Tepatnya didaerah pedalaman....
Disebuah Dusun terpencil,yang hanya dihuni kurang lebih 60 warga(sudah termasuk anak anak)
Akses jalan ke dusun itu pun masih terbilang sulit dilalui karena harus menerobos hutan hutan dan jurang...
Sementara Untuk makan biasa nya warga
Memancing ikan dll....
Taketung ini berpikiran lebih maju dari para warga disana..
Dia bahkan sudah membuat jalan menuju ke desa desa besar yang lumayan jauh dari dusun tempat tinggal nya..
Jangan coba coba kau pengaruhi warga disini untuk ikut ikutan rencanamu itu ya...!! Aku tidak suka kalau ada orang orang luar kemari dengan mudah karena jalan yang buat itu...!!!"ujar salah seorang warga yang tidak menyukai pembukaan jalan
"Begini pak,dengan jalan ini akan memudahkan kita untuk lebih mengenal desa2 lain nya yang ada dekat dusun kita ini....kita juga bisa menjual hasil panen ke desa desa tetangga..dan kita juga bisa memajukan dusun kita ini..."jawab taketung
Lalu dia melanjutkan pekerjaan nya tanpa menanggapi omongan orang2 yang tidak mendukung keinginan nya untuk memajukan dusun itu....
"Nak...ibu tau maksud mu itu baik tapi menurut ibu daripada kau selalu dimarahi oleh orang yang tidak setuju dengan maksudmu itu lebih baik kau hentikan saja pekerjaan mu membuat jalan penghubung antar desa itu nak...."ujar wanita tua yang merupakan ibu dari taketung itu
Keesokan harinya taketung berangkat untuk melanjutkan pekerjaan nya yang membuat jalan.
Kira kira jalan penghubung yang ia buat selama itu sudah sepanjang 10 kilometer.
Dan tinggal 3 kilometer lagi
***
"Bu.hari ini jalan penghubung itu sudah bisa digunakan,dan hari ini aku ingin mencoba pergi kedesa pertama.
Aku ingin menjual sayur sayuran yang kita petik kemarin bu."ujar taketung penuh semangat
"Iya tung,sayur sayuran yang kita petik kemarin itu sangat banyak sayang sekali kalau dibiarkan saja."jawab ibunya
"Baiklah bu aku berangkat sekarang saja.perjalanana nya akan sangat panjang hari ini.."ujar taketung
Taketung membawa sayur dan bekal makanan nya.
Mereka terus berjalan dengan cepat.
Setelah berjam jam menempuh perjalanan panjang akhirnya taketung dan anjing nya pun sampai di sebuah desa yang lumayan
"Berapa seikat sayurnya.?"tanya seorang wanita tua mungkin seumuran dengan ibunya.
"Terserah ibu saja."jawab taketung yang memang tidak tau harga pasaran sayur2an itu.
"Loh kok aneh,memangnya kamu ini baru pertama kali ya menjual sayur..?"tanya ibu ibu itu
"Bahkan saya tidak pernah sekalipun memegang uang,melihat nya saja saya belum pernah bu."ujar taketung tertawa kecil
"Begini saja,bagaimana kalau kamu memberikan sayur
Orang2 yang ada disekitar situ pun mulai mendekati taketung seraya membawa berbagai macam barang untuk ditukarkan dengan Sayur mayur milik taketung.
"Wah ini bagus sekali nak."ujar ibunya taketung sambil membentangkan baju kain yang di tukarkan dengan sayur
"Kalau begitu ibu akan menanam lebih banyak sayur untuk kau jual kedesa itu nak,"ujar ibunya sambil tersenyum
"Aku juga ingin membuat gerobak bu biar lebih mudah untuk membawa
"Kapan rencana nya kamu membuat gerobak nak."tanya ibunya
"Besok bu.."jawab taketung seraya merebahkan tubuhnya diatas tikar daun
***
Pagi pagi sekali taketung berangkat kehutan mencari kayu/pohon untuk membuat gerobak.
"Sehari dua hari lagi gerobak ku harus selesai.."gumam taketung tersenyum
Terserah lah klo gak suka silahkan,unfollow juga boleh...
TERIMA KASIH
"Wah,bagus sekali nak.
