, 37 tweets, 7 min read Read on Twitter
((SEXY KILLERS & COAL-FIRE POWER PLANT))

Film dokumenter Sexy Killers memantik diskusi menarik tentang PLTU Batubara.

Terlepas dari persoalan kepentingan politik praktis, bagaimana sebenarnya pembangunan PLTU Batubara dipandang dari ilmu perencanaan pembangkit listrik?
Disclaimer :
1. Walau saya berusaha sederhanakan sedemikian rupa, sampai titik tertentu penjelasan teknokratis akan tetap butuh konsentrasi untuk bisa dipahami
2. Penjelasan ini tidak menyinggung politik praktis, tapi lebih untuk insight policy di sektor ketenagalistrikan
1. Film Sexy Killers mendokumentasikan dampak buruk PLTU Batubara ke sosial dan lingkungan. Sama seperti sektor-sektor lain, tanpa standar dan kontrol yang memadai, tentu hal ini benar.

Lalu kenapa kita masih membangun PLTU Batubara?
2. PLTU Batubara hanya salah satu jenis pembangkit listrik, sehingga untuk tahu kenapa PLTU Batubara dibangun, sebelumnya kita perlu tahu dulu sedikit hal mendasar tentang bagaimana sistem kelistrikan bekerja.

Tanpa tahu hal ini, mustahil kita bisa menganalisis dengan baik.
3, FACT 1 : Listrik HARUS DIPRODUKSI dengan jumlah yang PERSIS SAMA dengan KEBUTUHAN pada SUATU WAKTU.

Kalau di siang hari dibutuhkan listrik 100 MW, maka 100 MW harus diproduksi di siang hari. Kalau malam hari butuh 300 MW, maka 300 MW harus diproduksi di malam hari.
4. Apa dampaknya kalau FACT 1 tidak terpenuhi?

Kalau supply sedikit lebih kecil dari demand, maka kualitas listrik (Volt, Hz) akan terganggu

Kalau supply jauh lebih kecil dari demand, maka sistem akan runtuh / mati secara keseluruhan (istilah teknisnya black out)!
5. FACT 2 : Karena kita perlu pertimbangkan FACT 1, maka penting untuk tahu profil beban / load profile dari sistem kelistrikan.

Sederhananya, ada 3 hal yang penting dari grafik berikut : setinggi apa puncaknya, serendah apa lembahnya, dan seberapa curam antara puncak dan lembah
6. Nah biasanya load profile dibagi menjadi 3 jenis :

Base load, yaitu beban dasar (flat terus selama 24 jam)

Intermediate load, yaitu beban sesaat (fluktuatif selama 24 jam)

Peak load, yaitu beban puncak (hanya tinggi selama beberapa jam)
7. FACT 3 : Menyambung dari FACT 2, setiap jenis load / beban tadi perlu di-supply oleh suatu jenis pembangkit yang spesifik.

Grafik di bawah menjelaskan dengan ringkas.

Nah mulai dari sini, kita bisa lihat dimana posisi PLTU (Coal)?
8. Rules dari FACT 3 sederhana saja :

Pembangkit listrik di BASE LOAD hanya bisa handle BASE LOAD, tidak bisa di INTERMEDIATE & PEAK LOAD. Sementara INTERMEDIATE & PEAK LOAD bisa handle BASE LOAD.
9. Kenapa PLTU (Coal), PLTA Konvensional (bukan peaker), PLTN (Nuklir), dan PLTP (Geothermal, di grafik tidak nampak) diposisikan sebagai BASE LOAD?

Alasan teknis : PLTU, PLTN, dan PLTP sulit untuk bisa memproduksi listrik secara tidak stabil (naik turun), harus continues
10. Alasan ekonomis : karena PLTU, PLTN, PLTP, dan PLTA Konvensional cenderung lebih murah daripada pembangkit lainnya.

Pembangkit yang lebih murah dan tidak bisa fluktuatif diposisikan sebagai BASE LOAD. Logis kan?
11. Bagaimana dengan pembangkit listrik yang lain?

