Thread by @Strategi_Bisnis

Total profit yg dihasilkan seluruh BUMN Indonesia tahun 2018 adalah sekitar Rp 200 triliun - sebuah pencapaian yg epik.

Penyumbang laba terbesar spt biasanya adalah Bank BRI. Laba mrka thn 2018 tembus Rp 32 triliun. Emejing.

Disusul laba Bank Mandiri Rp 24 triliun.

Laporan keuangan 2018 sejumlah BUMN belum kelar. Namun laba bank BRI dan Mandiri diatas kemungkinan besar ada diangka tsb.

Btw total laba BUMN tahun 2017 adalah Rp 183 triliun. Jadi wajar kalau tahun 2018 bisa tembus Rp 200 triliun.

Itu data real ya. Bukan pakai feeling.

Tiga bank BUMN besar yakni Bank BRI, Bank Mandiri dan BNI memang selalu mampu sumbang laba yg tinggi diantara BUMN lainnya.

Trio bank besar yg sahamnya juga lumayan oke jika dikoleksi.

BUMN lain yg laba-nya selalu diatas Rp 1 triliun antara lain :

PGN
Semen Indonesia
Pupuk Indonesia
Bukit Asam
TIMAH
Jasa Marga
Angkasa Pura 2
Pelindo 1, 2 dan 3
TASPEN
INALUM
Pegadaian
Jasa Raharja
PT. Kereta Api
TELKOM
BTN

Dengan total laba Rp 200 triliun, maka yg sebebarnya menguasai bisnis di tanah air itu ya BUMN. Spt yg pernah disampaikan ekonom Faisal Basri.

Dominasi BUMN thd kegiatan ekonomi bisnis di tanah air sangatlah luas dan masif.

Kalau kinerja keuangan Pertamina dan PLN sangat fluktuatif. Sebabnya simpel : kedua BUMN ini terlalu banyak diberikan beban sosial ekonomi non bisnis.

Harga BBM dan listrik tdk boleh naik seenaknya. Akibatnya PLN dan Pertamina yg kadang menanggung kerugian.

Apa boleh buat.

Kalau Garuda Indonesia thn 2017 masih rugi Rp 2,8 triliun krn bisnis airline memang sulit. Kompetisi amat ketat. Biaya avtur fluktuatif. Dollar naik tinggi.

Tata kelola Garuda jg tidak begitu bagus.

Tapi kerugian Garuda ketutup dg total laba BUMN yg 200 T.