Tapi apa gerobak mu ini tidak berat nak.?"tanya ibunya
"Lumayan berat bu,apalagi kalau sudah berisi sayur mayur.."jawab taketung akhirnya
"Lalu bagaimana kamu mau jualan ke desa nak..?"tanya ibunya
"Hahaha..ibu tidak usah khawatir,aku sudah menemukan caranya
"Maksudmu..?"tanya ibunya penasaran
"Aku ingin menemui guru ayah bu,aku ingin belajar kaji kaji yang pernah diamalkan ayah dulu."ujar Taketung yang membuat ibunya melotot kaget
"Ibu tidak mengijinkan
Braakk...(suara pintu)
"Bu...buka bu..."ujar taketung memanggil ibunya
Taketung menarik nafas dalam.
Dengan langkah lesu ia berjalan kearah luar.
Duduk disebelah anjingnya..
Keesokan harinya pagi pagi sekali taketung sudah menaruh sayur2 dagangan nya kedalam gerobak.
"Bu..hari ini aku akan ke desa bu,"ujar taketung berpamitan pada ibunya
"Hati hati.."jawab ibunya singkat
"Kami berangkat dulu bu.."ujar taketung seraya mendorong gerobak nya.
Singkat cerita..
Mereka akhirnya sudah sampai di desa,
Ibu ibu yang tempo hari itu mulai mendekati taketung.
"Wah sayurnya
"Iya bu,silahkan dipilih bu.."jawab taketung ramah
"Ayo ibu ibu bapak bapak beli sayur disini saja,bisa ditukar dengan barang lho.."ujar ibu itu seraya memanggil orang orang di sekitar situ
Dengan Ramah taketung melayani pembelinya.
Sehingga orang2 di pasar itu semuanya berkumpul mengelilingi
"Maaf ya ibu ibu bapak bapak bagi yang tidak kebagian,3 hari lagi saya janji akan membawa lebih banyak sayur dll untuk di bawa kemari.."ujar taketung ramah
"Yah,padahal saya sudah menunggu dari tadi..."sahut salah seorang yang ikut mengantri sayur
"Ya sudah tidak apa2,tapi nanti kalau kemari lagi tolong di sisakan untuk saya ya."sahut ibu2 itu
Setelah membereskan gerobak nya,taketung dan gogong si anjing peliharaan nya pun mulai berjalan pulang.
Karena sudah sering melewati jalanan tersebut.
Namun sampai sejauh ini masih tak satupun warga dusun nya yang mau ikut dengan nya berjualan ke desa desa sekitar,padahal sudah sering taketung dan ibunya mengajak orang2
"Ibuu..."panggil taketung seraya memasuki halaman rumah sederhana nya itu.
"Bagaimana tung.?
Habis sayur2 nya..?"tanya ibunya
"Habis bu,ini uang hasil penjualan sayur bu."ujar taketung seraya
Soal nya aku sudah berjanji untuk membawa banyak sayur ke desa itu lagi bu."ujar taketung seraya meneguk air putih ya g diberikan ibunya itu.
"Seperti nya 1 atau 2 hari lagi baru bisa dipanen,
"Ah..otom kan anak mang babat bu,bisa kena marah aku kalau mengajak anak nya berjualan."ujar taketung
"Ya sudah,lebih baik kamu makan dulu tung."suruhnya pada taketung
"Iya bu.."sahut taketung seraya berjalan kearah dapurnya yang hanya berjarak 3 meter dari ruangan depan itu.
***
"Tung bangun.sudah pagi,kita kan mau kekebun
Kriiieeettt...(suara decitan pintu)
"Iya u,aku sudah bangun."jawab taketung
Setelah selesai mandi dan sarapan mereka berdua pergi kekebun sayur ditemani oleh dua ekor anjing peliharaan nya.
"Wah sayur sayur kita sudah bisa dipanen
"Bu.sayur2 ini ku taruh disini ya bu,aku mau kesana sebentar,mau mencari umbut uey bu."ujar taketung sebelum pergi kearah hutan
"Kita makan dulu yuk nak."ajak ibunya taketung seraya menyiapkan makanan untuk mereka.
"Kenapa begitu.?
Kamu tidak macam2 kan disana tung..?"tanya ibunya seraya menatap anak nya itu
"Iya tung,kamu jangan mencari masalah di tempat orang."ujar ibunya
Taketung mengangguk,mengiyakan perkataan ibunya.
