Baju dari kain kafan
( Pesugihan bar bar dari Timur )

A thread

Kisah nyata

@bacahorror
#bacahorror

#lakonstory #lakonmistis #ceritahantu #ceritaseram #ceritaserem #bajudarikainkafanlakonstory
Cerita ini datang dari beberapa narasumber yang berbeda, namun setelah kami gali informasinya, ternyata semua cerita yang dikirimkan kepada kami menceritakan tentang terror yang sama.
Untuk itulah, akhirnya cerita ini sengaja kami rangkum dari sudut pandang yang berbeda agar kami dapat dengan lebih mudah untuk menyampaikannya.
Semoga dengan dibagikannya cerita ini, dapat menjadi kenangan dan pelajaran jika setan itu ada dan akan terus mengganggu kita dengan segala caranya...
......

Pesugihan !

Jika kita membicarakan tentang hal yang satu ini, pasti ujung ujungnya adalah Uang.
Bagaimana tidak, dengan cara ini, manusia benar benar menghalalkan segala cara demi mendapatkan sebuah kekayaan.

Bahkan, kitapun juga sudah banyak mengetahui tentang macam macam pesugihan yang pernah juga beberapa kali dibagikan oleh Lakon Story.

Tapi,
Apakah kalian pernah mendengar jika ada pesugihan yang mengharuskan pelakunya memakai baju berbahan kain kafan dari orang yang sudah meninggal ?

Jika kalian belum pernah mendengarnya, saya katakan, jika hal itu memang benar adanya.
Bahkan, menurut keterangan pelaku, jika kita mengenakkan baju berbahan kain kafan tersebut, kita tidak hanya sekedar berurusan dengan pesugihan, namun juga bisa digunakan sebagai pelet, jimat ataupun yang lainnya.
Apakah semua itu benar benar bisa terjadi ?..

Untuk itu, marilah bersama sama kita simak cerita yang satu ini.

Bismilahirrohmanirrohim...

Langsung saja...

" Baju dari kain kafan "
( Dilarang keras copas, story telling, reupload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story.
Semua peraturan tentang reupload, sudah tersedia di fanpage lakon story, silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin reupload. Jika kami menemukan cerita lakon story di reupload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).
" Cerita ini juga bisa kalian dengarkan di Channel Youtube Lakon Story dalam bentuk Podcast full story "

...........

Cerita ini sebenarnya bukanlah sebuah cerita baru ditelinga kami,

Benar sekali,
Bagi kami warga desa sini, cerita tentang pesugihan yang dilakukan oleh juragan Jani memang sudah sering sekali menjadi buah bibir diantara warga desa ini.
Namun sayangnya, tidak ada satupun dari kami yang berani membuktikannya karena selain juragan Jani adalah tokoh yang berpengaruh di desa ini, juragan Jani adalah orang yang terkenal sangat galak yang membuat siapapun enggan berurusan dengannya.
Untuk itulah, akhirnya gosip tentang pesugihan yang dilakukan oleh Juragan Jani, hanya berhenti sebagai sebuah gosip belaka yang kamipun sebenarnya tidak tau kebenarannya.
Namun seiring berjalannya waktu, Gosip yang sebelumnya semakin hilang, tiba tiba kembali muncul kepermukaan sejak kematian Juragan Jani yang memang sempat menghebohkan warga yang tinggal disekitarnya.
Bagaimana tidak, sejak kematian Juragan Jani, kami warga desa diterror oleh penampakan sesosok pocong yang menurut kesaksian warga yang pernah melihatnya, wajah sosok pocong tersebut sangatlah mirip dengan wajah Almarhum Juragan Jani.
Dan tidak berhenti disitu saja, selain menampakan dirinya, konon sosok pocong juragan Jani kerap mengikuti warga desa sampai pulang kerumah warga dengan maksud ingin meminta bantuan karena perbuatan yang sudah dilakukannya.
Cerita tersebut, tentu saja sangat menakut nakuti warga, hingga akhirnya wargapun tidak ada yang berani melakukan kegiatan dimalam hari ataupun yang lainnya.
Karena sejak kematian juragan Jani, saat itu kondisi desaku bisa dikatakan menjadi lebih sepi dari biasanya, semua kegiatan yang biasanya dilakukan, saat itu perlahan ditiadakan.

Dan seiring berjalannya waktu,

Akhirnya cerita inipun terjadi.
Ini semua adalah sebuah cerita tentang pengalamanku yang tanpa disangka sangka, sejak terror yang kualami, misteri tentang penampakan Arwah Juragan Jani, akhirnya semuanya bisa berhenti disini.
.............

