Thread by @ssintatopiaa

Allah Maha Baik hanya saja kita terkadang tidak paham maksud dari setiap rencanaNya.

-a little thread-

di thread sebelum ini pernah bikin thread mengenai timeline tiap orang beda-beda. salah satu yang pernah ku alami sendiri adalah pertanyaan "uda isi belum ?" (uda hamil apa blm?)

pertanyaan sama datang bertubi-tubi di awal nikah sampai usia pernikahan hampir menginjak 2 tahun tiap bertemu dengan saudara, teman, maupun hanya sekedar kenalan .

perasaan saya ? HAHAHA . 6 bulan awal masih aman, paling² cuma senyum sama jawab

"nggeh belum dikasih"

yang nanya pun juga jawab

"iya gausah buru², masih baru 6 bulan"

case closed.

bagaimana pas usia pernikahan di atas 6 bulan ? sudah mulai desas desus melanda. pertanyaan semakin intens dan mulai banyak saran-saran promil, jamu, serta obat berdatangan. Saya ? sering tergoda untuk pengen beli hahaha

jujur, sering menangis saat itu . mungkin saat menjawab pertanyaan mereka masih bisa dengan senyum dan wajah tanpa beban . tapi di rumah ? bisa ditanyakan suami seberapa ambyarnya hati saya saat itu 😅

#sobatambyar

tiap malam sesi pillow talk pasti tiba-tiba mellow sambil bilang suami "maafkan..blm bisa ngasih" dan pak suami kmudian berubah jd ustadz dengan segala ceramahnya HAHAHA. bilang gapapaa, ga buru² jg sedikasihnya kapan, dan kalimat kalimat penenang khas suami.

#terimakasihsuami

Saya ? ngumpet di ketiak suami sambil menahan tangis . tapi akhirnya nangis juga. HEHEHE dan itu terjadi selama setahun setengah . mungkin tidak setiap hari tapi bisa dibilang lumayan sering .

jadi pengingat untuk kita, jangan biarkan lisan kita dengan enteng bertanya hal hal yang sudah menjadi takdir Allah. Jodoh, Rejeki berupa Anak adalah rahasia Allah ? siapa kita dengan beraninya bertanya KAPAN ?

apalagi ditambah dengan bilang "si fulanah aja sebulan langsung dikasih" . Lah, kan rejekinya si Fulanah, kalo rejekinya emang belum dikasih, siapa kita berani mendikte keputusan dan takdir Allah ?

sampai akhirnya berada di titik pasrah yang membuat saya mengerti dan memiliki jawaban (versi saya sendiri setelah menelaah) kenapa saya baru di amanahi di usia pernikahan saya menginjak 2 tahun jalan 3 tahun .

jawabannya ... (sekali lagi, versi saya)

Setiap keinginan yang kemudian diijabah butuh effort lebih dalam menerimanya baik berupa Fisik, Mental, serta Waktu . itulah jawaban yang saya dapatkan. Maksudnya gimana ?

sebelum diamanahi, saya adalah tipe istri yang merupakan buntut nya suami. jadi sukanya ngikut aja kemana suami pergi . intinya saya senang selalu bersama suami. Untungnya suami pun begitu. jadi bukan tipe suami yang risih kalo istrinya ikut.

pillow talk, rebahan males²an klo weekend, becanda sambil goleran, bahas A-Z dikamar doang, dan banyak hal lainnya. hal hal seperti ini sudah menjadi kebiasaan dan zona nyaman bagi saya.

sampai kemudian, amanah yang dititipkan lahir di dunia. apa yang saya rasakan ? BAHAGIA JELAS . tapi ada rasa yang hilang . ada pikiran aneh berkecamuk . banyak pertanyaan yang muncul . Saya mengalami JETLAG atau gejala POSTPARTUM .

#postpartum

Hari saya pulang ke rumah, tiap malam nangis. diam-diam. karena saya (mungkin) masih yakin jika POSTPARTUM bisa di lawan dengan IMAN. tapi hari ketiga di rumah saya tidak kuat, sampai rasanya sesak tidak bisa bernafas.

Hari saya pulang ke rumah, tiap malam nangis. diam-diam. karena saya (mungkin) masih yakin jika POSTPARTUM bisa di lawan dengan IMAN. tapi hari ketiga di rumah saya tidak kuat, sampai rasanya sesak tidak bisa bernafas.

Syukur Alhamdulillah ada Ibu yang membantu saya mengurus Shanum dari saat masuk RS smpai saat ini. Terimakasih Ibuk.

kembali ke saya, sesak yang tidak tertahankan, akhirnya menemui suami, langsung peluk dan ambyarlah semuanyaa . nangis sampai sesenggukan, hampir sejam dan suami hanya meluk smbil elus² rambut . baru setelah saya tenang suami tanya ada apa.

saya ceritakan semua. takut jika semua tidak akan sama lagi seperti saat berdua, takut ini, takut itu. banyak hal. sampai akhirnya saya sendiri yang menyadari saat cerita. terkadang jawaban bisa tiba² datang saat kita sdg cerita ke org lain yaa

Ya, semua tidak sama lagi karena tidak lagi berdua tapi bertiga dan itu yang saya inginkan sampai nangis² dulu. kehidupan yang saya inginkan sampai program dan berdoa tanpa henti . Lalu kenapa saya takut ?

jawaban lain tiba² datang, saya pikir inilah kenapa Allah memberikan amanah di tahun kedua pernikahan kami. Allah memberikan kesempatan menikmati waktu berdua bagi saya dengan suami, liburan tiap akhir tahun, ikut pertandingan di luar kota, dan lain sebagainya.

jadi Allah Maha Baik namun terkadang kitalah yang tidak tahu apa maksud Allah dibalik rencanaNya.

#AllahMahaBaik

satu hal lagi, terakhir menangis karena Jetlag, tiba tiba ada pikiran positif yang muncul dan kemudian sangat memotivasi saya memberikan effort lebih ke Shanum .

kenapa harus bersedih ketika ada sosok yang butuh dicintai dan membutuhkan saya sepanjang waktu?

beginilah thread amburadul ini, semoga thread ini bermanfaat lagi bagi kita semua. murni kisah saya dan saya yakin ada kisah yang lebih keren daripada milik saya. saya tidak ingin membanding²kan. everyone has their own story, right ?

Unroll please @threadreaderapp