"Ayo tung kita pulang,patiling sudah berbunyi (PATILING-BINATANG PENANDA HARI HAMPIR GELAP)
Taketung dan ibunya segera turun kesungai untuk mandi.
"Tung ibu mau memasak dulu nak,kamu ikat saja sayur2 yg akan kamu bawa bawa besok."ujar ibunya seraya berjalan kearah dapur.
Tok...tok...(suara ketukan pintu)
Taketung membuka sunduk lawang/palang pintu rumah nya.
"Eh kamu tom.ada apa.?"tanya Taketung heran
"Bukan nya tidak boleh tom,tapi aku tidak ingin kena marah ayah mu."jawab taketung sambil tersenyum
"Anu ka,ayahku tidak marah.malah dia yang menyuruhku
"Kau berbohong ya..?"tanya taketung seraya menepuk bahu anak itu
"Eh otom ya.."ujar ibunya taketung dari dapur
"Iya bu.."jawab taketung
"Bagaimana ka,apa boleh besok aku ikut berjualan.?"tanya otom lagi
"Ayahku sangat menyukai lauk yg kaka berikan waktu itu."ucap otom pelan
"Itu ka lauk yang di masuk kan kedalam kaleng"ujar otom menjelaskan
"Sarden."ujar taketung tertawa sambil memegang perut nya
"Tapi itu mahal tom."ujar taketung setelah lelah tertawa
"Kata ucu kaka mendapatkan barang makanan itu dari hasil bertukar barang kan.?"tanya otom lagi
"Iya tom,tapi sayur yang ditukarkan itu harua banyak,dan juga menukarkan nya harus dengan bapak2
Taketung menarik nafas panjang lalu sesaat kemudian dia mengangguk pelan.
"Baiklah,kau boleh ikut.tapi ingat kau harus izin terlebih dulu pada ayahmu dan jangan berbohong ya."ujar taketung
"Kalau begitu aku pulang dulu ka mau mempersiapkan sayur2 yg akan ku bawa besok."ujar otom dengan nada suara riang
"Tunggu sebentar tom."ujar taketung seraya menahan tangan anak itu.
Lalu taketung berjalan kearah Rak dari
"Ini tom,ambil.ikan kaleng kesukaan ayahmu."ujar taketung sambil tersenyum
"Wah,terima kasih banyak ka."ucap otom tersenyum seraya menyambut pemberian taketung
Keesokan harinya..
Pagi pagi sekali taketung dan ayahnya sudah berada dirumah taketung dengan membawa banyak sayur sayuran.
Taketung tersenyum lebar seraya mengangguk.
Hari itu adalah hari yang sangat cerah yang pernah taketung temui,
Perlahan lahan mimpi nya selama ini mulai mejelma menjadi nyata.
"Sudah ka."jawab otom
"Ya sudah kalau begitu kita berangkat sekarang saja ya."ujar taketung tersenyum
"Ayo ka.."sahut otom penuh semangat
"Bu.kami akan berangkat sekarang bu."ujar taketung
"Loh,kamu kan belum makan tung.lagi pula sebentar lagi nasi masak."ujar ibunya
"Nanti saja bu,dipasar."jawab taketung mulai mendorong gerobak nya perlahan.
"Ka,dipasar itu rame ya..?"tanya otom
"Iya,disana banyak orang orang berjualan tom."jawab taketung tersenyum
"Ayo gong jalan yang cepat."perintah taketung pada anjing
Setelah menempuh perjalanan yang luamayan akhirnya taketung dan otom sampai di pasar..
Otom tercengang melihat keramaian di pasar itu.
"Wah.banyak sekali orang orang disini ka."ucap otom
"Nah itu si taketung sudah datang,ayo kita beli sayur disana saja."ujar salah seorang warga mengajak beberapa warga lain nya mendekati taketung
Sementara pedagang pedagang sayur lain
Mereka memandang dengan tatapan tak senang dan raut wajah masam
Tak butuh waktu lama sayur2 taketung akhir nya habis terjual begitupun dengan sayur milik otom semuanya habis terjual.
"Wah,ka sudah habis,lalu bagaimana aku bisa menukar nya dengan ikan kaleng.?"tanya otom
"Tenang saja tom,dengan uang ini kau bisa membeli ikan kaleng itu."ujar taketung tersenyum
Setelah dekat taketung mengambil dua kaleng sarden dan membayar nya.
