, 78 tweets, 12 min read Read on Twitter
MENARA HANTU SAIDAH

-PARANORMAL EXPERIENCE THREAD- #menarasaidah
Pagi ini saya melihat trending di Twitter dan menara Saidah merupakan salah satunya ketimbang isu isu DPR yang mungkin sudah menjenuhkan para masyarakat twitter, thread ini saya buat hanya untuk berbagi pengalaman saya saat berada di menara Saidah.
Ini merupakan thread pertama saya, apabila terdapat penggunaan kata dan penjelasan yang kurang deskriptif saya pribadi mohon maaf dan tolong di koreksi oleh para jagoan twitter.
Cerita dimulai saat saya dan teman teman SMA saya saat itu tahun 2014, kekurangan wisata dan jenuh dengan wisata anak SMA yang hanya ke puncak saja tujuannya saat itu, saya dan 4 teman saya (A,C,J,F)memutuskan kami akan mencari hal baru yaitu wisata horror di jakarta.
Mulailah kami mendapatkan referensi wisata horror seperti kuburan jeruk purut, rumah kentang di pondok indah dan Menara Saidah.
Disaat itu juga kami berlima memutuskan akan mendatangi jeruk purut dan kami terbilang sangat pagi untuk memulai wisata ini, sekitar jam 9 malam kami sudah sampai di jeruk purut.
Sesampainya di jeruk purut kami menemui banyak sekali orang orang yg mungkin mempunyai minat yang sama dengan kami yaitu wisata horror. Tpu tidak terasa mencekam karena banyak sekali orang disana, setelah kami melihat banyak sekali orang disana, kami memutuskan untuk pergi.
Karena banyaknya orang disana, kami sepakat bahwa wisata horror harus tempat yang sepi dan minim aktivitas manusia apabila kami ingin merasakan sensasi mencekam yang disebabkan aktivitas paranormal. Iya saya dan teman saya memang para kumpulan remaja sok tahu.
Kami mempunyai dua referensi tempat berikutnya yaitu menara Saidah dan rumah kentang, tetapi setelah dilihat rumah kentang ini terletak di pinggir jalan dan otomatis banyak kendaraan yang lewat dan masih banyak aktivitas manusia disana.
Ditambah rumah kentang ini rumor nya tidak ada yg dapat memberi kita akses untuk masuk kedalam rumah tersebut, jadilah pilihan terakhir kami yaitu menara Saidah.
Kami menyalakan motor dan bergegas pergi ke menara saidah yang terletak di pusat kota, awalnya kami ragu apakah tempat ini menjanjikan? Kan lokasinya di tengah kota dan banyak aktivitas manusia juga tidak berbeda dengan rumah kentang itu sendiri.
Namun kami tetap melanjutkan ke menara Saidah karena sudah tidak ada tujuan kemanapun dan referensi tempat horror Di Jakarta sangatlah sedikit. Kami tiba di menara Saidah sekitar pukul 10.30 malam hari dan hati kami pun gembira karena ada satpam di depan gerbang menara Saidah.
Keadaan jalan masih lumayan ramai dan kamipun berhenti di bahu jalan untuk bertanya apakah bisa menara Saidah bisa kita akses. Saya dan teman saya menemui dua orang laki laki paruh baya dengan pakaian satpam hitam dan langsung menghampiri kami saat melipir di pinggir jalan.
"Ada keperluan apa ya mas?" Tanya salah satu satpam, "gini pak kami mendengar rumor bahwa menara ini angker ya pak? Boleh kita masuk pak?" Balas teman saya si C. "Wah kalo angker sih sudah pasti mas ini kan gedung terbengkalai, kami pun para satpam hanya berjaga diluar".
"kalo mas mas sekalian pada mau masuk kedalam, saya tidak bisa izinkan mas. Kamipun satpam hanya sesekali saja masuk kedalam dan hanya berjaga diluar (pos satpam) saja" balas satpam. "Yah pak kita jauh jauh lho dari Bogor (teman saya si C ini melas melas untuk mengambil hati).
"wah mas gimana ya?" Jawab satpam, "pak gini deh kami hanya jalan jalan aja kok didalam kalo bapak mau menemani kami ya gapapa" balas teman saya si C. "Oh gitu ya mas? Yaudah mas sekalian saya bantu tapi mas mengerti lah saya sudah bantu mas, mas juga bantu saya".
