My Authors
Read all threads
SATNIGHT ACTIVITY -

Horor Story-
@bacahorror #bacahorror
Malam ini , gua akan bercerita pengalaman pribadi gua saat mendaki di satu kota provinsi jawa barat melalui thread ini. Kenapa ?

Karena gua sedikit meresa kurang nyaman saat coba menceritakan ini secara langsung.
Sebelum gua memulai semuanya.
Gua mau kalian jangan coba sharing ke temen kalian secara langsung , baca ini sendiri di kamar , ketika lo udah merasa kurang nyaman jangan coba di lanjut.

Desember 2019 ,

Akhir bulan desember , sama seperti para kaum muda-mudi yang lain.
Semua rencana sudah tersusun di benak ajib. Dari semuanya hanya ajib yang sudah menyusun rencana liburan akhir tahun ini akan ke mana.

Dia merasa senang dan bersemangat

Saat itu malam , kumpul ngopi sambil gigitaran di teras depan rumah , ajibpun datang dengan perasaan hati
Yang senang dan bersemangat , diapun tanpa rasa canggung langsung melontarkan rencana kepada temanya yang sedang ngopi dan gigitaran.

" Jing kayanya gua rencana buat nanti libur akhir taun" (jing itu kalimat panggilan temen akrab di kampung kita semacam djancok)"

Jawab kawannya
" Apaan jib?"

Ajib : " Gimana kalau kita naek gunung aja , gunung gede aja campcer di sana kayanya seru camping di alun-alun surya kencana".

Jawab jangkung , ( temen tongkronganya ajib ) "Jib kalau naek gede tahun baru gitu tau bisa apa engga , tapi nanti cob gua tanya dulu"
Ajib : " iya coba di tanya dulu kayanya bakal seru kalo tahun baruan di sana "

Jawab jangkung : " oke , nanti di kabarin di grup whatsapp bisa atau engganya"

27desember,
Jangkungpun memberi pesan online melalui whatsapp bahwa untuk tanggal 31des TNGG di tutup.
Januari 2020,

Seminggu selanjutnya ,(Jangkung kembali memberi pesan whatsapp)
" kemarin tahun baru pada gagal naek kan , gua nanti tengah januari mau naek atap jawa barat. Ada yang mau ikut ga"

Reply pesan jangkung: "mau, gua ajak temen yah , kayanya temen gua ada yang mau ikut
Jangkung (whatsapp grup) : " oh yaudah kalau mau pada ikut mah ikut aja gak apa - apa di masukin aja ke grup temennya nanti di isi listnya kalau emang mau ikut"

Satu persatu isi list nama mereka masing - masing.
Jangkung , pale , ajib , dhea , natalia , asep , bepe , regina , rudi , fatur , ibal , junjun , rona

18januari,
Kami semua ber12 mengadakan briefing sebelum keberangkatan mengenai kesiapan alat kelompok, logistik , dan kondisi tubuh masing - masing.

Pada malam itu kami semua
Ber12 sedang dalam keadaan sehat walafiat. Malam berganti(19januari),
Pesan masuk di grub whatsapp dari natalia: " kayanya gua ga bisa ikut naik deh "

Reply natalia : " kenapa nat , ko gitu , yah elu mah "

Natalia : " iya padahal pengen ikut , tapi ini gua tiba - tiba mimisan "
Lanjut hari - hari berikutnya ( Hari keberangkatan) "kembali ada pesan yang kurang mengenakan melalui whastapp"

Regina : kak kayanya aku juga ga bisa ikut deh.

Reply regina : " kenapa , ko dadakan banget "

Regina : iya kak ma'af banget aku ga bisa ikut , aku keserempet motor.
"Setelah ada kejadian yang kurang mengenakan sebelum keberangkatan kita pun tetap bulatkan tekat untuk berangkat naik atap jawa barat"

Jumat , 24jan. 10pm " (kami ber10 berangkat dengan menggunkan 2mobil pribadi) "
Sebelum keberangkatan,
Kami ber10 di bekali sebotol air mineral dari ayah fatur. Dia bilang "airnya di minum ya buat semuanya"
" gua ga ngerti ya itu air apa , karna itu dari orang tua gua jadi coba menghargai pemberian dia untuk di terima. "

Sabtu , 25jan. 06am,
Sampai kami di basecamp pendakian, dan disinilah cerita ini di mulai.

