Buat yang sudah update Twitter, di pilihan menunya pasti muncul label "Topic". Kalau diklik nanti muncul penjelasan singkatnya.
Tapi, apa hal buruk yang akan terjadi pada kita terhadap berlakunya fitur ini?
(A Thread)
Kalau di Instagram, kita bisa ngefollow tagar, kan? Lalu kalau ada postingan yang pakai tagar itu maka akan muncul di TL kita walau kita gak follow akun itu.
Cara kerja ini fair menurutku, karena kita sengaja follow tagar itu.
Twitter akan membaca aktivitas kita lalu menyusun topiknya berdasarkan aktivitas itu. Nantinya, di timeline kita secara otomatis akan muncul konten-konten yang menyinggung soal topik itu.
Penasaran nggak apa yang Twitter rekam dari akun kita?
Ketika kubuka punyaku hasilnya cukup menyebalkan. Hahaha.
Wajar saja jika akun berita yang kufollow lagi nyebar tulisan, yang muncul di TL-ku bukan soal Ade Armando tapi Tara Basro.
Nah, sekarang bahas soal dampaknya pada aktivitas bertwitter kita.
Lewat echo chamber ini, kita akan terus mengonsumsi informasi yang itu-itu aja.
Jangankan merayakan kebebasan informasi, Twitter malah mempersempit pandangan kita.
vice.com/en_us/article/…
Simak video berikut untuk tau lebih jauh bagaimana echo chamber bekerja.
Apalagi kalau yang kayak gini justru dapat banyak dukungan gara-gara efek echo chamber. Makin giat dong bikin iklim tak sehat di media sosial.
Kalau kita teriak-teriak di dalam gua, kita pasti dengar gema suara kita sendiri, kan? Nah, fenomena itu kalau di era internet seperti ini dikenal dengan istilah echo chamber.
Kayak makan meses warna-warni padahal rasanya sama kayak yang coklat. Ironi.