Karena ini Kemah Bakti pertama, jadi waktu itu aku masih kelas satu STM gaes. Waktu dimana aku masih dibilang awal mengenal hal ghaib yang bisa kulihat dan kurasakan. Aku kadang masih belum bisa
Sebelum keberangkatan kemah. Siswa diberikan persyaratan barang2 yg harus dibawa dan dipersiapkan individu maupun setiap kelompok. Setiap kelompok di wajibkan membawa tenda dan peralatan lain. Kelas ku di bagi 4 kelompok.
Sekitar satu minggu sebelum kemah. Aku dan teman2 kelompokku mempersiapkan barang2 dan perelatan yang harus dibwa.
Jadi dikelompok kami
Satu atau dua hari temanku sakit. Aku mulai merasa badan ku sering gemetar dan sering diganggu juga diikuti beberap mahluk
Beberapa hari aku sakit drumah. Tiba waktunya keberangkatan kemah.
Aku minta ijin kepada oramgtuaku untuk
Hari itu sebelum berangkat ke lokasi perkemahan dengan bus. Para siswa dikumpulkan
Tapi karena ini diharuskan kesitu ya dengan terpaksa.
Saat itu kelompokku malah berbaris lurus sejajar dengan pohon tua yg ada sosok kakeknya. Aku hanya bergumam "oh tidak, tubuhku sudah
Tapi apa daya kakek itu tetap menggangguku. Badanku dibuat menggigil karena energi negatifnya. Saat ingin berpindah tempat agak menjauh aku bangun dan hampir pingsan dibuatnya. Untung sja ada temanku yang langsung memegangku dan menyadarkanku.
Setelah diberi arahan. Kami semua diberangkatkan naik bus. Setelah beberapa jam perjalanan. Siang menjelang sore kami sampai dilokasi kemah. Lokasi kemah di bumi perkemahan dekat dengan sendang di satu daerah di Salatiga
Baru turun dari bus, aku melihat tempat perkemahan yang rimbun dengan pohon-pohon yang sangat besar. Gerbang masuk perkemahan pun terdapat pohon sangat besar disisi kanan kirinya. Yang sisi kanan kiri gerbang perkemahan, ku lihat mahluk hitam, tinggi besar, sangat
"Astagfirullah, semoga aman disini"(pikirku). Kami semua memasuki area perkemahan berurutan. Aku masuk dan sedikit memberi salam pada para penjaga gerbang yang seram tadi. Mereka hanya melihatku
Sejuk, nyaman, teduh tapi juga engap.
di area belakang perkemahan ada jalan menurun
setalah masuk area perkemahan, kami di persilakan mendirikan tenda kami masing2. Tenda wanita yg hanya beberapa berada di dekat tenda besar guru pembina.
menjelang sore badanku mulai lemah lagi karena sakit typus ku yg blm sembuh benar. Diperkemahan aku hanya bisa makan satu potong ada dua potong coklat atau sedikit buah untuk bisa minum obat. Menjelang magrib kami
Aku juga melihat mahluk2 seprti anak2 kecil dibeberapa pohon belakang tenda siswi.
R : "hii.. rame ya ning kne?"(hii..rame ya di sini)
Aku :"hu um y mbak,
R :"mugo-mugo wae orak, koyone wes ono sing mageri ning kene ug, mbuh sopo".(semoga saja tidak, kayaknya sudah ada yang memagari disini, gak tahu siapa)
(iya to mbak? semoga saja gak ada apa2)
R :"iyo Aamiin, Sing penting dwe wes gawe penjagaan nggo wong2 koyo dewe ngne iki, mugo dewe aman".
(iya Aamiin, Yang penting kita suda buat penjagaan untuk orang2 sepertinkita ini,
Aku :"iya, y wes yuk sholat"
(iya, ya sudah yuk sholat)
*disini yg dimaksud penjagaan oleh mbak R itu sebenarnya suatu gerakan kebatinan khusus yg diajarkan di pencak silat untuk melindungi diri sendiri dari hal2 ghaib yang energinya jahat, khususnya untuk
Malam itu, malam pertama semua kegiatan normal. Ada pensi antar kelas. Ada juga kegiatan ekstra2 lain. Yang tidak bisa melihat mahluk halus mungkin merasa nyaman saja dengan keadaan yang sejuk dan menyenangkan layaknya perkemahan bersama
Tapi untuk kami yang bisa melihat mahluk2 seprti mereka, rasanya kami was2 dan selalu waspada. Selepas isya kegiatan pensi dimulai. Ramai dan semarak.