Sebelum mendaki jangkung yang di tunjuk sebagai ketua kelompok pendakian melakukan registrasi sesuai prosedur TNG di sana.

setelah menunggu hmpr setengah jam, jangkung langsung mengambil komando untuk berdo'a
Tanpa terasa hari sudah mulai siang , kami awal ber10 pun memulai pendakian selepasnya berdo'a.

Kaki mulai melangkah , langkah demi langkah kami lakukan. Wajah yang tampak lesu pun keluar. Keringat bercucuran.

Dan tibalah kami di pos1,
"Breakk " (teriakan kode untuk istirahat)
Setiba kami di pos1 ,
kami break makan siang , sebatang sans untuk atur pernapasan.
spontan, saat itu ada yang aneh 

entah disengaja atau tidak, wajah jangkung tampak berubah tidak seperti biasa sinis tajam melihat ke arah pepohonan. Anehnya itu hanya saja,
memperhatikan semua sedetail mungkin.
semoga bukan hal yang buruk. 

Break selesai, gerimis turun.

Gerimis, jalanan berlumpur, pohon di samping kanan kiri, kami tempuh perjalanan dengan sekuat mungkin.

Sudah hampir satu jam lebih, kami berjalan. Hujan semakin deras ,
Masih harus berjalan lebih jauh menuju tujuan pertama kami , tenaga sudah dua kali lipat terkuras dari biasanya.

Akhirnya kami bersiasat mendirikan bivak darurat untuk memulihkan kembali stamina yang sudah terkuras.

Setelah basa basi , ngopi + rokoan ( satu hal yang wajib di
Lakukan di saat break pendakian ) , melihat hujan yang sudah mulai reda kami pun melanjutkan pendakian menuju tujuan pertama.
Kami bergegas berjalan untuk menghindari terkena malam di trek dan mengistirahatkan tubuh yang sudah mulai kelitihan karena faktor cuaca kurang bershabat.

"Lagi - lagi hujan Badai , kabut datang di setiap kami melanjutkan pendakian"
Benar saja , tidak beberapa lama , dea dan rudi rekan satu satu kelompok kita yang memiliki kemampuan lebih yang bisa di sebut indigo melihat sosok makhluk berupa pocong sedang duduk di bahu kirinya ajib.

" dea dan rudi yang selalu jalan bersebelahan membuat percakapan tipis "
Dea : " mas rud , liat si ajib deh."

Jawab rudi,

" iya gua liat de , biarin aja udah dia dari tadi emang udah ada di situ kan "

Dea : " iya mas , gua juga liat dari pas kita mau berangkat dia ikutin kita dari rumah. Gua kira dia ga akan ikut sampe sini "

Jawab rudi,
" yaudah biarin aja selagi dia ga ganggu mah. "

Dea : " iya mas , dia cuma diem aja gatau mau jaga kita atau mau gangguin kita "

" rudi coba menegur ajib untuk memastikan keadaan, "

Jib gimana , aman?

Jawab ajib,

" Aman mas cuma gatau kenapa kaya berat aja ini "
Rudi : " emang carriernya kali keberatan , mau tuker ga? "

Jawab ajib,

" Engga usah deh mas , tenang aja masih aman. "

Enggan melakukan break di pos 2, karena waktu yang sudah mengejar - ejar dan tujuan pertama kami yang masih cukup jauh.
Kami bersepuluh terus berjalan , melangkah , kadang hingga bisa merayap seperti tentara perang sedang berlatih.

Sembari berbicara lirih, Dea dan Rudi yang seharusnya ceria wajah mereka seketika berubah nampak murung.
" mungkin karena mereka tidak bisa berbagi cerita dengan yang lain mengenai apa mereka lihat (jadi selama kita mendaki itu , kita memiliki perturan. Jaga sikap , jaga ucapan , jaga kebersihan , break bersama , tidak boleh mendahauli rekan satu tim , saling menjaga ,
Dan tidak boleh menceritakan sesuatu hal yang janggal selama pendakian.

Tatapan murung Dea dan Rudi, disambut tatapan bertanya oleh semua temanya, seolah ada yang mereka sembunyikan dalam dirinya.
Junjun yang paling penakut di antara rekan tim yang lain sudah menjadi gelisah dan
kebingungan.

Di tengah kebingungan itu,junjun menegur Dea dan Rudi

Junjun : " ada apa De , Rud? Ko keliatan murung gitu.

