Thread by @PartaiSocmed

TIPS AGAR TERHINDAR DARI PREDATOR SOSMED

Di sosial media semua orang bisa menjadi apa saja. Tapi orang yg benar2 kaya tak pernah punya kebutuhan untuk meyakinkan semua orang tentang betapa kayanya dia.
Jika ada akun yg seperti itu, langsung pencet tombol waspada!

Kasus Greg Armando ini bukan baru sekali ini saja terjadi tapi sudah berulang2. Dan hebatnya para predator sosmed itu selalu saja berhasil mendapatkan korban. Kami sendiri sudah pernah mengungkap beberapa kasus sejak tahun 2013 lalu.

Dahulu kala (tahun 2013) ada nama akun @JimGunarso yg lagaknya jauh lebih high profile dibanding Greg ini. Jika Greg cuma bisa koar2 punya Porche maka Jim ini dulu ngakunya punya helikopter pribadi!
Tahu tidak, ternyata banyak yg percaya omong besarnya lalu akhirnya tertipu.

Ini bukti ada korban yg percaya omong besarnya si Jim lalu melakukan hubungan bisnis dan akhirnya merasa tertipu.

chirpstory.com/li/196273

Padahal sebelum itu kami sudah membongkar tentang kelakuan si @JimGunarso itu tapi toh dia tetap berhasil mendapatkan korban. Hebatnya lagi korbannya adalah follower akun kami.
Jadi siapa yg salah disini? Si Jim atau korbannya?

Luar biasanya lagi, setelah dibongkar tahun 2013, di tahun 2018 si @JimGunarso itu masih memakan korban. Ini bukti bahwa dia masih berkeliaran mencari korban2 baru karena para korban enggan melaporkannya ke polisi.

Selain Jim tadi kami juga sempat membongkar predator sosmed lain yg memakai nama Arfan dan mengaku sebagai dokter. Kobannya pun banyak sekali. Ini kultwitnya

chirpstory.com/li/160533

Mirip Jim, si Arfan ini setelah kami bongkar di tahun 2013 ternyata di tahun 2019 masih memakan korban.
Jika dulu dia menempel ke para pendukung Jokowi maka kali ini dgn akun baru dia mencari korban diantara pendukung Prabowo. Korbannya ada nama flo di akunya, sila tebak sendiri

Selain Jim dan Arfan, kami juga pernah membongkar penipuan di sosmed atas nama Erick Setiawan.
Sama seperti kedua kasus sebelumnya, Erick ini juga kembali berhasil menipu korban2nya bahkan setelah dibongkar. Kali ini dia pakai nama akun @TNasionalis
chirpstory.com/li/350645

Jika diperhatikan baik2 ada kesamaan antara kasus Greg Armendo, Jim Gunarso, Arfan dan Erick Setiawan. Mereka sama2 tampil high profile di sosmed dan korbannya sama2 orang2 yg baik (baca: pekok)

Maka kita kembali pada peringatan di awal thread ini. Jika Anda menemukan akun2 yang "too good to be true" maka langsung tekan tombol waspada!
Jangan pernah sekali2 merasa sok pintar masuk ke dalam dunianya dgn alasan ingin tahu lebih jauh. Anda pasti jadi korbannya!

Sebab banyak korban predator sosmed yg berawal dari kepo. Lalu perlahan2 masuk dalam pengaruh si predator sosmed dan berakhir pada situasi maju kena mundur kena. Tak menuruti kemauan si predator bakal beresiko, menuruti pun akan makin masuk dalam lobang jebakannya.

Ingat, para predator sosmed itu orang2 yg pintar memanipulasi mangsa2nya. Itulah mengapa mereka selalu mendapatkan banyak korban. Jangan pernah merasa kegeeran lebih pintar darinya jika tak ingin jadi korban.
Paling aman adalah hindari hubungan dgn akun2 yg too good to be true.

Lalu mengapa para predator sosmed itu masih bisa berkeliaran memangsa korban2 baru setelah dibongkar kelakuannya, bahkan setelah tutup akun?
Karena tidak ada korban yg melapor ke polisi!

Sebenarnya banyak alasan para predator sosmed itu tak dilaporkan ke polisi. Salah satunya adalah karena malu terbongkar aibnya sendiri.
Dalam kasus Arfan korbannya adalah ibu2 isteri orang, jika korban melapor maka resiko rumah tangganya yg terancam.

Dalam proses berhubungan dengan si predator biasanya korban yg masih terbuai oleh cinta biasanya memberikan apa yg diminta oleh sang predator tanpa sadar suatu saat akan digunakan sebagai senjata. Contoh: video ML, foto bugil, dll.

Alasan lain mengapa predator sering tidak dilaporkan ke polisi adalah karena korban takut pada ancaman si predator.
Tapi percayalah, predator2 sosmed itu hanyalah tukang jago ngancam namun sesungguhnya dia jauh lebih ketakutan drpd korbannya.

Ketika membongkar para predator sosmed itu kami juga mendapat ancaman. Oleh Arfan dan Erick Setiawan kami diancam akan dipolisikan, oleh Jim Gunarso diancam akan disomasi.
Tahu tidak, tak ada satupun ancamannya yg dijalankan. Malah mereka yg akhirnya tutup akun

Sayangnya kasus predator sosmed ini adalah delik aduan jadi yg bisa melaporkan adalah korban atau kuasa hukum korban. Inilah mengapa para predator sosmed sering melenggang bahkan setelah dibongkar kelakuannya, lalu kembali beraksi dan mendapatkan korban2 baru.

Oleh karenanya kami harap para korban Greg Armendo kali ini ada yg berani melaporkan ke polisi. Jangan cuma sekedar testimoni2 dgn identitas di blur saja. Mengapa begitu? Sebab sesungguhnya para korban punya tanggung jawab moral agar tidak jatuh korban2 baru.

Para korbanlah yg benar2 bisa menghentikan sepak terjang si predator sosmed itu, bukan akun2 yg membantu mengungkap kelakuan si predator.
Tanpa dilaporkan maka akan terulang lagi kasus Arfan, Jim dan Erick yg bikin akun baru lalu berkeliaran cari korban2 baru.

Sekian kultwit kami. Sekali lagi kami ingatkan, waspadalah dgn sosial media sebab banyak predator berkeliaran.
Jangan mudah terpukau.
Jangan kegatelan.
Jangan kegeeran.
Maka kalian akan selamat.

Oya satu hal lagi..
Selain predator sex di sosmed ada juga akun2 predator donasi yg berkeliaran memanfaatkan kebaikan hati netizen. Ujung2nya uang kalian ditilep tak jelas pertanggungjawabannya.
Salah satu akun yg masih aktif berkeliaran adalah @hariadhi84. Waspadailah!