"bantu apa ya pak?" Timpal saya dengan polosnya, "ya kalian tau lah gaji satpam seberapa apalagi hanya menjaga gedung bekas". Teman saya si C langsung nyolek saya sambil membisikan "anjrit minta duit nih orang". Dengan polosnya saya menanyakan "bapak patok tarif berapa"?
"yaa 200 lah mas buat bagi juga sama teman saya jaga ini" kamipun kaget karena nilai uang yg dipatok besar untuk kami para siswa SMA saat itu. Kamipun bilang dengan pak satpam ini kalo akan kita rundingkan dahulu. Langsung saya bertanya kepada teman saya yg menunggu di motor.
"eh nyet bisa masuk ini cuma mahal banget 200rb gila, kalo dah juga ketemu setan didalem" timpal saya. Teman saya si F membalas "anjir ini mah mau nipu. Masa mau ketemu setan aja bayar kan parah". Disaat itu kami ragu dengan keputusan kami untuk masuk kedalam.
Namun beruntungnya kami, teman saya si A dan J mempunyai rejeki yg lebih dan langsung membalas perbincangan saya dan F "yaudah elah ini gue ada sama si A duit segitu yaudah ayo masuk, gue penasaran banget ini, tapi uangnya ganti ya"
"wah pasti gue ganti selow" jawab saya. Disaat itu pun juga kami berlima menghampiri satpam itu lagi dan sepakat akan memasuki gedung Saidah dengan tarif yang lumayan mahal.
Jadi sebelum kami masuk gerbang sudah terlihat pintu masuk menara Saidah atau pintu lobby nya yang bergaya victorian dengan dua patung marmer di sisi pintu nya, pintu lobby sangatlah gelap dan cahaya hanya ada di pos satpam yg terletak di gerbang pintu masuk.
Kamipun diajak bapak satpam untuk memarkirkan motor kami di pos dan dua satpam ini mengajak kita masuk ke pos untuk istilahnya "briefing" sebelum masuk kedalam.
"mas mas semua, perlu diketahui kami tidak akan menjamin keselamatan mas semua didalam namun kami dapat menemani mas semua untuk masuk kedalam, tolong jangan ada hape atau alat perekam lainnya ya mas. Kita sama sama bantu aja, kalo mas rekam dan masuk ke internet kita yg repot"
Kamipun sepakat untuk menyimpan dengan baik hape kami di saku celana dan hanya akan menggunakannya untuk sarana penerangan (flash).
Kamipun menyusuri dan memasuki lobby menara Saidah ini, dari dalam lobby terbilang mewah dengan dinding marmer, pilar besar, lampu gantung mewah, meja resepsionis, sofa dan karpet merah besar namun kondisi semuanya sudah usang berdebu dan rusak apalagi meja resepsionisnya.
Saat kami di lobby kami mulai merasakan hawa sesak di dada dan ini membuat kami semua makin antusias sambil berbisik satu sama lain "anjir tempatnya gini, seru nih pasti"
Kondisi gedung sangat gelap dan kami hanya mengandalkan senter dari satpam untuk penerangan. "Mas mau ke basement dulu atau ke lantai atas?" Tanya satpam. Kami pun sepakat akhirnya untuk ke basement karena yang kami ketahui bahwa basement itu pasti lebih seram.
Akses kami ke basement melalui tangga darurat yang sempit. Tangga darurat di mall mempunyai space untuk berlajan beriringan namun tangga darurat ini sempit, menjadikan kami harus berbaris sambil menuruni tangga emergency yang gelap dan usang.
"pak biasa nya kalo di basement Ada apaan aja ya?" Tanya teman saya si A. "Di basement saya dengar dari teman saya dia pernah diketawain dan ditunjuki paras wanita berbaju merah". "Wah mantap itu bawa kita dong pak ke spot temen bapak liat" jawab si A.
Mendengar balasan teman saya, bapak satpam hanya terdiam sambil menyusuri tangga darurat dan kami dengan kurang sopan berbisik dan ketawa kecil satu sama lain dengan berbicara "yah dia jiper (takut) dong haha" memang kami remaja kurang ajar dan kurang sopan santun saat itu.
