Hari itu kami kedapatan kelas malam. Sekitar jam 7 sampe setengah 9. Gedungku di GKB (1). Lantai paling atas yaitu lantai 6. Gedung ini memiliki 2 lift, maupun tangga manual.
Menurut cerita di kaskus, Gedung lantai 6 ini terdapat suatu sosok kuntilanak merah. Dia itu bagaikam penguasa disitu.
Oke bonus gambar Dome nya yaa!
Seketika senter kami ke arahkan ke sumber suara.
Setelah itu Mitha muntah. Katanya setelah bau kemenyan itu ada sedikit bau anyir yang tercium saat itu.
"mit, gapapa kah km?" tanyaku.
Tapi setelah muntah itu, wajah Mitha terlihat pucat dan tangannya dingin. Tetapi dia masih ikut kami untuk memutari sekitar Dome ini.
Kain kafanya hitam, wajahnya penuh darah dan matanya melotot. Bau anyirr makin terasa.
Tapi aku menenangkannya.
Aku mengoleskan minyak kayu putih ke hidung dan perut Mitha, selang beberapa menit ia sadar.
Dari danau itu terdengar suara gemricik seperti sirip ikan yang memainkan air.
Disitu kami terbelalak. Melihat seekor siluman Ular berkepala manusia. Dia berenang renang di danau itu. Besar dan panjang sekali:((
Wajahnyaa seperti nenek2 tua memakai tusuk konde lengkap dengan sanggul.
Kami berhasil masuk dan segera memencet lift
Gini, di lift gedung 1 itu. Udah terkenal banget sama lantai 3 dan 4. Aku pernah bgt ngalamin sendiri waktu jam 9 malem, pulang kuliah. Jd disitu aku ber tiga doang sm temenku. Naik lah kami ke lift. Tiba2 lift kami berhenti di lantai 4.
Kan biasanya kalau lift berhenti dan pintu kebuka berarti ada orang mau masuk lift itu kan? skip..
Setelah kita clingak clinguk rupanya lantai itu sepi..
Pintu lift ketutup lagi dan menuju lantai 3. Dan.. kebuka lagi pintunya.
Terus kedengeran di ruang 302 seperti ada yang menarik meja.
Dan.
Beno merekam menggunakan hapenya
Mitha, Arum, dan Lusi memelukku erat. Karena suasana mulai mencekam.
Beno terus mencari2 keberadaan kuntilanak merah itu yg konon susah sekali dimusnahkan.
"Prill... Lihat deh lampu depan gedung tiba2 mati.." kata Beno.
Setelah saya lihat, lampu itu matinya urut gengs. Jadi lampu yg berderet didepan mati.
"heiii iblis laknatullah. seharusnya ji macam kamu itu hidup di hutan."