"Ini tom hasil jualan sayurmu."ujar taketung memberikan dua kaleng sarden dan beberapa uang logam
Taketung tersenyum senang,karena perlahan lahan orang2 mulai mengikuti caranya berjualan.
"Kita makan dulu tom,aku lapar"ujar taketung seraya berjalan kearah sebuah warung nasi dan memesan dua piring nasi dengan lauk
"Ayo tom,makan dulu"ujar taketung seraya menaruh piring berisi nasi dan lauk nya itu kedepan otom.
"Terima kasih ka."ujar otom
"Te
"Mm,masakan nya enak ka,beda dari masakan di tempat kita."celoteh otom
"Haha..disini kan desa nya lebih maju dari kita tom,kalau kita disana memasak tidak memakai penyedap,kita disana masih memakai sungkai untuk menyedapkan makanan,jelas saja rasanya
Mereka mulai berjalan meninggalkan desa itu.
Namun beberapa saat kemudian taketung tersadar karena gogong tidak ada di belakang mereka
"Wah,iya ya.anjing kaka tidak ada."ujar otom sambil celingukan melihat kesekitar tempat mereka berhenti.
"Atau jangan2 si gogong masih di pasar ya tom..?"
"Aku tidak tau ka,tapi aku rasa mungkin saja soal nya kan tadi anjing itu seperti malas sekali berjalan"ujar otom
"Permisi pak,aku mau mencari anjing ku"ujar taketung seraya membungkuk
Taketung terperanjat kaget melihat mayat anjing nya yang mereka lempar kearah taketung,
"Kami bisa saja melakukan itu kepadamu.!karna kau sudah merebut semua pembeli sayur2 kami.!!"bentak salah seorang lelaki tersebut
"Aku tidak bermaksud merebut pembeli ,kita sama sama mencari rejeki,tidak ada yang
"Ingat.! Jangan pernah berjualan kesini lagi.!"bentak salah seorang diantara lelaki itu
"Kalau tidak kami tidak segan2 membunuhmu.!"sahut yang lain nya
"Aku tidak akan berhenti berjualan.!"ujar taketung
"Kau masih tidak mengerti..?!"tanya orang itu
Setelah bertanya seperti itu,orang2 itupun kemudian berjalan mendekat mengelilingi taketung.
Salah seorang diantara mereka menyerang
Pukulan itu hanya menembus angin.
Beberapa kali taketung berhasil menghindar namun kemudian taketung terkena tebasan parang di lengan nya yang membuat gerakan nya melambat
"Aaaaaakkkhhhh..."jerit taketung
Taketung berusaha bangkit dengan air mata berlinang dia menggendong tubuh anjing nya yang sudah sangat banyak berjasa menemaninya selama ini.
"Astaga kaka kenapa.?"tanya otom terkejut saat melihat taketung muncul dengan wajah dan tubuh yang dipenuhi luka memar,
"Orang orang dipasar itu tom."jawab taketung lemah
Taketung menggeleng pelan.
"Mereka marah karena kaka berjualan di pasar itu,gang membuat semua orang2 kampung sini menjadi tidak mau membeli sayur2 milik pedagang lain nya
"Lalu mereka yang memukuli kaka itu apakah penduduk asli di desa itu.??"tanya otom penasaran
"Sepertinya bukan.
karena dari logat bahasanya,sepertinya mereka bukan asli penduduk desa itu,"jawab taketung
Bukan kah kaka bisa silat.?"tanya otom polos
"Mereka banyak tom,semuanya membawa senjata tajam,"jawab taketung
Otom membantu taketung mendorong gerobak nya yang berisi mayat anjing itu.
Sepanjang perjalanan mereka berdua diam saja.
Taketung mulai terlihat pucat karena darah yang terus menerus keluar dari luka di lengan nya
"Ka,apa kau masih kuat berjalan.?"tanya otom khawatir melihat wajah taketung yang pucat
Taketung tersenyum seraya mengangguk.
Kedatangan mereka sudah ditunggu oleh ayah otom yang duduk di Rahan
"Waduh.!
Taketung kenapa tom..?"tanya ayahnya otom
Bruuuukkkk...
Taketung terjatuh,tubuh nya ambruk.
Gelap...