Perkenalkan, namaku Asri, aku adalah seorang anak semata wayang dari kepala desa yang ada didesa ini.
Menjadi anak kepala desa, tentu saja menjadi kebanggan tersendiri karena selain dihormati warga, aku memang dijadikan sebagai salah satu panutan dalam hal pendidikan.
Semua itu tentu saja bukanlah tanpa alasan,
Karena didesaku, akulah satu satunya wanita yang menempuh pendidikan hingga ke perguruan tinggi.
Hal itulah yang akhirnya dalam setiap kegiatan yang diadakan oleh warga, aku selalu dilibatkan dengan harapan aku bisa banyak memberi peranan.

Dan singkat cerita, akhirnya semua inipun terjadi.
Pagi itu, dirumahku memang sedang mengadakan rapat intern yang membahas tentang niat baik dari anak almarhum Juragan Jani yang ingin menyumbangkan rumah almarhum Juragan Jani kepada desa ini.
" Yang dikatakan Ilham benar yah ? " ucapku sambil ikut duduk bersama dengan beberapa perangkat desa yang saat itu memang sedang berkumpul dirumahku

" Iya nak, Ilham ingin menyumbagkan rumah ayahnya ke desa ini daripada kosong katanya " ucap ayahku,
" Bagus dong yah, kan nanti bisa dibuat masjid plus tempat belajar agama " usulku,

" Bukan itu masalahnya, kamu pernah dengar cerita tentang juragan Jani kan.
Katanya dia jadi pocong nak, ini si Ilham beri rumahnya ke desa ini sepertinya karena sudah tidak kuat lagi tinggal didalamnya deh,, mau dijualpun gak ada yang mau beli, rumahnya angker banget " sahut ayahku.
" Terus bagaimana ini pak kades, kalau rumah itu kita tolak, sayang banget, kalau di biarkan kosong, kasihan warga banyak yang gak berani keluar malam " imbuh salah satu perangkat desa yang ikut duduk didalam rumahku.
" Bagaimana kalau kita ratakan saja dengan tanah, terus kita bangun masjid " usul bapak bapak lain.
Dan dengan terus membicarakan hal itu, akhirnya pagi itu aku pergi meninggalkan rumahku tanpa ikut bermusyawarah mengenai hal itu karena akupun pagi itu memang ada keperluan lain yang lebih penting.
" Yah Asri mau keluar dulu ya, mau ke rumah Bu Retno lihat ibu ibu Posyandu " ucapku sambil berpamitan kepada orang orang yang ada dirumahku yang saat itu masih sibuk membicarakan tentang rumah juragan Jani.

" Iya hati hati " jawab ayahku
Pagi itu, aku memang berjalan pelan menyusuri jalan sambil sesekali menoleh kekiri dan kekanan hendak menuju rumah bu Retno karena memang sebelumnya aku sudah Janjian.
Namun anehnya, ditengah tengah perjalanan, aku ketemu dengan Ilham yang akupun tau dia adalah anak dari Juragan Jani.

" Mbak Asri " sapa Ilham yang saat itu terlihat berhenti dari motornya dan menghampiriku,

" Oh iya mas, ada apa ya " jawabku sopan,
" Aku mau ngomong bisa mbak ? " Sahut Ilham sambil mengajakku agak sedikit minggir dari jalanan,

" bisa mas, ada yang bisa dibantu " jawabku,
" Ini soal rumah bapakku mbak, aku ingin memberikannya kepada desa ini, tapi sepertinya pak kades gak mau menerimanya " ucap Ilham yang saat itu langsung ke topik pembicaraan.

" Waduh kalau itu saya gak ikut ikutan deh mas, coba langsung saja ngomong ke ayah " ucapku,
" Mbak Asri kan anak pak kades, mungkin disini mbak Bisa membantu niat baikku,. Aku tau kok mungkin pak kades gak mau nerima rumah bapak karena rumahnya udah kosong dan serem, tapi kan sayang mbak kalau dibiarkan kosong " ucap Ilham jelas.
" Emang rumahnya bener bener serem ya mas " tanyaku,

" Mbak kan wanita berpendidikan nih ya, masak percaya dengan hal hal gituan.
Bagaimana kalau saya ajak mbak Asri lihat rumahnya gimana, biar mbak tau dan mbak bisa meyakinkan pak kades jika rumah itu gak ada apa apanya " usul Ilham.

" Boleh mas " jawabku singkat
Dan tanpa menolak ajakan Ilham, akupun pagi itu bersama dengan Ilham pergi kerumah tersebut untuk sekedar melihat lihat keadaan rumah juragan Jani sambil ingin mencari tau lebih dalam lagi tentang informasi mengenai keluarga Juragan Jani.
Sesampainya dirumah tersebut, tentu saja aku sudah disambut dengan rumah kosong khas jawa timur.