Tibalah kami di basement Dan basement itu sangatlah besar, wajar saja basement parkiran itu emang besar. Kondisi basemen sangat gelap dan hawa sesak semakin mengganggu pernapasan kami. Mungkin karena lembab gedung apalagi basemen yang terbengkalai.
Jadi basemen ini mempunyai 3 tingkat kebawah jadinya kami masih di tingkat pertama basement. "Mas hati hati melangkah basement ini banyak lubang nya bisa jatoh kalo ga hati hati" peringat si satpam. "Siap pak" jawab kami serentak.
Saya melihat basement ini memang sangat rusak dimana banyak puing dan lubang yang dapat membahayakan kami. Namun kami pun mengabaikan itu dan tetap menyusuri basement itu, disinilah hal aneh mulai terjadi.....
Disaat kami semua sedang berbincang sambil melihat keadaan basement yang mencekam dan usang kami kaget karena suara besi yang terdengar seperti diketok dengan kencang bergema di basement ini. Bahkan sampai satpam ini pun ikutan kaget dan terdiam sama seperti kami.
Sekitar 5-10 detik kami terdiam dan menghentikan pembicaraan saya pun membuka omongan "eh apaan tuh kenceng banget suaranya". Jantung saya mulai berdetak kencang dan sensasi merinding mulai merasuki kepala kami semua. Suasana hening dan..
"pak yang bener aja dong masa temennya disuruh kerjain kita sih" tanya si F ke satpam, "mas teman saya di pos jaga motor mas semua tolong jaga omongan mas saya jg dengar dan ga mungkin temen saya turun sendiri ke basement buat ngetok besi sekencang itu"
Teman saya si F memang tipe orang pemberani untuk hal seperti ini dan mencairkan suasana kita semua yg tiba tiba hening "udah lah baru suara belom wujud" timpal si F. Kamipun memberanikan diri untuk tetap menyusuri ke sudut sudut basement tingkat 1.
Sesaat kami sedang berusaha mengendalikan ketakutan kami suara besi itu pun bergema lagi tapi kali ini diketok sebanyak 4 kali. "Wah ga beres ini wah ga beres ini" timpal si satpam dengan suara gemetar.
"wah pak ini aneh ya sumpah yaudah cabut yuk pak cabut" balas saya. "Cabut keluar ya mas?" Balas satpam. "Yah enak aja pak belom kelar ini lantai basement masa kita udah keluar aja, lo (saya) juga takutan banget sih ayo lah lanjut aja tanggung" jawab teman saya si C.
Saya sudah merasakan hawa yang sangat panas dan sesak setelah besi itu bunyi kembali dan teman saya si F berbisik kepada saya "eh nyet lo liat ga sih tadi di pojokan?". "Liat apaan? Lu mah nakutin aja udh tau lagi gini" balas saya. Namun teman saya si F terdiam.
Kembalilah kami ke tangga darurat untuk menyusuri basement tingkat bawah 2. Dan membuka pintu tangga darurat untuk memasuki basementnya. Kami pun semua termasuk satpam ini enek karena mencium bau sangat busuk sampai kami semua harus menutupi hidung kami dengan jaket yg kita pakai
Di tingkat kedua ini suasana semakin memuncak karena sesak dan bau busuk yang seakan terhirup didepan hidung kami. Seperti biasanya kami tetap menyusuri sudut sudut basement sambil menutupi hidung kami karena bau yang sangat menyengat.
Di tingkat kedua ini kami tidak terlalu lama karena bau yang sangat menyengat sampai membuat kami semua pusing dan cepat cepat kembali ke tangga darurat untuk menyusuri tingkat terakhir basement.
Anehnya saat kita di tangga darurat ini bau busuk itu tiba tiba hilang dan hanya rasa sesak yang kita rasakan. Sesampainya di tingkat terakhir bapak satpam berbicara ke kita semua "mas saya tunggu di tangga darurat aja ya mas mas sekalian pakai hape flash aja kalo mau jalan"
"yah bapak ga ikut? Emang ga takut pak?" Balas saya. "Ya engga saya sudah biasa" jawab satpam. Kami pun sepakat bahwa bapak satpam ini mulai jiper (takut) buat nemenin kita lagi. Terlebih teman saya si F juga memutuskan untuk menunggu di tangga bersama satpam karena pusing.
