Thread by @jokoanwar

Sebenarnya, tanpa diketahui publik, industri film Indonesia sekarang sedang mengalami krisis. (Thread)

Jumlah kru dan aktor/aktris film Indonesia tidak cukup untuk produksi film Indonesia yang semakin banyak setiap tahunnya.

Tahun ini, diperkirakan ada 150 film yang sudah atau akan diproduksi. Artinya, dalam satu bulan rata-rata ada 12 film yang diproduksi. Kalau 1 film rata-rata butuh 120 orang kru, berarti 12 film sebulan butuh 1400 orang kru. Dan jumlah kru sekarang nggak cukup.

Saat ini, kalau mau suting, para produser kesulitan mencari kru. Para sutradara udah mulai "rebutan" penata kamera, art directors, bahkan asisten sutradara aja sekarang udah rebutan. Belum lagi pemain.

Lebih masalah lagi, karena kekurangan kru dan pemain film, mereka yang tidak punya cukup skill akhirnya dipekerjakan. Sutradara yg clueless, DP (penata kamera) yg gambarnya bikin buta, aktor yg dongdong, etc. Tentu aja ini bikin banyak film Indonesia yang busuk.

Belum lagi skenario yang seharusnya jadi modal awal kesempatan sebuah film untuk jadi bagus, ditulis asal-asalan sama orang yang nggak bisa nulis. Jadinya dari awal filmnya udah nggak ada harapan. Karena kita sangat kurang penulis skenario yang bagus.

Beberapa waktu lalu di sebuah kesempatan di TV saya pernah utarakan masalah krisis kru/pemain ini. Saya bilang ini kesempatan buat yang mau kerja di industri film Indonesia. Eh, trus banyak yg minta dikasih kerjaan, walau tanpa skill. Ini mah nambah masalah bakal.

Sebagai halnya dgn profesi lain yg butuh skill yg tinggi, pembuatan film harus dipelajari dulu. Nggak bisa cuman dikhayalin trus langsung bisa. Banyak tuh orang yg pengen jadi sutradara, penulis skenario etc cuman modal halu. Filmnya nanti juga halu. Cuman dia yang mikir bagus.

So, ini memang peluang kerja yang bagus. Tapi yang ingin masuk industri film harus membekali diri mereka dulu dengan knowledge dan skill. Bagaimana cara mulainya?

Pertama, cari tau dulu, profesi apa dalam industri film yang cocok dengan minat, bakat, dan kepribadian kalian. Profesi-profesi saya jelaskan di sini:
twitter.com/i/moments/9489…
dan
twitter.com/i/moments/9493…

Setelah itu, cari sekolah atau kursus yang bisa kalian ikuti. Cari sendiri lewat google, etc. Kalau cari tau sekolah atau tempat belajar aja nggak bisa cari sendiri dan harus dikasih tau di sini, lupakan. Berarti kalian nggak cukup punya usaha.

Sambil belajar, latihan lah. Buat calon sutradara, DP, art director, penata busana, penulis, dll, hasil latihan bisa jadi portofolio kalian untuk masuk industri nanti. Setelah punya skill, masuklah ke industri. Perbaiki film Indonesia. Jangan cepat puas. Belajar terus.

Bikin film itu aneh. Semakin lama jadi pembuat film, kita makin merasa banyak yang kita nggak tau. Kalau udah bikin film terus dipuji orang trus jadi lolaklolok merasa hebat, itu berarti secara kreatif udah berdiri di pinggir jurang.

Jadi, ayolah. Industri film Indonesia menunggumu.