[THREAD] 1) Segala yg ada termasuk seni rupa di video ini, kasus Corona dll, tak pernah tampil pada kita sbg realitas apa adanya di luar kita. Mereka tampil menjadi “realitas” di benak kita melalui pancaindra, persepsi dll yg hampir selalu mengecoh kita kalau kita tak WASPADA.
2) Yg kamu cium pada bibir kekasihmu walau ciuman itu fisik dan nyata, bukanlah realitas apa adanya ttg bibir kekasihmu, tapi “realitas” yg ada di benakmu ttg bibir kekasihmu. Di benakmu, bibir kekasihmu masuk melalui pancaindra, persepsi, khayalan, obsesi, harapan2 dll. .ya
3) Yg mengecoh realitas di luar apa adanya menjadi “realitas” di benak itu bukan saja pancaindra. Pikiran yg mengandung persepsi, harapan, obsesi dll juga kerap mengecoh realitas di luar menjadi “realitas” dalam dirimu. Begitu juga soal buzzer, bola, Corona, Agama, Tuhan dll
4) Bahkan, definisi ttg Tuhan yg tekstual di Kitab Suci pun, yg ud pasti benar, saat masuk ke dalam benak kita bisa saja cuma jd “benar” krn ud melalui bahasa dan di dalam bahasa terkandung persepsi, nuansa, pengalaman2 pribadimu terhadap suatu kata dlm definisi itu dll.
5) Maka, dalam konteks Corona dll, imbauan WASPADA saja sejatinya tak cukup. Leluhur mengajar, WASPADA harus disertai dan didahului ELING (Ingat, Dzikir), jadilah ungkapan pujangga peramal Zaman Edan Ronggowarsito, yaitu “Eling lan Waspodo”. INGAT dan WASPADA.
6) Penjelasan dgn logika #Math -ku begini: Tanpa ELING bhw Tuhan ngasih instrumen kita pancaindra dan pikiran utk membantu sekaligus menguji kita, kita tak akan tahu apa yg sejatinya harus kita WASPADAi akhir2 ini dgn maraknya imbauan utk WAPADA.
7) Bisa jadi yg kita WASPADAi adalah bibir kekasih, buzzer, mantan, Corona, dll, padahal yg lebih utama harus kita WASPADAi justru pancaindra dan pikiran kita sendiri. Kecohan2nya. Telikungan2nya. Selewengan2nya Dll. Salam asu kabeh!!!!
8) O iya, dapatkah pikiran diwaspadai oleh pikiran itu sendiri? Dapat. Bacalah kitab2 Gen dan Genom. DNA dibaca ole DNA itu sendiri, dikendalikan oleh DNA itu sendiri dan diwaspadai oleh DNA itu sendiri.
9) Dalam feelingku .. begitu jg Kitab Suci. Ayat2nya dibaca oleh Ayat2nya sendiri, diwaspadai oleh Ayat2nya sendiri. Lagi, salam asu kabeh! Heuheu .. ( 📷 dari Medsos )
