My Authors
Read all threads
Hai,

Masih dalam rangka lauching buku #rhdpk, malam ini gw akan coba untuk membisikkan beberapa fakta yang boleh terungkap tentang rumah di perkebunan karet ini. 🙂

Kalo masih ada pertanyaan, silakan tulis di reply, kita bahas bareng aja ya.

Yuk ah mulai..
Om Heri ini kan emang om yang senang bercerita, sejak kecil gw sangat senang mendengar ceritanya, salah satu yang paling bombastis adalah cerita pengalaman dia waktu kerja di perkebunan karet itu.
Bareng Om Wahyu menghabis kan kira-kira empat tahun sebagian hidupnya, penggalan sejarah yang gak akan pernah mereka lupakan seumur hidup.
Jadi awalnya, gw gak minta ijin om Heri untuk upload cerita #rhdpk di twitter, karena gw gak yakin bakal banyak yang suka dengan cerita di tengah hutan dan perkebunan karet ini,
Setting ceritanya sangat jadul pula, tahun 1990 sampai 1994, jadul banget kan?, takutnya gak relate sama teman-teman follower yang rata-rata generasi millenials.
Tapi ya sudahlah, karena emang suka bercerita, akhirnya gw ya cerita aja. Ternyata responnya bagus, ternyata banyak yang suka, Alhamdulillah.
Karena itulah, akhirnya gw benar-benar melakukan riset untuk penulisan thread #rhdpk, yang akhirnya, Alhamdulillah, bisa gw tumpahkan menjadi sebuah buku.

Hal pertama yang gw lakukan pertama kali adalah datang menemui Om Heri di rumahnya, di Cilegon, gak jauh dari rumah ortu.
“Om, mau minta ijin nih. Aku mau cerita di twitter pengalaman om waktu kerja di perkebunan karet dulu. Kebetulan, kemarin aku udah mulai cerita sedikit, ternyata banyak yang suka. Boleh kan ya om?”
“Emang bener banyak yang suka Brii? Bakalan ada yang mau baca?”

“Banyak yang suka dan mau baca om. Jadi ya udah sekalian kita ceritain aja semuanya ya, boleh ya Om?”

Itu percakapan awalnya, kami duduk di depan toko yang cukup besar milik om heri, di satu sudut kota Cilegon.
Intinya, akhirnya om heri setuju untuk gw menuangkan cerita pengalamannya ini.

Sejak hari itu, secara rutin gw datang menemui Om Heri di rumahnya, untuk mengumpulkan bahan cerita #rhdpk, dari mulut pelakunya sendiri.
Belakangan, gw akhirnya menemui dan ngobrol dengan om Wahyu juga.
Inilah yang mungkin jadi nilai lebih dari #rhdpk, pelakunya benar ada, perkebunannya ada, rumahnya ada, banyak saksinya masih hidup sampai sekarang, termasuk gw, Karena gw juga pernah ke rumah itu kan.
Karena benar-benar nyata itulah mungkin jadi cerita horror yang amat sangat mencekam. Gw, sebagai penulisnya, dalam proses penulisannya gak bisa kalau menulis sendirian, gak berani, takut banget. Harus ada orang.
Nah kali ini gw akan coba untuk ungkap beberapa fakta #rhdpk, semoga bisa jadi jawaban dari banyak pertanyaan tentang rumah hantu di perkebunan karet ini.

Mari kita simak,
~Om Heri dan Om Wahyu apa kabarnya sekarang Brii?

Om Heri sekarang pengusaha sukses, pemilik toko kelontong yang lumayan besar dan ramai. Anaknya dua, Anak laki-lakinya baru aja memberinya satu cucu hehe. Alhamdulillah, beliau sekarang bahagia dan sehat walafiat.
Kalau Om Wahyu, sekarang menjabat posisi yang cukup penting di departemen pemerintahan yang menaungi sektor perkebunan.
Iya, om Wahyu masih kerja di perkebunan, tapi sudah jadi bos 😁. Sesekali dia berkeliling ke setiap perkebunan milik pemerintah di seluruh Indonesia, termasuk perkebunan karet yang dulu pernah jadi tempat dia bekerja pertama kali.
Gw pernah tanya ke om Wahyu, “Om, gimana perasaannya waktu pertama kali balik lagi ke rumah itu? Ke perkebunan itu?”

Sambil menarik napas panjang, lalu cukup lama diam, mata menerawang jauh, om wahyu menjawab:
“Ada sedihnya Brii, karena tempat itu adalah awal om meniti karir. Tempat dimana menjadi tempat yang amat sangat berkesan.”