Tiba-tiba ada satu teman ku laki2 yg beda kelas beda jurusan, ya sahabat begitulah ya. Datang kepadaku dan meminta
Sahabatku ini datang kepadaku dengan wajah pucat dan ngos2an seperti menahan sakit. Inisial sahabatku BM.
BM :"Tolongi aku nduk, tolong bentengi
(Tolongi aku, tolong bentengin tenda paskibra, aku gak kuat melawan. ini dadaku malah kayak dilemoar batu panas)
Aku : "Walah, lha kog iso ki lho bang? makane ojo dilawan jarne wae. Dwe kan ijen
BM : "Tapi awakmu iso to mageri tenda paskibra? Kae lho KR bar
(tapi dirimu bisa to memagari tenda paskibra? Itu lho KR habis kesuruoan dibawa ke tenda guru pembina. Aku minta tolong banget)
Aku :"Maaf banget bang, iki aku gak iso bantu tenan, ngerti dwe awaku loro
BM :"Tenan ki nduk rag iso? Aku wes kelaran tenan iki dodoku."( Beneran ini gak bisa? aku sudah kesakitan ini dadaku.)
Aku :"bener bang, maaf ya. Mari banyak doa aj.
Malam itu hanya ada satu gangguan saja ditenda paskibra. Dan yang tahu hanya
Malam semakin larut. kegiatan Pensi siswa disudahi dulu. Karena besok pagi masih ada kegitan bakti sosial bersama warga sekitar.
Menjelang pukul 10-11 malam kami dipersilakan tidur. Dan tidak diijinkan berkeliaran kecuali ke
Karena sebelum tidur aku terbiasa bersih2 dllnya. Aku mengajak satu temanku SM (sekarng almarhumah, lain kali aku ceritain SM)
ke kamar mandi dirumah warga yang berada dibelakang perkemahan. Jarak rumahnya gk begitu jauh.
Aku dan teman ku melewati beberap pohon besar. Dan aku lihat ada satu pohon besar dijalan tanah yg agak menurun. Dibawah pohon
Aku hanya berlalu saja dengan teman
Kembali dri kamar mandi rumah warga.Aku melewati pohon yang ada sosok wanita dirantai tadi.Dan aku melihat sosok laki2 berpakaian belanda menyiksanya
Aku hanya mengatakan dalam hati dan berbicara pelan pada wanita itu.
"maaf, aku belum bisa bantu sekarang,
Wanita berantai itu hanya menunduk dan menangis.
Aku sampai ketenda dengan temanku. Masih terpikir wanita tadi. membuatku kesulitan tidur.
Aku masih melihat beberapa
Sebenarnya aku juga agak merasa aneh pada warga setempat yang terkesan kurang
Hanya beberapa perangkat desa saja yg bicara agak banyak.
Menjelang sholat Dzuhur , kegiatan bersih desa sudah selesai.
Sore hari setelah ashar jam setengah 4an. Tiba2 ada kelompok kemah dari tempat lain mendirikan tenda disamping kemah kami. Ada 2 atau tenda saja. Tapi orang2nya agak berisik. Membuat kami khawatir
Menjelang malam kedua kegiatan kami dilanjutkan dengan Pensi lanjutan untuk kelas yg belum tampil. Malam itu masih semarak ramai dengan pensi yg menyenangkan.
Karena lapar
Menuju ke warung mie dadakan tadi melewati pepohonan yg tidak begitu besar tidak sama dengan di area
SM :"heh, kog malah ngelamun? ndelok opo?"
(hai, kog melamun ? lihat apa? )
Aku :"hem, kae lho..."
