Profile picture
Alitt Susanto @shitlicious
, 19 tweets, 3 min read Read on Twitter
Aku punya cerita mengenai rezeki..
Memang benar, kalo kita percaya rezeki tak pernah salah sasaran, dan kita mengimani bahwa semua sudah ada jatahnya, maka hidup akan lebih ringan rasanya.
Karena kalo tidak berpegang teguh dengan pendirian itu, pasti aku sudah gila.
Pernah suatu ketika, ada teman yg kesusahan, datang & mengajak kerjasama. Sbg teman, jika aku melihat dia kelaparan, aku pasti tak akan bisa menikmati makan.
Akhirnya kami bekerjasama. Aku modalin, dia jalanin. Saat usaha itu mulai jalan, aku didepak dr bisnis. Modal dibalikin.
Pernah juga kerjasama dengan teman, namun akhirnya tidak menyenangkan.
Uang modal dibawa kabur, orangnya ntah ke mana.
Apa aku memperkarakannya?
Tidak.
Mungkin aku merasa krn kejadian itu, hidupku jd lebih baik krn satu kanker dalam hidup sudah hilang.
Udah nabung lama2, buat operasi wajah dan mata efek kecelakaan dulu. Udah ketemu dokter, udah med-check, udah CT Scan.
Menjalang operasi, bokap sakit keras dan meninggal. Rencana operasi gagal sudah.
Aku berpikir, Tuhan blm mengizinkan aku utk “normal” lg. Gpp~
Dulu ada temen minta aku utk mengajari nulis. Skrg karier nulisnya jauh lebih pesat dr aku. Karya2nya laris luar biasa.
Tentu aku merasa ikut bahagia. Dan syukurlah, aku tak mau mendengarkan bisikan setan yg berkali2 mengajak utk membenci.
Kalo aku dengki, pasti stress sendiri.
Ada bbrp temen minta dibantu belajar soal videografi dan sosial media. Mereka belajar dgn tekun dan luar biasa konsisten berkarya.
Endingnya, mereka lebih sering dpt job dibanding aku.
Setan di hati membisikkan kalimat2 penyesalan.
Tapi aku tau.. itu harus dilawan.
Itu semua tak serta-merta aku bisa bijak begitu saja.
Dulu awal2 aku berkarier, aku punya jiwa kompetisi yg berapi2.
Susah liat org sukses, apa lagi org2 terdekat.
Ujung2nya aku suka membicarakan keburukan mereka di belakang.
Aku turuti semua bisikan setan demi masturbasi egoku.
Ternyata memang, ego yang terluka, kalo diturutin itu sensasinya luar biasa.
Namun akhirnya aku sadar, dgn mengikuti kedengkian, aku menolak perubahan.
Tak ada yg aku perbaiki dr diri sendiri, krn aku akan selalu menganggap org lain tak lebih baik.
Ini adalah penyakit hati.
Saat itu aku terpuruk. Aku tak punya karya. Aku tak punya apa2. Dan aku menyalahkan dunia.

Kenapa semua terlihat mudah di mata mereka? Sedangkan aku tak dapat apa2?

Lalu, orang2 yg selama itu diam2 aku lempari dengki, ternyata peduli. Mereka mau menolongku utk bangkit lagi.
Saat itu aku tersadar, mreka tak punya alasan utk dibenci.
Kesuksesan yg mereka raih adalah rezeki yg udah diatur, krn mereka mampu berikhtiar secara teratur.
Aku malu, krn dulu aku hanya menuntut kpd Tuhan utk dpt rezeki, tp satu2nya usaha yg ku lakukan hanyalah menuruti dengki.
Ya..
Rezeki itu tak pernah salah sasaran.
Tuhan akan mencukupkan rezeki mereka yg mampu menunjukkan mereka layak untuk menerima rezekinya.
Ya.. dengan usaha.

Lalu gimana dengan yg usahanya menipu? Mencuri? Merampok?

Semua itu tak akan terjadi tanpa izin-NYA.
Mungkin hasil kejahatan itu bisa dianggap sebagai rezeki mereka, karena Tuhan mengasihi siapapun hamba-NYA.

Namun, aku percaya rezeki halal & haram juga akan punya efek dalam kehidupan yg menikmatinya.

Rezeki halal akan mengantarkan kpd keberkahan, dan sebaliknya.
Yang aku kadang gak habis pikir, orang2 di sekelilingku yg mudah stress & putus asa krn gak punya uang.
Mereka anggap, rezeki itu cuma berbentuk uang.
Padahal, kesehatan, teman2 yg baik, lingkungan yg damai, adalah rezeki yg wajib disyukuri.
Kehilangan teman2 penipu, dan disisakan teman2 yg baik adalah bentuk lain dr rezeki.
Kehilangan uang yg berlebih utk mensyukuri sisa uang yg ada, adalah rezeki.
Diberi kesempatan utk melihat teman2 yg sukses krn pernah kita bantu dorong, adalah nikmat rezeki juga.
Semua yg terjadi dalam hidup, gak ada yg lolos dari pengamatan dan keputusan Tuhan.
Aku hidup di dunia ini cuma untuk menjalani dan belajar sebaik2nya.
Karena dengan begitu, aku tak akan terlalu mengikuti nafsu.
Sehingga aku akan lebih mudah mengikhlaskan sesuatu.
Krn ternyata memang benar, sumber penyakit hati itu tak lain & tak bukan adalah rasa PALING MEMILIKI.
Merasa PALING BERHAK untuk segala rezeki.
Sehingga saat semua tak sesuai harapan, rasa kecewa akan menguasai hati.

Aku masih belajar mensyukuri segala rezeki dlm bentuk apapun.
Aku masih belajar.
Aku masih mau menerima kegagalan.
Aku masih mau menerima kekalahan.
Tapi yg jelas, aku masih mau melakukan perubahan.
Krn hidup tak hanya tentang menikmati rezeki, melainkan juga melakukan perbaikan diri.
Tak ada rezeki yg lebih baik, tanpa ikhtiar yg jg baik.
Setiap aku mau ngeluh setelah dapet musibah, aku ingat kata sahabatku,

“Apa km kelaparan krn musibah itu?”

Lalu aku berpikir kembali, dan jawabannya adalah “tidak”.

Itu menyadarkanku, di luar sana, masih banyak org yg kelaparan bahkan saat hidupnya tak sdg bermusibah.

Titik.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Alitt Susanto
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member and get exclusive features!

Premium member ($30.00/year)

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!