Hai sob!
Malem ini ane akan menuliskan kisah dari seorang kenalan ane,tentang pengalaman mistisnya sewaktu ia bekerja di sebuah gedung bioskop dulu.
Seperti biasa, nama tokoh dan lokasi kejadian akan ane samarkan.
Dan seperti biasanya juga, yuk ramein trit nya dgn rt like dan komen sekalian biar makin seru.
Kalo udah, so let the haunt begin!
Perkenalkan, namaku Dinda.
Peristiwa yg akan kuceritakan pada kalian ini, terjadi di sekitar pertengahan tahun 2012 yg lalu.
Sudah hampir lima tahun lamanya aku bekerja di sebuah bioskop di kota P. Bioskop itu berada tepat di lantai paling atas di dalam sebuah mall yg berdiri megah di kota tsb.
Jabatanku di sini hanyalah sebagai seorang operator kebersihan. Kami di sini bekerja dalam tim. Dan tim operator ini dibagi dalam dua shift. Di tiap shiftnya, hanya ada satu yg personelnya perempuan. Yaitu diriku sendiri yg masuk ke dalam shift A.
Tugas utamaku ialah bertanggung jawab menjaga kebersihan area toilet wanita selama jam operasional berlangsung.
Itu tadi sedikit gambaran mengenai pekerjaan ku selama masih menjadi karyawan di sana.
Di suatu siang hari yg sepi. Ku lihat beberapa teman berkumpul di meja sekuriti, tepat di sebelah pintu masuk bioskop.
Keliatan nya mereka sedang membicarakan sesuatu dgn seorang pengunjung.
Karena diriku ini punya rasa tahu yg lumayan besar, aku pun ikut bergabung dgn mereka.
Mungkin saja ada topik yg menarik, pikirku.
Iya, soalnya aku terkadang bosan juga dgn pembicaraan teman-teman di sini. Topiknya selalu itu-itu saja.
Kalo gak soal cinlok antar sesama karyawan, yah palingan soal mereka berebut pelanggan saat ngecalo tiket.
Dengan jiwa kepo, ku dekati mereka yg masih serius mengobrol.
Si pengunjung wanita ini memperlihatkan sesuatu di hape Blackberry nya.
Sebuah foto.
Aku pun turut serta melihat foto itu. Kulihat foto tsb merupakan foto selfie si pengunjung itu yg sedang memotret dirinya sendiri dgn posisi menghadap ke suatu cermin setinggi badan.
Sepertinya aku tahu lokasi di mana ia berselfie itu.
"Ini kan toilet wanita di bioskop ini" kataku.
"Coba kau liat di belakangnya, " suruh temanku.
Kuperhatikan lekat-lekat foto yg nampak agak buram tsb.
Aku tersentak.
Di dalam foto itu, selain pengunjung tadi yg sedang selfie, ada sosok wanita lain yg ikut terfoto juga di sana.
Namun kesannya sungguh sangat terasa janggal.
Memang agak terlihat sedikit blur, tapi aku masih bisa melihat jelas sosok ganjil yg berupa seorang wanita itu.
Ia mengenakan pakaian semacam terusan berwarna hijau pudar. Posisinya berdiri menyamping menghadap ke arah cermin yg terletak di wastafel.
Karena faktor foto yg agak buram, wajah wanita itu tak dapat dilihat dgn jelas. Hanya tampak putih di wajah dan bagian bawah tubuhnya pun juga terlihat mengabur.
Aku kaget. Baru sekali ini aku melihat foto yg kata mereka adalah sebuah penampakan. Di tempatku biasa bekerja lagi.
Ku tanyakan lagi perihal mengenai foto aneh tsb pada pengunjung tadi. Ia pun mengulang lagi ceritanya.
Jadi, menurut cerita si pengunjung ini, sekitar seminggu yg lalu ia menonton sebuah film pada jam show terakhir.
Selesai menonton, ia pergi bersih-bersih ke toilet wanita. Seusai nya, iseng-iseng ia berselfie menghadap cermin tinggi yg memang tersedia di situ.
Saat di cek hasilnya, belum dilihatnya ada sesuatu yg tampak aneh.
Tapi saat di perhatikan nya benar-benar, ternyata ada yg ikut nimbrung bersamanya di foto tsb.