Sebuah rumah yang bisa dikatakan cukup besar dengan segala pernak perniknya yang sudah tidak terawat lagi.

" Rumah ini kosong sudah lama mas ? " Tanyaku,
" Sejak kematian Bapak, rumah ini sebenarnya sudah menjadi milikku mbak, tapi karena istriku sering kesurupan ketika tinggal disini, akhirnya aku memilih untuk meninggalkan rumah ini " terang Ilham Jelas,

" Kenapa gak dijual saja mas " sahutku,
" Gak ada yang mau beli mbak, semua warga disini takut. Ditambah kata warga
,bapak jadi pocong gentayangan dan sering terlihat dirumah ini " terang Ilham cemas.

" Maaf ya mas sebelumnya, sebenarnya tadi dirumahku, orang orang juga sedang membicarakan tentang hal ini.
Namun karena aku gak enak sama masnya jadi aku diem aja " ucapku

" Iya mbak, aku sebenarnya ingin membersihkan nama orang tuaku, dengan memberikan Rumah ini kepada Desa. Mungkin dengan begitu orang tuaku tidak lagi dipandang jelek di desa ini. " jawab ilham.
Dan dengan terus membicarakan hal itu, akupun pagi itu benar benar diajak berkeliling oleh Ilham.

Semua seluk beluk rumah juragan Jani, pagi itu benar benar kutelusuri.
Pernak perniknya, furniturenya dan segala macamnya, pagi itu benar benar kulihat dengan mata kepalaku sendiri
Dan singkat cerita, setelah puas melhat itu semua, akhirnya akupun bersama Ilham keluar dari tempat tersebut dan berpisah di depan Rumah juragan Jani untuk kembali melakukan aktifitas kami masing masing.
Namun sayangnya, sejak aku keluar dari rumah Juragan Jani tersebut, aku tiba tiba merasa ada yang aneh dengan diriku,

Tubuhku yang sebelumnya baik baik saja, saat itu tiba tiba terasa berat seolah sedang menggendong seseorang.
Dan tidak berhenti disitu saja, pagi itu aku mencium aroma bangkai yang tercium kuat yang akupun tidak tau darimana asalnya.
Dan dengan terus memikirkan hal itu, akhirnya akupun melanjutkan semua aktifitasku dengan sesekali menoleh kekanan dan kekiri seolah aku memang merasa benar benar sedang diikuti.
Dan singkat cerita, setelah semua kegiatanku hari itu telah selesai, akupun kembali pulang kerumahku dengan perasaan yang semakin aneh saja.

Kini bulu kudukku sudah tidak berhenti merinding dengan sesekali aku seperti mendengar suara orang berteriak kencang memanggil manggil.
Dan dengan coba tidak menceritakan kepada siapapun, akhirnya akupun tetap diam dan langsung masuk kedalam kamarku ketika aku sampai didalam rumahku.

Malam harinya,

Semuanya semakin aneh saja,
Malam itu, ketika aku sedang beristirahat, aku tiba tiba dikagetkan dengan suara tangisan perempuan yang terdengar jelas berasal dari samping rumahku.

Suara tersebut terdengar jelas diantara suara suara jangkrik yang malam itu memang sedang berbunyi dengan sangat keras.
" Hi hi hiks hi hi hiks "

Mendengar hal itu, tentu saja aku yang sebelumnya tidur dengan tenang, malam itu langsung gemetar ketakutan karena aku mulai merasakan jika ada sesuatu hal yang sedang mengancam.
Dan dengan mencoba memberanikan diri, akhirnya akupun membuka jendela kamarku dan melihat bagaimana keadaan diluar rumahku malam itu.
Ketika jendela kubuka, tentu saja aku tidak melihat adanya siapapun yang ada di samping rumahku, karena selain disamping rumahku ini memang tidak ada apa apa. Tepat disamping rumah memang hanya ada sedikit lahan kosong tempat tetanggaku menjemur pakaiannya.
Dan setelah puas melihat semua itu, akhirnya akupun kembali menutup jendelaku dengan tidak lagi mendengar suara tangisan yang sebelumnya kudengar.

Namun sayangnya, semuanya tidak berhenti disitu saja.
Ketika aku selesai menutup jendela kamarku, malam itu tiba tiba pandanganku teralihkan dengan sesosok pocong yang saat itu tiba tiba ada tepat dibelakangku.

Sosok tersebut berdiri tegak lebih tinggi dariku sambil menatapku dengan tatapan yang terlihat sangat sayu.
Wajahnya yang terlihat pucat dengan matanya yang terlihat seperti sedang menahan kesedihan, membuat moment itu hingga saat ini tidak akan pernah bisa aku lupakan.
Melihat hal itu, tentu saja akupun seketika berteriak sekuat tenaga sambil jantungku yang juga seketika berdetak kencang tidak karuan.