Jawab Dea dan Rudi ,

" Gak apa - apa kok , udah ayo lanjut jalan lagi aja nanti malah kemaleman di trek kita "

Suara - suara kelompok kami bersamaan,
" iya ayo - ayo , bener tuh lanjut nanti kemaleman , dingin juga kalo lama - lama berenti. "

Jangkung bersuara,

" Tur jalan di depan biar gua di belakang sweeper "

Jawab fatur,

" oke , ayo semangat "

Karena faktor cuaca yang kurang bersahabat , kelompok kita sempat terkena
badai dan kabut. Akhirnya kelompok terpecah menjadi tiga regu yang terpaut jarak cukup berjauhan.

Regu paling terdepan di komandoi fatur , regu yang hanya beranggotakan Dea saja , lalu

Regu kedua di komandoi Rudi , yang memiliki anggota paling banyak dari regu yang lain yaitu :
Ajib , Rudi , Pale , Rona , Bepe , Junjun. Dan regu terakhir

Yang di komandoi Jangkung , beranggotakan Ibal dan Indra.

Merasakan kelelehan yang berlebih regu rudipun , ambil keputusan untuk melakukan break sejenak. Pembicaraan santay di lakukan Ajib dan yang lain untuk
mengordanasikan regu satu dan lainya.

Ajib : " Di belakang ada siapa , sama di depan ada siapa? "

Jawab rekan satu regu ajib,

" di belakang regunya jangkung , di depan fatur sama dea "

Ajib : " Sialan kita jadi kepecah kaya gini , yaudah sekarang kita mau nunggu si jangkung
apa susul yang di depan "

Jawab rekan satu regu ajib,

" Jalan aja kalau diem mah malah dingin "

Rudi , " yaudah ayo lanjut kalau mau pada lanjut "

Yang awalnya semua baik - baik saja , setelah kelompok kami terpecah dan terjadinya hal - hal yang janggal. Suasana kelompok pun
berubah seketika menjadi kacau balau.

" Bertemulah mereka dengan regu Fatur. "

Ajib , Rudi , Pale , Rona , Bepe , Junjun yang awalnya tersenyum penuh dengan candaan, tiba-tiba diam, raut wajahnya berubah dan tak tertebak.
Ajib dengan nada tinggi langsung menghampir Fatur dan Dea,

Ajib : " inget napa tur , kita teh baru pertama kali naek gunung ini. Kita kan dari awal ada peraturan buat sama - sama , sedangan elu malah jalan di depan tanpa peduli yang belakang. "

Jawab fatur,
" kenapa sih lu , barang bawaan gua berat jadi gua supaya bisa istirahat lebih lama. Udah lu jalan duluan sonoh ( dengan nada yang tinggi ) biar gua paling belakang "

Fatur : " dea duluan ( dengan nada lembut )

Fatur : " dea duluuaaannn ( dengan nada yang menghentak )
Tanpa bicara sepata kata pun dea yang habis di beritahu dengan fatur pakai nada bicara menghentak di berjalan sambil menitihkan air mata.

Sementara itu dengan regu jangkung yang tertinggal di belakang ,
Jangkung , indra , ibal berjalan sangat santay mengutamakan keselamatan karena kontur jalan yang berlumpur agar tidak terpeleset dan terjadi hal - hal buruk menimpa mereka.

Di pertengahan jalan menuju tempat pemberentian regu rudi dan fatur. Jangkung mendapat masalah ,
sepatu yang ia gunakan saat mendaki jebol (rusak, terangkat seperti mulut buaya sedang yang sedang makan).

Pada saat itu menemukan kegajilan, indra yang melihat jangkung yang mendapat masalah karena sepatunya ia malah menertawai(Tawa itu seperti tawa perempuan yang kegirangan).
" Hihihihihiiiii hhihihihii "

Jangkung kebingungan,lalu ia menegurnya.

" Jangan ngetawain napa elu teh , bukanya nolongin "

Indra tetap saja terus tertawa. Jangkung yang mengira indra menertawai sepatunya yang rusak itu akhirnya diam saja dia rasa mungkin memangnya lucu
bagi indra dan regu jangkung melanjutkan perjalanan kembali dengan jangkung hanya menggunakan sepasang sandal japit di kakinya.

