, 42 tweets, 5 min read Read on Twitter
Tantangan Islam thdp Kristen
Kelas "Islam & Teologi Kristen": minggu lalu

Ini minggu pertama semester genap di Notre Dame. Dalam seminggu kita bertemu 3 kali: 2 pertemuan untuk menjelaskan materi dan 1 pertemuan untuk mereview dan diskusi. Masing2 pertemuan 50 menit.
Filosofi saya mengajar ialah mengeksplorasi kompleksitas masalah. Sebagai profesor di kelas saya menunjukkan problem pada hal-hal yg tampak mudah, dan mempermudah hal-hal yg tampak problematik.
Minggu ini saya mulai dengan mendiskusikan tantangan Islam terhadap teologi Kristen. Saya tunjukkan, misalnya, bahwa hubungan Islam dan Kristen itu unik sebagian besar karena cara kaum Muslim melihat agama Kristen, terutama keyakinan teologisnya
Orang Islam menganggap Isa bukan Tuhan, tapi salah satu Nabi yang agung (al-Qur'an menyebut Yesus dengan nama "Isa"). Dia bukan anak Tuhan dan tidak punya status ketuhanan.
Dia juga tidak mati disalib. Islam menganggap orang Kristen telah melebih-lebihkan atau menyesatkan ajaran yang dibawa oleh Nabi Isa. Bagi orang Islam, Nabi Isa itu membawa ajaran tauhid, bukan trinitas.
Nabi Muhammad diutus untuk mengoreksi kesalahan-kesalahan itu dan mengembalikan pada ajaran tauhid. Sebab, bagi orang Islam, ajaran yang dibawa oleh semua Nabi adalah tauhid.
Saya lihat mahasiswa menyimak dengan seksama. Ada beberapa pertanyaan muncul (inilah asyiknya mengajar di Notre Dame. Saya tidak perlu bertanya apa ada pertanyaan. Anda akan diserbu dengan banyak pertanyaan kritis).
Misalnya, jika Yesus bukan inkarnasi Tuhan, apakah Islam menolak bahwa dia lahir tanpa bapak? Saya respons, pertanyaan kamu sangat bagus. Persis itu yang sepertinya juga diantisipasi al-Qur'an.
Kitab suci kaum Muslim mengakui kemukjizatan lahirnya Isa dari Maryam yang perawan. Saya jelaskan agak detil versi al-Qur'an tentang proses kehamilan Maryam. Kemudian saya tambahkan, bahwa al-Qur'an memberikan tamsil Adam yg juga lahir tanpa bapak.
Saya juga diskusikan aspek2 teologi Kristen lain yang dikorfimasi al-Qur'an, termasuk peristiwa diangkatnya Isa. Al-Qur'an tidak mempermasalahkan teologi paskah tersebut.
Bagaimana orang Islam mengembangkan keyakinannya bahwa Yesus itu bukan Tuhan atau bahwa Trinitas itu bertentangan dengan tauhid? Ini pertanyaan dari mahasiswa yang memang saya tunggu-tunggu.
Dari pertanyaan ini saya punya kesempatan untuk mengeksplorasi hal-hal yang sudah taken-for-granted selama ini. Saya merujuk pada 3 ayat dalam al-Qur'an yang kerap dijadikan dasar pandangan orang Islam tentang Kristen, yakni surat al-Ma'idah (5) ayat 17, 73 dan 116.
Ketiga ayat ini mengkritik keras pandangan Kristen tentang ketuhanan Isa dan konsep Trinitas.
Sebelum mengelaborasi ketiga ayat itu, saya memberikan semacam "warning" kepada mahasiswa bahwa ayat-ayat yang akan kita diskusikan ini nadanya sangat keras. Ayat yg secara eksplisit mengkafirkan orang-orang Kristen.
Saya juga minta mahasiswa untuk mengantisipasi argumen yang akan saya kembangkan, yakni bahwa kritik-kritik keras al-Qur'an itu sebenarnya tidak terkait dengan keyakinan atau doktrin yang diimani orang Kristen sendiri.
Saya tidak mengatakan kritik al-Qur'an itu salah alamat, tapi saya tekankan bahwa pembacaan yang lebih hati-hati akan memperlihatkan bahwa kritik-kritik al-Qur'an itu lebih kompleks dari yang umumnya dipahami banyak orang.
Saya amati wajah-wajah mahasiswa (sebagian besar perempuan, keseluruhan berjumlah 26 orang) di kelas kelihatan semakin penasaran. Mungkin anda juga penasaran ya? Saya akan lanjutkan di posting berikutnya ya karena ini sudah terlalu panjang.
Lanjutan...