" Pocoooooonggg " teriakku sambil berlari keluar kamarku dan menuju kekamar orang tuaku.
Sesampainya dikamar orang tuaku, akupun seketika menangis tersedu sedu sambil menceritakan apa yang sudah aku lihat barusan.

" Hah, pocong " jawab ayahku kaget sambil berjalan cepat kearah kamarku,

" Iya yah, Asri takutt " rintihku,
Dan setelah puas melihat lihat sekitar, akhirnya ayahkupun duduk lemas sambil mengelus elusku yang saat itu memang tidak berhenti menangis tersedu sedu.

" Sepertinya apa yang dikatakan warga tentang pak Jani benar deh.
Besuk ayah mau bicarakan ini semua kepada pak Lukman " ucap ayahku tiba tiba.

Dan setelah obrolan kecilku malam itu, akhirnya akupun tidur bersama dengan ayahku diruangan tengah rumahku.

Singkat cerita,
Sekitar pukul 02.00 dinihari, aku tiba tiba kembali dibangunkan oleh ayahku dengan nada yang sangat mencurigakan.

" Husttttt bangun nak " ucap ayahku sambil tanganya mengarah kemulutku.
Ketika aku membuka mata, pagi itu tiba tiba mulutku seketika dibungkam oleh ayahku seraya memberi tanda jika ada sesuatu yang sedang melintas diantara rumahku.
Dan benar, beberapa saat setelah aku sedikit tenang, pagi itu aku benar benar mendengar suara lompatan yang terdengar jelas berada di dalam rumahku.

Suara lompatan tersebut terdengar beberapa kali tepat berada didapur, ruang tengah hingga ruang tamu rumahku.
" Blek. Blek blek.blek "

Mendengar hal itu, tentu saja ayahku seketika terus menatap wajahku seraya memberi tanda agar aku tidak bergerak dari tidurku.

Waktu itu,
Adalah waktu yang tidak akan pernah kulupakan selama hidupku, aku dan ayahku tidur berbaring dengan dikelilingi sesosok pocong yang berputar putar didalam rumahku.

Bau busuknya, suara erramannya hingga kain lusuhnya hingga kini masih terbayang bayang olehku.
Dan tidak berhenti disitu saja, waktu itu aku juga sempat melihat sosok pocong tersebut lewat dan berhenti tepat dibelakang tubuh ayahku yang saat itu memeluk tubuhku dan melindungiku.

Dan dengan tetap menahan semua tangisan, dan rasa takut yang sangat luar biasa.
Malam itu aku mencoba bertahan dengan coba memejamkan mata sambil terus berdoa sebisanya.

Dan puncaknya, malam itu akhirnya bisa berhasil kulewati dengan keadaan yang baik baik saja.

Keesokan harinya,

aku terbangun dengan keadaan yang semakin aneh saja.

Bagaimana tidak,
Ketika aku membuka mata, aku tidak melihat adanya siapapun yang ada dirumahku.

Rumahku pagi itu terlihat sepi dengan tidak ada satupun orang yang terlihat ada disini.

" Kok sepi sih, ayah kemana ya pagi pagi gini " ucapku sambil menoleh kekanan dan kekiri.
Dan setelah mengetahui semua itu, akhirnya akupun melakukan aktifitasku seperti biasanya mulai membersihkan rumahku dan memasak makanan untuk ayahku.

Semua itu memang selalu kulakukan disetiap harinya karena akupun tau,
sejak kematian ibuku, kini ayahku hanya tinggal bersamaku dengan aku yang harus mengurusi semua keperluan hidupnya.

........

Ditengah tengah aku sedang membersihkan rumahku,
pagi itu aku kembali terkejut karena aku melihat adanya ceceran tanah yang terlihat di tiap tiap sudut rumahku.
Dan tidak berhenti disitu saja, pagi itu aku juga melihat banyaknya potongan bunga melati disekitar rumahku yang kuduga kuat seperti sengaja ditaburkan oleh seseorang.
Melihat hal itu, tentu saja akupun seketika membersihkannya dan aku berniat untuk segera pergi kerumah Ilham karena aku mulai merasa sejak kepulanganku dari rumah juragan Jani kemarin, aku sepertinya sedang diikuti oleh makhluk yang tak kasat mata.
Setelah semua kegiatan dirumahku selesai, pagi itupun aku pergi kerumah Ilham seorang diri dengan perasaan yang penuh dengan tanda tanya.

Namun anehnya, baru saja aku sampai di depan rumah Ilham,
Pagi itu aku sudah melihat pemandangan yang sangat tidak masuk di akal dan fikiranku.
Bagaimana tidak,
Pagi itu aku melihat Ilham sedang melakukan Tindakan yang sangat tidak wajar didepan rumahnya.