"Lukamu menghabiskan banyak darah nak."isak wanita tua itu
"Otom sudah menceritakan semuanya nak.setelah ini ibu akan mengijinkan mencari kaji/ilmu untuk melindungi dan menjaga dirimu dari orang orang yang
Taketung tersenyum menatap ibunya,
Mereka berdua berpelukan.
"Tapi kau harus berjanji nak,jika kau sudah memiliki kaji itu,kau harua tetap seperti dirimu yg sekarang,jangam sombong."ujar ibunya
Seminggu telah berlalu..
Luka ditubuh taketung perlahan lahan sudah mulai sembuh.
"Besok hari kamis tung.
Menurut ibu lebih baik kau berangkat sekarang saja untuk menemui guru ayahmu itu,kamis dan jum'at adalah malam yg bagus
"Baiklah bu,aku akan berangkat hari ini juga."ujar taketung semangat
"Terima kasih bu."ujar taketung lalu bergegas mengambil semua bekal nya yang ternyata sudah dipersiapkan ibunya di dapur.
"Tung,ingat pesan ibu ya nak."ujar wanita tua itu saat
"Iya bu,ibu jangan khawatir.aku tidak mungkin menjadi seperti ayah."ujar taketung seraya memeluk ibunya yang sangat ia sayangi itu.
"Aku pamit bu,doa kan semoga aku berhasil."ujar taketung seraya melepaskan pelukan nya.
Taketung mengangguk lalu perlahan lahan berjalan meninggalkan rumah nya.
Namun rintangan itu tidak menggoyahkan tekad nya untuk mencari kaji.
Namun baru selangkah menaiki tangga itu kaki taketung terasa berat dan sulit di gerak kan.
"Ada apa ini.?!"batin taketung
Saat kepanikan taketung mulai tak terkendali,tiba tiba dari arah belakang terdengar suara tawa seseorang.
"Hahaha..ada tamu rupanya."ujar suara itu
Kaki nya yang terasa berat tadi tiba tiba kembali ringan saat pundak nya di tepuk oleh lelaki tua tersebut.
"Ayo masuk,jangan takut."ujar lelaki tua itu
"Aku lah dibau yang kau cari."lanjut lelaki tua itu lagi
"Saya anak liyau Landuk.anak dari murid datu."ujar taketung seraya memberikan sebuah batu berwarna merah kepada lelaki tua itu.
"Iya tu.ayah saya sudah mati,terbunuh oleh kesombongan nya sendiri."ujar taketung
Saat tiba didalam rumah itu taketung melihat keseluruh ruangan itu,
Banyak benda benda tua dan beberapa senjata tajam
Taketung lalu duduk berhadapan dengan lelaki tua itu.
"Ayahmu dulu,sangat tekun dalam mendalami kaji kaji yang pernah kuturunkan padanya,semua syarat nya dia penuhi dengan sempurna."ujar datu Dibau mulai bercerita
Kau harus tau syarat nya tidak mudah,dan untuk untalan itu sendiri,akan membawa beberapa kesusahan di ujung ajal mu."ujar datu dibau
"Pertama,kalau kau menelan untalan itu maka jika kau mati kau akan menjadi hantu buta(raksasa) atau babi.
Dan jika kau mati dalam pertarungan kau akan langsung menjadi hantu.tapi jika kau mati dalam sakit/karena tua,kau masih bisa
"Separah itukah harus ku tanggung jika menelan untalan itu tu.?"tanya taketung
"Ya.kalau kau ingin mundur pun tidak mengapa.tapi jika kau teruskan,kau akan menjadi orang yang tidak terkalahkan.!hahaha"ujar datu dibaw
Saat langit sudah gelap,taketung dimandikan dan di berikan hafalan2 mantra.
"Kau baca terus hingga kau mendengar suara sangkalap kuyang baru kau hentikan bacaan mantra mu
Taketung mengangguk.
"Aku pergi.ingat terus baca mantra sampai kau dengan suara sangkalap kuyang.!"ujar datu Dibaw sebelum pergi.
Taketung terus membaca mantra itu.
Sekitar 2 jam membaca mantra itu menerus akhir nya terdengar suara sangkalap
Taketung menarik nafas panjang,mulut nya terasa sakit akibat terus terusan membaca mantra2 itu selama dua jam.
