My Authors
Read all threads
Nasib Korban Pesugihan

-based on true story-

Saat saya masih kecil sampai kelas 3 SD, kami tinggal di rumah kontrakan. Meskipun rumah kontrakan tp buat saya yg dilahirkan di rumah itu, rumah itu terasa spt rumah sendiri. Rumahnya setengah tembok bata setengah papan bercat putih
Bentuk limasan dgn atap rendah. Lokasinya tepat di pinggir sungai, kl air sungai pas meluap pasti masuk ke dlm rumah. Bbrp kali ibu menemukan ular melingkar di kolong tmpt tidur, tyt ada lubang yg mengarah ke sungai yg akhirnya ditutup dgn semen. @threadreaderapp #unroll
@threadreaderapp waktu itu bbrp bagian lantai rumah mmg pecah, maklum hanya lantai semen, blm musim keramik.
Rumah kontrakan yg kami tempati terkenal horor. Tepat di samping rumah di pingir sungai tdpt pohon waru yg kl mahrib menjelang selalu muncul bau rebusan kentang dr situ.
Kata ibu saya, bau kentang rebus itu menandakan adanya gendruwo, makhluk berbulu lebat bermata merah. Tp dasar anak kecil, saya mah tiap sore main panjat pohon di situ. Tp ketika mahrib datang, saya selalu menurut ibu saya utk masuk ke dlm rumah & semua jendela & pintu ditutup.
Kalau siang hari, saya & bbrp teman kecil saya sering bermain ke lapangan di bawah sungai samping rumah. Di dekat lapangan ada bbrp rumah kontrakan yg berjajar, kl ga salah ada 4 rumah. Ada bbrp keluarga yg menempati jajaran rumah kontrakan itu.
Yg paling sering saya kunjungi adl kontrakan no. 3 krn ada anak yg seumuran saya. Namanya Suhar. Ibunya pedagang, ayahnya tukang becak. Kalau main ke lapangan, otomatis Suhar akan ikut main. Saya pasti tdk sendirian, setidaknya ada 3 anak lain: Santi, Wanto, Wawan, kdg2 ada Siti.
Bbrp kali kakak & adik saya juga ikut gabung. Kami, teman sepermainan & kakak adik saya sangat jarang bertengkar atau berkelahi. Adanya berpetualang sehari2, dari nyemplung kali, gugulingan di rumput lapangan, sampai cari telur burung dgn manjatin pohon2 yg terlihat ada sarangnya
Pokoknya bener2 masa kecil yg menyenangkan lah. Suatu hari, saat saya kelas 3 SD, kami sekeluarga pindah ke kecamatan lain. Kali ini kami menempati rumah sendiri yg masih blm 100% jadi. Rumah baru kami ini letaknya dekat kuburan yg terkenal angker.

Cerita kali ini ttg...
teman main saya yg bernama Suhar.
Sejak kami pindah, kami tdk pernah bertemu lagi.

Sampai 20 tahun kemudian, saya sudah menikah & punya anak & pindah ke Jogja.

Tiba2.... "tulalit.... tulalit..." hape saya berbunyi dgn IC caller adik perempuan saya.

"Piye Yas?" (Gimana Yas?)
"Anu mbak.... kowe kelingan Suhar po ra?" (Anu mbak, kamu ingat Suhar gak?)

Saya mmg dikarunai dgn ingatan yg kuat.

"Kancaku jaman ng Bayeman kae po?" (Temenku pas di Bayeman dl itu kah?")

"Ho oh... kae nggoleki kowe mau." (Iya, dia tadi nyari kamu)

"Lho ono opo?" (Ada apa?)
"Kae saiki wis edan." (Dia sekarang gila?)

Saya auto alert dong... mosok saya dicari org gila.

"Edan piye?" (Gila gimana?)

"Dia teriak2 manggil nama lengkapmu. Terus ditemui bapak. Njuk karo bapak ditanggap." (Lalu sama bapak ditanyai.)

"Jare dee goleki kancane."
(Ktnya dia cari temennya).

"Jare kok pindah omah adoh temen, le nggoleki wis suwe. NJuk takon kowe saiki ning ndi." (Ktnya pindah rumah kok jauh amat, dia nyari dah lama. Lalu tanya kami di mana skrg.)