Seingat dia, waktu ia mengambil foto, tak ada seorang pun yg berada di dalam toilet itu.
Hanya ia sendiri.
Dan jujur saja, aku bergidik ngeri mendengar cerita itu.
*****
Beberapa waktu berlalu kemudian.
Hari ini giliran shift kami yg bertugas di sore sampai ke malam harinya.
Hampir jam sepuluh malam , artinya sebentar lagi loket akan di tutup dan jam show terakhir sudah dimulai sekian menit yg lalu.
Pengunjung terbilang sepi malam ini. Mungkin di karenakan faktor cuaca juga, karena saat itu gerimis sedang turun dgn syahdunya di luar sana.
Seperti hari-hari kerja biasanya, sebelum jam operasional berakhir, aku selalu memeriksa lagi area toilet wanita. Nantinya akan sedikit ku bersihkan sembari mengumpulkan sampah di dalamnya utk di buang di esok hari.
Dari arah luar pintu toilet, kudengar ada suara air yg sepertinya mengucur keras.
Mungkin ada pengunjung yg memutar keran di wastafel hingga penuh, padahal kalau di putar sedikit saja, air yg akan keluar sudah cukup deras.
Pak manager memang pernah mengingatkan kami utk bersikap agresif jika ada pengunjung yg bertingkah nyeleneh, jadinya aku pun berniat utk menegur si pengunjung yg ada di dalam toilet tsb.
Kubuka pintu toilet itu dgn keras.
Kulihat seorang wanita sedang mencuci wajahnya di wastafel itu. Air membanjiri lantai yg keluar dgn kerasnya dari keran di wastafel.
Mendadak saja, tubuhku ini tak bisa digerakkan. Aku kaku.
Dan, aku baru sadar kalau diriku sedang melihat dia.
Aku melihat dia. Aku melihat wanita misterius yg sama seperti yg kulihat di foto itu tempo hari.
Rambut panjang terurai dan baju hijau yg dipakai nya semakin meyakinkanku kalau ia adalah sosok wanita tsb.
Dan wanita itu saat ini masih asik mencuci wajah.
Posisinya berdiri membelakangi diriku, karena letak wastafel memang berhadapan dgn pintu masuk toilet.
Aku gemetar ketakutan, tapi tetap diam mematung. Ingin sekali aku kabur, tapi kaki ini terasa berat utk melangkah. Mungkin aku di paksa utk menonton aksinya mencuci muka.
Kuperhatikan bagian badannya. Baju terusan berwarna hijau itu di penuhi bercak bekas tanah yg mengering. Dan tubuhnya hanya terlihat sampai di bagian pinggangnya saja. Tak ada kaki di situ. Ia menggantung.
Setan.., jerit ku dalam hati.
Air mataku mengucur deras.
Mendadak, ia menghentikan aksinya mencuci muka. Dengan gerak perlahan, ia mengangkat kepalanya dari wastafel yg airnya masih mengucur deras.
Aku ingin memejamkan mata ini, tapi entah kenapa aku tak bisa melakukan nya.
Dan dari arah pantulan kaca di wastafel itu, kini aku bisa melihat jelas rupa wanita tsb.
Tak kulihat ada hidung, mata ataupun mulut selayaknya manusia di wajah itu.
Ya,ia berwajah datar.
Tapi aku masih bisa mendengar kikikannya yg pelan di telingaku.
Kik.. kik.. kik.. kik..
Kepalaku pening. Pandanganku berputar. Aku sempat muntah di tempat, sebelum semuanya menjadi gelap.
*****
Perkenalkan juga, namaku Rahman. Aku pun bekerja di bioskop ini sebagai operator kebersihan, sama seperti Dinda.
Tapi, aku gak satu tim dgn Dinda. Aku tergabung dalam shift B.
Waktu aku baru bekerja di sini, memang sudah sering kudengar selentingan kejadian horor di dalam bioskop ini.
Misalnya tentang kemunculan penonton gaib yg muncul di dalam teater ketika malam, karyawan yg kerasukan ketika sedang haid dan juga peristiwa yg di alami Dinda beberapa saat lalu.
