, 84 tweets, 14 min read Read on Twitter
Hai teman2

Kali ini mari kita ngomongin politik...

Udah lama kan gue gak ngomong politik...

yang gak demen bisa klik "mute this conversation"

Tapi gue saranin sih jangan, karena walaupun emand erat urusannya dengan pilpres, gue janji gak akan ngehe kok di thread ini
Oke, lo lo semua pernah mikir gak sih...

"Kenapa sih jokowi memilih KMA?? bukannya itu berlawanan dengan sikap politiknya?"

atau

"Prabowo bukannya prajurit profesional? kok dia bisa ngambil langkah itu sih?"

atau

"Fahri Hamzah katanya pinter? kok langkah2nya bego?"

Pernah?
Perntanyaan

"Kenapa sih para politikus itu mengambil langkah2 yang terlihat gak masuk akal, bodoh, kontraproduktif, dan cuma mikirin jangka pendek?"

"Apa susahnya sih bekerja lurus untuk kepentingan rakyat?"

"Are they stupid?"
Yang perlu kalian sadari adalah, kekuasaan.. (seberapa besar atau kecilnya) adalah bagian kecil dari sistem

Kekuasaan itu, baik untuk mereka yang menganggapnya sebagai alat... dan mereka yang menganggapnya sebagai tujuan... tidak lain adalah bagian dari sistem
Kekuasaan terlihat begitu menggiurkan dari kejauhan

Tapi jangan salah... kekuasaan itu power...

dan seperti paman Ben bilang:
Dalam pilpres ini kita melihat 2 tim kampanye yang menampilkan jagoannya sebagai manusia tanpa cela, mereka yang akan menyelamatkan bangsa, bla bla bla

Baik dari tim Jokowi atau tim Prabowo semua bilang jagoan merekalah yang lebih baik...

Tentu saja... ini emang tugas mereka XD
Tapi dalam politik ada satu adagium yang penting:

NO MAN RULES ALONE

Gak ada satu orangpun yang mampu menjadi pemimpin sendirian, bahkan seorang raja paling hebat pun harus memiliki sekelompok orang yang membantunya dalam tugasnya memerintah
Gak ada satu pemimpin di dunia ini yang mampu bikin infrastruktur, bangun ekonomi, menegakkan hukum dan mempertahankan negara sendirian

Mjd pemimpin bukan untuk bertindak sendirian, tapi mendelegasikan seseorang untuk bertindak atas nama dia

Orang2 ini yg disebut key player
Semua program2 dan visi misi seorang pemimpin hanya akan jadi impian semata tanpa orang2 key player yang didelegasikan oleh pemimpin

sampe sini ngerti?
oke lanjut...

Dalam sejarahnya, kita pernah mengalami kediktatoran.. ya kan?
Nah dalam masa kekuasaan diktator, biasanya keyplayer nya itu dikit

Beberapa jendral, birokrat, teknokrat, dan pemimpin2 kecil baik secara kedaerahan maupun secara kelompok agama

Mereka yg jadi pilar
Bagaimana caranya untuk menjaga loyalitas key players ini?
Salah satu aset yang dimiliki pemimpin adalah resources,

Pemimpin yang kuat adalah pemimpin yang tahu bagaimana cara membagikan resources untuk diri sendiri, key players, baru terakhir pada rakyat kebanyakan
Dengan resource terbatas, pemimpin harus bisa memilih untuk mengalokasikan resource tersebut kepada key players agar supaya key player tersebut tidak mengkhianati pemimpin dan pindah kapal ke rival...

Jelas kenapa resource jatoh ke rakyat itu akan menduduki prioritas yg kecil
Karena rakyat itu gak punya bargaining position sebesar key players

Setiap resource yang pemimpin alokasikan kepada rakyat, adalah resources yang TIDAK masuk kepada key players

sementara kekuasaan itu dibangun dari house of cards

Yang gampang rubuh sewaktu2 akibat key players
Uang yang habis untuk membangun jalan, mendirikan sekolah, membangun transportasi adalah uang yang bisa dijanjikan rival sang pemimpin kepada key players untuk berpaling dan berpindah pihak
Pempimpin bisa menjadi pemimpin yang baik hati dan membangun kebutuhan rakyat sebesar2nya... asal kebutuhan key players terpuaskan..

Kenapa?

Karena key players ini juga tidak lain pemimpin2 kecil dan juga harus mengatur resource mereka untuk key players 1 level dibawah mereka
Key players ini juga harus mampu mengalokasikan resource yang mereka dapat dari pemimpin untuk juga mempertahankan kekuatan politik mereka.

