[a thread]
mungkin ada plan untuk resign, tapi tidak pernah dieksekusi, atau jika dieksekusi pun tidak maksimal dan efektif
tidak ada cara lain selain merencanakan matang2 resignation anda
resign jangan terlalu cepat, jangan juga terlalu lama, harus dengan timing yang pas
tapi jgn sampai emosi itu membawa anda resign tidak pada waktunya
1. belum ada kapal baru untuk berlabuh, alias belum dapat kerjaan baru, resign pure emosi dan kenikmatan sesaat melempar surat resign ke HR karena gedek bgt sama bos, cekcok
2. daya dukung finansial belum mumpuni, alias tabungan minim ...
hal2 di atas wajib dihindari, jika terjadi, kalian akan menyesal, ingat bahwa posisi tawar anda akan rendah kalau pernah nganggur (kapitalis on)
yg biasa kecele adalah keinginan untuk S2, padahal gelar S2 tidak berkontribusi dengan kenaikan karier anda
boleh sekali S2, selama gelar anda terintegrasi dgn karier
tidak apa2 kalaupun motivasinya untuk fokus mengurus keluarga, tidak ada yg salah, selama anda mengetahui apa yg anda mau capai di masa depan
ini penting, agar anda tidak menyesal nantinya
misalnya anda mau resign 1 tahun lagi, maka short term plans anda mungkin:
-bulan pertama, update CV dan percantik LinkedIn anda
-bulan kelima sampai kedelapan, mulai sebar2 CV
-bulan kedelapan sampai dua belas, interview sedikit demi sedikit menggunakan cuti dan izin sakit
1. mulai aktif di LinkedIn, itu udh plg lemah2nya iman, tp jgn thirsty jg komen "saya available pak untuk posisi tsb", padahal bs diliat org2 kantor sendiri, pakai fitur private message lah
3. ttp profesional dalam bekerja, meninggalkan kantor lama harus dgn impresi baik
semua tau anda sudah capek, tapi anda juga tau kalo nggak ngapa2in, 5 tahun ke depan anda akan tetap capek di kantor yg sama
eneg? ya tentu, makanya determinasi dan dukungan org terdekat akan memainkan peran kunci untuk eksekusi
sesederhana update CV akan membuat anda semangat loh untuk eksekusi plan resign
atau beli buku soal IELTS, terus kerjain 1 part, nanti anda akan ketagihan sendiri dan semangat mengerjakan
atau kalo mau buat usaha, bikin blueprint usaha dan coba buat produknya sedikit demi sedikit, byk diskusi sama orang, nanti akan dpt pencerahan
caranya? bebas, dulu saya sendiri sih, dari hasil eksekusi kecil2, byk dpt pujian dr org2, jadi semangat buat lanjutin usaha
jangan takut gagal, kalo gagal itu berarti kesempatan kedua untuk membangun ulang dan mencoba lagi kedua kalinya
pokoknya digas terus aja jangan dikasih kendor sama sekali
stop whining and complaining, start doing
anda yg masih mengeluh dan komplain berarti belum mengeksekusi plan resign anda, atau bahkan blm ada
yg sudah eksekusi pasti udah bodo amat ama kantor skrg, fokus ke tujuan yg mw dicapai
satu2nya cara menghadapi itu ya dgn melakukan
sama kyk mau berenang takut airnya dingin, caranya biar ga takut ya masukin dulu kakinya, lalu nyebur, simple
sisanya tinggal berdoa dan berharap yg terbaik, selamat mencoba