Perkenalkan namaku Ali, memiliki rumah yang berada tepat disamping kuburan memang menjadi tantangan tersendiri bagiku.
Selama aku tinggal disini, tidak jarang aku dan keluargaku merasakan interaksi dari makhluk tak kasat mata, mulai dari mencium aroma aneh hingga mendengar suara suara yang berasal dari tengah tengah kuburan tersebut.
Namun semua itu sudah kuanggap menjadi hal yang biasa, karena sebagai seorang muslim, akupun meyakini bahwa mereka benar benar ada.
Masih teringat jelas di kepalaku, saat itu aku menginjak usia 18 tahun, jalanan di didepan rumahku masih berupa tanah dan belum diaspal, lampu penerangan juga masih terbatas, hanya ada 1 yang berjarak beberapa meter dari rumahku.
Hal itulah yang membuat lingkungan dirumahku selalu sepi dan gelap, karena selain memang letak rumahku berada di pojok kampung, tepat didepan rumahku juga terdapat gudang kecil tempat menyimpan alat alat pemakaman,
jadi tidak heran kalau sudah malam aku tidak pernah menjumpai orang yang lewat di depan rumahku selain keluargaku.
Dan singkat cerita akhirnya malam itupun tiba,
Malam itu, aku pulang kerumah pukul 23.00 , karena waktu itu aku habis menonton pertunjukan yang diadakan oleh warga didesaku.
Karena saat itu aku belum memiliki kendaraan, akupun berjalan kaki sendirian saat pulang rumahku.
Sesampainya di depan rumah, aku sangat terkejut krn saat itu aku mendengar suara besi yang saling berbenturan.
Dan setelah kutoleh kesana kemari, akhirnya aku yakin kalau sumber suara tersebut brasal dari dalam gudang pnyimpanan alat pemakaman yg berada tepat di depan rumahku
Suara tersebut terdengar sangat keras dan sangat menganggu.
" Glodak, Glodak, Glodak ".
Karena saat itu aku berfikir ada seseorang yang terkunci di dalam, akhirnya akupun berniat untuk mendekatinya dan memastikannya.
" Hallo, siapa ya,,,, pakkk,,,bukk, apa ada orang didalam ?,, " teriakku.
Saat aku berjalan mendekatinya, tiba tiba ada orang berlari kencang dari arah belakang dan langsung menarikku.
Akupun kembali sangat terkejut ketika aku tau kalau orang tersebut adalah ayahku.
Beliau menarikku sambil menutup mulutku seolah memberi tanda bahwa hal yang kulakukan adalah hal yang sangat berbahaya.
Malam itu, oleh ayahku akupun langsung diseret masuk kedalam rumah dengan perasaan seperti ketakutan.
Sesampainya di dalam rumah, akupun langsung bertanya kepada ayahku apa yang sebenarnya terjadi.
" Kenapa, ayah kok gugup seperti itu, aku tadi mendengar suara berisik dari dalam gudang itu yah, sepertinya ada orang deh didalamnya " terangku.
" Masuk kamar saja, jangan banyak tanya, kunci pintu dan tidur " jawab ayah sambil terlihat gugup seperti menyembunyikan sesuatu.
Dan tnpa banyak tanya, akhirnya akupun mnuruti printah ayahku dg lngsung masuk kdalam kamar dan mencoba tdak mnghiraukan suara aneh yg kudengar tadi
Dan beberapa lama kemudian,
ketika aku mulai mengantuk tiba tiba aku kembali mendegar suara tersebut dengan sangat keras sekali.
Tentu saja saat itu aku langsung terbangun dan mengintipnya dari jendela kamarku.
Dan ketika kuintip keluar, lagi lagi aku tidak melihat apapun dan hanya mendengar suara tersebut yang terdengar semakin kencang.
Karena saat itu aku sudah sangat penasaran, akhirnya akupun berniat untuk keluar dan mendengarkannya dari luar rumah, siapa tau memang benar ada orang didalam gudang tersebut, fikirku.