Selepas itu hampir sampainya regu jangkung di tempat pemberentian regu fatur dan rudi.
Fatur yang tiba - tiba di depan coba jalan terbelakang menuruni gunung , mehampiri regu jangkung. ( pasti hati kecilnya regu jangkung mengatakan bahwa itu bukan hal yang bagus. )

Fatur : " Kung si dea nangis tuh ( bicara dengan raut wajah yang sinis ) "

Jawab jangkung,
" Lah kenapa tur , kok bisa sampai kaya begitu "

Fatur : " Gatau tuh ( masih dengan raut wajah yang sinis ) "

" Jangkung , indra , dan ibal langsung bergegas ke depan menghampiri dengan yang sedang nangis "
Dea yang sedang menangis terlihat dengan tatapan mata kosong di atas batang pohon yang sudah tumbang, coba di tenangkan oleh pale , rudi dan junjun.

" Dea udah jangan diem mulu ngomong , nanti takut kenapa - kenapa . "

Tibalah regu jangkung ,

Jangkung : " Itu si dea kenapa? "
Jawab pale ,

" Tau tiba - tiba nangis abis liat bocah adu argumen , di tanya juga diem terus. Gamau jawab. "

Jangkung menghampiri dea,

" Dea kenapa , ko malah nangis "

Dea pun tetap tidak menjawab malah membuang muka dari tatapan jangkung.
Spontan indra datang berbicara kepada dengan nada lantang ,

" Dea , dea udah dea.. Jangan nangis , iya gua juga ngeliat apa yang elu liat. Udah hayu kita jalan lagi. "

Jangkung langsung berasumsi untuk kelompok pendakian pada saat itu juga ,
" Udah lu semua diem di sini , gua coba cari lapak dulu buat buka tenda. Kayanya ini udah ga beres kalo buat lanjut lagi , pendakianya juga ga akan bener. "

Di saat jangkung coba mencari lapak untuk mendirikan tenda ,
seketika rudi yang memiliki kemampuan lebih menghampiri sambil memberikan saran kepada jangkung,

" Kung kayanya mending sekarang kita lanjut aja jangan diriin tenda di sini , soalnya kalo kita ngecamp di sinimalah nanti tambah ga beres. Kita lanjutin aja sampe pos4 "
Dan jangkungpun meng iya kan pendapat rudi tanpa bertanya - tanya.

Indra dan yang lainnya masih coba menenangkan dea , akhirnya dea kembali lebih tenang dari sebelumnya. Ketika jangkung dan rudi kembali ,
Jangkung coba berunding dengan yang lain untuk menentukan tetap lanjut atau kita mendirikan tenda di sini.

Suara kelompok ,

" Iyaudah lanjut aja , iya lanjut aja mumpung belom gelap banget , bener mending tanggung juga di sini mas. "
Sempat ragu , tapi setelah berunding dan ini keputusan bersama. Kami kembali melanjutkan pendakian menuju pos4 ( tegal jamuju ). Ketika yang lain sudah bergerak jangkung coba jalan beriringan dengan dea membuat obrolan santay kepada dea,
Jangkung : " Elu tadi kenapa nangis , tumben banget "

Jawab Dea,

" Iya tadi gua sedih aja kena hentak sama fatur , terus liat fatur ajib adu argumen pake nada tinggi gitu. Cuma kalo dalam sepenglihat gua itu bukan mereka yang bertengkar tapi sesosok kakek - kakek kung. "
Jangkung : " Kakek - kakek? "

Jawab dea,

" Iya dia itu udah ikutin kita dari rumah kung , cuma gua juga ga ngerti kenapa dia ikutin kita terus "

Jangkung : " Tapi gimana sekarang , udah aman? "

Jawab dea , " aman kung "
Setelah kami berjalan beberapa meter , lagi - lagi sesuatu hal ganjil terjadi pada kelompok kami. Tiba - tiba lengan tangan ajib merasa begitu pegal.

