Ungkapan NKRI HARGA MATI, seringkali kita dengar, kita baca & diteriakkan secara bersama-sama utk memompa semangat kecintaan kpd Negara Kesatuan Republik Indonesia. Namun pernahkah anda bertanya siapakah sosok yg kali pertama mengucapkan & terus menerus menyampaikan.....
...dlm setiap forum shg menjadi slogan yg sangat popular sekarang? Dia adalah Almaghfurlah KH Muslim Rivai Imampuro lah yg mempopulerkan NKRI Harga Mati.
Tak heran karena sikap tegasnya itu Mbah Liem, pendiri Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten sering terlihat.
Tak heran karena sikap tegasnya itu Mbah Liem, pendiri Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti Klaten sering terlihat.
...di berbagai acara TNI, Polri mau pun kepemudaan.Tidak seperti kiai-kiai pada umumnya yg selalu berpenampilan necis, bersarung & bersorban, Mbah Liem lebih sering tampil di publik memakai jaket Banser & memakai topi bukan kopiah. Kadang juga terlihat unik & nyentrik.
Saat memyampaikan pidatonya di muka umum sering berpakaian ala tentara, memakai topi berdasi bersepatu tentara tapi sarungan. Ketika didaulat menyampaikan pidato dlm pertemuan kiai-kiai, biasanya diperlukan penerjemah utk menjelaskan kalimat-kalimat yg disampaikan Mbah Liem.
Menurut KH Jazuli Kasmani, salah satu putra menantunya, Mbah Liem keturunan Kiai Imampuro, ulama ternama dari Keraton Surakarta. Semasa hidupnya dikenal sangat dekat dg kalangan petinggi negara hingga petani-petani miskin di pedesaan.
''Rasa nasionalisme yg tinggi merupakan caranya menjaga warisan para pendiri bangsa, termasuk ulama, yg memerdekakan Indonesia. Pancasila menurut Mbah Liem sudah final. Dasar negara selain Pancasila dipastikan tidak dapat digunakan di Indonesia.....
...Dg Pancasila, Islam yg rahmatan lil alamin justru benar-benar bisa diterapkan,'' kata KH Jazuli Kasmani, mengutip pernyataan Mbah Liem. Mbah Liem juga dikenal sangat dekat dg Gus Dur. Beberapa kali dlm pidatonya, KH Abdurrahman Wahid sering meledek dg guyonan2 segar Mbah Liem
Di Pondok Pesantren Al-Muttaqien Pancasila Sakti, para santri MTs & MA wajib mengikuti upacara bendera. Dlm berbagai acara, pesantren juga tak pernah lupa menyanyikan lagu Indonesia Raya.
Bahkan pada saat prosesi upacara pemakaman Mbah Liem pun juga tergolong tidak seperti umumnya, saat jenazah dipikul dari rumah duka menuju makam di Joglo Perdamaian Umat Manusia sedunia di komplek pesantren diarak dg tabuhan hadrah sholawat Thola'al Badrun Alainaa.
Tentang silsilah pada akhir akhir hayatnya menurut informasi dari Gus Jazuli putra menantunya bahwa Mbah Lim pernah menulis di kertas bahwa ia masih keturunan keraton Surakarta.
Banyak orang mengatakan, bahwa Mbah Liem adalah Guru spiritualnya Gus Dur. Dlm struktur NU baik mulai tingkat bawah hingga pengurus besar nama Mbah Lim tidak pernah tercatat sebagai pengurus namun kiprahnya dlm menjaga & membesarkan NU tidak absen sedikit pun.
Mbah Liem walau pun tidak pernah menjadi pengurus NU namun selalu mejadi rujukan para kiai dlm menahkodai NU, bahkan Mbah Liem hampir pasti selalu hadir dlm setiap acara-acara PBNU mulai dari Konbes, Munas hingga Muktamar NU @nahdlatululama
Mbah Liem, meninggal dunia di Rumah Sakit Islam (RSI) Klaten, Kamis, 24 Mei 2012 dalam usia 91 tahun. Proses pemakamannya seperti tentara menggunakan tembakan salvo yg dipimpin langsung oleh TNI/Polri hal itu dilaksanakan sesuai wasiatnya.
Mbah Liem seolah menutupi indentitasnya bahkan hingga wafat putra-purtinya tidak mengetahui persis tanggal lahirnya. 
