Seperti yang dialami oleh salah seorang teman, ketika dalam perjalanan pulang dari kantor, menggunakan Trans Jakarta.
Simak di sini, di Briistory..
@InfoMemeTwit
***
Sama juga dengan malam ini, aku harus naik bis trans Jakarta menuju lebak bulus, dari situ nanti akan lanjut menggunakan angkot menuju Rempoa.
***
Dasar aku, di waktu yang sepertinya mulai masuk musim penghujan ini malah gak bawa payung.
Pak Andi, sekuriti, tiba-tiba sudah berdiri di sampingku, menawarkan payungnya dengan senyum sumringah.
"Gak Pak, makasih. Bentar lagi juga berhenti hujannya. Hehe."
"Pak Andi, aku pulang ya." lalu pamit ke Pak Andi yang sedari tadi sudah setia menemani.
Sudah jam sepuluh lewat, aku memastikan lagi mengenai keberadaan bis dengan bertanya kepada mas petugas, karena di aplikasi ponsel gak terlihat ada bis yang mendekat.
Ah lega mendengarnya.
Duduk manis di kursi, aku menunggu kedatangan bis, sambil sesekali melihat ke jalan tempat kemunculannya.
Di halte Green Garden ini hanya ada aku dan beberapa petugas yang sepertinya sudah mulai bersiap untuk pulang.
***
Berdiri dari duduk, lalu aku mendekat ke pintu halte, menunggu bis untuk benar-benar sampai dan berhenti.
Bis mulai berjalan perlahan meninggalkan halte, sementara hujan masih turun cukup deras.
Dalam gelapnya malam yang semakin larut, kami membelah barat Jakarta menuju selatan, menyusuri jalan yang biasa disebut dengan jalan panjang.
Bukan kebetulan, di malam jumat memang biasanya adalah waktu untuk membaca cerita seram yang ada di twitter, cerita dari mas @briistory sudah menjadi langganan bacaanku.
Sekali lagi, hujan masih turun dengan derasnya.
***
Tapi, ternyata pada saat inilah ada peristiwa seram yang mulai terjadi.
Posisi bis sedang berhenti di halte salah satu rumah sakit, entah kebetulan atau gimana tapi saat itu bis berhenti cukup lama, gak seperti biasanya.
Suara hujan deras yang sesekali disertai petir jadi semakin jelas terdengar karena pintu bis dalam keadaan terbuka.
***
Aku sama sekali gak mengenali perempuan itu, gak kenal.
Merinding melihatnya..
Dia masih berdiri di tempatnya, dengan wajah terus mengikuti pergerakan bis yang semakin menjauh, memperhatikan dengan senyum yang masih mengembang.
***
Gak berapa lama kemudian, bis kembali berhenti di Halte ITC permata hijau.
Tapi, walaupun hanya beberapa belas detik berhenti, ada kejadian aneh lagi..
aku melihat sesuatu.
Nah, melalui kaca itulah aku melihat sesuatu, seseorang..
Sekali lagi, dia berdiri memperhatikan, sekilas aku dapat melihat senyum di wajahnya.
Hanya beberapa detik, kemudian bis kembali berjalan..
***
Ah, semoga hanya perasaanku aja..
Gak lama setelah mall, bis mulai masuk underpass, terowongan bawah yang agak panjang.
Sukurlah, bikin kaget aja..
Dari sudut mata sebelah kiri, aku melihat ada penumpang baru, sedang duduk di ujung belakang. Reflek, aku langsung menoleh ke belakang.
Dia duduk diam, kali ini wajahnya menghadap ke depan, ke jalan raya, gak sedang memperhatikan aku.
Jantung berdegup kencang, ketakutan, tapi masih mampu bergeser posisi duduk untuk lebih dekat lagi ke Pak supir.
***
Sialnya, belum ada satu pun penumpang yang naik. Setiap halte yang kami lalui selalu dalam keadaan kosong.
Ketika melihat pantulan dari kaca, aku mulai menangis pelan, ketakutan, merinding sekujur badan..
Dia duduk lebih mendekat ke tempatku, persis di samping pintu keluar. Jarak kami hanya beberapa meter, dipisahkan oleh beberapa kursi dan pintu.
Tuhan, aku takut..😢
Perjalanan dari pondok indah ke terminal lebak bulus yang gak terlalu jauh, jadi terasa sangat panjang..
***
Aku belum berani melihat ke belakang..
Lalu nekat menggedor sekat pembatas yang memisahkan penumpang dengan kabin pengemudi.
Sambil menangis aku meminta ijin Pak supir untuk turun melalui pintunya.
Sukurlah, beliau mengijinkan. Aku langsung masuk ke kabin supir.
"Saya takut Pak, ada penumpang seram." Jawabku pendek sambil gemetar.
Lalu aku keluar dan berjalan meninggalkan bis.
Perempuan itu masih ada, dia berdiri di depan pintu, memperhatikan aku sambil tersenyum..
***
Yang masih di perjalanan, hati-hati di jalan.
Semoga minggu depan kita bisa ketemu lagi. Tetap sehat, supaya bisa terus merinding bareng.
Met bobo, semoga mimpi indah.
Salam
~Brii~