Ia segera beranjak dari tempat nya duduk lalu berjalan keluar dan merebahkan dirinya
"Bangun lah cu."panggil seseorang yang ternyata adalah datu dibaw itu
"Maafkan saya tu,saya ketiduran."ujar taketung seraya mengucek matanya
"Tidak apa.datu sudah mendapatkan beberapa jenis
"Malam ini juga untalan itu sudah bisa kau untal cu."ucap datu dibau seraya duduk dan mulai membongkar bahan bahan yang akan dibuat untalan tersebut
"Jangan terlalu bertanya tentang bahn bahan ini,jika kau tau pasti kau tak akan mau menelan nya."ujar datu dibau tanpa menoleh
Pikiran nya melayang layang memikirkan apa gerangan bahan bahan untalan itu.
"Cu,aku butuh sedikit waktu dulu untuk memantrai ini."ujar datu dibau menunjukan tiga untalan sebesar ujung jari kelingking itu
Lalu datu dibau pun beranjak dari duduk nya.
"Cu inilah untalan RANGKAIRANG yang bisa membuat mu menjadi seperti ayahmu dulu."ujar datu dibau seraya membuka Kain hitam yang digunakan untuk membungkus
Taketung tertegun melihat tiga benda bulat hitam seperti tanah itu.
"Usahakan jangan sampai sangkut ditenggorokanmu dan jangan duduk.!"ujar datu dibau menatap tajam kearah taketung
Gleekk...
Taketung berhasil menelan ketiga biji untalan itu
Taketung tersenyum.
-----
"Bu,hari ini aku ingin ke pasar berjualan sayur kembali seperti biasanya."ujar taketung seraya meminum kopi tumbuk buatan ibunya itu
Setelah menghabiskan segelas kopi dan sepiring kecil singkong rebus,taketung turun kesungai untuk mandi dan bersiap siap untuk berangkat kepasar
"Aku akan membalas kematian mu gong,!"batin taketung
Setelah tiba di desa itu taketung berpapasan dengan salah seorang yang mengeroyoknya tempo hari.
Gigi gigi taketung bergemeretak dengan mata lekat menatap ke arah orang tersebut
Masih berani kau kemari.!"bentak orang itu sambil berkacak pinggang menatap taketung
Setibanya dipasar.
Ibu ibu mulai bergerombol memgelilingi taketung.
"Kemana saja kau tung,aku menunggu mu beberapa hari ini tapi kau tidak pernah datang."ujar salah seorang ibu ibu yang berada di
"Ya begitulah,Aku sangat sibuk akhir akhir ini karena sayuran sayuran kami hampir tidak jafi panen karena hama."jawab taketung sekena nya.
"Tapi tenang saja,untuk hari ini sebagian sayur sayur ini akan aku bagikan secara gratis kepada ibu ibu yang ada disini."ujar taketung tersenyum
Tiba tiba saat sedang asyik melayani pembeli taketung dikagetkan dengan seorang laki laki paruh baya yang berlari kearah nya dengan raut wajah panik,setelah dekat laki laki
"Lebih baik kau berhati hati nak."ujar lelaki paruh baya itu seraya menepuk pundak taketung
Bicaranya nya kok berbisik bisik seperti itu.?"tanya salah seorang ibu2 setelah taketung kembali kedekat gerobak sayurnya
"Ah,tidak ada apa apa."jawab taketung tersenyum ramah
Ditengah perjalanan pulang dia dihadang beberapa orang yang tempo hari mengeroyok dan membunuh anjing nya.
"Masih berani kau membawa sayur sayur busuk mu itu ke sini..!!"bentak salah seorang lelaki tersebut
"Hm..Memang nya pasar itu
Yang membuat geram orang orang itu
"Apa kau ingat perkataan ku tempo hari..!!aku tidak main main dengan ancaman ku itu..!"ujar salah seorang lelaki itu seraya mencabut mandau dari sarung nya
Setelah dekat,mata mereka bertatapan.
"Kau yang membunuh anjing ku dulu..!"ujar taketung seraya mengepalkan tangan nya
Sreett....(suara mandau mengenai kulit taketung)
"
Mereka mulai mendekati taketung dan memegangi tubuh taketung agar tidak melawan.
Taketung menuruti saja saat tubuh nya dipegangi oleh beberapa orang lelaki itu
Mereka mencoba berbagi rahasia melumpuhkan ilmu kebal mulai dari menusuk kan ujung mandau ketanah,
Atau bambu runcing.
