1. Terlanjur kultwit soal Uighur, aku akan kultwit soal masalah latar belakang nilai dan kenapa ada gaps antara pemahaman China & Barat?
Saya menghargai kedua2nya, kedua2nya menjadi bagian dari diri tak terpisahkan.
Apa yg bagi saya benar, blm tentu benar di pihak org lain. Jadi kebenaran itu ada batasnya.
Itu terjadi di Jepang, Korea, Vietnam, Romawi, dsb.
Jadi sama juga, osmosis.
Jawabannya, ada cara pandang ketiga yg turut serta, yaitu cara pandang TIMUR TENGAH.
Krn hebatnya super ideologi ini, tersebar dgn cara dakwah atau pedang ke seluruh dunia...
Walaupun sdh sekular, cara pandang ini masih tetap nempel.
Tapi tidak semua dunia kena pengaruh mrk scr total. Beberapa oasis didunia yg masih relatif bebas adalah di Asia Timur.
Oleh kekuatan Barat, HAM kemudian dibikin jadi semacam azas yg hrs dipatuhi di seluruh dunia. Disinilah letak perselisihan dgn China.
Ribuan tahun administrasi pemerintah di China, legitimasi sebenarnya terletak pada pundak para birokrat pemikir, para filsuf, atau SAGE istilah bulenya..
Mrk gagal melihat, Xi lebih legitimate drpd Trump, misalnya
Nanti ketika Xi ngaco, maka kita akan lihat legitimasinya akan turun drastis. Itulah cara pandang dunia alternatif, China.
Dulu di Vatican, individu2 yg dianggap nyeleneh, disekap dan disuruh belajar lagi doktrin2 Gereja supaya jgn sesat.
Cara pandang yg bersifat memaksa tsb benar2 aneh bg China.
Disinilah letak bedanya, bagi dunia Barat, China hrs tunduk azas2 universal yg mrk yakini, dipaksa kalo perlu.