Gak heran kalo key players ini yang menjadi contoh nyata adagium "Tidak ada kawan abadi dalam politik, yang ada hanyalah kepentingan abadi"
Problem utama buat pemimpin adalah, key players ini gak homogen, mereka memiliki kepentingan yang berbeda2 dan tidak jarang saling konflik

dan makin rumit jaringan relasi kekuasaanya makin rumit pula kerjaan sang pemimpin dalam membagi2 resource demi menjaga loyalitas
Makanya pemimpin yang kuat gak akan ragu2 untuk membuang key players yang dirasakan udah gak ada gunanya...

Misalnya dalam merebut kekuasaan dia menggunakan skill key Players A, namun setelah dapet tahta, si A dibuang begitu saja karena emang udah gak ada gunanya lagi

Wajar ini
Selain key players yang dibutuhkan ketika mengambil kekuasaan dengan yag dibutuhkan ketika mempertahankan kekuasaan itu berbeda...

Pengiritian jumlah key players ini akan berdampak pada resource yang lebih besar yg bisa dibagikan kepada key players yang tersisa
Pada akhirnya kekuasaan model begini menjadi self-sustaining, dan bisa berlangsung lama...

iye.. kediktatoran itu emang segitu depresifnya...

jadi kita lanjut ke demokrasi aja nih?

pastinya lebih bagus kan? hal2 yang diatas gak akan ada kan...

weeell....
dalam demokrasi, kita juga harus ngeliat kekuasaan sebagai elemen dari sistem politik, baik itu sebagai tujuan atau kekuasaan sebagai alat.

dan pepatah "NO MAN RULES ALONE" lebih kerasa dalam demokrasi, karena key players ini jadinya JAUH LEBIH BANYAK dalam sistem demokrasi
Dalam demokrasi kita melihat pemimpin sebagai representative, sebagai keterwakilan rakyat untuk mengurus dirinya sendiri

dan dalam sistem ini juga kekuasaan itu dibagi2 dalam bagian kecil2 dan tersebar ke lebih banyak pihak

Dan diambil bukan dengan paksaan, namun dengan kata2
Keliatan banget kan apalagi dalam masa kampanye ini?

Pemimpin dalam masa pemilu akan berusaha untuk meyakinkan voters untuk, kalau nggak memilih dia, paling nggak meyakinkan untuk tidak memilih lawan dia

Jadi wajar aja kalo ada tuduhan golput adalah penyusup dari tim lawan

XD
Iya dalam alam demokrasi, secara teknis (walopun gak juga sih... ) semua warga negara adalah key players buat sang pemimpin... tapi karena jumlah warga negara itu segitu banyaknya maka gak mungkin mengadress masing2 individu sebagai key players dengan kepentingan masing2
Yang dilakukan adalah membagi2 voters menurut blok blok kepentingannya...

misalnya kayak di negri ini:
ada blok konservatif
blok moderat
blok liberal
blok pengusaha
blok militer
blok akademisi
dan laen2

dan tiap2 blok memiliki power sendiri2 yang perlu diperhatiin
dan seperti biasa, pemimpin harus memanage resource yang terbatas, untuk menjaga loyalitas blok blok tersebut...

ada yang pake cara diktator dengan kekuatan ekonomi (tendang2in)
ada yang pake cara kuno dengan nakut2in
ada yang pake cara modern dengan menawarkan program

macem2
dan juga adagium 'gak ada kawan abadi dalam politik' juga berlaku dalam bagaimana pemimpin memperlakukan blok blok ini...

blok2 yang diperlukan ketika merebut kekuasaan belom tentu sama dengan blok2 yang dirawat ketika kekuasaan berjalan

bwahahahahah
Jadi jangan heran kalo seorang pemimpin melakukan 'ingkar janji' kepada votersnya... karena voters gak punya kekuasaan apa2 ketika pemerintahan berjalan

ehhh... tar dulu...

punya deng.. misalnya ngebentuk opini publik, ...

ah tapi lo lo semua kan lebih suka ngomel lewat sosmed
Oke sekarang mari ngomongin kita... sebagai voters... dan saat ini... yang dikit lagi ngasih suara di pemilu...

gimana?

sebagai manusia normal kita dihadapkan pada dua pilihan

Milih Jokowi?
atau Golput?

(udeh gak normal sih yang milih prabowo... sudahlah)
Ini thread gue lanjut besok pagi ye... udah ngantuk
Besok gue jawab deh kenapa gue gak golput :p
Yok ah... lanjutin thread ini

Saat ini kita dihadapkan pada 2 pilihan...