Sebelum saya ceritakan lbh lanjut diskusi yang berlangsung di kelas, saya perlu menyampaikan beberapa caveats. Pertama, minggu pertama memfokuskan pada tantangan Islam terhadap agama Kristen, dan saya batasi ke soal itu saja.
Kedua, jika saya tidak jawab bbrp pertanyaan dan komentar bagus di sini, itu semata krn silabus saya susun utk 41 pertemuan. Jadi akan ada saatnya pertanyaan2 itu didiskusikan, termasuk bagaimana sarjana-sarjana Kristen merespons pertanyaan orang Islam.
Tiga pertemuan terakhir akan mendiskusikan buku Christian Troll, berjudul “Muslims Ask, Christians Answer”. Jadi, mohon bersabar dan rileks.
Yang saya belajar dari para mahasiswa di kelas ialah cara mereka menyikapi kritik-kritik keras al-Qur’an. Mereka menyikapi dengan sangat konstruktif. Coba bayangkan, bagaimana kira-kira reaksi mahasiswa Muslim ketika mendengar agamanya, Nabinya atau Tuhannya dikritik keras.
Atau, apa reaksi kita kalau al-Qur’an dikatakan tidak bersumber dari Tuhan, misalnya, melainkan dari syetan? Saya pastikan banyak kaum Muslim, termasuk yg terpelajar, akan marah. Sikap mahasiswa saya justeru mencoba untuk memahami alasan di balik kritik al-Qur’an.
Saya memperlihatkan 3 ayat dalam surat al-Ma’idah itu di layar di kelas. Kita membaca ayat itu bersama-sama. Ayat 17 dan 73 menggunakan frase sama, yakni “Telah menjadi kafir orang-orang yang mengatakan….” Jelas yang dituju adalah orang2 Kristen
Ayat 17: “Telah menjadi kafir orang-orang yang mengatakan Allah itu al-masih, putera Maryam,” dan ayat 73 “Telah menjadi kafir orang2 yang mengatakan Allah itu ketiga dari tiga.” Dua ayat ini kerap dijadikan alasan untuk menolak ketuhanan Yesus dan doktrin Trinitas.
Saya munculkan pertanyaan: Apa yang sebenarnya dikritik oleh al-Qur’an? Sebelum mereka mengacungkan tangan, saya buru-buru menjawabnya sendiri karena saya ingin diskusi kita menuju ke arah yang saya inginkan.
Saya jelaskan, yang dikritik al-Qur’an bukanlah doktrin atau keyakinan yang diimani oleh orang Kristen sendiri. Misalnya, ayat 17 mengkritik pernyataan Tuhan adalah Isa, padahal pernyataan tersebut tidak akan ditemukan dlm AlKitab dan juga tdk dikatakan orang Kristen sendiri.
Yg orang Kristen katakan ialah Yesus itu Tuhan, bukan Tuhan itu Yesus. Ada perbedaan subtil antara dua pernyataan tersebut.
Demikian juga ayat 73 mengkritik keimanan pada tiga Tuhan, padahal orang Kristen mengimani satu Tuhan dengan tiga uqnum (hypostasis). Tidak ada orang Kristen yang beriman pada atau menyembah tiga Tuhan.
Saya lanjutkan, jikapun utk kepentingan diskusi dikatakan orang Kristen mengimani tiga Tuhan, siapakah tiga Tuhan itu. Ayat 116 memberikan kesan bahwa Maryam termasuk satu dari tiga Tuhan.
Ini sulit dipahami karena Trinitas dalam Kristen terdiri dari Bapa, Anak, dan Ruh Kudus, bukan Allah, Isa dan Maryam. Lalu, saya bertanya: Bagaimana menjelaskan kritik-kritik al-Qur’an tersebut?
Saya biarkan mahasiswa mengajukan berbagai kemungkinan yg melatari kritik-kritik al-Qur’an yang berbeda dari keyakinan orang Kristen sendiri. Yg menarik, tak satupun mahasiswa mengatakan al-Qur’an salahpaham tentang ajaran dan doktrin Kristen.
Ada yg mengatakan, mungkin saja kritik-kritik al-Qur’an itu diarahkan ke kelompok sempalan (heretic) tertentu yang mengimani 3 Tuhan, atau menyembah Maryam. saya katakan, ada sarjana menjelaskan sprt itu sembari berikan contoh kelompok Koliridians yg, konon, menyembah Maryam.
Ada mahasiswa yang mengajukan penjelasan begini. Mungkin saja al-Qur’an merujuk pad acara sebagian orang Kristen memperlakukan Maryam. Dalam tradisi Katolik, Bunda Maria itu sangat diagungkan.
Di kampus Notre Dame, patung Bunda Maria dibuat sangat besar di atas Dome, Gedung Utama, sementara patung Yesus kecil sekali di depan gedung.
Saya menikmati betul cara mahasiswa2 saya mencoba memahami ada apa di balik kritik-kritik al-Qur’an terhadap doktrin yang sebenarnya ditolak oleh Kristen sendiri. Saya sangat mengapresiasi argumen2 yang mereka ajukan.
Namun demikian, saya bilang ke mahasiswa bahwa saya punya penjelasan berbeda. Saya kesulitan menerima argumen kritik Qur’an terkait sekte heretik. Bagi saya, kritik Qur’an itu sebagai pernyataan polemik.
Walaupun Kristen adalah agama tauhid, al-Qur’an memperkenalkan dan mengajukan teologi keesaan Tuhan yang berbeda. Nah, al-Qur’an bermaksud memenangkan adu argumentasi dalam iklim polemis sehingga “menuduh” Kristen bersikap eksesif dalam keimanan.
Al-Qur’an tahu bahwa orang Kristen tidak menyembah tiga Tuhan, tapi keyakinan soal Trinitas itu ditarik ke arah yang ekstrem sehingga menjadi keyakinan yang absurd. Dalam perdebatan kan orang memang ingin menang.
Saya mengajak mahasiswa untuk melihat jauh ke perdebatan awal bapak-bapak Gereja dengan orang-orang Yahudi, sehingga memisahkan diri dan melahirkan agama Kristen.
Penjelasan saya belum tuntas, tapi jam sudah menunjukkan perkuliahan harus diakhiri. Saya tidak menyesal waktu yg berjalan demikian cepat, karena perbincangan tentang masalah ini memang tidak cukup sekali dua kali pertemuan. Bahkan, satu semester pun tidak cukup.
Saya yakin diskusi & penjelasan saya akan memunculkan byk pertanyaan di kepala mereka. Mgkn sebagian akan mencari jawaban dgn pergi ke perpustakaan, & sebagian lain merasa pusing dan memilih tidur. Mereka yg memilih terakhir, semoga mimpi indah.

Sampai jumpa minggu depan ya.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Mun'im Sirry
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!