PLTG (Gas) diposisikan sebagai INTERMEDIATE LOAD karena lebih fleksibel (bisa di-push memproduksi tinggi dalam waktu cepat) dan lebih murah dari minyak

PLTD (Oil) dan PLTA Peaker diposisikan sebagai PEAK LOAD
12. Nah setelah tahu 3 FACTS tersebut, saatnya kembali ke research question kita : Kalau PLTU Batubara buruk, lalu kenapa kita masih membangunnya?

Dari kacamata planning, kita TIDAK HARUS membangun PLTU. Tapi perlu dicatat, kita BUTUH pembangkit listrik untuk handle BASE LOAD
13. OK, let say kita mulai dari asumsi dasar bahwa kita tidak mau bangun PLTU Batubara sama sekali.

Lalu apa alternatif kita untuk memikul BASE LOAD?

Ada PLTP (Geothermal), PLTA Konvensional, PLTN (Nuklir). Nah mulai menarik ya, mari kita telaah satu per satu :)
14. PLTP dan PLTA adalah Renewable Energy. Jadi kalau pertimbangannya emisi dan lingkungan, ini adalah opsi terbaik sebagai BASE LOAD.

Hanya ada satu catatan : tidak semua tempat memiliki potensi Geothermal dan Hidro (volume air dan beda ketinggian) yang memadai.
15. Kita pasti pernah dengar Norway memasok sekitar 80% listriknya (CMIIW) dari PLTA. Salah satu alasannya adalah karena secara geografis potensi air disana memang luar biasa.

Untuk Geothermal, Indonesia punya 40% cadangan dunia.

Lalu kenapa PLTP dan PLTA tidak masif?
16. Ada banyak alasan, namun salah satu alasannya adalah RISIKO KONSTRUKSI dan MASA KONSTRUKSI.

Beberapa PLTA butuh tunnel yang membelah gunung. Di PLTP terdapat risiko menemukan "sumur kering".

PLTA besar butuh 4-5 tahun sampai berproduksi, PLTP bahkan butuh 7 tahun!
17. Walau PLTA dan PLTP Renewable Energy, pada kenyataannya penolakan warga dan LSM dalam beberapa kasus tetap terjadi.

Kenapa?

Karena dalam beberapa kasus, PLTA perlu menenggelamkan luas area (bahkan desa) tertentu

PLTP seringkali ada di hutan, bagaimana bangun pipa uapnya?
18. Sudut pandang yang diambil di Sexy Killers ke PLTU (konflik lahan, penolakan warga, rusaknya lingkungan), dalam beberapa kasus yang tidak menjalankan AMDAL dengan ketat, sebenarnya bisa juga terjadi di PLTA dan PLTP.

Ketiganya memiliki risiko konstruksinya sendiri.
19. Kalau kita sangat idealis dan tidak ingin sama sekali ada konflik, tapi butuh pembangkit listrik BASE LOAD supaya tidak mati lampu, sisa alternatif kita adalah PLTN (Nuklir).

Di Indonesia belum ada kasus real, tapi bisa diprediksi dengan mudah penolakan warga ke PLTN kan?
20. Jadi kita menemukan bahwa semua pembangkit BASE LOAD (PLTU, PLTA, PLTP, dan PLTN) punya potensi konflik tersendiri khususnya saat memasuki masa konstruksi.

Wait, something's wrong. Bagaimana dengan Renewable Energy lain? Kita belum bahas Surya dan Bayu (Angin) kan?
21. PLTS (Surya) dan PLTB (Bayu/Angin) tidak masuk ke 3 klasifikasi LOAD yang sudah kita bahas sebelumnya.

Keduanya tergolong INTERMITTENT karena supply hanya ada ketika matahari dan angin ada. Lalu bagaimana posisinya dalam load profile?
22. Grafik berikut menggambarkan posisi PLTS dan PLTB. Secara sederhana, dapat dikatakan bahwa keduanya TIDAK MENGGANTIKAN BASE LOAD, melainkan INTERMEDIATE & PEAK LOAD.

Kita bisa matikan PLTD (Oil) dan beberapa PLTG (Gas) dengan PLTS dan PLTB, tapi sayangnya tetap butuh PLTU.
23. Tapi bukankah beberapa negara pro-Renewable Energy seperti Jerman punya PLTS dan PLTB besar? Nah itu kan bisa?

