istri bukan pemilik suami..
masing-masing adalah individu bebas yang memilih dan menyepakati untuk bekerjasama demi sebuah tujuan.
rumah tangga adalah status HUBUNGAN KERJA, bukan status KEPEMILIKAN.
anggap saja spt investor deh. satu investor bukan pemilik investor lainnya kan?
mereka pemilik hubungan,
bukan pemilik satu sama lain.
dia bukan properti ataupun pelayan kamu,
sama seperti kamu bukan properti ataupun pelayan dia.
- nuntut kasih tau semua pass/pin agar bisa dicek sewaktu-waktu
- mengatur² penampilan yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasangan
- melarang pasangan bekerja dan bergaul
- menyerang/melabrak orang luar yang dekat dengan pasangan
- tersinggung dan menolak teguran pasangan, krn merasa otoritasnya tidak dihormati
- mendinginkan atau mengecilkan argumen pasangan, krn merasa itu aneh/drama/ tidak-jelas
- menolak dimintai tugas/tanggungjawab tambahan, krn merasa 'pelayan' ga berhak minta² begitu.
- leluasa berkata kasar, melanggar janji, mengubah² peraturan, mengintimidasi fisik atau jiwa.
itu semua karena pasangan dianggap HAK MILIKNYA, bebas diapain.
palingan agak bervariasi di bobot porsinya saja, tergantung kesepakatan dan kondisi sang suami-istri.
rumah tangga kan MILIK BERSAMA, jadi suami pun bertanggung jawab ikut peduli & beres².
disambut sih oke oke aja, istirahat sebentar juga oke. tapi abis itu lipet lengan baju dan MOHON LANJUT KERJA LAGI PAK: proaktif ambil setengah porsi yang sedang/akan dikerjain istri.
lha istri jg cape, Pak. dia mungkin kerja kantor/bisnis, mungkin IRT fulltime, kok dia kudu lanjut kerja afterhour urus rumah sementara Bapak boleh ngeluh² cape?
itu rumah tangga milik BERSAMA, Pak.
pilih salah satu:
a. keluar tenaga, agar hemat uang.
b. keluar uang, agar hemat tenaga
either way, suami IKUT NANGGUNG BEBAN DOMESTIK bareng istri.
suami-istri berbagi beban/biaya utk mengurus rumah. 👍
ada ART pun istri biasanya tetep turun tangan mikir + urus gono-gini.. jadi suami tetep perlu ikut turun tangan serupa juga, ga bisa sante diem terima beres aja.
anak itu hasil percabulan kalian berdua 😁, jadi jelas NGURUSIN DAN NGAJARIN DAN NEMENINNYA juga rata tanggung jawab berdua. suami-istri mesti mau bergantian, masing-masing perlu bisa bertukar peran dan ambil alih jika diperlukan.
istri berhak menolak/mendebat keputusan itu dan kasih counter-offer cara pembagian tugas urus anak.
susah kan cari pria yang bersedia begitu?
makanya jangan kebelet merit dan hamil!
ada kenal rumah tangga begini? 😉