BERBAKTI KEPADA ORANG TUA ADALAH PARAMO DHARMA
Dalam ajaran Hindu, menghormati orang tua adalah kebenaran tertinggi. Ajaran Hindu tidak hanya mengajarkan menghormati orang tua saat mereka masih hidup, bahkan mereka tetap dihormati saat mereka sudah meninggal.
Dalam ajaran Hindu, menghormati orang tua adalah kebenaran tertinggi. Ajaran Hindu tidak hanya mengajarkan menghormati orang tua saat mereka masih hidup, bahkan mereka tetap dihormati saat mereka sudah meninggal.
Saat sudah meninggal mereka disebut leluhur, yg terus didoakan di merajan2 keluarga. Dari Siwa Purana disebutkan, saat Siwa dan Parwati menguji kedua putranya untuk “mengitari dunia”, Dewa Ganeca secara sederhana menjawab tantangan itu dgn mengelilingi Siwa dan Parwati.
“Dengan mengelilingi dan memuja Anda, Parvati dan Siva, maka aku telah mengelilingi bumi yang terbentang luas dengan samudranya” (Siva Purana, Rudra Samitha, Kumara Khanda XIX.37). Lalu Ganeca melanjutkan “Tempat suci bagi seorang anak adalah kaki Padma orang tuanya.
Sedangkan tempat suci lainnya dijangkau dengan melakukan perjalanan jauh. Tempat suci ini begitu dekat, mudah dicapai dengan sebuah alat berupa kebajikan. Untuk seorang anak dan istri, orang tua adalah tempat suci yang paling bertuah dan ada di rumah itu sendiri” (Idem, 41-42).
Apa yang disampaikan oleh Dewa Ganeca itu ternyata selaras dengan apa yang tertulis dalam Kitab Taittriya Upanisad :
Pitri Deva Bhava, Matri Deva Bhava. “Ayah adalah perwujudan Dewa dalam keluarga, sebagaimana Ibu adalah perwujudan Dewa dalam keluarga”
Pitri Deva Bhava, Matri Deva Bhava. “Ayah adalah perwujudan Dewa dalam keluarga, sebagaimana Ibu adalah perwujudan Dewa dalam keluarga”
Dalam kitab Manawa Dharma Sastra disebutkan :
“yam matapitarrau klecam,
sahete sambhawernam,
na tasya niskrtih cakya,
kartum warsacatairapi”.
(MDS II. 227)
“Kesulitan dan kesakitan yg dialami oleh orang tua pd waktu melahirkan anaknya tdk dpt dibayar walaupun dalam 100 tahun”
“yam matapitarrau klecam,
sahete sambhawernam,
na tasya niskrtih cakya,
kartum warsacatairapi”.
(MDS II. 227)
“Kesulitan dan kesakitan yg dialami oleh orang tua pd waktu melahirkan anaknya tdk dpt dibayar walaupun dalam 100 tahun”
“abhi wadanacilasya,
nityam wrddhopasewinah,
catwari tasya madhante,
ayurwidya yaco balam”.
(MDS II. 121)
“Ia yang menghormati dan selalu taat kepada orang tua mendapatkan tambahan dalam empat hal yaitu umur panjang, pengetahuan, kemasyuran, dan kekuatan”
nityam wrddhopasewinah,
catwari tasya madhante,
ayurwidya yaco balam”.
(MDS II. 121)
“Ia yang menghormati dan selalu taat kepada orang tua mendapatkan tambahan dalam empat hal yaitu umur panjang, pengetahuan, kemasyuran, dan kekuatan”
Bagi teman2 yg masih punya ortu: “Sudahkah membahagiakan orang tua dgn menyayangi mereka?”
Bagi teman2 yg ortunya sdh meninggal: “sudahkah mendoakan mereka?”
🙏🙏🙏
Bagi teman2 yg ortunya sdh meninggal: “sudahkah mendoakan mereka?”
🙏🙏🙏