Dia benar benar sedang terlihat memakan ayam jawa hitam yang masih dalam keadaan hidup.
Leher ayamnya diremas, darahnya dihisap dengan mulutnya yang penuh dengan bulu bulu ayam, pagi itu seketika membuat aku membatalkan niatku untuk melanjutkan langkahku.

Pagi itu aku hanya berhenti di depan pagar garasinya sambil terus memperhatikan aktifitasnya tanpa dia sadari.
Dan tidak berhenti disitu saja,

Disebelah Ilham, aku juga melihat adanya Anak kambing jantan yang sepertinya juga hendak dia makan mentah mentah.
Pemandangan itu, benar benar aku lihat dengan mata kepalaku sendiri, betapa liarnya Ilham memakan hewan tersebut dengan nafsu yang sepertinya tidak layak untuk aku ceritakan disini.

Dan ketika aku sedang asyik melihat semua pemandangan tersebut,
Tiba tiba aku melihat dari dalam rumah, keluar seorang laki laki paruh baya yang ternyata tidak lain dan tidak bukan dia adalah pak Kades, yaitu ayahku sendiri.

Beliau terlihat membawa ayam jawa dari dalam rumah dan terlihat memberikannya kepada Ilham untuk dimakan.
Semua pemandangan tersebut, kulihat benar benar seperti seorang majikan yang sedang memberikan makanananya kepada piharaannya.

Ayam tersebut dilemparkan begitu saja dengan Ilham yang seketika menangkapnya seolah olah kegirangan melihat ada ayam yang masih baru.
Melihat semua itu, tentu saja mataku kembali terpana dengan apa yang aku lihat.

Aku seolah olah tidak percaya jika ayahku ternyata juga tau dan mengerti dengan semua kejadian yang ada.
Dan tidak berhenti disitu saja, pagi itu aku mencoba mengendap endap melalui ladang yang ada disamping rumah Ilham agar aku lebih jelas melihat dan bisa mendengar apa yang sedang mereka bicarakan.

Namun sayangnya, baru beberapa langkah aku berjalan.
Tiba tiba langkahku berhenti di samping rumah Ilham yang ternyata disitu adalah sebuah tempat pembuangan sampah yang nyatanya, ditempat pembuangan tersebut, banyak sekali kulihat bangkai hewan yang sepertinya telah habis dimakan oleh Ilham.
Mulai dari bangkai ayam, kucing, anak kambing, anjing hingga monyet, di tempat pembuangan tersebut ada dan sepertinya sudah tidak ada lagi yang menghiraukannya.
Mengetahui hal itu, tentu saja akupun seketika pergi dari tempat tersebut karena aku mulai merasa jika apa yang aku lakukan adalah tindakan yang sangat membahayakan.

Dan sesampainya dirumah, aku seketika duduk dengan terus memikirkan kejadian yang ada hingga larut malam.
Saat itu, aku benar benar masih tidak percaya jika ayahku ternyata juga terlibat dengan semua kejadian yang ada.

Dan ditengah tengah aku masih duduk melamun diruang tamu.
Malam itu tiba tiba pandanganku lagi lagi teralihkan dengan adanya sosok perempuan yang terlihat sedang menangis tersedu sedu yang duduk disalah satu pojok halamanku.

Sosok tersebut terlihat samar diantara daun daun pohon sawo yang memang saat itu tertanam didepan rumahku.
Melihat hal itu, tentu saja akupun seketika berdiri dan berjalan pelan kearah wanita tersebut dengan perasaan yang semakin penasaran.

" Halo,,siapa itu " teriakku sambil berjalan kearah wanita tersebut,
Namun anehnya, sesampainya aku di samping wanita tersebut dan belum sampai melihat wajah wanita tersebut, tiba tiba wanita tersebut terlihat berdiri dan berlari masuk kedalam rumahku dengan tetap menundukan kepalanya.
Mengetahui hal itu, tentu saja akupun seketika berteriak dan mengejarnya masuk kedalam rumah sambil ikut tergesa gesa.

" Hei hei mau kemana kamu " teriakku mengikuti lari wanita tersebut
Dan sesampainya didalam rumah, bukannya wanita, malam itu aku malah melihat sesosok pocong yang kini terlihat lebih besar dari yang sudah kulihat sebelumnya.

Dia terlihat berdiri tegak dengan tidak sedikitpun mengeluarkan kata kata.
Wajahnya hancur berwarna hitam kebiru biruan dan membusuk.

Sudah cukup membuatku saat itu seketika lari tunggang langgang sambil berteriak ketakutan.