Gue janji gak akan mendorong elu kepada satu pilihan ya... gue coba seobyektif mungkin...

Walopun mungkiiiin... gue akan lebih bias ke jokowi...
Oke pertama2 gue bahas dulu pilihan golput ya... kenapa memilih golput itu adalah pilihan yang valid...

Nggak, gue gak akan menihilkan fakta bahwa ada orang2 dari pendukung prabowo yang seolah2 menyuarakan golput.

Ada orang2 tim kampanye prabowo yang pura2 jadi ahokers,

Ada
Tugas tim kampanye itu selain memenangkan tim sendiri... juga memastikan suara untuk tim lawan itu berkurang...

Dan mereka sadar kalau blok voter Jokowi dana blok pendukung Ahok itu beririsan...

Dan keputusan Jokowi untuk memilih 'musuhnya Ahok' itu bener2 dimanfaatkan
Tapi gua gk akan menganggap mereka itu adalah bagian dari orang2 yg murni memutuskan golput.

Mereka hanyalah tim bayaran yang menggunakan strategi golput untuk menggembosi suara tim lawan

Mari kita bener2 tempatkan 'golput' pada makna sebenarnya... yaitu orang2 yg tidak memilih
Kenapa mereka memilih golput?

Banyak alasan yang valid untuk golput...

Salah satu yang paling kuat adalah "saya tidak percaya pada semua calon yang ditawarkan"

Wajar aja.. wong 2 2 nya adalah orang2 yang pernah ingkar janji
gila aja apa kita milih orang2 yg gak amanah

tsahhh
Gue sebenernya rada kurang setuju dengan pendapat bahwa orang2 golput itu selfish, mereka hanya tidak mau mengotori tangannya dengan memilih orang yang salah dengan memilih orang yang 'salah'

kayak twit ini

yang pernah gue ritwit...

Dengan isengnya...
Gue tahu ada alasan yang lebih rasional untuk memilih golput...

yaitu sebagai bentuk protes terhadap sistem politik yang ada, sistem politik yang hanya mampu menelurkan pilihan2 yang 'nggak enak'

dengan harapan, pada pemilu berikutnya, apabila suara2 golput ini besar....
maka mau gak mau, big player dalam dunia politik di negri ini akan memperhatikan kepentingan dari blok suara yang saat ini golput..

mungkin mereka akan menampilkan calon yang lebih 'sreg' buat para pemilih ini.

Seperti halnya pasar bebas... ada demand, disitu ada supply
Gak salah juga kan mereka mau mengkampanyekan golput model ini...

toh pada akhirnya... 5 tahun kemudian, akan ada calon yang lebih pantas untuk menjadi pemimpin negri ini (menurut pemahaman masing2 tentunya) dengan mengorbankan privilige untuk memilih tahun ini

Begitu kira2
Karena pada saat ini, terus terang aja blok suara golput itu gak ada apa2nya dibandingkan dengan blok suara yang bisa diraih dengan menggaet key player bernama KMA...

Mungkin bila suara golput bisa mencapai 30%, kita bisa berbicara tentang pengaruh suara golput dlm perpolitikan
Balik lagi pada uraian gue kemaren,

buat apa menghabiskan resource pada blok suara yang gak signifikan...
bwahahhaha

jadi wajar kan kelompok golput berkampanye.

bahkan dengan cara2 sama yang dilakukan buzzer politik

Pake hestek lah, pake sticker lah

*tertawa2 dan menunjuk2*
Meningkatnya jumlah golput dalam pemilu tahun ini bisa jadi berdampak bagus buat pemilu 2024.

Apalagi kalo golput jadi mayoritas...

mau gak mau akan muncul calon yang memuaskan kepentingan blok golput ini nantinya

tapi apakah itu mungkin?

Mungkin kok
mungkin kalo golputers itu gak senorak sekarang...

tapi sudahlah... namanya juga anak2 kiri ye... kalo gak berantem sendiri ya gak seru

Bwahahahahak
Nah itu tadi keuntungan memilih golput...

Sekarang kerugiannya apa?

Ya itu, ada resiko dengan membesarnya suara golput, calon yang lebih buruk menjadi pemenang pemilu...

iya gue tau.. ini alasan klasik, but hear me out.. gue akan dissect ini lebih jauh
lo tau kan, it's cat in the bag, kalo kepentingan2 blok2 voter jokowi dengan blok golput itu beririsan?

Value2 yang penting buat voter2 ini juga beririsan toh?

