Malem sob!
Cerita yg akan ane bawain ini,ane dapetin dari seorang narasumber yg bernama Ridwan ( nama samaran).
Beliau ini merupakan saksi mata dari sebuah peristiwa yg nanti akan ane tuliskan di bawah ini!
Harap DIPERHATIKAN sebelumnya, jika nantinya akan ada sedikit penyebutan terkait sebuah ritual agama atau suatu kepercayaan tertentu yg ada di negeri ini, tidaklah ane bermaksud utk menyinggung karena yg akan ane tulis ini murni sbgai salah satu dari isi cerita.
Seperti biasanya ya sob sblum kita mulai , yuk silakan pencet rt like dan komennya sekalian biar tritnya rame.

Kalo udah, so let the haunt begin!
Kalimantan, akhir tahun 2001 waktu itu.
Baru saja Wisnu merayakan acara kelulusan SMA tempat di mana ia bersekolah.
Sesaat ia larut dalam kegembiraan ber sama-sama teman seangkatannya dlm acara perayaan itu.

Tapi, segera saja rasa bahagia tadi beralih ke perasaan sedih dan sedikit kecewa.
Dengan berakhirnya masa SMA, itu artinya ia harus mempersiapkan diri utk segera bersiap mencari pekerjaan.
Wisnu terpaksa membuang semua khayalan utk bisa melanjutkan pendidikan nya ke universitas seperti teman-temannya.
Wisnu memang bukan berasal dari keluarga berada. Ayahnya hanyalah seorang tukang bangunan, sedangkan sang ibu kesehariannya berjualan kue dgn cara menitipkan nya ke warung sekitar rumah.
Selain ketiadaan biaya, ia juga harus mengalah dgn ketiga adiknya yg masih harus terus bersekolah.

Setidaknya dgn ia bekerja nanti, bisa membantu sedikit meringankan beban kedua orangtua nya dgn penghasilannya kelak.
Begitulah harapan mulia Wisnu.
Cukup banyak surat lamaran yg di masukkan Wisnu di beberapa tempat. Ia siap bekerja apa saja. Toh sebelum ini, ia termasuk sering bekerja serabutan sembari bersekolah dulu.
Namun, rejekinya ternyata belum juga menghampiri. Tak satupun panggilan yg datang dari sekian banyak surat lamaran kerja yg dikirimkannya.

*****
Suatu ketika, seorang tetangga yg bernama Ridwan menawarkan sebuah lowongan pekerjaan kepada Wisnu.
Si Ridwan ini termasuk lumayan dekat dgn keluarga Wisnu dan sedikit banyak tahu mengenai keadaan serta kondisi mereka.
Profesi beliau ini adalah sekuriti. Dan kebetulan ada lowongan yg kosong di kantor tempat ia bekerja.
Begitu di tawarkan kepada Wisnu, ia langsung setuju. Walaupun jobnya hanya sebagai seorang office boy di situ, Wisnu tak mempermasalahkan nya.
Karena memang sudah niatnya dari awal, ia tak akan pilih-pilih pekerjaan yg datang dan tentu saja mengingat sulitnya mendapatkan kerja utk saat itu.
Di akhir pembicaraan mereka, Ridwan meminta Wisnu utk datang di esok hari ke kantornya guna utk wawancara nantinya.

Sekali lagi Wisnu mengiyakan dgn hati gembira dan berharap ia akan benar-benar di terima di sana.

******
Kantor dgn satu lantai itu berukuran itu tak seberapa besar. Sebenarnya bangunan itu hanyalah sebuah rumah yg di dalamnya di desain sedemikian rupa hingga menyerupai sebuah kantor.
Belakangan rupanya tempat ini hanyalah sebuah kantor cabang tempat menaruh barang-barang sementara sebelum di bawa ke kantor pusat. Begitu yg Wisnu dengar dari penjelasan Ridwan tadi.
Ia diantar Ridwan ke ruang ibu manager utk di wawancara. Isi wawancara nya standar saja. Hanya beberapa pertanyaan dan penjelasan terkait pekerjaannya kelak andai nanti ia diterima.
Dan salah satu dari bagian kerjanya itu cukup membuat hati Wisnu gundah.

Ternyata, selain pekerjaan standar umumnya seorang OB, ada satu tugas khusus yg nantinya wajib ia lakukan.
Nantinya ia diminta utk harus menyiapkan perlengkapan semacam sesajian yg akan di letakkan di dalam kantor itu setiap harinya.
Mendengar kata 'sesajian' itu, Wisnu pun bertanya lebih dalam tentang perihal tsb.