SM :"Opo to? rag ono opo2 ngno kog, mung wit".(apa to? gak ada apa apa gtu kog, hanya pohon)
Aku :"Eh..hehe gakpopo. Ragpopo kog, wes lanjutke maemmu". (Eh..hehe gak ada apa apa. Gakpapa kog, sudah lanjutkan makanmu)
SM :"y wes, ojo medeni lho. Lha kowe gak maem tenan iki? mayan lho mie ne".(Ya Sudah, jangan nakutin lho. Lha kamu gak makan beneran ini? Lumayan lho mie nya)
Aku :"Gak, ngko malah muntah kabeh, lemes aku"
(gak, nanti
selesai pembicaraan kami, aku menoleh kearah pohon dan... betapa terkejutnya aku mereka "para anak kecil" sudah ada dihadapanku. Aku sampai mundur terkaget hampir jatuh dari kursi yang ku duduki. Betapa menyeramkan dan merasa kasihan juga
Aku :"Silahkan main, aku melihat saja dari sini, badanku capek seharian ini.
maaf ya lain kali
kemudian mereka pergi dan terlihat bermain kesana kemari yang sesekali melihat kearahku dan tersenyum. Dan aku hanya memandang mereka membalas senyum mereka.
Disini aku hanya berpikir, kalau aku menuruti untuk bermain bersama mereka. Mungkin energi
setelah temanku selesai makan, kami kembali ketenda.
Aku juga berpamitan pada "mereka". Aku mengatakan pada mereka supaya tidak
Mereka "para anak kecil" ini memang cenderung tidak suka pada kuntilanak dan wewe. Lebih tepatnya takut.
Itulah kenpa mereka tidak berada pada pohon2 besar di dalam perkemahan utama.
Aku kembali ketenda dan
Aku kembali melihat acara pensi bersama teman2 yang lain. Malam semakin larut pensipun segera usai. kami kembali ke tenda masing2 untung istirahat dan tidur.
Sebelum tidur aku ke kamar mandi warga bersama
Pikirku, Ah kesempatan ini tidak ada mister belanda yg membawa cambuk, mungkin bisa bertanya kepada wanita itu.
Aku :"Mbak? kamu ngapain kog bisa dirantai disini? Mister kemana kog gak kelihatan?"
(aku menanyakan
Wanita: (menangis) Aku di seret kesini dan dipaksa menikah dengan mister. Tapi aku tidak mau dan terus berusaha melarikan diri. tapi selalu gagal dan akhirnya aku dirantai disini agar tidak bisa lari lagi. Aku disiksa disini
Aku :"lha gimana mbak? sepertinya aku tidak bisa membantu (tapi aku sambil memegang rantai dikakinya berusaha melepaskan tapi tetap tidak bisa), lihat mbak aku tidak bisa.(disini mungkin kalau org lihat aku seperti org aneh dibwah pohon
wanita :"tolong, tolong aku"(menangis)
Aku :"maaf mbak aku sudah tidak bisa, ini tanganku hanya panas dan memerah."
Aku pergi dlu, jangan menangis mbak."
lalu aku berlalu
Aku sambil berpikir, Eh si mbak nya itukan jin yg meniru. Dulu apa benar ada kejadian begitu ya. Ah entah. 😆
Hampir semua sudah terlelap. Hanya ada beberapa suara dari panitia yang bertugas menjaga perkemahan.
D : "Te...metuno. Kae lho FR kesurupan. Pye kae iso nulungi rag kowe?." mukanya cemas(Te, keluar. Itu FR kesurupan. Gimana itu bisa bantu gak kamu?)
Aku :"(keluar daritenda dengan lelah
Ono opo to kog nyeluk? sopo sing kesurupan?".(ada apa kog manggil? siapa yg kesurupan?)
D :"kaelho FR sing kesurupan..tulungano!".(itu lho FR yg keusurupan, tolongin!)
Aku:" haduh, jarke wae. Ncen ngno kui kog cah kui, de en aing mbedo
D :"lha ? he eh to? tapi cah-cah kae do wedi". (lha? iya to? tapi temen2 pada takut)
Aku :"wes jarno, ngko nak kesel kn metu dwe, anteng dwe..haha".(udah biarin, nanti kan kalo capek keluar sendiri, diem)
Aku :"hu um, wes kono turu wae. Awaku y wes kesel bgt iki".(hu um, sudah sana tidur saja. Badanku udah capek banget ini)
Lalu teman ku D kembali ke tendanya.
Hah... Aku jadi makin lelah dan lemas. Aku hanya
Ya sudahlah pikirku. Itu salah dia. Ngapain gangguin pocong yg hanya berdiri tenang.
