Karena pada Thread Sakti Alam Kerinci ini, aku hanya akan memberikan gambaran beberapa tempat seram yang berada tepat dikaki gunung Kerinci
Mulai yang sudah melegenda hingga yang kurang didengar -
Maksudku adalah melegenda bagi rakyat sekitar khususnya yang berada di kecamatan Kayu Aro dan Kayu Aro Barat
Sebutlah saja seluruh Thread yang nanti akan saya bagikan akan berlatar belakang di Kecamatan Kayu Aro
(Memang pada dasarnya namanya hanya Kayu Aro)
...
Adalah sebuah daerah dataran tinggi yang terletak di gunung tertinggi sumatera yaitu Kerinci
Kayu Aro selain dikenal denga tempat wisata alam
Kayu Aro adalah daerah penghasil teh terbaik di dunia (menurut artikel yang aku baca)
Daerahnya asri dan indah jika dipandang...
Jika dilihat di siang hari dan terik matahari menyinarinya
Nama Kayu Aro sendiri konon diambil dari sebuah pohon besar yang hingga detik ini masih berdiri gagah ...
(Ingat terus nama ini-akan ada thread khusus untuk Pohon Kayu Aro)
Sedikit gambaran mengenai pohon Kayu Aro
Beberapa masyarakat percaya pohon Kayu Aro dapat menggambarkan perekonomian daerah dengan tanda rimbun atau gugurnya daun disana
Jika ada pertanyaan, akan aku jelaskan melalui Thread pula nantinya
Saat ini aku akan membagikan beberapa tempat angker, seram, atau hal yang sama sesuai versi masyarakat sekitar yang sudah pernah aku wawancarai scr langsung ...
Aku sengaja menyamarkan nama ini karena memang rumah sakit ini masih beroperasi dan masih ada hubungannya dengan perusahaan tempat orang tuaku bekerja
Jika kalian para pembaca adalah masyarakat sekitar ...
Kejadian horror yang terjadi dirumah sakit ini banyak dialami oleh masyarakat setempat atau masyarakat Gunduk Rumah Sakit
Malam itu...
(Merindung Nggerrrrr!!!)
Ya, malam itu, malam minggu, Putra baru saja pulang dari tempat tongkrongannya, ...-
Di Kayu Aro, pukul 00.30 akan menjadi hal yang susah untuk menemui pengendara yang melintasi jalan raya, ada tapi tak seberapa
Jadilah Putra dan temannya bernama Dwi (cowok) akan berniat pulang kerumah yang juga bertepatan di desa Gunduk Rumah Sakit..
"Cok! Pie iki? Rak wani aku nggedor pintu" kata Putra lirih kepada Dwi
"Weh, pie yo, oh awak e dewe tuku ngombe wae, ngko turune nang rumah sakit kono," sahut Dwi membri ide
"Gendeng kon, po rak ono nggon liane, warung sego opo rental warnet ngono, malah lebih waras koyokane," jwb Putra
"Bakule sopo yamene isih buka, Gendruwo tenan rak gelem buka warung nang gon sepi ngene, wes talah, timbang awak e dewe kademen nang kene, ayo golek ngombe, tros daden nang kono,"
Mendengar penjelasan dwi yang memang masuk akal, Putra pun dengan..-
Bermodalkan 3liter tuak untuk menghangatkan tubuh, dan beberpa bungkus rokok
Mereka siap untuk menginap di Rumah Sakit Gundik Rumah Sakit
...
Rumah Sakit Ini sempat tidak beroperasi selama beberapa tahun karena alasan yang tidak begitu jelas, kenapa dan mengapa
Dan pada Tahun 2011 Rumah Sakit Gundik Rumah Sakit sedang dalam keadaan kosong tak berpenghuni
Walau masih dikunjungi u/ m3$um
Singkat cerita, tepat jam 1 dini hari
Mereka sampai di rumah sakit tersebut
Waktu berjalan tanpa ada sedikit gangguan apapun
Api dari bakaran sampah dan kayu kayu yang berserakan cukup membuat tubuh mereka tidak kedinginan
"Kemlelet kue, mau wae wanian saiki kewden, hah tipis,"
(Sombong kamu, tadi aja berani sekarang ktakutan, ah tipis) jwb Putra menyesap rkokny
"Opo hubungane, kan yo nang kene awak ora ngganggu," (apa hubungnnya kan disini kita nggak ganggu) jawab putra menenangkan Dwi
"Westalah, ora ono opo2"
Dwi masih dalam posisi yang sama, mereangkul tubuhnya
Cemas dan takut
Ketakutannya seakan sedang mnjadi tontonan banyak orang, meskipun tidak ada siapa2, Dwi memastikan itu, hnya ada dia dan Putra yang saat ini masih santai didepan api
Tapi mereka salah, mereka berada disana baru 45menit saja, bahkan tuak yang dibelinya masih tersisa banyak sekali
"Mulih wae yok" (pulang aja yuk) ajak Dwi yang kini sangat ketakutan ntah krn apa
"Weswes, nak arep mulih, mulih nang omahmu, pie?"(sudahlah, kalau mau pulang, pulang kerumahmu, gimana?) potong Putra bertanya, ia sedikit dongkol melihat tingkah dwi yang mendadak menjadi penakut seperti itu, meskipun Putra sebenarnya juga takut, tapi ia lebih memilih
"Wayoklah, timbang ngompol aku nang kene," (ayoklah, daripada ngompol aku disini,)
"Yawes, pateni genine, tuak e guang ae,"(yaudah matikan apinya, tuaknya dibuang aja) kata Putra sembari berdiri dan berjalan menuju motornya
Dwi berlari kecil mengejar Putra yg lebib dulu menuju ke motorny yg trprkir
Tiba2 saja langkah Putra terhenti shingga Dwi pun menabrak Putra dr belakang,
"Ngopo cok?"