Saya teringat dengan perkataan si F yang melihat sesuatu di pojok basement tingkat 1. Kami pun termasuk saya melayangkan hujatan kepada si F "yaa takut lo kayak bokap bokap" "culun lo culun" namun teman saya si F hanya tersenyum dan menunggu di tangga darurat dengan satpam.
Tersisa saya, A, C, F Dan mulailah kami menyusuri basement lantai 3 tersebut. Hanya berbekal flash kami pun menerangi sudut sudut basement sambil memainkan flash layaknya kami sedang ber-disco sambil tertawa.
Saat kami tertawa karena menurut kami suasana sudah kurang mencekam tiba tiba kami dihajar dengan suara yang sama persis seperti suara kita ketawa. Awalnya kita pikir suara kita tertawa bergema namun suara kita seperti di copy paste berulang ulang sebanyak 2-3 kali.
Jadinya kita ketawa sekali tapi suara kita balik lagi ke telinga kita 2-3 kali seperti di copy paste gitu dan itu bukan gema. Kami semua mulai terdiam lagi dan mulai merasakan brain freeze dimana rasa takut sudah ada di kepala.
Ralat jadinya tersisa saya, A, C, J Dan F yang nunggu di tangga darurat dengan satpam.
Setelah kami mendengar itu kami langsung lagi dihajar dengan suara seperti tembok dicakar cakar tapi suara cakaran ini sangat panjang seperti tembok dicakar dari atas kebawah.
Disini kaki saya gemetar dan saya sadar memegang flash hape dengan tangan yg gemetar. Saya beruntung karena mempunyai teman seperti A, C, J karena ia bertiga saya bisa menetralisir rasa takut saya dengan bercanda.
"anjir ada logan" jawab si F sontak saya dan teman saya yg lain mulai mengabaikan rasa takut dan mulai mengendalikan pikiran kami lagi, tapi saya tau si F bercanda seperti itu dengan suara yg gemetar dan pura pura berani karena ekspresi wajah tak bisa berbohong.
Tiba tiba saya dan teman saya bertiga mempunyai ide gila dimana kami akan berpencar di basement ini. Jadinya saya berdua si A dan si F berdua si C untuk menyusuri basement ini dengan motivasi menemukan hal aneh yg lebih banyak kalau berpencar.
Berpencar lah kita, saya dan si A ke sudut kiri basemen, F dan C ke sudut kanan basement. Saya menyusuri sudut kiri basement dengan lampu flash sambil mengayun hape saya kiri ke kanan untuk mempertegas penglihatan saya dan si A.
Sebenarnya saya masih bisa melihat lampu flash si J Dan C apabila menoleh kebelakang. Namun saya dan A tetap berjalan menyusuri sudut kiri basement. Saya melihat ada satu ruangan di basement sudut kiri seperti ruangan tunggu di mall. Saya menghampiri ruangan tersebut dengan A.
Ternyata itu adalah ruangan beribadah lengkap dengan karpet masjid, selembar sajadah yang masih ada di atas karpet dan dalam kondisi yang berdebu dan usang. Kamipun melihat kedalam dan melanjutkan untuk menyusuri sudut kiri basement.
Setelah kami berdua sudah selesai menyusuri sampai ujung tembok basement dan kami berbalik badan untuk kembali ke tangga basement, tiba tiba terdengar suara mengaum sangat jelas seperti macan tapi suara mengaum itu tidak seperti mengaum biasa.
Auman itu terdengar seperti suara macan namun melengking di akhir aumannya. Suara itu terdengar dari ruangan beribadah yang barusan saya dan A masuki sontak kami langsung bergegas tanpa mempedulikan suara tersebut.
Karena jalan balik ke tangga darurat melewati ruangan ibadah itu mau tidak mau kami melintas lewat situ lagi. Ini merupakan tingkat penampakan yang sangat absurd dan aneh yang saya pernah rasakan...
Setelah berbalik badan otomatis flash saya menyinari jalan untuk balik ke tangga darurat, disaat flash saya menyorot ke ruangan ibadah itu....