Namun ketika aku masih hendak membuka pintu kamar tidurku, aku mendengar suara orang berbisik bisik dari arah ruang tamuku.
Hal itu tentu saja membuatku terkejut dan akupun langsung membuka pintu kamarku secara perlahan untuk memastikan siapa yang berada di ruang tamuku saat itu
Waktu itu aku kembali kebingungan karena aku melihat ternyata ibu dan ayahkulah yang sedang berbisik bisik dari balik jendela yang sepertinya mereka juga sedang melihat ke arah gudang tersebut.
" Lho, itu ayah sama ibu ngapain, kok ngintip dari dalam, mereka pasti mendengar apa yang kudengar, tapi kok gak keluar ya, aneh banget " fikirku.
Waktu itu aku berfikir jika aku keluar dari kamar, yang ada aku malah dimarahi, jadi akupun akhirnya kembali tidur sambil terus mendengarkan suara tersebut yang sesekali berbunyi dengan sangat keras.
" Glodak,,Glodak,,Glodakk "
Keesokan harinya,
Aku tidak menjumpai orang tuaku karena saat itu mereka sudah berangkat kerja, aku bangun kesiangan karena selain kemarin malam tidurku kurang, aku memang sengaja bermalas malasan karena hari itu aku sedang libur kerja
Siang itu akhirnya aku keluar rumah untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi di dalam gudang tersebut.
Karena aku memiliki kunci gudangnya, akupun berniat membukanya untuk memastikannya.
( Perlu diketahui, keluargaku memang menyimpan kunci gudang tersebut, karena selain rumahku terletak tepat didepan gudang, oleh pihak desa aku sekeluarga juga di beri tanggung jawab untuk ikut menjaga keamanan peralatan jenasah tersebut ).
Dan singkat cerita akupun akhirnya membuka gudang itu.
Saat itu,
Aku tidak melihat seorangpun didalam gudang, aku hanya melihat keranda mayat, payung jenasah, Tong tandon air, kotak amal dan kain kain yang bertumpukan.
Karena aku masih penasaran, akhirnya semua kukeluarkan satu persatu ke depan gudang untuk kubersihkan.
" Kan gudang ini memang terletak di bawah pohon nangka, bisa jadi ada hewan yang masuk kedalam sini lewat lubang ventilasi yang akhirnya membuat suara berisik ", fikirku,
Disela sela aku masih mengeluarkannya dari dalam gudang, saat itu ada orang yang menyapaku.
" Lagi ngapain mas Ali, " sapa bapak bapak yang saat itu kuketahui dia adalah salah satu warga kampungku,
" Lho pak Ikhsan, ini loh pak, lagi bersihin Tong, bapak mau kemana " jawabku sopan,
" Mau cari rumput di seberang kuburan pak, kok tumben di bersihin " tanyanya sambil duduk menyalakan rokok tepat disampingku,
" Anu pak, semalam aku denger suara berisik dari dalam gudang ini, aku khawatir ada ular, atau Tupai yang masuk ke dalam sini. Kemarin malam suaranya berisik banget, " jawabku.
Setelah mendengar jawabanku tersebut,
pak Iksan yang sebelumnya duduk santai tiba tiba langsung berdiri dan berjalan meninggalkanku sambil terlihat tergesa gesa.
" Lho pak,,, ada apa,, lho Pak,,, kok pergi " ucapku heran,
Saat itu aku sangat kebingungan dengan tingkah pak Iksan, apa ada yang salah dengan jawabanku tadi ya, fikirku.
Dan tanpa memikirkan hal itu, akupun melanjutkan aktifitasku.
Setelah bersusah payah memastikan semua barang satu persatu aman,
akhirnya akupun kembali memasukan alat alat jenasah tersebut, bahkan aku masih ingat, saat itu aku juga sempat menyapu dan membersihkan gudang tersebut sebelum kembali menguncinya dari luar.