Wajar kan kalo gue bilang bakal banyak yang batal golput kalo misalnya tiba2 jokowi batal milih KMA?

ya gak?
Makin besar suara golput itu akan menggerus suara untuk Jokowi, not so much suara prabowo...

I mean, orang2 yang milih golput (beneran) itu adalah orang2 yang kritis dan orang2 yang tau apa yang dia mau dari sistem politik...

gue gak bisa bayangin voter prabowo berubah golput
I mean.. come on... get real... melihat fakta bahwa lebih rasional utk memilih Jokowi aja gak mampu... apalagi untuk golput...

Hihihihihi
Gue yakin ada keuntungan2 dan kerugian2 laen dalam memilih golput... dan itu bisa jadi thread gede sendiri...

Kalo lo pikir keuntungan untuk memilih golput itu lebih gede daripada kerugiannya..

Go right ahead man... be proud of your choice
... or woman.... or Apache attack helicopter...

w/e
Ngupi dulu.. bentar sebelom bahasan pindah ke Jokowi...

sabar ye
btw... gue akan reply respons2 yang bagus ke thread ini di bagian akhir thread nanti...

jadi jangan anggep gue gak baca reply2nya, atau lo semua gue cuekin... gue janji akan bahas reply2 yang bagus kok... sabar ya...
Oke yok lanjut... mari kita bahas dulu keuntungan milih jokowi...

1. Kita memilih Jokowi...
2. Dia lebih baik daripada prabowo sebagai pemimpin

udah itu aja...

wahahaha
I mean, mengenai keunggulan Jokowi sebagai pribadi, gue yakin lah lo semua udah kenyang dapetin infonya dari team buzzer JKW...

Jokowi pemimpin sederhana lah
Berasal dari orang biasa lah
Mendukung kerja nyata lah...

Intinya dia itu seorang presiden yang doing his job, that's it
Selama ini kita udah kenyang dapetin presiden yang.... yaaah gitu deh... ketika ada seorang Jokowi yang beneran tau gimana caranya menjadi populis...

dia jadi tampak luar biasa...

Padahal aslinya sih biasa2 aja... ya nggak?

nggak...
Kita musti sadar, bahwa Jokowi itu orang yang mampu memimpin Indonesia dengan (lumayan) sukses, dibawah tekanan2 politik yang ada...

dan dia gak bisa cuek dengan tekanan itu, karena ada periode ke2, dia harus memperhatikan political bargainingnya juga disini
Dengan memperhatikan itu, gue rasa pilihan Jokowi untuk memilih KMA sebagai cawapresnya itu gue pikir wajar2 aja..

KMA itu adalah key player, dan dibelakang dia itu ada blok suara yang lumayan signifikan...

Gue tau ini keliatan shallow dan pragmatis banget but hear me out...
Gue tau KMA adalah orang yang berada dibalik kejatuhan Ahok

Ahok itu simbol dari kebhinekaan dan kesetaraan antar agama dan suku bangsa di negri ini kan?

Wajar aja orang beranggapan bahwa KMA adalah musuh bagi orang2 yang sadar tentang pentingnya bhinneka tunggal ika
Gue juga sadar kalo sejarah politik KMA itu bertentangan dengan nilai2 yang diyakinin oleh sebagian besar blok suara Jokower dan Ahoker...

tapi ya itulah, KMA tetap seorang key player yang memiliki blok suara yang gak kecil
Perkara pemilihan KMA sebaga Cawapres benar atau salah secara praktis, itu resiko yang emang harus ditanggung Jokowi, dengan segala perhitungan politiknya.

Akan ada orang2 yang menganggap pemilihan KMA yang didefinisiskan sbg simbol 'anti kebhinekaan' sebagai dosa Jokowi
Ada juga orang2 kayak gue, yang melihat pemilihan KMA itu gak laen dari kompromi politik yang emang harus ditelan, dengan batasan tertentu

batasan gue adalah selama kampanye Jokowi nggak ngomong "Memilih Prabowo itu Haram"
Selain itu, gue terus terang rada2 seneng Jokowi memilih KMA sebagai Cawapres, karena

1. Secara praktis, Jokowi mengambil alih salah satu key players dari team Prabowo.

Oke, sekarang mendingan ada KMA di team Jokowi, yang punya visi tentang kebhinekaan.. apa tetep di sebrang?
2. Dengan 'loncat'nya KMA ke kubu Jokowi, mau gak mau itu juga sedikit memecah blok suara konservatif yang selama ini kuat mendukung prabowo.. ya nggak?

