Karena kalo tidak berpegang teguh dengan pendirian itu, pasti aku sudah gila.
Akhirnya kami bekerjasama. Aku modalin, dia jalanin. Saat usaha itu mulai jalan, aku didepak dr bisnis. Modal dibalikin.
Uang modal dibawa kabur, orangnya ntah ke mana.
Apa aku memperkarakannya?
Tidak.
Mungkin aku merasa krn kejadian itu, hidupku jd lebih baik krn satu kanker dalam hidup sudah hilang.
Menjalang operasi, bokap sakit keras dan meninggal. Rencana operasi gagal sudah.
Aku berpikir, Tuhan blm mengizinkan aku utk “normal” lg. Gpp~
Tentu aku merasa ikut bahagia. Dan syukurlah, aku tak mau mendengarkan bisikan setan yg berkali2 mengajak utk membenci.
Kalo aku dengki, pasti stress sendiri.
Endingnya, mereka lebih sering dpt job dibanding aku.
Setan di hati membisikkan kalimat2 penyesalan.
Tapi aku tau.. itu harus dilawan.
Dulu awal2 aku berkarier, aku punya jiwa kompetisi yg berapi2.
Susah liat org sukses, apa lagi org2 terdekat.
Ujung2nya aku suka membicarakan keburukan mereka di belakang.
Aku turuti semua bisikan setan demi masturbasi egoku.
Namun akhirnya aku sadar, dgn mengikuti kedengkian, aku menolak perubahan.
Tak ada yg aku perbaiki dr diri sendiri, krn aku akan selalu menganggap org lain tak lebih baik.
Ini adalah penyakit hati.
Kenapa semua terlihat mudah di mata mereka? Sedangkan aku tak dapat apa2?
Lalu, orang2 yg selama itu diam2 aku lempari dengki, ternyata peduli. Mereka mau menolongku utk bangkit lagi.
Kesuksesan yg mereka raih adalah rezeki yg udah diatur, krn mereka mampu berikhtiar secara teratur.
Aku malu, krn dulu aku hanya menuntut kpd Tuhan utk dpt rezeki, tp satu2nya usaha yg ku lakukan hanyalah menuruti dengki.
Rezeki itu tak pernah salah sasaran.
Tuhan akan mencukupkan rezeki mereka yg mampu menunjukkan mereka layak untuk menerima rezekinya.
Ya.. dengan usaha.
Lalu gimana dengan yg usahanya menipu? Mencuri? Merampok?
Semua itu tak akan terjadi tanpa izin-NYA.
Namun, aku percaya rezeki halal & haram juga akan punya efek dalam kehidupan yg menikmatinya.
Rezeki halal akan mengantarkan kpd keberkahan, dan sebaliknya.
Mereka anggap, rezeki itu cuma berbentuk uang.
Padahal, kesehatan, teman2 yg baik, lingkungan yg damai, adalah rezeki yg wajib disyukuri.
Kehilangan uang yg berlebih utk mensyukuri sisa uang yg ada, adalah rezeki.
Diberi kesempatan utk melihat teman2 yg sukses krn pernah kita bantu dorong, adalah nikmat rezeki juga.
Aku hidup di dunia ini cuma untuk menjalani dan belajar sebaik2nya.
Karena dengan begitu, aku tak akan terlalu mengikuti nafsu.
Sehingga aku akan lebih mudah mengikhlaskan sesuatu.
Merasa PALING BERHAK untuk segala rezeki.
Sehingga saat semua tak sesuai harapan, rasa kecewa akan menguasai hati.
Aku masih belajar mensyukuri segala rezeki dlm bentuk apapun.
Aku masih mau menerima kegagalan.
Aku masih mau menerima kekalahan.
Tapi yg jelas, aku masih mau melakukan perubahan.
Krn hidup tak hanya tentang menikmati rezeki, melainkan juga melakukan perbaikan diri.
Tak ada rezeki yg lebih baik, tanpa ikhtiar yg jg baik.
“Apa km kelaparan krn musibah itu?”
Lalu aku berpikir kembali, dan jawabannya adalah “tidak”.
Itu menyadarkanku, di luar sana, masih banyak org yg kelaparan bahkan saat hidupnya tak sdg bermusibah.
Titik.