Karena, bagi Wisnu, yg masih memegang teguh ajaran agamanya, yg namanya sesajian biasanya bermakna negatif.
Ibu manager itu mengulangi lagi penjelasannya.
Ya, menyiapkan perlengkapan utk sesajian leluhur pemilik perusahaan. Wisnu pun resah.
Padahal tadinya ia sudah sangat bersemangat utk bisa bekerja di sini. Tapi, dgn adanya tugas yg berlawanan dgn ajaran agamanya, hatinya tentu saja jadi bimbang.
Melihat gelagat bingung pada diri Wisnu, ibu manager itu berkata padanya kalau ia boleh memikirkan nya dulu.
Tapi kalau sampai besok tak ada kabar berita darinya, mereka terpaksa akan mencari orang lain yg lebih bersedia mengisi lowongan itu.
Wisnu makin bingung. Akhirnya ia mengangguk pelan dan keluar dari ruangan itu dgn lemas.
Di luar, ia di sambut lagi oleh Ridwan di pos jaganya.
Dengan sedih, Wisnu lalu menyebutkan bagian soal sesajian yg merisaukannya ini, dan Ridwan pun menghela nafasnya.
Sejujurnya ia tahu tentang adanya tugas ganjil yg satu ini, karena sebelumnya sudah ada beberapa pelamar yg menolak dan batal utk bekerja disitu dikarenakan adanya pekerjaan yg aneh tsb.
Tapi karena rasa kasihan pada Wisnu, Ridwan membujuknya lagi.
Jalani saja dulu, yg penting kan hatimu masih tetap kuat dgn keyakinanmu dan yg kau lakukan hanyalah sebatas pekerjaan duniawi saja, ucapnya bijaksana.
Wisnu masih diam tapi otaknya sedang berpikir.
Akhirnya, ia berjanji, esok ia akan datang kembali ke kantor ini kalau ia sudah memutuskan.
Tapi, setelah menimbang-nimbang pada malam hari itu, akhirnya ia mantapkan hatinya utk mengambil pekerjaan itu besok.
Mengenai tugasnya, ia yakin dgn perkataan Ridwan tadi. Toh ia tak akan sampai berpaling dari agamanya sendiri hanya karena sebuah pekerjaan.
Begitu kata batinnya, menenangkan dirinya sendiri.

*****
Singkat cerita, dimulailah hari dimana Wisnu bekerja di kantor tsb.
Sebuah pekerjaan umumnya profesi seorang OB.
Menyapu serta membersihkan ruangan di dalamnya.
Untuk tugas sesajian yg sempat ia ragu utk melakukan nya itu, rupanya ia hanya ia perlu utk menyiapkan perlengkapan nya saja. Setelah siap, si ibu manager yg akan meletakkan di tempatnya nanti.
Wisnu menyiapkan beberapa macam barang, diantara nya ada buah jeruk, sepotong ayam bakar kemudian ada segelas kopi kental dan sekian lembar kertas merah dgn tulisan tertentu.
Setelah semuanya siap, benda2 tadi dibawa si manager ke dalam sebuah ruangan khusus yg terletak di bagian dapur.
Hanya si manager itu yg boleh membuka dan memasukinya, begitu pesannya pada Wisnu.
Tapi dgn pengecualian, jika suatu saat ia sedang tak ada di tempat, maka Wisnu lah yg harus masuk utk meletakkan sesajian itu ke dalamnya.
Ia mengangguk pelan. Membatin dalam hatinya, semoga saja jgan smpai ia harus masuk ke dlm ruangan tsb.

*****
Beberapa bulan berlalu. Masih seperti hari-hari sebelumnya, Wisnu masih tetap bekerja di tempat itu dgn sebaik-baiknya.
Pada suatu ketika, si ibu manager ternyata sedang sakit dan tak bisa datang ke kantor utk beberapa hari ke depan.

