Thread by @Azmiabubakar12

Orang Tionghoa melestarikan budaya Jawa dengan sepenuh hati.

Komunitas seni di kota2 besar mjd bukti kuat, diantaranya: Karawitan Tionghoa Surakarta pimpinan Go Djing Gwan, juga Nyoo Khik Tjien (pemilik hotel Solo) yg memiliki perangkat gamelan komplit dgn salendro & peloknya.

Di Malang, Wayang Orang "Ang Hien Hoo" sangat ternama dan merupakan kebanggaan tersendiri bagi orang yang berasal dari kota Malang.

Untuk "menghidupi" seni dan budaya, diperlukan perhatian maupun biaya yg cukup besar..taklah berlebihan jika orang Tionghoa, teruji untuk hal tsb.

Sulit diingkari peran etnis Tionghoa dlm kebudayaan Jawa. Go Tik Swan, pencipta "Batik Indonesia" adalah nama yg melegenda.
Pang Tjong Ting adalah pengasuh Perhimpunan Budaya Surabaya (Perbusa) yg semua pemainnya, baik penabuh gamelan maupun pesindennya adalah orang Tionghoa.

Tan Hok Nio, pesinden Konservatori Karawitan Solo, juga pernah tampil menyindeni wayang kulit Istana di Jakarta. Penari Lo Sioe Tien mampu memikat hati penonton dalam setiap penampilannya.... ada lagi bintang Nelly Ie Kiok Hwa (Ratna Djuwita) disetiap penampilan grup Perbusa.

Perbusa juga pernah mengadakan 'tour' ke berbagai kota di Indonesia pada bulan Maret 1960.

inilah informasi penting yang seharusnya kita rawat dan bagikan utk menjadi ingatan sesama anak bangsa.

Sumber :
Star Weekly, 27 Februari 1960.
Koleksi Museum Pustaka Peranakan Tionghoa.