Singkat cerita,
malam pun tiba, malam itu karena aku berfikir semua sudah aman, akupun membatalkan niatku untuk menanyakan kepada orang tuaku tentang suara yang kudengar semalam. Saat itu aku hanya diam dan berada di dalam kamar sambil mendengarkan radio.
Dan sekitar pukul 11 malam, tiba tiba aku kembali terbangun karena saat itu aku kembali mendengar suara berisik yang berasal dari dalam gudang tersebut
" Glodak, Glodak, Glodak "
Mulai saat itulah aku berfikir bahwa suara tersebut bukan ulah dari hewan atau orang.
Waktu itu aku sangat yakin bahwa suara tersebut berasal dari keranda mayat itu sendiri.
Malam itu aku langsung ketakutan, dan tidak berani lagi mengintip kearah luar rumah.
Dan skitar pukul 01.00 dinihari, tiba2 aku sangat terkejut ketakutan karena saat itu aku mendengar seperti ada suara segerombolan orang yg sedang mngantarkan jenasah yg lewat di depan rumahku.
Suara tersebut terdengar pelan sekali dan semakin lama suaranya terdengar semakin jelas seolah sudah dekat di depan rumahku.
" La illah ha illallah, la illah ha illallah, la illah ha illallah, la illah ha illallah "
Ketika suara tersebut kudengar seperti sudah sampai di depan rumahku, saat itu aku langsung memberanikan diri untuk mengintip dari sela sela korden jendela kamarku.
Dan setelah aku melihat ke arah luar, aku sangat tidak percaya dengan apa yang aku lihat, karena seumur hidupku, itu adalah pengalaman pertamaku melihat hal yang sangat diluar nalar seperti itu.
Malam itu,
aku benar benar melihat ada orang sedang menggotong keranda mayat yang seolah sedang mengantarkan jenasah.
Mereka semua memakai baju putih kusam dengan celana hitam.
Untuk jumlahnya aku lupa, yang jelas lebih dari 6 orang.
Karena saat itu selain rombongan tersebut berjalan cepat melewati rumahku, aku juga tidak berani keluar untuk memastikannya.
Suasana saat itu benar benar sangat menegangkan, suhu yang berubah menjadi sangat dingin ditambah bau bunga yang tiba tiba sangat menyengat membuat seluruh tubuhku seolah kaku tidak bisa bergerak karena ketakutan.
Dan masih belum selesai aku ketakutan, tiba tiba aku kembali mendengar suara loncatan yang kuduga kuat itu adalah pocong
" Blek, Blek, Blek, Blek ".
Suara tersebut terdengar sangat jelas sekali seolah juga sedang lewat di depan rumahku.
Hal itu membuat aku semakin ketakutan dan langsung gemetar tidak karuan.
Karena saat itu fikiranku sangat tidak tenang, akhirnya kuputuskan untuk mengambil air wudlu dan segera mendirikan sholat malam.
Dan ketika aku masih sholat, lagi lagi aku mendengar suara rombongan tersebut.
Kali ini aku sudah tidak tahu rombongan tersebut kearah mana, karena selain saat itu aku masih dalam kondisi sholat, aku juga sudah ketakutan setengah mati kalau harus melihatnya lagi.
" " La illah ha illallah, la illah ha Illalah, la illah ha illallah, la illah ha illallah "
Masih teringat jelas dikepalaku, momen ini adalah momen yang paling menyeramkan selama hidupku.
Disitu aku sangat diuji keimananku dengan godaan syetan yang sangat tidak karuan.
Waktu itu, aku membaca doa dengan suara yang sangat keras sambil meneteskan Air mata, namun semua itu tetap kutahan dengan terus melanjutkan sholatku meski tubuhku tidak berhenti gemetar.
Dan akhirnya suara tersebut perlahan menjauh dari rumahku.
Karena kurasa sudah aman, akhirnya akupun melanjutkan tidurku. Kali ini aku tidur dengan menutupi telingaku agar aku tidak bisa mendengar suara apapun dari luar.
