Walaupun mungkin dia tidak pernah mendapat didikan dari orang tua/guru/lingkungannya, seharusnya dia sudah mampu mengeksplorasi dunia dengan inisiatif sendiri.
Karena aku lihat, banyak orang tua yang merasa anak kelak akan belajar sesuatu dengan sendirinya tanpa harus diajari. Berharap instingnya bisa membawa anak ke jalan yg benar.
Yang pertama, Mika aku sarankan untuk menceritakan rasanya ditendang penis.
"Bagio, penisku sakit banget tau. Aku sakit kalau pipis. Aku rasanya ga bisa jalan."
Emosi yang membutakan dia juga ga makin gede karena Mika ga nyolot atay defensif.
Jadi dalam kondisi ini, Bagio bisa mengolah informasi di kepalanya dengan benar.
Setelah sebelumnya banyak anak yang juga mengalami kejadian yang sama dengan Mika.
Ditendang di bagian penis.
Bagio ini teman taekwondo Mika. Jadi aku tau sampai sejauh apa Sabam mereka ngasih pelajaran soal tendangan.
Aku langsung jalan ke TKP dengan menghentakkan kaki. Aku buang emosi ke jalanan. Jangan sampaaai keluar lewat mulut atau tangan dan kaki untuk orang.
Ngeliat Mika meringis tanpa suara, amarah sebenernya udah di ubun-ubun.
Aku atur nafasku. Aku posisikan tubuhku sejajar dengan dia.
Lalu aku mulai ngomel. Dengan nada biasa.
(Susah ngomong kayak Abahnya Ara yang penuh welas asih pada kondiai gini tauuuu.)
Aku ulangi kalimat-kalimat itu terus menerus sampai sorot mata Bagio yang awalnya ketakutan, bisa berubah jadi tenang. Dari dia cuma bisa ngangguk, sampai bisa bilang, "Iya, Mommy."
Orang tetangga-tetangga yang lain bisa pada ngumpul nontonin. 😒
DIA CUMA BELUM TAHU.
Karena selama ini mungkin ga ada yang ngasih tau dia soal bagaimana caranya bikin orang mati. Atau pengetahuan soal alat vital kehidupan manusia.
Pelajarannya baru nendang-nendangi bantalan dari berbagai ketinggian.
Aku sih berharap ga selalu menerapkan prinsip "aku menikmati keributan terutama yang tidak berkaitan denganku" mulu.
Diem-diem bae pas kejadian. Tapi abis itu ngegosipin sambil nambahin bumbu.
Apalagi kalau yg berseteru anak-anak.
Ini anak-anak nih calon penerus bangsa lho.
Yang nomor 1, jangan dikalahkan emosi dulu.
Oh ya gpp.
Tolong ketidak-pedulian ini juga dibarengi dengan tutup mulut dan tutup mata juga ya.
Sekali kamu komen, yo jenenge kamu tuh peduli. Tapi fokusnya cuma ke kejelekan orang. Telek kamu tuh berarti. :))))