Suatu hari, sang raja ingin "blusukan" menjelajah negerinya. Diikuti pasukan-pasukan terbaiknya, ia mengunjungi seluruh pelosok negeri.
Raja Vishvamitra, dlm kunjungannya, tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan menemuinya. Ia mengganti pakaian & bersiap menemui sang Brahmaresi.
"Apakah semua kebutuhan resi tersedia? Apa ada yang bisa kami bantu?", tanya sang raja.
Sang resi bisa melihat kelelahan sang raja dan pasukannya yang telah berkelana berminggu-minggu. Ia kemudian menawari mereka untuk makan.
Tak disangka Vishvamitra, dr perut sapi suci tsb muncul berbagai makanan, nasi, susu, madu, buah disajikan di atas piring emas & perak.
Ia berkata dalam hati, "Bayangkan apa yang bisa kulakukan bila memilikinya! Tidak akan ada wargaku yang akan kelaparan dan kekurangan!"
"Tentu saja, anakku."
"Engkau punya Kāmadhenu yang seperti permata yang sangat berharga. Bolehkah aku membawanya. Akan kuberikan 10 ribu sapi sebagai gantinya."
"Aku tambah lagi ribuan gajah untukmu." — "Nak, apa yg akan ku lakukan dgn gajah-gajah itu. Di sini kami hidup sederhana."
Vishvamitra terus membujuk, menaikkan tawarannya namun Sang Resi bergeming.
Vishvamitra lalu menyuruh pasukannya menangkap sang resi & membawa sapi suci. Namun tiba-tiba dari Kāmadhenu muncul ratusan prajurit perkasa.
Vishvamitra, dengan ego yang luka, pergi melarikan diri ke Himalaya. Ia bertekad bertapa untuk memperoleh kekuatan tertinggi di dunia yang bisa mengalahkan siapa saja.
- Tamas: gelap, bodoh, malas, inertia;
- Rajas: nafsu, gerak, energi;
- Sattva: mulia, terang, bersih, suci.
Saat itu Vishvamitra dikuasai sifat pertama. Ia bertapa untuk memperoleh yang bukan haknya. Ia dikuasai kebodohan.
Karena upaya kerasnya, Shiva datang & berkata, "Apa yang kau mau? Semua akan kupenuhi."
"Buat aku paling kuat, paling perkasa di muka bumi ini!"
Vishvamitra kembali turun gunung untuk mengalahkan Vasistha.
Dalam sekejap, Vishvamitra membumihanguskan padepokan sang resi dan berupaya membunuhnya untuk mengambil Kāmadhenu.
Vishvamitra melemparkan segala macam senjata kpd sang Brahmaresi, namun berkali-kali gagal. Kekuatannya tak bisa menyentuhnya sama sekali.
Vishvamitra naik kelas. Dari tamas ia menjadi rajas. Ia bertapa selama seribu tahun memohon kpd Brahma.
Namun Vishvamitra masih merasa ada yang kurang. Kesadaran mulai muncul dalam dirinya. Ia mulai meniti ke dalam diri.
Karena mulai hidup berkesadaran, kebisingan pikiran makin reda, & suara hati nurani Vishvamitra semakin kuat terdengar.
Kemudian ia bertapa kembali selama seribu tahun hingga suatu ketika Vishnu muncul di hadapannya dan memberkatinya.
Kini, ia benar-benar menjadi sahabat (mitra) alam semesta (vishva)—takdirnya.
Ia mulai mendengar tembang dari dalam dirinya. Awalnnya sayup, semakin lama semakin kuat. Tembang itu adalah mantra Gayatri.
Bhargo Devasya Dhīmahi,
Dhiyo Yo Naḥ Pracodayāt.
Siapa pun yang melantunkan mantra Gayatri akan dilindungiNya, setahap demi setahap kesadarannya akan berkembang sehingga bisa mengatasi saṃsāra, kesengsaraan yang lahir dari kesadaran redah.
- subuh, menjelang fajar—saat ini Ia adl Gayatri;
- tengah hari saat Matahari di puncak—Ia adl Savitri;
- senja, sebelum matahari terbenam—Ia adl Sarasvati.
youtube.com/playlist?list=…
stotram.lalitaalaalitah.com/2011/12/gayatr…
Apa saja makna simbol-simbolnya?
*akan dijelaskan lebih detail di @divyabhasa*
Gayatri bertangan 10 melambangkan kedigdayaan. Ia membawa senjata untuk melindungi mereka yang mengucapkan mantra & mengenyahkan rintangan.
Sisi kiri tubuh, dalam tradisi Hindu, dikaitkan dengan unsur feminin yang ramah, pemurah. Sedangkan sisi kanan, maskulin.