" Pocccooooooooonggggg " teriakku
Dan untungnya, ketika aku berlari malam itu, aku tiba tiba langsung ditangkap oleh ayahku yang saat itu terlihat pulang dengan beberapa orang rekannya yang aku tau mereka adalah para perangkat desa yang ada didesaku.

" Kamu kenapa " teriak ayahku,
" Aku lihat pocong lagi yah, dia ada dirumah " teriakku sambil menangis tersedu sedu.

Mendengar hal itu, tentu saja aku seketika melihat raut wajah ayahku seolah tidak percaya dengan apa yang aku katakan.
Saat itu ayahku seketika terlihat tegang dengan menoleh kearah rekan rekannya seraya memberi tanda jika semuanya benar benar nyata.

" Yaudah ayo kita masuk kedalam rumah, kita selesaikan ini semua "
jawab ayahku sambil mengajakku dan beberapa orang yang ada untuk ikut masuk kedalam rumahku.

Dan sesampainya didalam rumah, anehnya aku sudah tidak lagi melihat adanya sosok pocong tersebut.
Semuanya nampak kembali normal dengan ayahku yang seketika duduk seolah tidak ada niatan untuk mencari keberadaan pocong yang sudah aku lihat barusan.
Dan setelah semuanya sudah duduk tenang diruang tamu rumahku, saat itu tiba tiba Ayahku mengeluarkan sebuah kotak yang entah dari mana dia dapatkan saat itu.
Didalam kotak itu, ternyata ada sebuah kumpulan ajimat, pusaka, dan benda benda yang katanya semua benda tersebut didapatkan dari rumah Juragan Jani.
Dan yang paling membuat aku terkejut adalah, malam itu didalam kotak tersebut, ada sebuah kain yang jika dilihat dengan lebih teliti, kain tersebut terlihat seperti sebuah baju yang berbahan dari kain berwarna putih yang terlihat sudah sangat kusam
Dan tidak berhenti disitu saja, didalam kotak itu aku juga melihat ada seutas tali kecil yang jika dilihat lagi, tali tersebut mirip sekali dengan tali pocong.

Semua barang barang tersebut dikeluarkan satu persatu dengan dan ditata rapi diatas meja ruang tamuku ini.
" Semua inilah yang menjadi awal dimana kejadian ini terjadi. Ini semua adalah perlengkapan pesugihan milik keluarga Juragan Jani " ucap ayah singkat.

" Hah, ayah dapat darimana " tanyaku,
" Kemarin setelah kita diganggu pocong, ayah langsung khawatir dan langsung menemui Ilham dirumahnya bersama rekan rekan ayah. Disana, ayah mencoba menggali informasi seputar pesugihan keluarga Juragan Jani sebelum ayah bersedia menerima pemberian rumahnya.
Dan akhirnya, Ilham memberikan semua informasinya begitu juga dengan semua bukti buktinya. Dia mengatakan jika juragan Jani memang benar benar melakukan pesugihan yang bisa dibilang cukup bar bar.
Dia mengenakkan baju dari kain kafan untuk mempermudah segala keperluannya, mulai dari penglaris usaha, pelet, santet hingga pemanggil perewanganya " ucap ayahku jelas.
" Terus kenapa tadi aku lihat Ayah memberi makan Ilham ayam Jawa " sahutku memotong penjelasan ayahku yang saat itu masih terlihat sangat serius.

" Iya, karena ayah ingin memastikan apakah Ilham menganut ilmu yang sama atau tidak " jawab ayah singkat.
" Ayah sepertinya tau banyak tentang pesugihan ini " imbuhku.

" Benar sekali, karena dulu juragan Jani mencari semua ini bersama ayah " jawab ayahku lesu.
Mendengar hal itu, tentu saja aku dan seluruh orang yang ada disitu seketika diam membisu seolah tidak percaya dengan apa yang ayahku katakan.

Semuanya nampak terkejut dengan tatapan yang sangat tidak mengenakkan.
" Apa benar pak kades " sahut salah satu orang yang ada dirumahku saat itu.

" Benar, dulu sebelum aku jadi kades, aku memang pernah berteman dengan juragan Jani, dia sering sekali menceritakan tentang hal ini kepadaku.
Bahkan, tidak jarang pula dia pergi mengajakku ketika sedang berkunjung ketempat dimana pesugihan ini berasal. Aku sudah sering memperingatkannya, tapi dia tetap saja teguh dengan pendiriannya.
Hingga akhirnya, setelah aku menjabat menjadi kepala desa, dia perlahan menjauhiku dan membenciku karena kurasa dia takut jika cerita ini sampai kuceritakan kepada orang orang " tutur ayahku.