"Ojo ndelok ngarep," kata Putra lirih
Sama halnya dg org lain, smkin dilrang smkin pnsaran
Dwi nekad melihat ap yg dilrang oleh Putra
Benar saja, Dwi melihat bungkusan putih berdiri tegap membelakangi mereka berdua
"Ssstttt menengo cangkemmu," (diam) kata putra
"Weh aku rak kuat cok, aku arep mulih wae lah, tolong ntrke aku mulih yo cok,"(weh, aku gak kuat cok, aku mau plang ajalah, anterin aku plang ya cok) kata dwi merengek, bahkan sudah mlai menangis,
Mustahil se.
"Awak rak oleh mulih cok,"(kita gak boleh pulang cok) kata Putra masih dalam keadaan tenang,
"Walah temenan lah, aku gak wani mneh neng kene, ayuk mulih wae, tinggal wae setan gendeng iku"(walah, bner-
"Jogo cocotmu, iki baru siji, sing liane durong,"( jaga mulutmu
"Aku tek pingsan wae lah cok," (aku mau pingsan ajalah cok)
"Tapi kok yo rak iso iki pie toh Gusti paringono dalan padang"(tapi kok gak bisa ini gimana toh Ya Tuhan, tunjukan jalan terang) ucap Dwi sudah mulai menangis serupa bocah
Dwi tidak berani melihat kedepan, bahkan ia menyesal.
'Nasi sudah menjadi bubur' batin putra berucap, kalau takut jangan stgah2, kalau berani kudu maju
Begitulah batinnya bersuara
"Kulonuwon"
Pocong itu tdk bergeming sdkitpun, brgrakpun tidak,
Dwi merasa ganjil mendengar suara Putra sprt itu, ditmbh dngan bahasa yg tidak putra bngt
"Wes mneng wae, mulih ora?" (Udah diam aja, mau plang gak?) timpal Putra
"Sekali mneh, tolong minggiro seko dalanku," (skli lagi tolong mingir dari jlnku) kata Putra sdikit dngn nada tinggi
Tdk! Pocong itu masih dg posisi yg sma
Tidak lagi! Ia masih berdiri dengan lilitan kain lusuhx
Satu, dua, tiga, tiga batu dilemparkan kearah pocong itu, meskipun tidak kena
(Kejadiannya memang demikian, jadi jangan dikira ngayal)
Entah sdah berapa batubyg dilemparnya scra siasia
Tapi, hal itu membuahkan hasil
Pocong itu menghilang dari pandangan Putra
Sembari menyapu kedua tangannya putra membalik badan dan berkata pada Dwi, alhasil, Putra menemkan Dwi tak sdarkan diri
Mungkin sja krna ketakutan, lalu ia pingsan
Tapi, memang hny itu alasannya knapa Dwi bisa pingsan
Pipi kanan dan kiri Dwi ditampar olh Putra, tak berselang lama Dwi terbangun dengan wajah bingung
"Ada ap?"
