, 17 tweets, 3 min read
My Authors
Read all threads
KESETIAAN JATAYU

Pertapa renta yang lemah itu tiba2 menarik Sita ketika sang dewi mengulurkan tangannya keluar dari pagar gaib yang dibuat Laksmana. Sita tersungkur kedalam dekapan pertapa yang sudah berubah menjadi raksasa.
Ia adalah Rahwana yang menyamar, sementara patihnya, Detya Marica menyamar menjadi kijang emas untuk memancing Rama dan Laksmana menjauh meninggalkan Sita. Rahwana terbahak, suaranya menggelegar, sepuluh kepalanya keluar melambangkan nafsu2 duniawinya.
Sita menjerit, berontak, tapi teramat lemah. Rahwana melesat ke angkasa menggendong Sita, meninggalkan Detya Marica yang tewas di ujung panah Rama disaksikan Laksmana yg baru tiba. Dua ksatria itu hanya mendengar sayup2 jerit dan tangis Sita, yang semakin lama semakin menjauh.
Di angkasa, Rahwana justru semakin menggelegar nafsunya setiap Sita meronta. Ia sudah tdk sabar merebahkan sang dewi di ranjangnya di istana Alengka. Kini ia percaya bahwa Sita adalah jelmaan Dewi Widowati yang gagal dimilikinya karena memilih menceburkan diri kedalam perapian.
Membayangkan kenangan itu, makin kuat dekapan Rahwana ke tubuh mungil Sita. Tapi tiba2 angin yang teramat keras menghempaskan Rahwana, sampai2 Sita terlepas dari pelukannya. Rahwana kaget, sekelebat ia melihat seekor burung menukik turun menyelamatkan Sita.
“Rahwana, tak terkira kejahatanmu mengambil paksa istri orang. Bahkan alam semesta memalingkan muka karena malu melihat kedurjanaanmu. Aku adalah Jatayu, sahabat Ramadewa yang istrinya kau culik itu. Aku tidak akan membiarkanmu melakukan kejahatan ini selagi aku masih hidup”.
Rahwana sadar dari kagetnya, terutama setelah memandang sita yang terkulai dalam genggaman Jatayu. Tersingkap kainnya yang lagi2 membuncahkan nafsunya hingga tercekat tenggorokannya. Semua itu justru membuatnya bertekad cepat2 menghabisi burung yang mengaku sahabat Ramadewa itu.
Maka dipanggilnya pedang sakti, dan pertarungan sengit terjadi di angkasa. Jatayu berhasil mematuk Rahwana hingga tewas dan melayang jatuh. Tapi lihatlah, Rahwana bangkit segar bugar ketika tubuhnya menyentuh bumi. Itulah kekuatan aji Pancasona.
Ajian gaib yang membuat Rahwana selalu hidup kembali setiap badannya menyentuh bumi. Itulah berkah Ibu Pertiwi yg diajarkan Subali ketika tertipu siasat licik Rahwana.

Kemarahan Rahwana memuncak. Ia melesat ke angkasa mengejar Jatayu yg hendak mengembalikan Sita kpd Ramadewa.
Ayunan pedangnya bergulung2 menimbulkan bara api yang membakar langit. Satu pukulan menghantam tubuh Jatayu, hingga Jatayu tersungkur, bulunya bertebaran di angkasa. Matanya berkunang2, kesadarannya memudar.
“Sita, maafkan aku. Aku gagal melindungimu. Siapakah yg mampu mengalahkan kejahatan yg bertahta pd diri Rahwana ? Terlalu kuat kejahatannya, hingga kebenaran masih hrs menumbuhkan diri dlm diri suamimu, agar suatu saat menjelma mjd kekuatan yg mampu mengalahkan kejahatan Rahwana.
Kamu juga akan menderita, Sita. Kamu akan lama berada dalam kekuasaan Rahwana. Maka cabutlah sehelai buluku, gunakan sebagai tusuk kondemu. Bila rahwana hendak memaksamu melayani nafsunya, cabutlah konde itu, ia akan berubah menjadi pisau yang tajam berkilau.
Dengan begitu Rahwana tidak akan berani memaksamu. Ia pasti tidak mau kejadian Dewi Widowati terulang untuk kedua kali”. Bertepatan dengan selesainya ucapan Jatayu, satu tebasan pedang Rahwana kembali menghantam tubuhnya.
Jatayu tewas, tetapi Sita masih sempat melaksanakan pesan terakhir Jatayu. Ia mencabut sehelai bulu Jatayu sebelum sang burung menukik menghujam tanah.

Di taman Argasoka, satu pojok terindah Alengka, Sita menunggu suaminya datang utk membebaskan dirinya & sluruh rakyat Alengka.
Setiap Rahwana datang hendak merayunya, Sita cepat2 mencabut kondenya. Rahwana selalu mundur, takut Sita mengikuti jejak Dewi Widowati. Konde yang berubah menjadi pisau tajam berkilau itu memenuhi janji Jatayu untuk menjaga kehormatan Sita.

****
Begitulah Itihasa mengajarkan kesetiaan. Terkait kesetiaan ini, dalam Hindu dikenal ajaran Panca Satya, yaitu 5 jenis kesetiaan.
1. Satya Semaya, setia kepada janji.
2. Satya Herdaya, setia pada diri sendiri, kesetiaan pada kata hati.
3. Satya Mitra, setia kepada teman.
4. Satya Wacana, setia pd kata2, jujur, tidak berdusta.
5. Satya Laksana, setia pada perbuatan, bertanggungjawab pd perbuatan.

Demikian Itihasa mengajarkan kesetiaan. Konon, kesetiaan juga berkorelasi positif dgn kecerdasan.

Seberapa setia kamu?
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with HinduGL

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!