Hingga akhirnya, sekitar pukul 03.30 pagi, tiba tiba badanku terasa berat semua hingga aku kesulitan bernafas.
Waktu itu aku tidak bisa memastikan apakah saat itu aku sedang bermimpi atau tidak, yang jelas ketika aku membuka mataku, aku melihat sesosok pocong yang sedang tidur tepat diatas tubuhku.
Sosok tersebut sangatlah menyeramkan dengan seluruh wajahnya yang hancur ditambah dengan baunya yang sangat tidak sedap.
Tentu saja saat itu aku langsung memberontak berusaha menyelamatkan diri, namun ketika aku berhasil berdiri, dan menyalakan lampu, aku sangat terkejut karena waktu itu sosok tersebut tiba tiba menghilang.
Hal itulah yang membuat aku menyimpulkan bahwa saat itu aku mimpi buruk / Ketindihan. Namun yang membuat aku heran adalah bau pocong tersebut benar benar tercium oleh hidungku, ditambah dengan sisa tanah yang menempel di tubuh pocong tersebut juga tertinggal di selimutku.
Semua itu seolah membuat aku semakin kebingungan apakah yang barusan terjadi kepadaku.
Dan singkat cerita
Karena saat itu sudah shubuh, akhirnya akupun langsung mengambil air wudlu dan segera menunaikan sholat shubuh agar fikiranku kembali tenang.
Setelah selesai sholat, karena badanku tiba tiba terasa lelah, waktu itu akupun memutuskan untuk kembali beristirahat.
Siang harinya,
Lagi lagi aku tidak bertemu orang tuaku karena beliau sudah terlebih dahulu berangkat kerja.
Waktu itu aku sangat ingin menceritakan semuanya kepada orang tuaku namun belum ada kesempatan.
Ya sudahlah, nanti kalau ayah dan ibu pulang kerja semuanya akan kuceritakan, aku mau minta tukar kamar saja, fikirku.
Dan malampun tiba,
Saat itu lagi lagi aku gagal untuk menceritakannya kepada orang tuaku, karena saat itu dirumahku ada tamu yang rupanya mereka adalah rekan kerja orangtuaku.
Tamu tersebut ngobrol hingga larut malam, hal itu membuat aku memilih untuk kembali tidur dan mengurungkan kembali niatku untuk membicarakan kepada orangtuaku.
" Besuk saja deh cerita ke ibu, kan ibu dan Ayah besuk libur ", fikirku.
Malam itu aku bisa tidur nyenyak karena aku kembali tidur dengan menutupi telingaku.
Hingga akhirnya sekitar pukul 02.30 dinihari, tiba tiba pintu kamarku di gedor oleh ibuku dengan sangat keras sekali.
" Li bangunn,,dok, dok dok dok,,, Ali bangun,, cepet nak,, dok,,dok,dok " panggil ibu.
Saat itu tentu saja aku langsung membukakan pintu dan bingung ada apa ibu membangunkanku jam segini.
Dan belum sempat aku bertanya alasannya tiba tiba tanganku ditarik oleh ibuku dan langsung diajak untuk tidur dilantai rumahku.
" Lho, kenapa kita tidur di lantai bu,, dingin bu, " protesku
" Sudah besuk aja ibu jelaskan, jangan sekarang, nanti mereka dengar " jawab ibu sambil gugup seperti dikejar orang.
Akupun waktu itu hanya menuruti perkataan ibuku untuk tidur di lantai meskipun dalam fikiranku masih sangat kebingungan tidak karuan.
Tidak lama setelah itu dan disela sela aku masih kebingungan, tiba tiba aku mendengar suara rombongan pengantar jenasah yang seperti kemarin malam aku dengar.
" La illah ha illallah, la illah ha Illallah, la illah ha illallah, la illah ha illallah "
Saat itu aku langsung kaget dan langsung menoleh kearah wajah ibuku.