“Sampai detik ini, om masih hapal setiap sudut rumahnya, setiap jengkal perkebunannya, om masih hapal semua.”
“Om masih ingat setiap teror yang terjadi, setiap kejadian seram yang kami alami, semuanya menjadi lembaran tragedi buat kami.”
Begitulah sebagian kecil penjelasan dari om Wahyu, sering kali dia bercerita dengan mata yang berkaca-kaca, memaksa pikirannya untuk kembali menerobos sesak kenangan seram di perkebunan itu. Tentu saja, dengan sabar gw terus mendengar ceritanya.
~Rumahnya masih ada gak sih Brii?

Rumah dan perkebunannya masih ada sampai sekarang. Tapi ya sudah berubah total, karena karyawannya sudah banyak, perkebunannya juga sudah semakin luas.
~Masih ada kejadian kayak dulu pengalaman om Heri dan Om Wahyu gak sih Brii?

Nah, ini yang gw belum tau pasti. Nanti kalo ada waktu, gw dan om Wahyu akan ke sana lagi, coba ngobrol dengan orang-orang yang sekarang bekerja di perkebunan itu, tinggal di rumah itu. Tunggu aja..hehe
~Sebenernya, motor Om Heri da nom Wahyu itu satu apa dua Brii?
Hehe, iya, gw selalu lupa untuk menjelaskan kalau sebenarnya di rumah itu mereka ada dua motor, masing-masing satu. Tapi, sering kali mereka lebih memilih untuk berboncengan ke mana-mana, dengan pertimbangan berbagai hal, salah satunya bahan bakar, supaya irit katanya, begituuu..
~Kenapa gak minta beli mesin diesel ke perusahaan untuk penerangan dalam rumah?

Waktu itu, untuk mencari bensin untuk kendaraan aja masih cukup sulit, apalagi mencari solar untuk bahan bakar mesin diesel, susaaaahh.
~Kenapa sih mereka gak pindah rumah aja? Cari rumah yang ada di kota gitu..

Mereka gak mau menyerah kalah dengan keadaan, berusaha untuk terus tegar menghadapi semuanya berdua!, selengkapnya ada di buku, hehe.
~Letak sebenarnya di mana sih perkebunannya Brii?

Awal thread gw pernah menyebut Martapura, ternyata salah hahaha, om Heri yang kasih tau kalau perkebunannya itu berada di Lampung. Letak pastinya, teman-teman bisa cari tau sendiri kan, gampang itu mah :D.
~Suara “Creek, creek, creek” itu kayak gimana sih Brii?

Hmm, pada tau tukang patri gak? Yang dulu kalo keliling bawa alat ditangan yang bisa menghasilkan bunyi buat cari pelanggan. Nah bunyinya hampir mirip dengan tukang patri itu, Cuma lebih ngebas aja.
~Suara itu keluar dari mulut pocong apa gimana Brii?

Nah itu yang gw gak tau pasti.

Tapi setelah pengalaman di perkebunan karet, beberapa kali gw sering juga dengar suara Crek creek creek itu, nanti kapan-kapan gw cerita, ingetin ya.😁

***
Baiklah, supaya gak terlalu malam, dari gw cukup sekian ya. Selebihnya, teman-teman bisa tanya di reply, gw akan coba jawab 🙂
Sekali lagi gw mengucap terima kasih banyak untuk yang udah beli buku #rhdpk, terima kasih banyak juga buat yang belum beli bukunya tapi udah ngikutin thread-nya sejak tahun lalu. Terima kasih 3000..🥰
Minggu depan, gw akan coba bercerita lagi, cerita yang beda lagi, cerita yang sama atau malah lebih mengerikan dari #rumahteteh dan #rhdpk.

Tunggu minggu depan ya..

Salam..
Missing some Tweet in this thread? You can try to force a refresh.

Enjoying this thread?

Keep Current with Brii #rhdpk

Profile picture

Stay in touch and get notified when new unrolls are available from this author!

Read all threads

This Thread may be Removed Anytime!

Twitter may remove this content at anytime, convert it as a PDF, save and print for later use!

Try unrolling a thread yourself!

how to unroll video

1) Follow Thread Reader App on Twitter so you can easily mention us!

2) Go to a Twitter thread (series of Tweets by the same owner) and mention us with a keyword "unroll" @threadreaderapp unroll

You can practice here first or read more on our help page!

Follow Us on Twitter!

Did Thread Reader help you today?

Support us! We are indie developers!


This site is made by just three indie developers on a laptop doing marketing, support and development! Read more about the story.

Become a Premium Member ($3.00/month or $30.00/year) and get exclusive features!

Become Premium

Too expensive? Make a small donation by buying us coffee ($5) or help with server cost ($10)

Donate via Paypal Become our Patreon

Thank you for your support!