Dan urusan sesajian itu, terpaksa harus dilakukan Wisnu sepenuhnya sendiri.
Dengan uring-uringan, ia menyiapkan barang-barang keperluannya. Setelah siap, Wisnu mengambil kunci ruangan itu di meja si manager dan dgn hati yg berat ia masuk ke dalamnya.
Ruangan itu kecil saja ukurannya. Di langit-langitnya yg rendah, tergantung sebuah lampu bohlam kuning dgn sinar temaram.
Di pojok ruang, terdapat sebuah altar tempat utk meletakkan sesajian.
Altar itu berupa meja dgn kaki panjang, tingginya hampir sebatas dada orang dewasa.
Di atasnya, ada sebuah wadah tempat utk menaruh dupa. Lalu ada sebuah papan kayu bertulisan tertentu, yg Wisnu tak paham cara membacanya.
Terdapat juga beberapa foto hitam putih yg seperti nya foto-foto dari leluhur mereka, begitu pikir Wisnu saat ia memperhatikan nya.
Dan sebuah patung aneh berukuran sedang, diletakkan tepat di tengah altar tsb.
Wisnu merasa tak nyaman berada dalam ruangan itu. Ia sedikit merinding. Tak ingin berlama-lama berada di situ, dengan cepat ia lakukan tugasnya.
Segera saja ia membakar dupa yg tadi di bawanya. Kemudian ia taruh di wadahnya, sesuai dgn instruksi si ibu manager sebelumnya.
Wangi dupa menambah kesan mistis di dalam ruangan tsb.
Lalu Wisnu letakkan sesajian yg sudah ia atur dgn rapi di atas mejanya. Kemudian dgn terburu-buru, ia segera keluar dari ruang kecil itu dan menguncinya rapat-rapat.

******
Lanjut besok ye sob!
Malam ini kita selesaikan ya sob!
Hampir setahun terlewati semenjak Wisnu bekerja di kantor itu.

Tapi, dua minggu ini ia tak pernah datang lagi tanpa ada kabar berita.
Si ibu manager meminta Ridwan utk melihatnya nanti, mereka kuatir kalau Wisnu saat ini sedang sakit keras.
Ridwan mengiyakan.
Kemarin ia sempat bertemu dgn ibunya Wisnu, beliau memang bilang padanya bahwa anaknya itu lagi sakit.
Tapi, sore nanti Ridwan memutuskan akan mengunjunginya sekali lagi sepulang dari kerja.

*****
Wisnu hanya melamun, menatap Ridwan dgn pandangan mata yg kosong. Wajahnya pucat, tubuhnya menjadi sangat kurus. Padahal baru beberapa hari ia terkena sakit.

Ridwan melihat ada keanehan pada sakit yg di deritanya. Suatu penyakit yg janggal dan tak biasa.
Berulang-ulang Ridwan mencoba menegurnya, tapi Wisnu tetap diam tanpa merespon. Ridwan tak mengerti dgn kondisinya yg mendadak berubah seperti saat ini.

Kemudian dgn linangan air mata, ibu Wisnu mulai menceritakan awal mula kejadian yg menimpa anaknya.

*****
Di suatu sore, sepulang dari kerjanya, tiba-tiba saja Wisnu langsung memasuki kamar tidur dan mengunci diri di dalamnya.

Sang ibu sebetulnya agak merasa heran kala itu, karena seingat dia belum pernah Wisnu ngeloyor begitu saja ketika pulang ke rumah.
Mungkin dia kelelahan, pikir si ibu.

Tapi hampir mendekati waktu malam, Wisnu tak kunjung keluar dari kamarnya. Ibunya sempat menggedor pintu kamar karena kuatir, ia hanya ingin memastikan kalau anaknya itu baik-baik saja.
Namun, setelah di gedor sekeras mungkin, tetap saja tak ada jawaban dari Wisnu yg sedang mendekam di dalam kamar tsb.

Ibunya takut dan cemas jika sesuatu yg buruk terjadi pada anaknya.
Dan kecemasan sang ibu benar-benar menjadi kenyataan.

Menjelang tengah malam, mendadak Wisnu menjerit keras seraya berlari keluar dari dalam kamarnya. Ia histeris bak orang gila yg sedang meracau.
Keluarga itu pun kalang kabut. Mereka tak tahu apa yg terjadi pada Wisnu. Mereka hanya bisa berusaha menenangkannya.
Wisnu terlihat sangat ketakutan.
Akhirnya setelah beberapa saat, barulah kondisinya berangsur-angsur mulai tenang.
Dengan terbata-bata, ia berkata kalau tadi di dalam kamarnya, ada seseorang dgn rupa sangat menyeramkan berbaring bersamanya di kasur.
Anehnya, setelah mengucapkan kalimat tadi, ia bengong dan berdiam diri. Dgn tatapan kosong dan wajah memucat, ia kembali lagi ke kamar dan mengunci diri lagu di dalamnya.
Entah apa yg sebenarnya terjadi di malam itu.
Dan kedua orangtua Wisnu pun mulai di landa kekhawatiran yg luar biasa akan kondisi anak mereka.

