Hai sob!
Di malem minggu ini, ane akan menuliskan sebuah kisah pendek utk menemani weekend kalian!

Cerita di bawah ini ane dapet kan dri seorang teman yg pernah mengalami suatu kejadian mistis di tempat kerjanya.
Seperti biasanya, sebelum mulai yg pencet rt like dan komen sekalian biar tritnya rame.

Kalo udah, so let the haunt begin!
Perkenalkan, namaku, sebut saja Dewi.
Saat ini, kegiatan sehari-hari ku adalah mengajar di sebuah SMP Negeri dgn stasus masih guru honorer.
Aku sangat menyukai pekerjaan ku sebagai tenaga pendidik. Walaupun penghasilan nya tidaklah seberapa banyak.
Buatku, berbagi ilmu pengetahuan, merupakan pekerjaan mulia dan tak dapat di nilai dgn materi sekalipun.
Sebelum aku mengajar di sekolah ini, pernah juga diriku menjadi guru mengaji di sebuah yayasan.
Waktu itu, aku masih kuliah dan memang ku niatkan hanya utk mencari pengalaman saja.
Nah, kisah yg akan aku tuturkan ini, merupakan sebuah kisah yg terjadi sewaktu aku masih menjadi pengajar di yayasan tsb.

Sebuah kisah kecil yg terjadi sekitar enam tahun yg lalu.

******
Suatu sore di hari Kamis, merupakan hari terakhir jadwal ku mengajar. Dalam satu pekan itu, kegiatan belajar mengajar memang hanya di adakan selama empat hari saja. Dari senin hingga kamis.
Seperti biasanya, jam mengajar ku di mulai dari pukul empat utk kelas sore. Kemudian akan dilanjutkan lagi dgn kelas malamnya yg dimulai dari menjelang maghrib hingga waktu sholat isya.
Oh ya, sebagai tambahan, tempatku mengajar ini merupakan sebuah rumah milik yayasan tsb.
Karena masih berupa cabang yg baru di buka, jadinya belum begitu banyak anak yg belajar di tempat itu. Dan gurunya juga masih hanya ada aku sendiri waktu itu.
Tugasku di sini , selain bimbingan membaca al qur'an, aku juga di tuntut utk bisa mengajarkan beberapa hal yg di minta oleh pihak yayasan.
Seperti membantu anak-anak utk menghapal doa sehari-hari, praktek ibadahnya sampai belajar bahasa arab.
Tak lupa juga aku mengajarkan mereka tentang adab serta akhlak dan menekankan mereka utk selalu melaksanakannya dalam keseharian mereka.
Gajinya juga terbilang kecil kalau itu. Tapi seperti yg sudah ku sebutkan sebelumnya, kalau aku memang cinta dgn dunia pendidikan.
Tak masalah dgn gaji yg kecil, asal anak-anak didikku bisa pandai dan sukses kelak, toh itu semua sudah cukup buatku.
Sebelum memulai pelajaran, biasanya aku akan mengabsen mereka satu persatu.
Di dalam satu kelas, memang tidak begitu banyak muridnya. Hanya ada delapan anak di kelas sore dan delapan anak juga yg belajar di kelas malam.
Proses belajar mengajar berjalan seperti biasanya di hari yg lain.
Hingga menjelang pukul setengah enam sore, mereka pun pulang setelah membaca doa penutup tentunya.
Di jam ini, anak-anak yg akan belajar di kelas malam mulai berdatangan.
Ku mulai dgn membaca salam dan doa belajar, kemudian ku absen mereka dahulu.
Hanya ada tujuh anak yg masuk.
Ku ingat, satu anak lagi memang ada yg sakit.
Hari senin lalu, ku dapatkan pesan WA dari orangtua muridku yg bernama Yona, bahwa anak mereka itu terkena DBD dan sedang di rawat di rumah sakit.
Aku memang belum sempat menjenguknya di karenakan jadwal kuliah dan seabrek kegiatan lain yg lumayan menyita waktu.
Rencana ku, hari Jum'at besok, akan ku sempatkan diriku utk pergi mengunjungi nya.
Seperti sebelumnya, proses belajar mengajar berjalan lancar tanpa kendala.
Mendekati waktu sholat Isya, kuper silakan anak-anak itu pulang, setelah membaca doa terakhir.
Kemudian, barulah aku mengerjakan sholat Isya.

Baru saja aku mengucapkan salam terakhir di rokaat keempat, di pintu masuk terdengar seseorang berucap.

