Semalem saya dikontak Tom dari Reuters, soal bagaimana publik melihat langkah pemerintah dalam menangani #COVID19.
Saya buatkan analisis seminggu terakhir.
Saya rasa perlu share "to whom it may concerns" di sini.
A THREAD
Untuk nangkap percakapan ttg pemerintah dan #COVID19, ini setting di Drone Emprit:
Keyword: pemerintah, indonesia, pemprov, gubernur, wali kota, kabupaten, propinsi
Filter: corona, virus, covid19, covid-19, coronavirus, viruscorona
Date: 25 Maret – 1 April 2020
Dalam seminggu terakhir, volume percakapan cukup tinggi. Saya hanya ambil data dari Twitter dan Media Online.
Sehari bisa 66K sd 93K mentions di Twitter, dan 9.9K sd 14.8K di media online.
Langsung kita petakan percakapan di media sosial. Relasi retweet di Twitter ini memperlihatkan adanya clustering yang kuat.
Ada 2 cluster besar yang di antaranya adalah media sebagai juru tengah informasi.
Cluster sebelah kiri ini paling besar ukurannya dan paling ramai. Mereka dari kalangan yang berada di luar pemerintahan (pusat).
Pemerintah Daerah yg banyak diretweet oleh cluster ini adalah dari DKI.
Cluster sebelah kanan dari kalangan pemerintah, baik pusat maupun daerah spt Jabar, Jateng, Jatim. Tak jauh dari sini ada cluster khusus Gov Supporters.
Mereka yang fokus dengan penanganan dan pengawalan COVID19 ternyata saling terhubung.
Ada @BNPB_Indonesia, @KemenkesRI, @KawalCOVID19, @SEACoronavirus, juga @blogdokter, @ainunnajib, @Gilang_Mahesa dll.
Media online memegang peranan yang sangat-sangat penting. Menjadi salah satu pilar utama dalam demokrasi informasi. Menjadi referensi bagi semua pihak. Lihat ini.
Ada @detikcom, @CNNIndonesia, @BBCIndonesia, @TirtoID, @kompascom, @tempoco, dll.
Dalam seminggu ini, ternyata media yang mendominasi informasi terkait pemerintah dan covid19 ini: @detikcom, @CNNIndonesia, @BBCIndonesia.
Data dari @spectatorindex rupanya sangat disukai. Person yg paling influensial adalah @msaid_didu.
Ini daftar lebih lengkap, selain 5 top influencer di atas. Ada dari kalangan media, kritikus, dokter, kementerian, pemimpin daerah, dan tak terlupakan: buzzer.
Di Twitter, situs2 yang paling banyak dishare didominasi oleh media online. Ini sejalan dengan top influencer adalah akun2 media, yang isinya berupa artikel yang mereka buat.
Di Propinsi mana saja cuitan tersebut dibuat? Dari data profile user, kita bisa lihat sebarannya seperti ini. Tertingi dari DKI Jakarta, lalu Jawa Barat, Jawa Timur, DIY, Jawa Tengah, dst.
Bagaimana emosi yang muncul dalam percakapan tersebut?
Dalam seminggu terakhir, ternyata yang paling dominan adalah emosi terkait "TRUST". Di dalamnya ada unsur "trust" (percaya) dan "distrust" (tdk percaya). Kedua baru "ANTICIPATION".
Dari grafik trend ini tampak bahwa dari waktu ke waktu, faktor "trust" yang hampir selalu paling tinggi.
Baru diikuti "anticipation", yg menandakan publik berharap sesuatu di masa depan. Misal keselamatan.
Apa saja narasi atau situasi yang menyebabkan isu trust ini tinggi? Kita lihat beberapa narasi yg paling banyak dishare.
@anandabadudu: sumber informasi yg bisa dipercaya
@msaid_didu: darurat sipil utk corona
@IwanSumule: video TKA China yg masuk Ind
Kita lanjutkan ya, maaf td lagi skyping, taping acaranya KompasTV.
@rahung: terkait TKA China
@tirta_hudhi: minta karantina wilayah
@msaid_didu: pemerintah kesulitan keuangan
@na_dirs: joke: singapore bisa bikin test cepat, indonesia ngopi2
@mas__piyuuu, @UtuhWibowo: soal Sultan HB X minta Jokowi membuka data zona merah, yg tdk dijawab
@septian: tidak percaya data @KemenkesRI yg 100% positive rate
@ulil: Jakarta dan Pusat yang harus rukun
@ustadtengkuzul: menolak darurat sipil
@Reiza_Patters, @detikcom: permintaan Sultan HB X ke Pusat untuk membuka data zona merah tdk dijawab
Meski sebagian besar disuarakan oleh oposisi, ini berpotensi membangun opini publik yang luas kalau tidak disikapi.
ANTICIPATION berisi harapan, keinginan, dan sesuatu yang ditunggu di masa mendatang.
Kebanyakan berharap pandemi #covid19 ini cepat berlalu.
Narasi secara umum, bbrp highlight:
- kronologi yg dilakukan pmrnth
- sumber info yg bisa dipercaya
- penanganan oleh nakes di Wisma atlet
- RS yg sdh tdk bisa menerima pasien lg
- peniadaan UN
- teleconf 44 walikota dunia
- dll
Percakapan di Twitter ini cenderung dilakukan secara natural. Score botnya 1.78 (hijau). Semakin merah, semakin cenderung oleh robot.
Dari hari ke hari, topik media online selama seminggu terakhir konsisten membahas soal isu:
- dimulai dengan kelangkaan APD, dan terus konsisten jadi isu hingga hari ini
- penggalangan dana masyarakat
- lalu masker untuk masyarakat
Emosi yang muncul secara dominan dalam percakapan di Twitter terkait pemerintah dan covid19 adalah soal ke(tidak)percayaan, yg digaungkan oleh oposisi.
Ketidakharmonisan hubungan antara DKI Jakarta dan Pusat menjadi keprihatinan yg jg menurunkan kepercayaan masy.
Beberapa isu yang muncul seperti TKA China yg masih masuk, kelangkaan APD, keterbukaan data red area, validitas data yang di laporkan, RS yang penuh, dan soal wacana darurat sipil mewarnai percakapan soal pemerintah dan covid19.
Meski demikian, hal yang positif adalah bergeraknya masyarakat secara mandiri dengan menggalang dana, tenaga, barang untuk memenuhi kebutuhan APD bagi para nakes.
Sekarang sudah tidak perlu ada lagi wacana atau pertanyaan soal lockdown dan karantina wilayah. Sudah diputuskan untuk menjalankan PSBB, dan anggaran 400T lebih.
Semoga bisa memecahkan masalah:
- kelangkaan APD
- penuhnya RS rujukan
- rapid dan swab test
- ekonomi
- ..