" Lantas bagaimana dengan Ilham yah " ucapku memotong pembicaraan,
" Dia sepertinya juga menganut ilmu yang sama. Tapi setelah semua barang barang ini kita ambil paksa, sepertinya dia mulai sadar jika perbuatannya itu tidaklah benar. Besuk Ilham akan kita bawa ke jawa timur untuk berobat.
Nanti kalau dia sudah sembuh biar rumah ayahnya ditempati lagi gak usah diserahkan kepada desa. Toh yang membuat rumah itu seram adalah ulah dari Ilham sendiri yang masih mengundang makhluk halus untuk datang kerumahnya "
jawab ayah ku sambil membolak balik barang barang tersebut satu persatu.

Dan singkat cerita setelah semua penjelasan ayah sudah dikatakan,

Malam itu akhirnya semua barang peninggalan Juragan Jani disimpan rapi didalam rumahku ini.
Hingga akhirnya, keesokan harinya, semua rencana dilakukan sebagaimana mestinya.

Ilham yang akhirnya dibawa berobat ke salah satu tempat yang ada di jawa timur dan rumah juragan Jani pun akhirnya ditempati oleh Ilham sendiri bersama keluarganya hingga saat ini.
Hingga akhirnya, keesokan harinya, semua rencana dilakukan sebagaimana mestinya.

Ilham yang akhirnya dibawa berobat ke salah satu tempat yang ada di jawa timur dan rumah juragan Jani pun akhirnya ditempati oleh Ilham sendiri bersama keluarganya hingga saat ini.
Dan seiring berjalan waktu.

Kami sudah tidak lagi mendapatkan laporan tentang penampakan pocong juragan Jani.

Semuanya kembali tenang dan nyaman dengan tidak ada lagi yang perlu ditakuti.
Karena menurut ayahku, sosok pocong juragan Jani menampakan dirinya karena kecewa dengan rumah peninggalannya akan ditinggalkan oleh anakknya.
Dan tidak berhenti disitu saja, sosok pocong juragan Jani juga telah mendatangi ayahku lewat mimpi dan meminta bantuan untuk memperingatkan Ilham, Agar Ilham tidak sampai menganut Ilmu yang sama.
Dan setelah menyelesaikan semua itulah, akhirnya waktu itu sosok pocong juragan Jani lama kelamaan sudah tidak menampakan dirinya lagi.

..........

Namun sayangnya, akhir akhir ini, dikala virus corona menyerbu negeri ini, ternyata terror pocong itupun kembali lagi.
Kami mendapatkan laporan dari berbagai warga tentang adanya penampakan pocong yang sepertinya kembali lagi menghantui.

Dan setelah kami menyampaikan keluhan warga dan membicarakannya kepada pak Ilham, akhirnya pak Ilham menduga jika kotak pusaka tersebut telah digunakan kembali
Mendengar hal itu, tentu saja akupun seketika terkejut bukan main, karena sejak kematian ayahku, aku tidak lagi melihat adanya kotak tersebut didalam rumahku.

Awalnya, aku mengira jika kotak tersebut sudah dibuang entah kemana.
Tapi setelah kejadian yang dilaporkan warga, akupun juga mulai curiga jika kotak tersebut memang ada yang kembali menggunakannya.

Aku sudah kemana mana mencarinya, anakku, suamiku bahkan tetanggaku, semuanya sudah kupaksa jujur seandainya mereka memang mengambilnya.
Tapi nyatanya, tidak ada satupun dari mereka yang mengakuinya bahkan mereka bilang jika tidak mengerti dengan apa yang aku katakan.

Dan hingga akhirnya, petunjuk pun mengarah ke kediaman pak Lukman.
Pak Lukman yang terlihat mendadak kaya raya dengan pesanan ayam jawa dirumahnya yang semakin tidak masuk kedalam logika. Membuatku saat itu langsung mencurigai jika pak Lukmanlah yang membawa kotak tersebut dan digunakan untuk kepentingan pribadinya.
Semua itu memang bukanlah tanpa alasan, karena selain ciri pemakai kotak tersebut adalah suka memakan ayam jawa mentah, pemakai kotak tersebut memang bisa tiba tiba kaya mendadak diluar dari akal sehat manusia.
Dan singkat cerita, setelah mengantongi semua bukti yang ada, akhirnya pak Lukmanpun mengakui jika sudah mencuri kotak tersebut dari rumahku dihari ketika ayahku meninggal dunia.
Beliau memang tau tentang hal ini karena ketika pengungkapan kasus Ilham dulu, pak Lukman menjadi salah satu orang yang ada dirumahku ketika ayahku menjelaskan tentang semua kebenarannya.
Dan akhir cerita, ketika cerita ini kubagikan bersama lakon story, akupun mempercayakan kotak tersebut agar dibawa oleh rekan rekan lakon story agar nantinya kotak tersebut bisa dikembalikan ke tempat asalnya.
Karena menurut mereka, isi yang ada didalam kotak tersebut sepertinya diambil dari jasad orang yang sudah meninggal di hari hari tertentu yang tentu saja dengan segala persyaratannya.
Dan karena kuanggap mereka lebih mengerty tentang hal ini, akhirnya akupun mempercayakan semuanya agar kejadian seperti ini tidak sampai terjadi lagi.