Jadi buat gue.. memilih KMA ini strategi politik yg lumayan asik..

tapi bukan tanpa resiko..
resikonya ini adalah beberapa hal yang mungkin menjadi kerugian dalam memilih Jokowi

yaitu ketidak-konsistenan

kenapa elo memilih Jokowi-MA sementara lo tau KMA adalah simbol anti-kebhinekaan? apa lagi alasan yang bagus untuk memilih Jokowi?
Selain itu kerugian memilih Jokowi adalah elu bisa jadi membuang kesempatan untuk pemilu yang lebih baik di 2024,

politik dagang sapi yang mau gak mau dilakukan oleh Jokowi, akan terulang lagi di 2024 dan pemilu2 berikutnya...

karena it works... politik dagang sapi works
Tapi buat gue (INI OPINI GUE YANG BISA AJA SALAH YA GAES)

kerugian ini terlalu sedikit bila dibandingkan dengan keuntungan dapet presiden seperti Jokowi lagi...

kenapa?
Semakin lama pemerintahan yang berjalan 'normal' seperti pemerintahan Jokowi, ini bisa jadi referensi untuk calon2 presiden di pemilu berikutnya...

emang Pemerintahan Jokowi itu gak sempurna, ada banyak cacatnya sana sini, tapi apa yang dia kerjain selama 4 taun lebih...
... buat gue itu lebih dari apa yang udah dilakuin beberapa presiden yang kita punya sebelumnya...

dan gue gak ngeliat itu di prabowo... maap2 aje...

dan juga tujuan yang dimaksudkan oleh orang2 golput juga akan tercapai dengan memilih Jokowi
mau gak mau pemilu taun 2024 akan menampilkan calon yang lebih baik dari treshold pemerintahan 2019

sekarang lo mau tresholdnya tinggi dengan memilih Jokowi...
atau lo mau memperbesar resiko kita bakal punya tresholdnya medioker dengan membiarkan Prabowo menang?
Itu tadi uraian opini gue tentang jokowi...

gue yakin lo punya opini sendiri,

dan kalo lo merasa kerugiannya lebih besar daripada keuntungannya... go ahead man.. all more power to you
Intinya gue cuma mau ngomong, bahwa voter Jokowi dan kelompok Golput sama2 punya cita2 NKRI yang lebih baik, dan sama2 memiliki logika yang valid

cuma cara kita berbeda

ini wajar dan gak seharusnya membuat kita bermusuhan

kebebasan memilih adalah privilige yg musti dipelihara
Oke.. mari kita respons satu2 reply2 yang masuk...

jangan lupa like, comment and subscribe ya...

(salah sosmed jing)

*nyeruput kopi*


Saling pengertian itu udah ada, siapapun leader dan key playernya... ini adalah sistem politik yang umumnya terjadi, baik dari sistem diktator sampe sistem demokrasi


Dipuji pak Mantriss

waaaa

*hidung kembang kempis*
Duh.. yang akunnya digembok gak usah gue reply ya... kasian yang mau ngikutin diskusinya...

dan gue menghargai privacy elo deh...

kecuali lo gak masalah gue publikasikan twit lo.. reply aja ke twit ini :)


That means Sandiaga Uno itu key players yang lebih gede daripada KMA,

fakta yang sebenernya irrelevan dengan pembahasan thread ini :)


Pendapat lo bener untuk sistem politik yang ada di seluruh belahan bumi ini...

No man rules alone


Gue gak ngerti definisi "orang2 yang pasif" dalam twit ini... boleh minta kejelasan lebih lanjut?


Yeah, I agree completely

Kenaikan suara golput di periode ke2 itu sesuatu yang alamiah


Uhm...

*terdiam*

*berpikir keras*

*Menyerah*


Menurut gue, mudah2an ini bener ya, yang 'benci terhadap golputers' itu cuma buzzer2 doang kok.. bagian kecil dari pemilih Jokowi...

cuma ya itu... mereka yang paling keras suaranya... hahahak


Yeah... salah satu keuntungan politis dalam memilih cawapres KMA ^^


Saya juga yakin kelakuan pendukung 01 yang bikin kalian muak itu cuma sebagian kecil dari populasi voter 01...

kebetulan aja suara mereka paling lantang di sosmed ^^


Exactly my point...

tapi ya itu.. ada resikonya..

as always


Perhitungan yang cukup logis buat gue..

perlu dilengkapin data sih biar sempurna...

but hey.. this is twitter, bukan makalah ilmiah XD
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to The Game Master
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!