suami bukan pemilik istri,
istri bukan pemilik suami..

masing-masing adalah individu bebas yang memilih dan menyepakati untuk bekerjasama demi sebuah tujuan.

rumah tangga adalah status HUBUNGAN KERJA, bukan status KEPEMILIKAN.
mereka berdua adl PARTNER alias REKAN KERJA SETARA yg memiliki perusahaan (baca: rumah tangga) utk dioperasikan dan dikelola bersama-sama..

anggap saja spt investor deh. satu investor bukan pemilik investor lainnya kan?

mereka pemilik hubungan,
bukan pemilik satu sama lain.
sbg pemilik (sekaligus pekerja) rumah tangga, suami dan istri punya kedudukan yg sama tingginya dan kuatnya.. wajib ada dialog yang tuntas sebelum bikin keputusan, bukannya satu pihak tunduk menuruti apalagi melayani (pemikiran/kebutuhan) pihak lainnya.
jangan keliru, anggap pasangan sebagai obyek kepemilikan. rumah tangga kalian adalah obyek dan hak milik yang bisa diatur-atur, tapi pasangan kamu BUKAN obyek..

dia bukan properti ataupun pelayan kamu,
sama seperti kamu bukan properti ataupun pelayan dia.
keliru soal kepemilikan itulah yang sering bikin rumah tangga jadi bermasalah: salah satu pihak merasa sebagai pemilik pihak lainnya, jadi dia merasa berhak utk maksain pendapat, menuduh, melarang², menuntut, menekan, ambil keputusan sendiri..
contoh ulah akibat keliru soal kepemilikan:
- nuntut kasih tau semua pass/pin agar bisa dicek sewaktu-waktu
- mengatur² penampilan yang boleh dan tidak boleh dilakukan pasangan
- melarang pasangan bekerja dan bergaul
- menyerang/melabrak orang luar yang dekat dengan pasangan
- menunda atau mengabaikan kebutuhan pasangan, karena merasa tidak prioritas/penting
- tersinggung dan menolak teguran pasangan, krn merasa otoritasnya tidak dihormati
- mendinginkan atau mengecilkan argumen pasangan, krn merasa itu aneh/drama/ tidak-jelas
- menuntut dilayani.
- menolak dimintai tugas/tanggungjawab tambahan, krn merasa 'pelayan' ga berhak minta² begitu.
- leluasa berkata kasar, melanggar janji, mengubah² peraturan, mengintimidasi fisik atau jiwa.

itu semua karena pasangan dianggap HAK MILIKNYA, bebas diapain.
ini alasannya di Kelas Cinta saya sering pakai kata PARTNERSHIP dalam menjelaskan hubungan suami-istri, krn langsung terbayang setara: kebutuhan dipenuhi bersama, keputusan diambil bersama, tugas dan beban dibagi bersama, kepemimpinan pun dilakukan bersama..
beban pengelolaan rumah tangga bisa didistribusikan sesuai kompetensi dan keunggulan masing², namun semuanya tetap wajib dikerjakan bersama..

palingan agak bervariasi di bobot porsinya saja, tergantung kesepakatan dan kondisi sang suami-istri.
salah satu area beban yg saya SELALU TEKANKAN adl partisipasi suami dalam urusan domestik.. alias sepulang kerja, wajib tetep lanjut kerja bareng istri utk kelola printilan rumah (dan anak!).

rumah tangga kan MILIK BERSAMA, jadi suami pun bertanggung jawab ikut peduli & beres².
suami ga bisa kayak raja yang pulang kerja langsung dilayani permaisuri dan dayang-dayangnya..

disambut sih oke oke aja, istirahat sebentar juga oke. tapi abis itu lipet lengan baju dan MOHON LANJUT KERJA LAGI PAK: proaktif ambil setengah porsi yang sedang/akan dikerjain istri.
"Tapi pulang kantor saya udah cape. Masa lanjut kerja urus rumah/anak lagi?"

lha istri jg cape, Pak. dia mungkin kerja kantor/bisnis, mungkin IRT fulltime, kok dia kudu lanjut kerja afterhour urus rumah sementara Bapak boleh ngeluh² cape?

itu rumah tangga milik BERSAMA, Pak.
suami ga mau habis tenaga lanjutin urus² rumah pasca pulang kantor? outsourcing: alokasikan budget asisten rumah tangga..

pilih salah satu:
a. keluar tenaga, agar hemat uang.
b. keluar uang, agar hemat tenaga

either way, suami IKUT NANGGUNG BEBAN DOMESTIK bareng istri.
makanya kemarin saya panjang lebar bahas wanita perlu berpenghasilan juga. extra income itu berguna bgt utk kurangin beban domestik. kalo suami bisa biayain ART sendiri, ya bagus.. kalo sulit, istri bisa inject dana ke sana.

suami-istri berbagi beban/biaya utk mengurus rumah. 👍
FYI, fungsi asisten hanya utk meringankan.. bukan menghilangkan tanggung jawab suami/istri urus rumah.

ada ART pun istri biasanya tetep turun tangan mikir + urus gono-gini.. jadi suami tetep perlu ikut turun tangan serupa juga, ga bisa sante diem terima beres aja.
setelah urus rumah, jangan lupa ada anak..

anak itu hasil percabulan kalian berdua 😁, jadi jelas NGURUSIN DAN NGAJARIN DAN NEMENINNYA juga rata tanggung jawab berdua. suami-istri mesti mau bergantian, masing-masing perlu bisa bertukar peran dan ambil alih jika diperlukan.
krn suami bukan pemilik istri, suami ga bisa sepihak menetapkan dirinya fokus kerja tanggung jawab cari uang dan istrinya ga boleh kerja agar tanggung jawab ngurus anak..

istri berhak menolak/mendebat keputusan itu dan kasih counter-offer cara pembagian tugas urus anak.
parenting alias urus anak itu kan cuma judul gede, printilan kecilnya ada buanyaaak di sepanjang hari. nah kalian bagi dua aja semua tasks itu antar suami-istri, bikin seseimbang mungkin bobotnya..

susah kan cari pria yang bersedia begitu?
makanya jangan kebelet merit dan hamil!
btw, kondisi di atas itu bisa terjadi sebaliknya lho: suami resourceful ringan tangan banget urus domestik dan anak (selain kerja cari uang), sementara istrinya merasa Nyonya Besar yang manja, cuek, rewel, males, ogah ikutan kerja di rumah..

ada kenal rumah tangga begini? 😉
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Lex dePraxis | Follow IG for LIVEVIDEO+STORIES!
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!