, 28 tweets, 4 min read
My Authors
Read all threads
Paginya, aku mendatangi kampus untuk mengikuti kelas. Malas namun bahagia karena hari pertama kuliah, itu yang aku rasakan saat ini.Yah, walaupun pada akhirnya aku hanya menatap jendela selama kuliah melihat manusia dan para jin yang sedang melakukan aktivitas mereka.
Hmm tapi aku merasakan hal yang aneh. Aku tak merasakan aura dari Mas Ganteng. Kemana beliau? Perasaan tadi dari rumah kemudian perjalanan menuju kampus aku merasakan eksistensinya. Namun, sekarang tidak ada. kemana beliau? Jangan-jangan beliau sudah meninggalkan aku.
Aku pun keluar kelas mencoba untuk mencari beliau. Aku merasakan aura beliau berada di sebuah pohon besar dekat gedung kelasku. Aku berjalan keluar mencarinya dari atas gedung. Ketemu!
Aku melihat beliau sedang Bersama sekelompok sosok wanita berambut Panjang dan berpakaian putih yang lumrah disebut sebagai Kuntilanak. Aku mengamati beliau nampaknya, sekelompok kuntilanak itu sangan senang berbicara dengannya. Apakah ucapannya benar jika dia memang tampan?
Aku pun turun ke lantai dasar gedung dan mengamatinya dari kejauhan. Terasa aku mengamatinya , dalam sekejap beliau menghampiriku, "Lho! Mbak Putri?! Bukannya kuliah?"
"Wah, njenengan tahu istilah kuliah ya....", ucapku terpukau
"Ya tahu lah! Ngapain njenengan disini?", tanya Mas Ganteng.
"Kok njenengan dikelilingi cewek-cewek itu?", tanyaku penasaran
"Njenengan cemburu? Kalau cemburu ya sudah aku tak nemenin njenengan terus.", ucapnya iseng
"Bukan begitu woi! Cuma kepo aja aku kenapa njenengan dideketin banyak kunti hahaha! Makanya aku ngamatin njenengan.", jawabku
"Sesuai namaku dong. Mas Ganteng!", Mas Ganteng mengeluarkan kacamata hitam dari belakang kemudian memasangnya.
"NJENENGAN TAHU KACAMATA HITAM JUGA?! Darimana dapatnya?!", teriakku kaget.
"Ssst! Njenengan dilihat orang tuh, kalau komunikasi sama aku dan golonganku melalui komunikasi batin saja, jangan diucapkan nanti kamu dianggap gila.", ucap Mas Ganteng.
Benar apa yang diucapkan Mas Ganteng, orang-orang menatapku aneh, aku bisa merasakan aura mereka yang mengatakan dalam hati mereka bahwa aku adalah orang yang gila, "Benar juga."
"Makanya, komunikasinya dalam hati saja.", ucap Mas Ganteng.
"Oke oke.. ", responku.
"Tenang saja, meskipun banyak "wanita" yang mendekatiku namun, percayalah sukma ini tetap menjadi milikmu.", Mas Ganteng tersenyum
"Berisik. Iseng banget jadi jin.", jawabku.
"Njenengan cepat balik kelas dong, jangan lama-lama. Aku pasti kembali kok.", ucap Mas Ganteng
"Baiklah, dadah~", responku sembari melambaikan tangan. Mas Ganteng pun membalasnya dengan lambaian tangan pula.
Sebelum kembali ke kelas. Aku mengamati Mas Ganteng dari atas gedung lagi, sama seperti tadi, dikelilingi "wanita-wanita" itu.
"Jin aja laku, masa aku nggak?", batinku meratapi nasib sendiri yang selalu tidak beruntung dalam percintaan.
Jika dilihat-lihat, kehidupan percintaanku memang tak pernah beruntung. Banyak laki-laki yang menolakku bahkan sebelum aku menyatakan perasaanku kepada mereka, beberapa dari mereka malah mem-bully ku. Aku memang tak semenarik wanita-wanita pada umumnya.
