Thread by @jiemiardian

"Dok saya pasien depresi, apakah saya bisa sembuh total? Kenapa setiap kali saya berhenti obat saya selalu kambuh?"

Apakah gangguan saya dapat sembuh sempurna?

-Sebuah tulisan tentang istilah-istilah dalam gangguan jiwa

Kita bicara dan memahami dgn kalimat. Perbedaan pemahaman kata membuat kita sulit. Ketika kita bicara ttg sedih, apa yg ditangkap lawan dgn apa yang kita maksud bs jadi berbeda. Ketika kita bicara ttg sembuh, apa yg dipahami dokter dan apa yg kita pahami & harapkan bisa berbeda.

Tema-tema serupa banyak ditanyakan baik lewat DM mention maupun komen di akun media sosial ini. Beberapa menganggap masih minum obat artinya belum sembuh, atau menganggap minum obat artinya kecanduan, atau minum obat artinya mengganggu ginjal dan hati, atau lelah saja rasanya

Seringkali keterbatasan waktu dan kesenjangan pengetahuan yang cukup besar menyulitkan dokter dan pasien berkomunikasi. Ada istilah-istilah yang karena berbeda dan tidak diperkenalkan, jadi sulit dipahami. Hari ini kita akan bahas beberapa ya

"Sembuh" dalam bahasa dokter dan 'sembuh' yang dipahami oleh masyarakat, agaknya bermakna berbeda. Misalnya darah tinggi, dokter akan puas ketika menemukan pasien tensinya normal 120/80 dan stabil, padahal pasien tidak puas selama masih minum obat, menganggap artinya belum sembuh

Misalnya pula kencing manis (diabetes), dokter menganggap ketika gula darahnya terkontrol maka itu sudah baik, targetnya sudah tercapai. Sementara pasien menganggap jika masih minum obat artinya kecanduan. Dan ingin kembali ke gaya hidup lama sebelum sakit, tanpa minum obat lagi.

Banyak penyakit yang memang membutuhkan pengobatan jangka panjang bahkan seumur hidup. Apakah berarti penyakit tersebut tidak bisa 'sembuh'? Tentu tidak demikian. Penyakit tersebut bisa 'sembuh' dengan dikontrol obat.

Target utamanya adalah mengontrol gejala seminimal mungkin

Sembuh tanpa obat lagi memang berlaku bagi beberapa penyakit. Misalnya pilek batuk, setelah minum obat 3 sampai 5 hari tentu kita berharap tidak minum obat itu lagi. Adalah tidak lazim minum obat flu sampai 3 tahun berturut-turut.

Namun merupakan hal yang wajar untuk meminum obat obatan hipertensi, diabetes, antipsikotik, dalam jangka waktu yang sangat panjang. Karena obat-obatan inilah yang mengontrol gejala tersebut.

Menyangkal kondisi ini dan lari justru akan mempersulit situasi

Saya mau memperkenalkan sebuah istilah yang sering salah digunakan

Kronis: artinya sebuah penyakit berlangsung dalam jangka waktu yang lama

Akut: artinya sebuah penyakit tiba-tiba terjadi

Beberapa gangguan jiwa, termasuk dalam hal ini depresi, berlangsung kronis.

Ketika sebuah gangguan berlangsung kronis, penanganannya pun butuh waktu yang panjang. Apa target dari penanganan panjang gangguan jiwa? Ada istilah lagi

Respon: perbaikan gejala, pengobatan menunjukkan efek
Remisi: perbaikan gejala lebih lanjut, mungkin disertai gejala sisa

Recovery: perbaikan kembali seperti fungsi semula dalam jangka waktu yang panjang

Relaps: kekambuhan ketika satu periode penyakit belum selesai

Recurrence: kekambuhan ketika satu periode penyakit sudah usai

Pada gangguan jiwa katakanlah depresi target kesembuhan adalah recovery. Karena panjangnya fase pengobatan seseorang sering menghentikan sendiri terapinya. Dalam waktu singkat kekambuhan terjadi, itu namanya relaps. Karena memang belum sembuh benar.