Tak lama aku terus coba memejamkan mata. Saat hampir terlelap, tiba2 aku merasakan hawa dingin yg lbih dingin dari tadi sbelumnya. Aku coba membuka mata ingin
Tubuhku jadi kaku dan berdebar. Aku memejamkan mata lagi sambil berdoa sekuat tenaga dan berusaha
Pagi hari kegiatan kami adalah melakukan bakti ke warga2 melalui program setiap ekstra kurikuler, mungkin seingatku begitu.😁
Dan beberapa temanku masih tetap membantu merawatku yang masih agak terkulai lagi.
Masih dibujuk agar mau makan nasi. Sampai mau
Siang ini masih normal semua teman tampak senang dan melakukan kegiatan masing2, ada yg bermain di sendang. Aku pun sempat diajak ke sendang
menjelang sore hari sekitar jam 5-6 sore menjelang magrib, beberapa teman mengambil foto
Temanku SM dan sahabatnyan RN yg beda jurusan ikut meminta foto dibawah pohon depan tenda.
Aku melihat mereka dari tenda berpose 2 orang menyilang membentuk huruf X yang tangan mereka menunjuk keatas pohon
Aku segera menyuruh mereka pergi dari bawah pohon. Takutnya mereka akan diganggu. Sampai magrib tiba aku mulai melihat lebih banyak lagi mahluk2 tak kasat mata di pepohonan.
Setelah magrib tiba2 ada sedikit kehebohan di samping tenda panitia. Ternyta ada dua siswa laki-laki yang ketahuan merokok. Mereka dimarahi guru pembina dan dihukum berdiri menjaga
Sampai isya tiba kami semua sudah bersiap untuk kegiatan pensi. Yang tiba2 hujan turun. Awalnya hanya gerimis. Kami semua dibubarkan dan disuruh masuk tenda kami masing2 untuk berteduh dulu menunggu hujan berhenti.
Setelah selesai kami segera masuk kembali ke tenda. Baru kami duduk kembali didalam tenda kami mendengar jeritan keras sekali dari tenda samping kiri kami yg persis tendanya berada
Tak lama dari suara jeritan dan tangis dari tenda sebelah. Kami dengar bebarapa suara panitia datang ketenda
Semua listrik yang ada diperkemahan.
Dari listrik yang memakai diesel. Dan listrik yg menyambung dari warga skitar yg hanya untuk penerangan jalan. Tapi yg aneh rumah warga dari kejauhan tak ada tampak satupun listriknya yg
Beberapa saat kemudian banyak suara panitia menyebar ke tenda2 siswi. Termasuk ke tenda kami. Para siswi diwajibkan untuk tidur ditenda panitia saja. Semua siswi kecuali dari tendaku, dikawal ke tenda panitia.
Aku sempat bertanya kepada BM.
Aku :"Wes dwe ning kene wae bang. Ning
BM :"Lha ngko dwe sing diseneni guru pembina iki to.
Ayo to melu rono wae".
(Lha nanti kita yang dimarahin guru pembina. Ayo ikut saja
Aku :"Wes orag, Penting panitia ojo omong guru wae nk jek ono dwe ning kene.
Tur kae mau sing kesurupan sopo bang? Kog koyok.e sak iki tambah rame sing jerit2 ning kono?".(Udah gaklah, Yang penting panitia gak ada yg ngomong ke guru kalau kita masih disini. Itu tadi yang
kog kayaknya sekarang aku denger jeritan lebih banyak?)
BM :"Iyo weslah tapi nak nopo nopo langsung kondo panitia ya. Ngko ben ono sing njogo ning kene.
Kae mau sing kesurupan anak.e guru pak MW. Trs malah nimbal akeh sing kesurupan ning tendo panitia".
itu tadi yang kesurupan anaknya guru pak MW. Terus jadi yg lain ikut kesurupan)
Aku :"Astagfirullah...Pantesan bang bang mau sore aku kog weruh sing ning duwur wit kui motone abang madep
BM :"mosok nduk? wah opo salah omong ya cah kui"(masak? wah apa salah omong ya anak itu)
BM :"wah kog jadi kayak gitu?"
Aku :"Entah" (sambil menaikan pundak) jangan kesana! Oke!".