Tapi itu semua sia sia,karena taketung sama sekali tidak terluka sedikitpun.
Kaji apa ini..!!"bentak salah seorang lelaki itu
"RANGKAIRANG...!!!!"teriak taketung seraya dengan dengan cepat melepaskan dirinya dari pegangan2 orang orang itu.
Dan tanpa ampun menghajar Orang orang tersebut dengan tangan kosong
Gosip2 tentang pembunuhan pedagang dipasar itupun secepat kilat menyebar.
Setiap hari taketung selalu mengurung diri di dalam rumah nya.
Hingga suatu hari sang ibu mulai curiga dengan sikap taketung yang aneh.
Saat itu taketung sedang duduk didepan pintu sambil meraut bambu.
"Aku tidak ingin kesana lagi bu."gumam nya pelan
"Tapi kenapa tung.?
Apa orang2 di pasar itu mengganggumu lagi.?"tanya ibunya penasaran
Kau melawan mereka hingga mereka terluka.?"tanya ibunya
"Mereka bukan hanya terluka,tapi mereka semua mati bu.!"ujar taketung seraya berdiri dan berlari masuk kedalam kamar nya
Malam itu.
"Tung,ayo makan dulu."panggilibunya dari luar kamar
Hening..
"Tung.."panggil ibunya lagi
Tetap hening.
"Tuuuung..."panggil ibunya lebih keras lagi seraya masuk kedalam kamar anak nya itu
Malam itu kematian taketung dengan cara bunuh diri itu benar benar menggemparkan dusun tempat tinggal taketung dan ibunya tersebut.
Dan Rangkairang yang pernah di untal/di telan nya itu belum sempat dikeluarkan/dibuang sebelum kematian nya.
Terutama dibagian mulut nya yang terus menerus mengeluarkan cairan berbuih seperti air liur.
(Konon menurut orang orang tua yang berpengalaman,Air liur yang keluar pada mayat taketung itu menandakan
Malam pertama setelah kematian taketung.
Malam itu ibunya taketung dan beberapa warga dusun sedang duduk duduk didalam rumah taketung.
"Aku tidak menyangka anak ku akan mati dengan cara seperti itu."isak ibunya taketung
Salah seorang warga(tepat nya ibu Otom)bangun karena ingin buang air kecil.
Tiba tiba saat sedang buang air kecil di sungai/jamban,tiba tiba dia dikejutkan oleh sesosok mahluk tinggi besar bermata merah yang
"Aa..apa itu..!!"ujar ibunya otom ketakutan.
Kedua kaki nya terasa lemah dan ketika mahluk itu bersuara ibunya otom lemas tak sadarkan diri
Malam itu saat ibunya sendirian sedang duduk duduk di depan rumah,tiba tiba ada suara yang memanggil nya.
"Ibu...ibu.."(tapi gak sejelas itu,
"Anak mu tersiksa."ucap datu dibau kepada ibunya taketung
"RANGKAIRANG itu belum dikeluarkan dari perut anak mu."Lanjutnya
"Apa itu Rangkairang.?"ucap nya dalam hati
"Saya permisi pulang dulu."pamit otom
Mereka beramai2 kerumah orang tua taketung meminta supaya masalah hantu yang meneror kampung mereka
Lalu permintaan warga itu pun dituruti oleh datu dibau.
Malam itu datu dibau dibantu beberapa orang warga untuk membongkar kuburan taketung.
Mayat itu masih utuh bahkan seperti baru saja dikuburkan.
Datu dibau meminumkan air dari dalam bambu yang ia bawa pada mayat taketung dan tiba tiba dari mulut
Datu dibau segera membuka lebar mulut mayat itu dan mengambil sesuatu dari dalam mulut mayat tersebut.
"Inilah yang dinamakan Rangkairang.!"ujar datu dibau
"Jadi bagimana dengan hantu taketung,?apa hantu itu sudah benar benar tidak akan ada lagi di dusun ini datu.?"tanya Ayah otom
Cerita ini di ceritakan oleh salah seorang penduduk asli kampung itu,mungkin kalian sudah bisa menebak siapa.
Tapi jujur saya belum pernah bertemu muka dengan narasumber aslinya,hanya saja salah satu keluarga saya
Banyak yang bisa kita pelajari dari cerita ini,
Sampai jumpa di cerita selanjutnya😘..
SELESAI....