Saat itu ibuku juga menatapku sambil memberikan tanda untuk tetap diam sambil terus berdzikir. Itu terlihat dari tangan ibu yang sudah membawa tasbih yang sedang di gerakan naik turun.
Malam itupun kami mendengar semuanya, mulai dari suara keranda mayat yang bergerak, suara lompatan pocong, hingga suara beberapa kali rombongan jenasah yang lewat di depan rumah.
Namun semua itu berhasil kami lewati dengan aman karena sesuai anjuran ibuku untuk tidur di lantai dan tetap tenang.
Keesokan harinya.
Ibukupun menceritakan semuanya, jika mendengar suara rombongan jenasah tersebut kita harus segera keluar dari kamar dan pindah untuk tidur dilantai.
Karena menurut ibuku, konon katanya jika kita masih tidur di atas ranjang, kita akan dihampiri oleh makhluk halus untuk diajak mengantarkan jenasah tersebut.
Saat itu aku sangat kaget dan akupun menceritakan bahwa aku sebelumnya juga pernah mendengarnya namun belum sempat menceritakannya.
Mendengar hal itu,orang tuaku lngsng memarahiku dg sangat keras hingga akupun juga terkejut. Kok marahnya sampai segini parah ya,ucapku dalam hati
" Lain kali kalau denger apapun langsung cerita ke ibu, kamu itu masih belum tau apa2, nanti kalau ada apa apa gimana "terang ibuku.
Waktu itu aku hanya mengangguk dan mndengarkan smua penuturan ibuku sambil melihat ayahku yang tiba2 kluar rumah untuk memasang lampu penerangan.
" Iya bu, maaf,, lain kali setiap aku melihat apapun, aku pasti cerita " jawabku,
" Ya sudah, sekarang bantu ayahmu memasang lampu di depan rumah " perintahnya,
" Baik bu " jawabku.
Saat itu aku langsung keluar dan membantu ayahku memasang lampu, kini keadaan luar rumahkupun sudah lebih terang dari sebelumnya.
Dan malam pun tiba.
Saat itu sekitar pukul 2 pagi tiba tiba aku kembali terbangun karena aku lagi lagi mendengar suara keranda mayat tersebut kembali bergerak, kali ini suara tersebut lebih keras dari biasanya.
" Glodak, Glodak, Glodak, Gluodak "
Karena kufikir didepan rumahku sudah terang, akupun memberanikan diri untuk melihatnya kembali dari jendela kamarku.
Saat aku baru membuka korden,
aku sangat terkejut setengah mati,
karena saat itu aku melihat keranda mayat tersebut tiba tiba berada di depan rumahku lengkap dengan payungnya.
Dan saat itupula tepat disamping keranda tersebut ada sosok pocong tinggi besar yang sedang berdiri menatap kearah rumahku.
Sosok tersebut lebih tinggi dari ukuran manusia biasa dengan wajahnya yang hitam pekat.
Melihat hal itu,
tentu saja aku sangat terkejut ketakutan dan langsung berlari kekamar orang tuaku.
Waktu itu setelah pintu kamar orangtuaku terbuka, saat itu ibuku langsung menarikku untuk masuk ke dalam kamar tidurnya dan akhirnya kamipun tidur di lantai kamar.
Ketika aku hendak menceritakan apa yang tadi aku lihat, ibuku memberikan tanda untuk kembali diam dan tenang.
Saat itu aku memahami maksud ibuku dan akupun langsung masuk kedalam selimut yang memang sudah disiapkan untukku.
Dan tidak beberapa lama setelah itu, tiba tiba aku kembali mendengar suara lompatan pocong yang seolah mengelilingi rumahku.
" Blek, Blek, Blek, Blek ".
Mendengar hal itu, tentu saja aku langsung gemetar ketakutan dan langsung memeluk ibuku dari belakang.
Dan setelah beberapa lama kemudian, suara lompatan trsbt prlahan menghilang, namun anehnya, tiba2 aku mendengar obrolan orang tuaku yg seolah sedang menghawatirkan sesuatu yang akan terjadi.
