seraya menunduk.

"Aku tidak ingin kesana lagi bu."gumam nya pelan

"Tapi kenapa tung.?
Apa orang2 di pasar itu mengganggumu lagi.?"tanya ibunya penasaran
"Iya,dan hari itu aku benar benar sudah gelap mata bu."ujar taketung drngan wajah memucat
"Maksudmu.?
Kau melawan mereka hingga mereka terluka.?"tanya ibunya

"Mereka bukan hanya terluka,tapi mereka semua mati bu.!"ujar taketung seraya berdiri dan berlari masuk kedalam kamar nya
----
Malam itu.

"Tung,ayo makan dulu."panggilibunya dari luar kamar

Hening..

"Tung.."panggil ibunya lagi

Tetap hening.

"Tuuuung..."panggil ibunya lebih keras lagi seraya masuk kedalam kamar anak nya itu
"Tuuuuuung.!!"teriak ibunya setelah melihat keadaan taketung yang tergantung dengan rotan
Ibunya berlari keluar rumah meminta pertolongan kepada warga dusun.

Malam itu kematian taketung dengan cara bunuh diri itu benar benar menggemparkan dusun tempat tinggal taketung dan ibunya tersebut.
Taketung mati tanpa darah setetespun ditubuh nya,

Dan Rangkairang yang pernah di untal/di telan nya itu belum sempat dikeluarkan/dibuang sebelum kematian nya.
Hari pertama penguburan mulai terlihat keanehan2 pada jasad taketung.
Terutama dibagian mulut nya yang terus menerus mengeluarkan cairan berbuih seperti air liur.
(Konon menurut orang orang tua yang berpengalaman,Air liur yang keluar pada mayat taketung itu menandakan
Hendak tumbuh nya sepasang taring dari mulut nya)
----
Malam pertama setelah kematian taketung.

Malam itu ibunya taketung dan beberapa warga dusun sedang duduk duduk didalam rumah taketung.

"Aku tidak menyangka anak ku akan mati dengan cara seperti itu."isak ibunya taketung
"Sudah,jangan ditangisi lagi."ujar beberapa orang warga yang sengaja bermalam dirumah itu untuk menemani ibu taketung yang sedang bersedih tersebut.
Menurut perkiraan,kira2 saat itu pukul 2 malam.
Salah seorang warga(tepat nya ibu Otom)bangun karena ingin buang air kecil.

Tiba tiba saat sedang buang air kecil di sungai/jamban,tiba tiba dia dikejutkan oleh sesosok mahluk tinggi besar bermata merah yang
Yang sedang menatap nya dari tengah sungai.

"Aa..apa itu..!!"ujar ibunya otom ketakutan.

Kedua kaki nya terasa lemah dan ketika mahluk itu bersuara ibunya otom lemas tak sadarkan diri
Keesokan harinya setelah berita itu menyebar,semua warga tidak da yang berani menginap dirumah taketung lagi..

Malam itu saat ibunya sendirian sedang duduk duduk di depan rumah,tiba tiba ada suara yang memanggil nya.

"Ibu...ibu.."(tapi gak sejelas itu,
Suaranya nyaring tapi kata kata yang diucapkan oleh suara itu tidak terlalu jelas,menurut orang itu karena taring panjang yang ada dimulutnya,sehingga membuat ucapan mahluk itu menjadi tidak jelas)
Kejadian itu terus terus berlanjut hingga beberapa hari kemudian datang lah datu dibau kerumah taketung.

"Anak mu tersiksa."ucap datu dibau kepada ibunya taketung

"RANGKAIRANG itu belum dikeluarkan dari perut anak mu."Lanjutnya
Wanita tua itu hanya terdiam,dan kebetulan saat itu sedang ada otom yang mengantar makanan untuk ibunya taketung itu.

"Apa itu Rangkairang.?"ucap nya dalam hati

"Saya permisi pulang dulu."pamit otom
Diperjalanan pulang,Otom terus mengulang ulang kata Rangkairang yang tadi dikatakan oleh datu dibau.
Sesampai nya dirumah nya otom menceritakan semua yang di dengarnya tadi kepada ayah dan ibunya.lalu ayah dan ibunya memberitahukan kepada seluruh warga dusun.

Mereka beramai2 kerumah orang tua taketung meminta supaya masalah hantu yang meneror kampung mereka
Bisa segera berakhir.

Lalu permintaan warga itu pun dituruti oleh datu dibau.
Malam itu datu dibau dibantu beberapa orang warga untuk membongkar kuburan taketung.
Setelah kuburan berhasil dibongkar,tibalah giliran datu dibau turun dan membuka peti mati taketung,

Mayat itu masih utuh bahkan seperti baru saja dikuburkan.

Datu dibau meminumkan air dari dalam bambu yang ia bawa pada mayat taketung dan tiba tiba dari mulut
Mayat itu mengeluarkan bau yang amat busuk.
Datu dibau segera membuka lebar mulut mayat itu dan mengambil sesuatu dari dalam mulut mayat tersebut.
Semua warga menutup hidung mereka.

"Inilah yang dinamakan Rangkairang.!"ujar datu dibau

"Jadi bagimana dengan hantu taketung,?apa hantu itu sudah benar benar tidak akan ada lagi di dusun ini datu.?"tanya Ayah otom
"Ya."jawab datu dibau pelan lalu kemudian menutup kembali peti mati itu
Dan semenjak malam itu dan seterusnya hantu taketung tidak pernah muncul lagi
(Cerita nyata dan pernah terjadi di kampung tersebut.
Cerita ini di ceritakan oleh salah seorang penduduk asli kampung itu,mungkin kalian sudah bisa menebak siapa.
Tapi jujur saya belum pernah bertemu muka dengan narasumber aslinya,hanya saja salah satu keluarga saya
Yang pernah bertemu langsung dengan orang yang menjadi narasumber asli tersebut.)

Banyak yang bisa kita pelajari dari cerita ini,

Sampai jumpa di cerita selanjutnya😘..

SELESAI....
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with E̸n̸s̸u̸n̸ B̸u̸r̸u̸n̸g̸

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!