Masih dalam rangka lauching buku #rhdpk, malam ini gw akan coba untuk membisikkan beberapa fakta yang boleh terungkap tentang rumah di perkebunan karet ini. 🙂
Kalo masih ada pertanyaan, silakan tulis di reply, kita bahas bareng aja ya.
Yuk ah mulai..
Hal pertama yang gw lakukan pertama kali adalah datang menemui Om Heri di rumahnya, di Cilegon, gak jauh dari rumah ortu.
“Banyak yang suka dan mau baca om. Jadi ya udah sekalian kita ceritain aja semuanya ya, boleh ya Om?”
Itu percakapan awalnya, kami duduk di depan toko yang cukup besar milik om heri, di satu sudut kota Cilegon.
Sejak hari itu, secara rutin gw datang menemui Om Heri di rumahnya, untuk mengumpulkan bahan cerita #rhdpk, dari mulut pelakunya sendiri.
Mari kita simak,
Om Heri sekarang pengusaha sukses, pemilik toko kelontong yang lumayan besar dan ramai. Anaknya dua, Anak laki-lakinya baru aja memberinya satu cucu hehe. Alhamdulillah, beliau sekarang bahagia dan sehat walafiat.
Sambil menarik napas panjang, lalu cukup lama diam, mata menerawang jauh, om wahyu menjawab:
“Sampai detik ini, om masih hapal setiap sudut rumahnya, setiap jengkal perkebunannya, om masih hapal semua.”
Rumah dan perkebunannya masih ada sampai sekarang. Tapi ya sudah berubah total, karena karyawannya sudah banyak, perkebunannya juga sudah semakin luas.
Nah, ini yang gw belum tau pasti. Nanti kalo ada waktu, gw dan om Wahyu akan ke sana lagi, coba ngobrol dengan orang-orang yang sekarang bekerja di perkebunan itu, tinggal di rumah itu. Tunggu aja..hehe
Waktu itu, untuk mencari bensin untuk kendaraan aja masih cukup sulit, apalagi mencari solar untuk bahan bakar mesin diesel, susaaaahh.
Mereka gak mau menyerah kalah dengan keadaan, berusaha untuk terus tegar menghadapi semuanya berdua!, selengkapnya ada di buku, hehe.
Awal thread gw pernah menyebut Martapura, ternyata salah hahaha, om Heri yang kasih tau kalau perkebunannya itu berada di Lampung. Letak pastinya, teman-teman bisa cari tau sendiri kan, gampang itu mah :D.
Hmm, pada tau tukang patri gak? Yang dulu kalo keliling bawa alat ditangan yang bisa menghasilkan bunyi buat cari pelanggan. Nah bunyinya hampir mirip dengan tukang patri itu, Cuma lebih ngebas aja.
Nah itu yang gw gak tau pasti.
Tapi setelah pengalaman di perkebunan karet, beberapa kali gw sering juga dengar suara Crek creek creek itu, nanti kapan-kapan gw cerita, ingetin ya.😁
***
Tunggu minggu depan ya..
Salam..