" Mas, sudah beberapa hari ini keranda itu bunyi terus, apa gak papa " tanya ibu lirih
" Insyallah gak papa bu, kita berdoa saja dan pasrahkan semuanya kepada tuhan. Sudah ayo tidur saja bu jangan berfikir yang aneh aneh " jawab ayahku.
Mendengar percakapan itu, tentu saja aku langsung berfikir jika fenomena ini sepertinya bukan pertama kalinya terjadi.
Sepertinya semua ini sudah sering terjadi, tapi orangtuaku kenapa tidak pernah menceritakannya kepadaku ya, Fikirku.
Dan tanpa fikir panjang, akhirnya akupun kembali tidur.
Keesokan harinya, akupun langsung menceritakan apa yang aku lihat malam itu kepada kedua orang tuaku.
Namun lagi lagi ibuku langsung menyuruhku untuk diam agar aku tidak melanjutkan ceritaku.
Karena saat itu aku tidak berani membantah, akhirnya aku menurutinya untuk tidak membahasnya.
Dan tepat 7 hari setelah kejadian itu, tiba tiba keluargaku ditimpa musibah yang sangat tidak terduga.
Ayahku yang sebelumnya baik baik saja, tiba tiba saat itu pergi meninggalkanku untuk selama lamanya.
Tentu saja saat itu aku sangat terpukul dan merasakan kehilangan yang sangat dalam. Namun aku dan ibuku yakin, itu semua memang sudah menjadi takdir tuhan, jadi kami mencoba menerimanya dengan sabar dan ikhlas.
Waktu itu,
Saat jenasah ayahku hendak dibawa ke pemakaman, aku melihat pemandangan yang sangat aneh, saat itu aku melihat posisi keranda mayat dan payung tersebut sama persis dengan apa yang aku lihat beberapa hari yang lalu.
Tentu saja saat itu aku langsung kaget dan sangat terkejut.
Namun karena aku masih dalam keadaan yang bersedih, akupun tidak terlalu memikirkannya dan fokus untuk mengurus jenasah ayahku.
Singkat cerita,
Setelah kematian ayahku, aku hanya hidup berdua dengan ibuku, waktu itu, kami masih sering sekali mendengar fenomena tersebut yang membuat kami harus tidur dilantai hampir setiap malam.
Dan setelah aku mencari informasi mengenai keranda ini, ternyata banyak warga yang mengaku juga mendengar rombongan pengantar jenasah tersebut lewat di depan rumahnya.
Karena aku berfikir ini bisa mengancam keselamatanku dan juga warga yang lain,
akhirnya akupun saat itu langsung melaporkan semua kejadian tersebut kepada pihak desa.
Dan setelah laporanku diterima dan pihak desa mengurusinya, akhirnya akupun kini bisa hidup tenang karena sudah tidak lagi mendengar fenomena tersebut.
Akhir cerita,
Kini aku sudah menikah dan sudah punya 3 orang anak, jalan didepan rumah sudah diaspal dan penerangan sudah dimana mana.
Bahkan kini sudah banyak rumah yang mulai berdiri di kanan kiri rumahku yang membuat area di lingkungan rumahku tidak lagi sepi.
Kini,
meskipun ibuku juga sudah tiada, namun saat saat seperti itu akan selalu menjadi kenangan tersendiri bagiku.
Karena dengan pengalaman itu, aku banyak belajar tentang pentingnya sebuah keimanan yang memang selalu dibutuhkan dalam setiap keadaan.
Dalam video di youtube lakon story, kami akan mereview cerita ini sekaligus menjelaskan apa yang disampaikan oleh mantan kepala desa saat itu, apa sebenarnya penyebab keranda mayat tersebut bergerak dan bagaimana akhirnya bisa berhenti mengganggu.
Semua sudah kami sampaikan secara singkat dalam video tersebut.