Saya dan A terbujur kaku. Otak saya dipenuhi dengan pertanyaan dan ketakutan "anjing itu apaan anjrit itu apaan" saya dalam hati namun tidak bisa saya utarakan karena berbicara pun sangatlah sulit disaat situasi sudah memuncak seperti itu.
Saya melihat makhluk sangat absurd yang sedang mengintip saya dan si A Dari balik tembok tempat ibadah tersebut. Dan sialnya makhluk itu pas sedang saya sorot dengan lampu flash saya. Saya terbujur kaku dan tidak bisa menggerakan kaki saya walaupun saya sudah sugesti untuk gerak.
Makhluk tersebut bisa dibilang demit atau iblis mungkin, parasnya kepala botak dengan bentuk oval dan jari tangan yang sangat panjang sambil mencengkram dinding tembok dan mempunyai mata seperti ular. Makhluk itu hanya menunjukan kepala bagian atas (mata, jidat, ubun-ubun)
Saya kaku selama 2-3 menit dan perasaan saya, saya sudah ngomong ke si A "nyet Ayo cabut ayo cabut plis" tapi yang terdengar hanya suara hening sambil lampu flash saya yg menyorot makhluk itu.
Akhirnya teman saya si A yang mengeluarkan suara "Lo liat kan lo liat? Ayo cong (saya) ayo cabut udah flash lo matiin" dengan suara gemetar yang luar biasa.
Saya hanya mengangguk saja tanpa mematikan flash saya, seperti pikiran saya blank dan fungsi motorik badan saya berhenti tiba tiba. Dengan sontak hape saya direbut si A dan ia pun mengambil tangan saya untuk lari sekuat mungkin.
Saya tidak bisa lari akhirnya dibopong si A untuk lari, sementara dibopong saya merasakan kesadaran saya mulai pudar dan hampir pingsan. Saya sadar kalau saya sudah di tangga basement sambil ditampar teman saya si F dan diguncang oleh si satpam.
Setelah saya siuman ternyata si A, J, C terlihat pucat dan hanya berkata "ayo pak ayo cabut semuanya ayo cabut gue ga kuat" dan singkat cerita kami tidak jadi ke lantai atas dan langsung menuju pos satpam untuk pergi dari situ.
Suasana pos satpam menjadi riuh karena bapak satpam yang mengomeli kita semua karena ketidak sopanan kita di tempat angker seperti itu dan kita semua hanya bisa mengangguk dan hanya memikirkan cabut dari tempat ini.
Singkat cerita kita memberikan upah ke satpam dan pergi dari situ, di motor kita semua pun hanya terdiam dan fokus ke jalanan tanpa ada perbincangan apa yg barusan kita alami disana.
Sesampai dirumah si F kita semua mulai menenangkan pikiran dan memulai bercerita. Inti dari wisata ini kita semua melihat hal aneh yg diluar logika.
J dan C melihat ada sosok seperti komik the popoh (badut lambang Michelin) berlarian sangat cepat saat menyusuri sudut kanan basement. F melihat sosok wanita baju merah saat kami semua balik badan di basement tingkat 1.
Saya dan A melihat sosok aneh itu. Singkat cerita kami semua sepakat apabila melihat sosok aneh tidak sendirian, ini bukan halusinasi kita seperti si F yang melihat wanita itu sendiri.
Lebih epiknya lagi 3 tahun setelah saya mengalami kejadian itu, di home YouTube saya tiba tiba keluar rekomendasi video yang akan saya bagikan linknya dan ia (youtuber) ini menganalisa sosok yang ada di menara Saidah. Dan itu sama persis seperti saya dan A lihat.
Ini linknya

THE END.
Kurang lebih sosoknya itu seperti yang youtuber itu kontemplasi. Dan ini yang saya lihat namun tanpa sayap hanya kepala dan tangan yg mencengkram sudut tembok sambil mengintip ke arah saya dan A.
Missing some Tweet in this thread?
You can try to force a refresh.

Like this thread? Get email updates or save it to PDF!

Subscribe to that guy.
Profile picture

Get real-time email alerts when new unrolls are available from this author!

This content may be removed anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!