Ajib yang merasakan tangan begitu pegal meminta tolong kepada pale untuk di pijitkan pada bagian lenganya.
Ajib : " Le tolong dong pijit - pijit tangan gua di bagian sini ko kayanya pegel banget "

Setelah mencoba mengalihkan perhatian , Dea yang paling sensitif soal seperti itu. Dia mencoba panggil ajib,

Dea : " Jib sini "

Jawab ajib ,
" Kenapa de? "

Dea : " Tangan pegel ya jib "
Jawab ajib ,
" Iya nih gatau kenapa ko tiba - tiba berasa pegel banget kaya gini "

Dea : " Coba dulu sama elu sendiri , di pijit dari kanan sampai ke kiri terus di hempasin. jangan lupa sambil doa "

Jawab ajib ,
" Oh , yaudah gua coba ya. "
" Ko masih sama aja ga ada perubahan ya "

Dea : " Coba sini "

Antara takut dan kaget seketika lengan ajib yang tadinya pegal , langsung kembali normal. Dea yang hanya melakukan gerakan seperti menghempaskan angin dari bagian bahu hingga ke siku.
Tidak tau harus apa kami semua kebingungan.

Ajib yang penasaran berbisik kepada dea,

" De ko bisa kaya gitu sih "

Jawab dea ,
" Iya jib tadi tangan ajib di gelatungin sama anak kecil makanya kereasa pegel. "

Langsung ajib yang tadinya kebingungan , berubah jadi ketakutan.
Sesudah ajib menghilangkan rasa penasaranya kepada dea , ia langsung jalan tergesa-gesa menyusul yang terdepan. Tidak lama kemudia lagi-lagi ajib kembali mengalami sesuatu hal yang di luar nalar.
Ajib yang tadinya berjalan sangat gagah bagai pasukan perang bersenjata seketika saja roboh merundukan badanya , entah dia yang sudah mulai kelelahan atau karna barang bawaanya.

Dea yang sangat sensitif ketika melihat temanya saat terjadi sesuatu coba mengahampiri ajib.
" Jib , turunin aja carriernya. Berat ya? Sapa dea sambil menatap ajib "

" Iya , berat banget rasanya. Langsung ajib menurunkan carriernya. "

" Nah gitu jib , di turunin carriernya soalnya tadi ada kakek - kakek yang dudukin carrrier lu tapi ko tengil.
Dea yang memiliki kemampuan lebih spontan langsung bilang gitu kepada ajib. "

" Tengil kenapa ya? Ajib tanya dea. "

" Itu dia malah dudukin carrier elu masa. Katanya "

Setelah kejadian ,
ajib yang mencoba tetap berpikir positif
menukar carriernya dengan rona yang membawa carrier dengan muatan lebih ringan.

Meskipun kelompok kita selalu mengalami hal-hal yang kurang mengenakan kita tetap melanjutkan pendakian.
Tanpa sadar stamina yang terus-menerus terkuras kita tetap mencoba kuat sampai camp area yang sudah di tetapkan TNG di sana. Melemas tubuh , Kulit sudah mulai berkerut karena yang terus terkena hujan , langkah mengcil karena stamina yang sudah habis. Tiba -tiba pada saat itu juga
di pertengahan jalur pendakian menuju pos4 Junjun berdiri diam dengan mendekap dirinya sendiri.

" Wey si junjun tuh kaya kedinginan. Ajib berteriak "

Heren , biasanya dia tidak seperti ini. Entah mengapa , mungkin karna faktor yang kurang bersahabat dan fisik yang sudah lemah.
Kita yang khawatir akan karena keadaan junjun yang sudah mulai melemah akhirnya break kembali untuk sekedar melakukan ganti pakaian kering.

Jangkung sebagai leader bingung harus bagaimana , hampir-hampir tak percaya akan terjadi seperti pendakian kali ini.
Dengan tekat yang kuat selepas break mereka semua lanjut berjalan sampai setibanya di pos4 kami semua kembali berunding untuk tetap melanjutkan perjalanan sampai camp area yang sudah di tentukan TNG atau membuka tenda di sini.
Selesai berunding dan melihat lahan yang mendukung untuk mendirikan tenda , kami semuapun bergegas membuka tenda untuk mengistirahatkan tubuh dan bermalam di pos4.

Sudah lelah kami semua selepas perjalanan yang begitu melelahkan dab sangat menantang ,
kami semuapun terlalap tidur untuk melanjutkan tantang SUMMIT ATTACK pada esok hari. Bersambung.....
Oke , Thread ini akan gua lanjut lagi di volume2 pada malam jumat berikutnya bakal gua ceritain perjalanan summit sampai setibanya gua di rumah dengan selamat #malamjumat #MalamJumatWOW #bacahorror #bacotsantuy
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Anak Remaja

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!