Dinda memilih resign tak lama setelah kejadian tsb. Tapi yg ini dikarenakan ia memang mau menikah juga sih.
Lepas dari semua hal tsb, perlahan-lahan kami semua bisa melupakan kejadian aneh itu
Namun siapa yg menyangka, bahwa peristiwa mistis lainnya masih akan terjadi.
Dan ternyata, diriku nanti yg akan menjadi korban teror dari mereka utk selanjutnya.
Hari itu adalah hari Kamis, dan tim kami yg bertugas mengisi shift malam.
Malamnya, ketika jam operasional selesai , kami terpaksa harus mempersiapkan gedung ini yg esok pagi-pagi sekali akan digunakan.
Rencananya, akan ada sebuah komunitas yg mau melaksanakan kegiatan nonton bareng.
Kegiatan semacam ini termasuk sering diadakan oleh pihak bioskop dan biasanya dilakukan di luar jam operasional.
Mau tak mau, kami harus pulang jauh lebih malam hari itu.
Hampir pukul satu dini hari, ketika kami mengisi kartu absensi. Begitu kami bersiap hendak pulang, sekonyong-konyong hujan dgn derasnya turun menerpa dari langit.
Kuputuskan utk menunggu sejenak, menanti hujan sedikit mereda. Kutunggu hingga hampir satu jam lamanya, tak juga hujan itu pun berhenti.
Beberapa teman yg rumahnya tak seberapa jauh, nekad utk pulang. Meninggalkan aku dan dua teman yg lain.
Aku masih ragu utk pulang sekarang, karena jarak rumahku yg paling jauh di banding yg lain. Apalagi malam memang sudah terlalu larut.
Akhirnya kuajak teman-temanku utk menginap saja. Mereka pun setuju. Sebelum ini, kami memang pernah tidur di sini, walaupun tidak sering-sering amat.
Selain aku dan dua temanku, ada juga seorang operator film dan seorang sekuriti yg ikut menginap di malam ini.
Mengingat suasana bioskop yg lumayan angker di saat malam, kami memilih utk tidur di lantai duanya saja.
Lantai dua ini merupakan ruang kerja khusus operator yg memutar film.
Ruangannya lumayan luas. Ada beberapa kasur tersedia di sana, dan juga sebuah kamar mandi.
Kami menggelar kasur tak jauh dari tangga yg menghubungkan lantai satu ke lantai dua ini. Ya, tangga yg kami gunakan untuk naik tadi.
Tak beberapa lama, kulihat teman-teman sudah tertidur pulas. Jelas mereka sangat kelelahan, karena harus bekerja ekstra tadinya.
Hujan masih turun dgn deras, sesekali suara guntur bergemuruh di luar sana.
Mata ini makin terasa berat. Tak kuasa aku menahan kantuk ini, dan akhirnya akupun terlelap.
*****
Tang..tang.. tang..
Terdengar suara dari arah tangga barusan. Kubuka mataku. Ku tajamkan pendengaran di kuping. Mungkin saja aku salah dengar.
Tang.. tang.. tang..
Suara itu ada lagi. Dan lagi.
Suara langkah kaki seseorang yg sedang berjalan di tangga. Tapi kedengarannya kalau seseorang itu sedang turun naik di tangga tsb.
Sebagai informasi, tangga penghubung itu memiliki bentuk memutar,dan terbuat dari besi. Jadi, tentu saja, dalam suasana yg sepi seperti sekarang, suara langkah kaki yg berjalan pelan pun masih bisa terdengar cukup jelas.
Lanjutannya besok ya sob!
Kita selesaikan yuk sob!
Seketika saja aku terjaga.
Langkah-langkah itu sepertinya bergerak makin cepat.
Ku periksa teman-teman yg tidur di sebelahku, mereka semua masih terlelap di sana.
Tang.. tang.. tang.. tang..
Lagi-lagi suara itu mengagetkan ku.
Mulai kusadari, kemungkinan hanya aku yg terbangun karena suara tsb. Ini aneh.
Rambut di tengkukku berdiri. Hawa di badan ini mendadak jadi dingin sekali.
Sayup kudengar suara tawa anak kecil dari arah tangga putar tsb.
Tawanya datang bersamaan dgn suara langkah kaki yg semakin mendekati lantai atas. Ke lantai dua tempat kami berada saat ini.