Terlepas dari itu semua,
Apapun yang terjadi di dunia ini adalah kehendak dari sang maha pencipta.
Oleh karena itu hendaknya kita selalu berdoa dan lebih mendekatkan diri lagi agar kita senantiasa dilindungi dan dijauhkan dari hal hal yang tidak kita inginkan.
Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian.
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
( Semua Nama, Tempat, dan waktu kejadian disamarkan, mohon maaf bila ada kesamaan ).
Cerita ini terjadi sudah bertahun tahun yang lalu, Berawal dari sakitnya orang tuaku yang akhirnya membawaku ke sebuah rumah sakit,
tanpa disangka sangka, disitulah aku mengalami kejadian yang sangat diluar nalar dan akal sehat manusia. Mungkin nanti ketika kalian membaca ceritaku ini, kalian akan mengira ini adalah cerita fiktif dan rekayasa belaka.
waktu itu, keadaan ekonomi keluargaku masih sangat jauh dari kata cukup, hal itulah yang membuat aku harus melakukan pekerjaan apapun demi menyambung hidup.
Hingga akhirnya cerita ini pun terjadi, berawal dari tawaran seorang teman, saat itu aku diajak untuk kerja keluar kota dengan dijanjikan bayaran yang menggiurkan.
Meski pada awalnya aku menolak tawaran itu karena aku tidak bisa jauh dengan orang tuaku,
Bagi sebagian orang, memiliki buah hati adalah menjadi salah satu dari impian yang harus terwujudkan untuk melengkapi kebahagian, namun ingat, tidak semua orang bisa dengan mudah mendapatkan keturunan.
Contohnya adalah aku,
perkenalkan namaku Dewi, aku adalah pasangan suami istri yang sudah lama menikah namun hingga saat ini aku masih belum memiliki keturuan.
Meskipun begitu, tentu saja aku tidak pernah menyerah.
Bagi yang ingin merasakan sensasinya,
Baca cerita ini di malam hari dan pastikan kalian sendirian.
Jika masih belum malam hari dan tidak sedang sendirian, lebih baik jangan dibaca dulu.
Jejak aja dulu, baca nanti,
biar tidak mubadzir 😅
Selamat Malam,,,,,
Malam ini, Lakon Story akan kembali membagikan pengalaman horror yang datang dari salah satu sumber lakon story.
Untuk kali ini, kami mengajak teman teman pembaca untuk ikut bersama sama merasakan keberadaan makhluk tak kasat mata yang ada di sekitar kita.
Cerita kali ini diangkat dari sebuah kesaksian sejumlah warga, tentang sebuah keluarga yang kabarnya telah melakukan perjanjian dengan setan dengan maksud untuk mengumpulkan kekayaan,
Perkenalkan Aku bu Nur ( Semua nama tokoh dalam cerita ini disamarkan).
Aku adalah seorang wanita yang hidup seorang diri karena suamiku sudah meninggal dan anak anak ku sudah menikah dan ikut suaminya masing masing.
Tinggal seorang diri bagiku tidak menjadi masalah, karena rumahku yang tidak terlalu besar dan kebutuhan hidup sudah ditanggung anak2 ku, jdi akupun hnya menikmati sisa hidupku sndirian dan tdak ada niatan untuk mencari pasangan hidup lagi krn umur yang kuanggap sudah cukup tua.
Kali ini lakon story akan membagikan sebuah pengalaman mistis sekumpulan mahasiswa yang melakukan KKN di salah satu desa terpencil di jawa timur, dan cerita ini bisa saya katakan menjadi salah satu cerita terr horror yang pernah saya tulis.
Bahkan ketika selesai melakukan perbincangan dengan narasumber saat itu, saya mengalami mimpi buruk, dan ketika saya terbangun, keringat saya bercucuran serta jantung berdetak cepat, kalau kata orang saat itu saya ketindihan. Dan setelah cerita ini selesai ditulis.
penulis juga mengalami Demam seperti yang ada di dalam cerita ini.