"Assalamu'alaikum... "
Aku sedikit kaget. Aku kenal suara itu, suara salah satu muridku.
"Wa alaikum salam.. " jawabku sambil berpaling ke arah datangnya suara.
Ternyata Yona.
Murid kelas malam yg katanya sedang sakit itu.
Ia mengenakan jilbab dan baju hijaunya, seragam utk anak-anak yg belajar di yayasan kami. Tas nya tergantung di pundak nya.
Ia tersenyum malu-malu.
Aku agak heran melihat kemunculannya yg mendadak ini.
"Yona! Kamu udah baikan? " tanyaku, sambil membawanya masuk.
Ia mengangguk. Wajahnya terlihat pucat.
Seperti biasa, ia menciumi punggung tanganku terlebih dahulu sebelum duduk.
Terasa hawa dingin ketika kulit tanganku menyentuh dahinya
Sebenarnya, ada sedikit perasaan aneh di hatiku dgn kedatangan nya di saat jam belajar sudah selesai seperti sekarang ini.
"Kapan kamu pulang dari RS nya? Kok gak ngasih tau? " tanyaku lagi.
Ia tersenyum sesaat, lalu berkata,
"Aku mau ngaji, ustadzah! "
Aku pun mengiyakan permintaannya.
Walaupun sudah lewat dari jam belajar yg seharusnya, kuputuskan juga utk menemaninya mengaji sebentar malam itu.
Kutunda dulu niatku utk mengabarkan kepada orangtua nya, lewat pesan WA, kalau anaknya ada bersamaku sekarang.
Sedikit informasi mengenai Yona, anak didikku ini, dia termasuk salah satu murid yg paling cepat pandai di banding teman-temannya.
Baru sekian bulan belajar bersamaku, ia sudah mampu membaca alqur'an dgn sangat baik. Ia juga sanggup menghapal banyak doa sekaligus, serta menghapal beberapa suroh pendek dlm tempo waktu relatif singkat.
Di usianya yg baru menyentuh angka 10, sifatnya sudah sangat cukup dewasa.
Ia tak begitu suka bermain. Terkadang ia akan memarahi anak-anak yg ribut saat kami sedang belajar.
Itulah beberapa alasan yg membuatku menjadikan Yina sebagai salah satu murid favorit ku.
Anak emasku.
Dan aku sangat sayang kepadanya.

******
Dua puluh menit berlalu, setelah ku bimbing Yona membaca alquran.
Akhirnya, kuakhiri kegiatan tsb segera, karena mengingat kondisinya yg masih terlihat sedang sakit.
Beberapa kali ia terbatuk kecil. Kutawarkan air minum kepadanya, tapi ia hanya menggeleng lemah.
Ada sedikit rasa kesal di hatiku kepada orangtua Yona yg malah membiarkan anaknya ini utk datang belajar di malam hari seperti sekarang. Padahal jelas anak ini sepertinya belum sembuh benar dari penyakit nya.
"Kamu datang sendirian ya tadi? " tanyaku kemudian.
Lagi-lagi, ia cuma mengangguk sama seperti sebelumnya.
Ia hanya mengeluarkan suaranya saat masuk dan mengaji tadi. Itupun dgn suara yg sangat lemah.
Kuhela nafasku sebentar.
Kuputuskan utk mengantarkan nya pulang nanti. Rumahnya memang tidak begitu jauh, tapi setahuku, anak ini selalu di antar jemput oleh ibunya ketika datang dan pulang dari sini.
Begitu banyak pertanyaan di kepala ku saat itu.
"Ya udah! Pulangnya nanti ustadzah anterin sekalian ya! " ucapku dgn lembut.
Ia mengangguk dan tersenyum senang. Wajahnya sendu, matanya berkaca-kaca. Ia terlihat sedih. Entah kenapa.
Anak ini sikapnya kok lain? batinku bertanya penasaran.
Ku usap kepalanya dgn penuh rasa sayang. Ku seka air di sisi matanya. Pipinya dingin.
"Tunggu sebentar aja dulu. Ustadzah beres-beres sejenak. Abis itu, kita langsung pulang ", kataku dgn nada agak kuriangkan, biar dia merasa terhibur.
Memang aku belum membereskan ruangan itu. Seharusnya kulakukan seusai sholat isya tadi. Tapi karena Yona datang mendadak, terpaksa kutunda kegiatan tsb.
Yona duduk di sudut ruang sambil memperhatikanku yg sedang sibuk menyapu.
Ia masih tetap tersenyum. Pandangan nya menerawang.
Aku agak merasa cemas melihatnya..
Kuusahakan utk mempercepat bersih-bersih ruangan itu dan segera mengantarkan nya pulang.
Sewaktu aku menyapu di bagian teras, sebuah pesan WA masuk di hapeku. Buru-buru kubuka pesannya, karena pikirku, bisa saja dari orangtua Yona yg mau menanyakan anaknya tsb.