Hak.. hak.. hak.. hak..
Dua orang bocah muncul dari tangga besi itu. Jelas kalau mereka berdua inilah yg membuat suara ribut barusan.
Mereka asyik terbahak-bahak, sambil menatap dgn mata melotot ke arahku. Saat itu, aku menyadari jika kedua bocah itu bukanlah manusia.
Bentuk rupa mereka begitu mengerikan. Keduanya berkulit legam seperti arang yg gosong, mata mereka mencuat keluar berwarna merah.
Bibir mereka berbentuk terbalik tak lazim, dan wajah kedua bocah itu layaknya seperti orangtua dgn sedikit rambut di kepalanya.
Jantung ku memompa lebih cepat. Posisi ku terduduk di atas kasur, tanpa bisa bergerak.
Mulut ini terkunci. Suaraku tercekat. Air mataku perlahan mengalir keluar. Aku sangat ketakutan.
Mungkin karena melihat keadaanku yg seperti itu, mereka makin keras tertawa-tawa.
Mendadak saja, mereka menghentikan tawanya.
Entah kenapa mereka terlihat panik, sambil melihat ke arah bawah tangga. Kemudian, kedua makhluk itu tiba-tiba saja kabur ke arah sudut ruangan yg gelap. Mereka tampak ketakutan.
Aku yg masih belum paham apa yg sebenarnya terjadi, mencoba utk menggerakkan tubuh ini.
Tapi, segera saja, muncul sosok lain dari arah tangga yg sama.
Nafasku terhenti sejenak.
Dan aku melihat dia.
Sosok wanita berpakaian hijau kusam dgn tubuh hanya sepinggang, melayang ringan di depan mataku.
Aku juga yakin, sosok ini sepertinya sosok yg sama yg pernah diceritakan Dinda saat ia melihatnya dulu.
Wanita ini juga yg membuat kedua anak setan tadi lari ketakutan. Wajar saja, penampilan nya sangat mengerikan berkali-kali lipat dari mereka.
Ia makin mendekati tempatku berada. Kulihat tak ada mata ataupun hidung di wajahnya yg menakutkan.
Walau tanpa mulut, ia masih bisa terkikik .
Kik.. kik.. kik.. kik...
Tubuhku gemetar hebat.
Aku ketakutan.
Sangat ketakutan.
Diriku pun pingsan, saat itu juga.
*****
Sekian utk cerita malam ini sob. Atas atensinya ane ucapin terima kasih.
Good night and sleep tight!
*****
• • •
Missing some Tweet in this thread? You can try to
force a refresh
Malem sob!
Cerita yg akan ane tulis di bawah ini berdasarkan pengalaman seseorang yg bernama Teguh ( nama samaran), yg mana masih ada hubungan kerabat dgn ane sendiri.
Seperti biasa, sebelum kita mulai yuk ramein tritnya dgn rt, like dan komennya sekalian biar ane semangat juga nulisnya. 😊
Malam sob!
Ijinkan kami sedikit bercerita utk menemani weekend kalian malam ini. Tapi seperti biasa, sebelum kita mulai, yuk ramein tritnya dg rt, like, komen dan follow sekalian ya😊
Kalo udah, so let the haunt begin!
Widya. Yah, Widya. Nama itu selalu terngiang-ngiang di benakku belakangan ini.
Bukan hanya namanya saja, sosok cantiknya pun selalu menari-nari di pikiranku.
Met malam sob!
Kisah yg akan saya tulis di trit ini di ceritakan oleh seseorang yg bernama, sebut saja Alvin, tentang ibu beliau yg pernah mengalami sebuah kejadian mistis saat sang ibu sedang menginap di sebuah rumah sakit.
Seperti biasanya ya sob,sebelum mulai, like dan rt plus komen, biar trit ini makin rame😄
Malam sob!
Kisah ini di tuturkan oleh seorang wanita paruh baya, yg bernama, sebut saja Siska. Beliau akan berbagi sedikit cerita tentang kenangan masa lalu neneknya yg di ingatnya sewaktu kecil dulu.
Seperti biasa ya sob, like dan rt plus komen kalian sangat di nantikan ya sob biar tritnya rame😊