Pernah aku menjalin hubungan dengan seseorang yang tinggal di Hong Kong dan berakhir kandas pula. Sebenarnya sudah terprediksi semenjak aku awal berpacaran dengannya, namun aku masih shock ketika prediksiku menjadi kenyataan.
"Gini amat ya nasibku jadi anak indigo. Bahkan ramalan tentang kandasnya hubunganku juga bisa jadi kenyataan pula.", batinku ketus
"Mungkin aku bisa tanya ini kepada Eyang Putri."
Dua minggu kemudian aku memutuskan untuk pulang kembali ke Kediri untuk menjalani ritual rutinku di pura. Sudah menjadi siklusku untuk melakukan ritual di Kediri.
Jika aku di Kediri aku bisa ritual kapanpun di pura namun, jika aku berada di luar kota aku harus kembali setiap dua minggu untuk ritual.
Seperti biasa, aku pergi ke pura Bersama Pak Arfian. Sebelum ritual, aku melihat sosok hitam yang tertahan di luar pura. Sosok itu sama seperti sosok jin pelet dari Mbak Ningsih, namun kenapa wujudnya menjadi kecil? Nampak memelas menatapku dari luar pura.
"Tolong beri kesempatan kami untuk menyerangmu, kami tidak ingin dihukum oleh penguasa kami. Tolong kami.", ucap sosok itu memelas
Jin itu Nampak memegang pisau kecil berwarna hitam.
Aku terdiam menatap sosok itu, sungguh kasihan sekali. Aku tak menyangka mereka sebenarnya juga diperbudak dan terkekang. Ingin sekali aku menolongnya...
"Kamu ngapain diam disitu? Ayo semedi!", ucapan Pak Arfian membuyarkan lamunanku.
"Ah iya, pak. Aku dating!", ucapku sembari lari mengejar Pak Arfian.
Setelah kami menyiapkan dupa dan sesaji, kami memulai semedi kami. Selesai membacakan doa-doa aku pun menyempatkan diri untuk bertanya kepada Eyang Putri.
"Eyang Putri, jika njenengan berkenan saya ingin bertanya kepada njenengan.", ucapku
"Ada apa?", tanya Eyang Putri
"Langsung saja Eyang, siapakah laki-laki yang pantas menjadi pendamping saya nanti? Saya merasa kehidupan romantis saya sangat tidak beruntung. Saya ingin sebuah kepastian siapa laki-laki yang bias menjadi pendamping saya kelak..", jawabku.
"Ajukan tiga laki-laki yang kamu kenal.", jawab Eyang Putri singkat.
"Siapa ya... Saya bingung.", ucapku
Eyang Putri diam menunggu jawabanku.
"Kalau acak tidak apa-apa ya, Eyang?", tanyaku
Eyang Putri tetap terdiam menunggu.
"Baiklah, mungkin… Si Az, Faiza , kemudian siapa lagi ya.. mantan saya deh , Hui.", jawabku mengajukan tiga orang laki-laki sesuai permintaan Eyang Putri.
Eyang Putri tetap terdiam namun, dengan ekspresi yang berbeda.
"Kalau kamu bertanya tentang jodoh lantas laki-laki yang ada di sampingmu itu siapa?", ucapan Eyang Putri membuatku sangat kaget, bagiku ucapan beliau adalah berupa teguran bagiku.
"Dia sudah berkorban banyak waktu demi kamu. Pikirkan itu.", Eyang Putri melanjutkan.
Eyang Putri pun menghilang bersamaan dengan aku mengakhiri semediku. Kemudian aku merenungkan ucapan dari Eyang Putri, "Laki-laki yang ada di sampingku.", seketika itu juga aku menengok Pak Arfian. "PAK ARFIAN?! WHAT?!", batinku kaget
Oke! Berikut akhir dari Thread ini! Terima kasih sudah membaca! Wah kayaknya ini episode terpanjang hehehe.. Episode selanjutnya Insha Allah akan update pada malam Jumat, so stay tuned yah!
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Yanto S.

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!