"Njuk bapak omong opo?" (Lalu bapak bilang apa?)

"Bapak omong kowe ning..
Amerika." (Bapak bilang kamu di Amerika).

"Lha njuk?" (Lalu?)

"Njuk dee omong kok kowe pindah2 terus." (Lalu dia (Suhar) bilang kok kamu pindah2 terus)

"Lha ibuk ning omah po ra?" (Ibu di rumah gak?)

"Ho oh, karo ibu ditakoni, mamakmu ning ndi saiki?" (Iya, ibu nanyai dia,
emakmu di mana skrg?)

Trus kata Suhar,"Mamakku lara stroke, mamakku ki tukang merdukun, pancen mamakku ki edan kok." (Mamakku kena stroke, mamakku suka ke dukun, mamakku memang gila).

Ibu tanya,"lha bapakmu?"

Suhar jawab,"Bapakku wis mati dinggo wadal ibuku." (Bapakku dah mati
dijadikan tumbal oleh ibuku).

Ibu tanya lagi,"Lha kowe kok iso tena kene?" (Kamu kok bisa sampe sini?)

Suhar,"Aku nggoleki kancaku, meh takjak dolan." (Aku nyari temenku mau aku ajak main).

Ibu,"Lha bocahe wis ning amerika." (Lha anaknya udah di Amerika)

Suhar,"Yo wis...
tak bali wae." (Ya sudah aku pulang saja).

Ternyata, Suhar tidak hanya sekali dua kali datang ke rumah ortu saya. Dia pernah datang sambil mengamuk & melempar pak RT dgn batu yg cukup besar.

Krn prihatin, adik saya bertanya ke pak kiai.

"Bocah iki ora rumongso yen wis gede,"
kata pak kiai (anak ini tidak merasa kl dia sudah besar).

"Rumangsane dee ijih bocah." (Dia merasa masih anak2)

"Lha selama ini dia gak sadar apa?" Tanya adik saya.

"Sukmanya ditidurkan, raganya ditempati mahluk lain."

"Kok bisa?"

"Itu perjanjian ibunya."

"Sama siapa pak?"
"Sama yg dia pikir bisa ngasih kekayaan. Nah skrg ibunya sekarat, perjanjiannya berakhir. Sukma anaknya dikembalikan ke raganya."

"Trus kita harus gimana pak?"

"Pun boten saget ditulungi. Akhire kados mekaten, pikirane boten kiat nampi kenyataan menawi raganipun pun dewasa"
(Tdk bisa ditolong. Akhirnya begitu, pikirannya tidak kuat menerima kenyataan kl tubuhnya sudah dewasa)

"Lan donyane pun berubah. Kancane pun boten onten sedoyo. Logikane pun menolak sedoyo kasunyatan ingkang ujug2 benten sedoyo kali saking sg terakhir dipengeti."
(Dan dunia sudah berubah. Semua temannya sdh ga ada. Logikanya menolak semua kenyataan yg tiba2 berbeda semua dgn apa yg terakhir dia ingat.)

Saya mendengar adik saya bercerita hanya bisa prihatin. Saya ingin menolong jg ga bisa krn selain jauh, saya juga khawatir dia bertindak
di luar nalar.

Terakhir kali Suhar datang ke rumah, Suhar ga bisa lagi melihat rumah kami karena rumah kami sudah dibentengi oleh pak Kiai, khawatir Suhar mengamuk lagi & melempari cucu2 ortu saya yg masih kecil2 dgn batu krn itu yg dia lakukan dgn pak RT yg mencoba menolongnya
Terakhir kali itu, dia hanya duduk di emperan masjid di depan rumah ortu saya sambil menangis.

Keluarga saya hanya bisa memandangnya dengan iba & mendoakan yg terbaik buat Suhar.

#ceritamisteri #supranatural #bacahorror
Pesan moral cerita ini, kita hidup yg sewajarnya saja. Sepanjang tangan bisa meraih, tidak perlu menginginkan hal di luar jangkauan kita. Apalagi sampai minta pesugihan segala krn itu semua ga gratis. @threadreaderapp #unroll
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with any marsiyanti

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!