Di sisi lain, China memiliki skala yang punya dampak besar bagi beberapa bagian dunia.
Dunia membutuhkan China, tapi tidak selalu sebaliknya.
Membukanya tidak akan mudah, tapi China mustahil menjadi negara ekonomi terbesar di dunia bila uangnya tidak beredar luas.
Bila terjadi sesuatu dengan Hong Kong, maka sektor keuangan China bisa lumpuh, karena Hong Kong menjadi gerbang masuk dan keluar Renminbi dengan dunia luar.
Perkembangannya baik, tapi belum cukup.
Tujuannya untuk mengundang dana internasional masuk, di pasar Obligasi, Saham, dll. Tapi investor internasional sepertinya tidak seantusias dulu. Jatah QFII hanya terpakai 1/3 bagian.
Heran juga, dari duit sebanyak itu sedikit sekali yang mau parkir di China.
Walaupun secara PDB Hong Kong semakin mengecil terhadap seluruh China - tapi soal keuangan belum ada tandingnya di China.
Dan ini semakin penting menjelang Oktober 2019.
PKC selalu di bawah bayang-bayang pertanyaan: mampukah berbeda nasib dengan Partai Komunis Soviet?
Catatan: Partai Komunis Soviet berkuasa dan kemudian bubar di usia 74 tahun.
PKC partai terbesar kedua di dunia.
Masalah dengan partai-partai raksasa ini adalah diisi orang-orang dari masa lalu, yang relevansinya semakin menjauh dari masa depan.
Di India pelariannya adalah nasionalisme.