Bm pun pergi ke tenda panitia. Beberapa saat ada dua suara panitia lain yang katanya akan menunggu didekat tenda kami dan menyuruh kami segera tidur.
Hujan masih mengguyur dan semakin deras dan angin kencang.Cahaya semakin redup karena kami
Malam itu semakin mencekam karena peserta kesurupan
Aku juga sedikit mengintip keluar tenda semakin banyak mahluk halus yg datang mendekat, tak hanya dari atas pepohonan perkemahan yg turun kebawah tapi dari sekitar perkemahan semua datang kesitu. Aku dan teman2 ku
Dari beberapa teman setendanya sepertinya dia sedang datang bulan dan pada saat itu sedang ada konflik dengan teman yg lain dan berbicara kurang sopan.
Malam itu sebenarnya sudah malam terakhir kemah kami.
Seharusnya
Malam itu sungguh mencekam. Banyak suara teriakan kesurupan dan suasana ketakutan diantara semua peserta kemah. Dengan hujan yg tak kunjung reda, bahkan sampai kita terlelap tidur.
Malam itu kami dipaksa segera tidur dengan kondisi seperti itu. Gelap, Basah, Dingin dan juga ketakutan.
Saat itu tenda kami sudah hampir rembes melalui atap tendanya.
Aku berbaring paling ujung menjaga pintu masuk tenda. Karena aku takut teman2ku diganggu mahluk tak kasat mata jg.
Sampai larut aku masih blm bisa tidur, terlalu dingin. Bahkan dari atap tenda sudah menetes air rembesan yg jatuh persis diatas dadaku sampai membasahi jaket tebal yg kupakai.
Aku :"Nopo SM? kog obah terus?gak iso turu opo?".(kenapa SM?kog gerak terus? gak bisa tidur?)
SM :"iyo ki kog aku gk iso turu y"
Aku :"lha nopo? opo awakmu kesel? opo atis? opo ngelih?".(lha kenapa? apa capek? apa dingin? apa laper?)
SM :"Gak kog, gak ngerti kenopo".(gak kog, gak tahu kenapa)
Aku:"kene tak peluk? ben turu".(sini tak peluk? biar tidur)
Sesaat ku tengok SM lagi. Tapi...... betap aku kaget dan kaku. Diantar celah aku dan SM yg miring ada sosok pocong yg ikut rebahan dan
Aku sungguh tidak tahu harus berbuat apa. Memajamkan mata dan berdoa sekuat tenaga. Sampai aku terbatuk keras karena menahan nafas karena takut.
Karena suara batuk ku. Dua panitia yg menjaga dibelakang tenda kami jadi mendekat
Aku segera membuka mata. Uhft...betapa leganya pocong itu menghilang. SM juga berbalik ke arahku lagi dan beberapa teman trbangun sambil memberikan isyarat kepadaku agar tetap diam dan tidak
Kami kembali pada posisi rebahan masing2. Dan melanjutkan tidur yg sudah bisa tidur tadi.
Aku sedikit mengintip kepintu tenda. Ternyta panitia sudah pergi
SUbuh...hujan sudah reda. Listrik sudah bisa menyala. Dan kondisi perkemahan berantakan. Banyak daun dan ranting yg berjatuhan karena angin kencang tadi malam. karena masih
ketika matahari sudah mulai tampak dan sudah mulai ada cahaya terang. Kami bergegas membersihkan perkemahan. Sambil sarapan dan mengemas barang2 kami untuk pulang nanti siang.
Aku masih dibujuk temanku agar mau makan nasi.
Dan segera minum obat. Yang tiba2 BM datang ketenda kami. dan duduk ditenda dengan ekspresi kesakitan.
Katanya dadanya masih terasa sakit dan panas.
Aku hanya mengatakan mungkin sj kecapekan karena
Siang itu kami sudah bersiap untuk pulang kembali ke sekolah. Kami apel kepulangan dahulu di lapangan depan perkemahan.
Mereka hanya memandangku.
Kami semua sampai lagi di Semarang dengan selamat.
Sekian dulu cerita kemah bakti 1 ini.
Buat yg baca dan retwet terimaksih banyak.
Buat temenku yg baca..moggo bernostalgia dikehororan kemah kita dlu. Kalo yg juga bisa lihat dlu. mohon maap