............
Didalam cerita ini, kami rekan rekan lakon story memang diundang ke kediaman narasumber untuk mendengarkan cerita ini secara langsung.
Dan tidak berhenti disitu saja, setelah cerita ini selesai diceritakan, kami memang dipercaya untuk membawa sebuah kotak yang isinya adalah point utama yang ada didalam isi cerita.

Dan dalam Video yang sudah tersedia di channel youtube Lakon Story, kami akan membagikan semuanya
Bagaimana perjalanan kami ketika mendapatkan cerita ini, bagaimana perjuangan kami menyelesaikan isi cerita hingga bagaimana bentuk dari kotak yang ada didalam cerita dan apa saja isinya, semuanya akan kami ceritakan dan kami perlihatkan kepada kalian secara terang terangan.
Apa saja syarat pesugihannya dan bagaimana cara mendapatkanya, tidak lupa juga akan kami bagikan.

Disini niat kami benar benar selain memberi pelajaran, kami akan menunjukan jika sebenarnya setanlah yang telah membujuk manusia agar jatuh kedalam jurang kesesatan.
( Dilarang keras copas, story telling, reupload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story.
semua peraturan tentang reupload, sudah tersedia di fanpage lakon story, silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin reupload. Jika kami menemukan cerita lakon story di reupload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).
Terimakasih teman teman, semoga cerita ini menemani hari hari kalian.

Sampai jumpa di cerita cerita kami selanjutnya

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with Lakon Story

Lakon Story Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @Lakonstory

26 Aug
" Melahirkan Di Rumah Sakit Terbengkalai "

A Thread

Full Story
KISAH NYATA

@bacahorror
#bacahorror

#lakonstory #lakonmistery #ceritahorror #horrorstory #threadhorror #kisahnyata #rumahsakitangker #ceritaseram Image
" Semua nama dan tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan "

( Dilarang keras copas, story telling, reupload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story.
semua peraturan tentang reupload, sudah tersedia di fanpage lakon story, silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin reupload. Jika kami menemukan cerita lakon story di reupload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).
Read 71 tweets
22 Aug
Jika diajak kembali mengenang pengalaman waktu itu, sebenarnya bisa dikatakan aku akan sedikit keberatan.
Hal itu memang bukan tanpa alasan, karena setiap aku mengingat bahkan menceritakan pengalaman tersebut, rasa sakit bercampur takut, rasanya sudah tidak lagi bisa kutahan.
Bahkan, tidak jarang pula setiap aku menceritakan pengalaman itu, air mataku selalu menetes membayangkan kenapa pengalaman sepilu itu bisa terjadi kepadaku.
Namun karena aku juga tidak ingin menyimpan pengalaman ini seorang diri dan aku ingin memberikan pelajaran bagi orang lain
Read 80 tweets
21 Aug
RUQYAH

" Rumah / Tempat Usaha ( Warung, Toko, Dll ) "

...............

Sediakan air satu galon lalu campurkan daun Bidara yang sudah dihaluskan, bisa diblender atau ditumbuk.
Baca ke 6 Surat yang ada di Bawah dengan perlahan ( Al fatihah, Ayat Qursy, Al kafirun, Al iklas, Al falaq dan An nass lalu tiupkan kedalam Air yang sudah disiapkan.
Read 7 tweets
14 Aug
( Semua nama dan tempat dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan. Hal ini dilakukan agar kita tetap nyaman dalam mendaki gunung yang ada didalam cerita ini ).
( Dilarang keras copas, story telling, re- Upload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story.
Read 81 tweets
30 Jul
( Dilarang keras copas, story telling, reupload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story.
semua peraturan tentang reupload, sudah tersedia di fanpage lakon story, silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin reupload. Jika kami menemukan cerita lakon story di reupload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).
Read 64 tweets
18 Jul
Semua nama dalam cerita ini disamarkan, mohon maaf jika ada kesamaan.

( Dilarang keras copas, story telling, reupload semua cerita lakon story di Youtube, website, blog, aplikasi podcast atau dimanapun tanpa ijin dari lakon story.
semua peraturan tentang reupload, sudah tersedia di fanpage lakon story, silahkan dibaca terlebih dahulu jika ingin reupload. Jika kami menemukan cerita lakon story di reupload tanpa ijin, kami akan langsung menindak dengan sangat tegas).

...........
Read 136 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(