******
Semenjak peristiwa di malam itu, keadaan Wisnu sangat memprihatinkan.

Ia layaknya seseorang yg kehilangan akal. Ia hanya melamun dan bengong tanpa mempedulikan keadaan sekitarnya.
Terkadang ia menangis tanpa sebab. Kadangkala juga di malam harinya, ia menjerit ketika sedang tertidur, seperti memohon utk di selamatkan ataupun berteriak karena kesakitan.
Di suatu ketika, Wisnu mulai sering mengalami kerasukan.

Sosok yg merasukinya mengaku berasal dari negeri Tiongkok.
Dalam fase kerasukan ini, Wisnu akan meracau dan mengoceh dgn bahasa Mandarin yg sangat lancar.
Kadang kala juga ia akan beraksi seperti seseorang yg sedang melakukan atraksi opera
khas China.
Wisnu yg sedang kesurupan mengeluarkan suara tawa membahana sambil mengumpat.
Orang-orang yg melihatnya, tentu saja tak ada yg paham bahasanya.
Tapi pernah ada seorang kerabat tetangga yg sempat melihat Wisnu kala kesurupan, mendengar kalau sosok itu sempat berkata dlm bahasanya, yg artinya,
'Anak ini akan kumakan! '
Saat pihak keluarga Wisnu mengetahui hal tsb, makin paniklah mereka.
Mereka makin yakin, sesuatu yg jahat sedang mengintai anak mereka yg malang.

******
Karena kondisi Wisnu yg tak juga kunjung membaik, akhirnya pihak kantor tempatnya bekerja memutuskan utk memberhentikan nya.
Sejumlah uang pemberhentian di titipkan ke Ridwan utk nantinya di serahkan pada keluarga Wisnu.

Managernya sudah mendengar perihal penyakit yg di derita Wisnu melalui Ridwan, namun tak ada respon yg berarti selain memberhentikan nya segera.
Ridwan merasa sangat kecewa. Ia juga marah. Tapi ia tak punya kuasa utk menentang keputusan itu.

Ridwan memang sudah melihat kondisi Wisnu yg sekarang ini.
Ia memang mulai jarang kerasukan. Tapi kondisinya kini benar-benar sangat mengenaskan.
Tubuhnya hanya tinggal tulang berbalut kulit. Sinar di matanya redup. Seakan sudah tiada lagi kehidupan di dalam dirinya.
Ia terkulai lemas di kasurnya.
Sesekali ia menangis pilu, seolah sedang merasakan kesedihan yg sangat dalam.

Ridwan pun ikut menangis.
Dengan hati yg berat, terpaksa ia sampaikan kabar mengenai pemberhentian Wisnu dari tempat kerjanya.
Kedua orangtua Wisnu hanya bisa merelakan semua kejadian itu. Segala upaya dan usaha sudah mereka lakukan sekuat mungkin demi kesembuhan putra tertua mereka itu.

Dan jika nantinya Tuhan berkehendak lain, mereka akan ikhlas dan siap utk menerima nya.

******
Sebenarnya, Ridwan sempat mencurigai sakit yg di derita Wisnu ada kaitan dgn kerjaannya di kantor itu.
Diam-diam ia mengunjungi kediaman orang pintar yg sempat di kenalnya dulu. Tujuannya tentu saja utk menanyakan hal yg di curigai nya tsb.

Dan jawabannya begitu mengejutkan.
Entah karena alasan apa, Wisnu pernah memakan sebuah jeruk yg dicomotnya dari altar tempat ia biasa menaruh sesajian di kantor itu.
Dan penghuni gaib yg menjaga altar itu marah, lalu membalas apa yg seharusnya tidak boleh Wisnu lakukan.
Orang pintar itu menjelaskan kepada Ridwan, bahwa makhluk itu menghisap jiwa Wisnu sebagai ganti atas benda yg di ambil darinya.
Dan saat ini juga, menurut penerawangan si orang pintar, jiwa Wisnu masih berada dalam ruangan tsb.
Kakinya di belenggu dgn rantai yg besar, dan ujung rantai itu terikat di meja altar dgn sosok besar menakutkan itu berdiri tegak di sebelahnya.
Ketika Ridwan bertanya, apakah masih bisa utk menyelamatkan Wisnu dari makhluk tsb, orang pintar itu menggeleng sedih.

Katanya, sudah sangat terlambat.
Sosok yg menjaga altar itu terlalu kuat dan sulit untuk di ajak kompromi. Lagipula, kesalahan Wisnu terlalu fatal.
Ia harus mempertanggung jawabkan kelancangan yg ia buat sendiri. Ia harus membayar karmanya.