Ternyata benar dari mereka. Dari orangtua Yona. Tapi isi pesannya begitu mengejutkan.
Kubaca lagi dgn lebih seksama dan perlahan.
Saat itu juga, jantungku mulai berdetak lebih cepat, tengkukku jadi merinding.
Isi pesan itu,
'Innaa lillahi wa innaa ilaihi roojiiuun! Telah meninggal dunia putri kami, Yona IR, pada pukul 18.00 di rumah sakit... '

Aku tak sanggup membaca lagi sisa pesan itu. Aku langsung mengerti isinya. Pandangan ku mengabur.
Saat itu juga, kudengar suara tawa kecil di belakang ku. Suara tawa seorang anak. Suara tawa Yona.
Ku tolehkan perlahan kepalaku ke arah asal suara tawa itu.
Ke tempat dimana tadi Yona berada. Yah, ia masih di sana. Masih dgn posisi duduk di sudut ruangan.
Ia tertawa-tawa pelan. Namun, masih bisa kulihat rona kesedihan di wajah pucat nya.
Tangannya terlambai dgn pelan dan lemah, aku tahu, ia mau menyampaikan jika ia akan pergi sesaat lagi.
Aku diam mematung menyaksikan penampakan muridku itu.
Tubuhku sedikit bergemetar , mataku berlinang air mata.
Aku sadar sudah, Yona yg ada di depanku saat ini bukanlah Yona yg sesungguhnya.
Sungguh aku ingin berteriak, tapi rasa haru dan sedih di batin mengalahkan semua rasa takutku.
Sosok Yona masih melambaikan tangannya, namun semakin pelan saja gerakannya. Tawa nya sudah tak terdengar lagi, hanya seutas senyuman kecil bergelayut di bibir pucat nya.
Perlahan, sosok itu mulai memudar.
Ia membisikkan salam terakhir yg dapat kudengar samar di telinga.
"Assalamu'alaikum ustadzah.... ", bisiknya halus,sebelum akhirnya ia menghilang.
"Wa alaikum salam... " jawabku dgn suara terbata.

Aku menangis. Baru pertama kali inilah aku menyaksikan sebuah penampakan. Tapi sedihnya, yg kulihat ternyata penampakan dari muridku yg baru berpulang beberapa saat yg lalu.
Untuk terakhir kalinya, ia datang utk belajar bersamaku sekaligus mengucapakan salam perpisahan.
Banyak-banyak aku beristighfar, memohon ketenangan hati atas peristiwa barusan.
Sejenak ku panjatkan doa yg terbaik dan tulus utk Yona yg sudah di alam sana.
Kuselesaikan sisa pekerjaan di malam itu, disertai dgn perasaan penuh rasa sedih dan haru membiru.

******
Sekian utk cerita malam ini sob!
Buat yg udah mantengin ane ucapin terima kasih atas atensinya.

Sampai jumpa lagi di trit berikutnya.

Good night and sleep tight!

*****

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with IndraOne

IndraOne Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @adelbert_rusty

22 Oct
Hai sob!
Malam ini perkenankanlah ane utk menuliskan sebuah kisah utk menemani akhir pekan kalian.
Tapi sebelum lanjut, seperti biasa yuk ramein dgn rt like dan komen sekalian biar tritnya makin seru!

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 82 tweets
14 Oct
Malem sob!
Cerita yg akan ane tulis di bawah ini berdasarkan pengalaman seseorang yg bernama Teguh ( nama samaran), yg mana masih ada hubungan kerabat dgn ane sendiri.
Seperti biasa, sebelum kita mulai yuk ramein tritnya dgn rt, like dan komennya sekalian biar ane semangat juga nulisnya. 😊

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 62 tweets
8 Oct
Malam sob!
Ijinkan kami sedikit bercerita utk menemani weekend kalian malam ini. Tapi seperti biasa, sebelum kita mulai, yuk ramein tritnya dg rt, like, komen dan follow sekalian ya😊

Kalo udah, so let the haunt begin!
Widya. Yah, Widya. Nama itu selalu terngiang-ngiang di benakku belakangan ini.
Bukan hanya namanya saja, sosok cantiknya pun selalu menari-nari di pikiranku.
Read 91 tweets
3 Oct
Met malam sob!
Kisah yg akan saya tulis di trit ini di ceritakan oleh seseorang yg bernama, sebut saja Alvin, tentang ibu beliau yg pernah mengalami sebuah kejadian mistis saat sang ibu sedang menginap di sebuah rumah sakit.
Seperti biasanya ya sob,sebelum mulai, like dan rt plus komen, biar trit ini makin rame😄

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 36 tweets
29 Sep
Nenek Punya Cerita

Sebuah cerita pendek tentang pengalaman mistis sang nenek sewaktu kecil.

A Horror Thread

@IDN_Horor
@bacahorror
@Penikmathorror

#bacahorror #ceritahorror
#ceritaserem Image
Malam sob!
Kisah ini di tuturkan oleh seorang wanita paruh baya, yg bernama, sebut saja Siska. Beliau akan berbagi sedikit cerita tentang kenangan masa lalu neneknya yg di ingatnya sewaktu kecil dulu.
Seperti biasa ya sob, like dan rt plus komen kalian sangat di nantikan ya sob biar tritnya rame😊

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 39 tweets
26 Sep
Penumpang Misterius

A horror thread

@IDN_Horor @bacahorror
#ceritahorror #ceritaserem Image
Kisah berikut ini terjadi beberapa waktu yg lalu,penulis akan menceritakan ulang dan menambah beberapa bagian dgn tujuan murni hanya utk dramatisasi cerita sja. So enjoy!
Disclaimer = Nama tokoh dan tempat akan disamarkan, demi mnjaga nama baik yg bersangkutan. Mari kita mulai!
Read 55 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(