Ya, bisa. Karena Jerman terkoneksi dengan European Super Grid. Jadi PLTS dan PLTB Jerman "bekerjasama" dengan PLTN Prancis dan PLTA Norway loh :)
24. Ingat FACT 1. Apabila planner tidak mengantisipasi SUPPLY matahari dan angin yang tiba-tiba melonjak dan tiba-tiba mati sementara DEMAND sedang dibutuhkan secara stabil, maka grid bisa runtuh / black-out.

Stronger grid, higher solar & wind penetration.
25. Ada satu teknologi yang dibutuhkan (technically reliable & commercially feasible) untuk membuat PLTS & PLTB bisa menggantikan PLTU di BASE LOAD.

Yaitu STORAGE SYSTEM. Dalam hal ini, salah satunya adalah BATTERY.

Dan sayangnya belum cukup ekonomis saat ini.
26. Jadi PLTS dan PLTB, sebagai Renewable Energy terpopuler dan terfavorit, bukan tidak feasible dari teknologi memproduksi energinya itu sendiri, melainkan masih menunggu teknologi STORAGE ter-unlock :)

Sekali lagi, ingat FACT 1 ya
27. Tren teknologi STORAGE mengarah ke kualitas yang semakin baik dan harga yang semakin murah. TESLA bahkan mulai membangun pabrik baterai raksasa di China. Sooner or later, masa itu pasti datang.

Tapi belum untuk saat ini.

Lantas apa pilihan seandainya anda policy maker?
28. Dari kacamata seorang teknokrat, saya pribadi memandang pembangunan PLTU saat ini masih suatu keniscayaan. Kita tak punya banyak pilihan.Ketersediaan listrik adalah "darah" pertumbuhan ekonomi

Kita butuh pembangkit listrik yg cepat & murah. Dan sayangnya, PLTU punya keduanya
29. Tapi apakah PLTU harus jadi pembangkit listrik dominan di 10 tahun ke depan itu persoalan lain. Sekali lagi, harga & kualitas baterai yg akan mendisrupsi seluruh peta industri kelistrikan di dunia.

Kita harus siap, dari segi infrastruktur, manufacture, sampai raw source nya
30. TAPI, masalah belum berhenti sampai disitu.

Kalau pakai kacamata idealistik di SEXY KILLERS, unfortunately, bahan baku baterai tidak lain adalah BARANG TAMBANG. Lithium, nickel, dst. Padahal baterai adalah kunci pemakaian PLTS dan PLTB.

Jeng jeng jeng jeng :)
31. Walau belum kejadian, secara menarik novel Ghost Fleet (yang sempat dikutip salah satu Capres karena di novel ceritanya Indonesia bubar) sekilas cerita perang yang terjadi karena PEREBUTAN TAMBANG BAHAN BAKU BATERAI!

Disclaimer, ini fiksi ya. Tapi bukan tak mungkin terjadi.
32. Teknokrat & policy making itu dunia praktis yg mau tak mau harus bersedia mengambil keputusan terbaik yg tersedia, bukan keputusan ideal yg tak pernah ada.

Jadi dugaan saya, membangun PLTU masih keniscayaan setidaknya beberapa tahun ke depan, siapapun Capres yg terpilih.
33. Film SEXY KILLERS dengan sangat baik mengajarkan kita betapa pentingnya comply dengan standar sosial dan lingkungan supaya tak jatuh korban. Bagi beberapa orang mungkin ini fakta mengejutkan.

Tapi menjadi idealis bukan berarti terlepas dari persoalan solusi praktis loh
34. Semoga kita semua terus terbuka pikirannya untuk belajar dan merasa, tapi juga tidak mudah menjadi apatis terhadap solusi praktis hanya setelah mengetahui sebuah fakta besar yg sangat mengejutkan kita.

Kita butuh terlibat lebih jauh, bukan justru kecewa dan melepaskan diri.
35. Kalau soal nyoblos atau golput itu pilihan. Saya sih besok nyoblos, tapi golput karena kesadaran politik juga, menurut saya pribadi, ya ndak apa-apa juga.

Tapi mbok ya kalau bisa jangan golput karena kagetan. Sayang nunggunya 5 tahun lagi kalau nyesel hehe

Tetap optimis ya!
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to Adrian Danar W
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!