'Pulanglah! Sudah tak ada lagi yg dilakukan! ' kata si orang pintar, kepada Ridwan, dgn wajah sendu.
Ridwan pun keluar dari rumah itu, disertai rasa sedih dan kecewa yg memuncak.

*****
Sekitar lima bulan kemudian, Wisnu meninggal dunia.
Pihak keluarganya memang sudah siap akan hal ini dan mereka pun merelakan kepergiannya dgn hati yg ikhlas.
Memang kalau menilai dari kondisi Wisnu yg semakin sangat memprihatinkan, sulit utk berharap jika ia akan sembuh dari penyakit yg di deritanya.
Ridwan menghapus air mata nya, ia merasa bersalah tak dapat berbuat sesuatu utk menolong anak tetangga nya itu.
Dalam hati ia berjanji utk tidak akan menceritakan hal yg di ketahuinya lewat penglihatan orang pintar itu.
Hal sesungguhnya yg menimpa diri Wisnu, hingga merenggut nyawanya.

Ia tak ingin menambah duka dan kesedihan kedua orangtua Wisnu dgn ceritanya.
Setidaknya utk saat ini.
Sampai di hari ia ceritakan semua kisah tragis ini kepada saya, setelah dua puluh tahun kepergian Wisnu untuk selamanya.

******
Sekian cerita utk malam ini sob. Semoga ada hikmah dan pelajaran yg bisa kita ambil dari kisah di atas.

Untuk yg mantengin dari awal ane ucapin terima kasih atas atensinya. Sampai jumpa lagi di trit ane yg berikutnya.

Good night and sleep tight!

*****

• • •

Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh
 

Keep Current with IndraOne

IndraOne Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

PDF

Twitter may remove this content at anytime! Save it as PDF for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video
  1. Follow @ThreadReaderApp to mention us!

  2. From a Twitter thread mention us with a keyword "unroll"
@threadreaderapp unroll

Practice here first or read more on our help page!

More from @adelbert_rusty

25 Nov
Lelaki tua itu mengayuh sepedanya dengan kecepatan sedang.
Sebenarnya ia ingin mempercepat laju sepeda itu lebih kencang lagi.
Tapi apalah daya dan upaya, kalau sepeda butut tsb sudah tak mampu lagi menambah daya kecepatannya, walaupun pedalnya di genjot sekuat tenaga.
Read 83 tweets
18 Nov
Malem sob!
Kisah yg akan ane tuliskan di bawah ini merupakan sebuah cerita yg sempat terjadi di komplek tempat ane tinggal dulunya.
Sebelum mulai yuk ramein dg like rt dan komen nya sekalian ya sob!

Kalo udah so let the haunt begin!
Read 53 tweets
14 Nov
Hai sob!
Malem ini ane akan menuliskan kisah dari seorang kenalan ane,tentang pengalaman mistisnya sewaktu ia bekerja di sebuah gedung bioskop dulu.
Seperti biasa, nama tokoh dan lokasi kejadian akan ane samarkan.
Dan seperti biasanya juga, yuk ramein trit nya dgn rt like dan komen sekalian biar makin seru.

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 79 tweets
6 Nov
Hai sob!
Di malem minggu ini, ane akan menuliskan sebuah kisah pendek utk menemani weekend kalian!

Cerita di bawah ini ane dapet kan dri seorang teman yg pernah mengalami suatu kejadian mistis di tempat kerjanya.
Seperti biasanya, sebelum mulai yg pencet rt like dan komen sekalian biar tritnya rame.

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 58 tweets
22 Oct
Hai sob!
Malam ini perkenankanlah ane utk menuliskan sebuah kisah utk menemani akhir pekan kalian.
Tapi sebelum lanjut, seperti biasa yuk ramein dgn rt like dan komen sekalian biar tritnya makin seru!

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 82 tweets
14 Oct
Malem sob!
Cerita yg akan ane tulis di bawah ini berdasarkan pengalaman seseorang yg bernama Teguh ( nama samaran), yg mana masih ada hubungan kerabat dgn ane sendiri.
Seperti biasa, sebelum kita mulai yuk ramein tritnya dgn rt, like dan komennya sekalian biar ane semangat juga nulisnya. 😊

Kalo udah, so let the haunt begin!
Read 62 tweets

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just two indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3/month or $30/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal

Or Donate anonymously using crypto!

Ethereum

0xfe58350B80634f60Fa6Dc149a72b4DFbc17D341E copy

Bitcoin

3ATGMxNzCUFzxpMCHL5sWSt4DVtS8UqXpi copy

Thank you for your support!

Follow Us on Twitter!

:(