Sanggar Dirobohkan, Pengikutnya “Diagamakan”
[Sumowono, Ungaran –elsaonline.com] Pasca sanggarnya dirobohkan, pengikut Penghayat Kepercayaan Ngesti Kasampurnaan terpaksa kini memeluk agama.
”Waktu itu pengikut NK (Ngesti Kasampurnaan-red) ada sekitar 30 orang. Beberapa hari setelah sanggarnya dirobohkan mereka dipanggil ke kelurahan dan dusuruh
Seperti diketahui, kasus ini bermula pada awal Maret 2012
Selama prosesi pembongkaran itu, sejumlah petugas keamanan dari kepolisian
Saat itu pengikutnya lebih dari 100 orang. Pusat aliran
Heri bercerita, awal Maret 2012 itu keadaan di desa itu mulai tidak kondusif. Dia
”Waktu itu, isunya sanggar akan dihancurkan oleh masyarakat. Pak Edi (Edi
Tak sampai disitu, setelah sanggarnya lebur dengan tanah kemudian para pengikut dipanggil ke kelurahan.
”Kemudian yang awalnya memeluk “agama resmi” mereka diberikan surat pernyataan dari kelurahan supaya kembali ke
Sebagai informasi, di Desa Candigaron, Kecamatan Sumowono penduduknya terbilang cukup beragam. Meskipun berada di pedesaan
”Untuk sekarang ini secara sosial di sana baik-baik saja sesama mereka. Sebelum ada hembusan isu bahwa Ngesti Kasampurnaan itu sesat, sesama
Usut punya usut, pembongkaran sanggar itu dengan alasan Ngesti Kasampurnaan (NK) belum punya Surat Keterangan Terdaftar
Dipersulit
Atas tanggapan dari Kesbangpol itu,
Akhirnya pada tahun
”Dan ternyata warga masih mau ikuti NK (Ngesti
Usai dari kelurahan mereka kemudian ke Kesbangpol karena merasak sudah
”Ternyata kelurahan tidak memberikan surat domisili karena menunggu
Setelah berputar dari
”Ternyata yang menolak adalah FKUB. Selain fkub yang dulu juga menolak ada juga paguyuban juga
Karena semua unsur pemerintahan sudah ditemui dan mengalami kegagalan, akhirnya Pengurus Ngesti Kasampuraan meminta supaya ada solusi dari kecamatan.
Sesepuh Ngesti Kasampuraan Pusat Kahono menambahkan, kesulitan yang mereka alami dalam mengurus SKT di Kabupaten Semarang karena adanya isu tak benar.
”Padahal kami tidak melakukan dakwah, tidak menawarkan supaya ikut ngesti kasampuraan. Tapi mereka ikut atas dasar kesadaran atau keinginan mereka sendiri.
Jadi, lanjutnya, sekarang Ngesti Kasampuraan cabang Kabupaten Semarang belum punya SKT. Karena kesulitan mengurus izin tersebut. Padahal Ngesti Kasampurnaan Kabupaten Semarang
”Surat keterangan terdaftar di Kesbangpol baru tahu setelah adanya kejadian di Sumowono. Itu memang keasalahan kami yang tidak sejak awal mengurus SKT, karena kami baru tahu kalau harus di daftarkan. Namun di Magelang, meskipun baru mengurus
elsaonline.com/sanggar-dirboh…
#ngestikasampurnan #penghayatkepercayaan #tolakpenjajahanbudaya