Pada gangguan depresi yang sudah mengikuti pengobatan dan sembuh seperti sedia kala. Juga sudah mengikuti pengobatan sesuai waktu yang ditunjukkan oleh dokter, jika terjadi kekambuhan namanya recurrence. Kekambuhan tidak lagi terkait dengan episode depresi yang terjadi sebelumnya

Perhatikan tidak ada istilah 'sembuh' yang digunakan oleh dokter. Karena istilah tersebut rancu, dan tidak dapat menilai secara keseluruhan gangguan yang dialami dan perbaikannya. Istilah yang digunakan adalah respon, remisi, recovery, relaps dan recurrence

Jika yang dimaksud sembuh total adalah tidak sakit lagi dan tidak minum obat lagi, tentu ini rawan bias. Contoh yang mudah misalnya kita sedang flu, minum obat 3 hari lalu sembuh, seminggu kemudian kita flu lagi, apakah ini tidak sembuh total?

Contoh lagi misalnya kita sedang cacingan, minum obat saat ini dan dinyatakan sembuh. 2 tahun kemudian saya cacingan lagi, apakah yang kemarin tidak sembuh total? Kan bukan begitu cara pikirnya

Saya sakit lagi, belum tentu karna penyakit sebelumnya belum sembuh. Bisa jadi memang sudah sembuh namun kambuh. Dan ini adalah hal yang wajar dalam hidup. Kita tidak bisa menghilangkan kemungkinan terserang penyakit. Yang bisa kita lakukan adalah mengurangi resiko sakit saja

Apakah penderita asma tidak bisa sembuh? Beberapa pasien asma sembuh dengan sendirinya, tidak tahu kenapa bahkan, pokoknya tiba-tiba sembuh dan tidak pernah kambuh lagi. Sementara sejumlah besar lainnya perlu berjuang bahkan untuk bernafas.

Saya salah satunya

Saya mengubah gaya hidup, makan, olahraga, untuk mendapatkan serangan lebih jarang. Dan ketika saya sesak, saya akan meminum obatnya. Seiring perubahan gaya hidup, saya lebih jarang kambuh. Apakah artinya saya tidak sembuh? Sembuh atau tidak, tidak bisa dilihat sesederhana itu

Perubahan demi perubahan, sekecil apapun adalah juga perubahan. Selama saya bergerak menuju perbaikan, maka saya sudah melakukan yang benar terhadap asma saya. Bukan menyerah, melawan, pasrah, berontak, Saya belajar bersahabat dengan asma saya, dan belajar hidup bersama asma.

Jika seseorang berontak, pokoknya ingin bebas hidup tanpa obat, dia bisa berakhir tercekik tak bisa bernafas. Melawan apa yang tidak seharusnya dilawan. Menerima dan bersahabat dengan realita membuat kita lebih damai, toh saya juga tetap merasa semakin sehat

Kamu bisa mengganti kata asma dengan depresi, bipolar, skizofrenia, distimia, depresi berulang dan lain sebagainya

Beberapa gangguan bisa jadi mengharuskan pengobatan seumur hidup. Hal ini bukan berarti kecanduan, tidak sembuh, atau mengganggu fungsi ginjal dan hati. Gangguan ini sama seperti beberapa gangguan medik lain butuh dikontrol oleh obat, dan justru ini adalah kesembuhan.

Jadi Bisakah depresi sembuh? Jika sembuh yang dimaksud adalah respon, remisi dan recovery, jawabannya : Mungkin sekali dicapai

Apakah bisa lepas obat? Beberapa diantaranya bisa, beberapa perlu sembuh sambil tetap minum obat lebih lama

Apakah pasti kambuh? Perbaiki gaya hidup, belajar meningkatkan kapasitas kebahagiaan, penanggulangan stres, gaya hubungan interpersonal yang sehat, minum obat sesuai aturan, kita menurunkan risiko kekambuhan.

Mari terus berjuang menggapai kebahagiaan

Minum obat tentu ada efek sampingnya, karna minum teh hangat aja ada efek sampingnya. Namun efek samping itu bisa diprediksi dan diatasi. Lebih berbahaya menghentikan pengobatan.

Untuk dokter memberikan obat jangka panjang, tentu pertimbangan nya banyak

https://twitter.com/pututpngstu/status/1143143196731441152?s=19

Saya setuju, semua orang perlu mendekat pada Tuhan.

Tapi mendekat pada Tuhan, tanpa mendapat pertolongan padahal sedang sakit betulan (gangguan jiwa itu betulan), sama saja pingin ketemu Tuhan secara langsung :)

https://twitter.com/Majidmutiara1/status/1143143211159785473?s=19