,
9 tweets,
2 min read
Read on Twitter
1. “Oh, Empu Gandring, telah kau buatkan Ken Arok sebuah keris untuk membunuh Tunggul Ametung. Bisakah kau buatkan aku sebilah keris untuk membunuh kenangan?“
Satu paragraf yang paling aku suka dari Novel Wigati, Lintang Manik Woro
Satu paragraf yang paling aku suka dari Novel Wigati, Lintang Manik Woro
2. Wigati, salah satu Novel karya Khilma Anis, salah satu Novelis wanita dengan karya2 yang “Kuat” dan “Berani”. Setelah membaca Novel Hati Suhita yg fenomenal itu, kali ini aku membaca Novel karyanya yg lain. Wigati, Lintang Manik Woro, dan...woooo
3. Kenapa aku bilang Kuat, sekali lagi, Khilma Anis berhasil meninggalkan bekas saat para pembaca selesai membaca karyanya, tentang apa yang dirasakan Lintang Manik ketika harus menerima kenyataan bahwa harapannya harus sirna, ah... itu sangat membekas...
4. Khilma Anis adalah Novelis yang sangat berani aku kira, Berani mengangkat Keris dan Pesantren ketengah drama percintaan, dengan menjadikan keduanya sebagai musik pengiring pada sebuah nyanyian merdu, ya, nyanyian cinta. itu luar biasa
5. Idealismenya untuk sebagai santri untuk tetap mengangkat Pesantren dalam novelnya, dan keris sebagai warisan luhur budaya Jawa, tetap dipertahankan, dan kerennya adalah, dia bisa membingkai apik dalam drama cinta yang tak hanya apik. namun sangat apik.
6. Khilma Anis kuat dalam hal narasi, kata demi kata, ini memang kelebihannya aku kira, disamping soal mengaduk perasaan pembacanya, Khilma berhasil untuk membuat pembacanya larut, dan bahkan akan berkata, Manik… aku juga merasakannya.
7. Novel Wigati, aku yakin adalah sebuah karya yang penuh riset, terlihat dari detail menulisnya, tentang keris dan sejarahnya, tentang adat budaya Jawa, dan benar saja, Khima butuh dua halaman untuk menulis sumber2 risetnya, dan ingat, novel ini adalah tentang cinta. Gila yaaaa
8. Membaca Wigati adalah membaca hati, membaca kerelaan, membaca kepatuhan, membaca untuk belajar menerima takdir, membaca bahwa kita kadang harus siap untuk hanya menjadi perantara.
9. Terimakasih Khilma Anis untuk karyanya, untuk Wigati-nya. Penulis hebat yang selalu ditunggu karya berikutnya.