"Tangi oo cok," (bangun woi) kata Putra geram
"Weh, ayo mulih, pocong e wes rak enek toh,"(weh, ayo plang, pocongnya udh gak ada toh,) jawab Dwi kembali panik, dia ingat apa yg sdah terjadi
Pada intinya, kita tetap harus menjaga tatakrama jika bertandang dikediaman seseorang, meski bangunan kosong, tetaplah hargai penghuni bangunan tsb, krn pada dasarnya bumi bkan hnya dihuni
----
Sedikit informasi
Rumah Sakit ini sekarang sudah kembali beroperasi beberapa tahun belakangan, namun tidak semua bangunan yang dipakai
Kamar Melati, dan Kamar Mawar tidak dihuni karna alasan rusak
Tetapi, ada satu barisan kamar yg memang baru dibngun
--------
INGAT! Ini hanya segelintir cerita
Nanti dilain kesempatan akan aku bagikan thread tentang Rumah Sakit Gunduk Rumah Sakit ini, Insha Allah🙏
-------
Untuk Thread pertama hanya cerita kecil dari beberapa tempat yang akan aku bagikan
-------
Kita lanjut ke tempat selanjutnya
-------
Taman Aroma Pecco berupa tempat wisata yang terkenal dikawasan Kerinci
Selain terkenal dengan keindahannya yang mempesona mata, pohon besar yang menutupi taman, tentu saja menambah asri dan kesejukan jika berkunjung kesana
Cocok untuk piknik keluarga
Kebenaran atas itu hanya mereka yg diberi anugrah yg bisa mengetahui keasliannya
(Pada #Thread khusus akan ada gambarnya🙏)
Situasi saat mengambil video ini pada jam 2 siang
Terlihat indah bukan?
Dan legenda yang sering dibicarakan oleh masyarakat sekitar adalah mustika yang terdapat didalam danau ini,
Keberadaannya adalah untuk menunggu danau tersebut agar tidak meluap keluar(katanya)
Begitulah kesaksian masyarakat
Ada pula yang mengatakan bahwa ada sebuah kejadian Jalan Putus yg diakibat
Benar atau tidak, masyarakat sbgian bsar mempercayai hal itu
Percaya atau tidak, smua itu kembali pada diri pembaca masing2
Baiklah aku akan membagikan sdikit cerita singkat, yang dialami oleh temanku "lagi"
@bacahorror #BacaHorror
Kejadian dialami oleh temanku yang bernama Joko
Sbnrnya, aku jga berada dsna ketika hal ganjil itu trjadi
Malam itu, malam minggu, aku dan temn2ku termasuk Joko, br saja plang dari tempat tongkrongan kami
Jadilah kami mngendarai motor beramai-ramai, bernyanyi sekonyong konyongnya, beberapa dari kami juga masih dalam keadaan mabuk, trmsuk diriku
Oh iya, kjdian ini pada tahun 2012,
Hal gnjil terjdi ktika kami sudah memasuki jalan
Jln itu memang tidak diberi sinar lampu jalan, shingga pnerangan hny berasal dr lampu motor kami
Si Joko yg memang pd dasarny adalah anak yg cukup pndiam dn bukan pemabuk sprt yg lain, tiba2 saja berteriak, memaki,
"Ngopo Jok?" (ada apa jok?) tnya Oki yg msih dlm keadaan stgh sadar dr pngaruh alkohol
"Ono kemamang cah" (ada kemamang" jawab Joko dngn nafas tersengal
"Tenane?" (Yakin?) tny oki kembali
"Opo klian gk ktok"
"Ora ki, alah kon mabok iku" (nggak kok, alah, kamu mabok itu) kta Doni
"Asu, aku gak ngombe yo"(anjg aku gak minum!) timpal Joko
"Wes parani wae, nak oleh kan iso sugih awak e dewe,"(udah datngin aja, kalau dpt bis kaya kita) kt doni
"Iyo jare uwekku, lak ketemu kemamang brrti enek wong arep disantet, nah, mngko awake dewe ngmg karo sing arep disantet iku, mngko kan awak e dewe diwei duit"(iya kt nenekku, kalo kita ktmu kemamang brrti ada org yg mau disantet,
"Ncen wong nak mabok pikirane mung duet kok yo, weslah yok melebu," (org klo mbok pikiranya cm uang kok ya, yaudah yok masuk) kata Joko
Kami ber enam memberanikan diri untuk msuk kdlm
Pikirku, apapun kejadiannya aku pasrah
Dan benar, kedatangan kami tidak disambut dg baik oleh penghuni disana
Bru saja kami akan mematikan motor, suara it
Dan percya atau tidak, suara itu didngar oleh semua psang telinga
"LUNGO SEKO KENE LE"
Tidak tahu dr mana asl suara itu, suarany seperti berada dimanamana
Kami tidak pergi dan lari kabur, Joko malah berkata
Aku dan tman2ku hanya sling beradu pandangan, bingung, Joko yg trkenal pendiam, kini malah mnjdi gila, tak ada yg berkata lagi, suasana menjadi hening, hanya jangkrik yg trdengar dimanamana
Tidak ada jawaban dari tntangan Joko, Aku hny diam tk berkutik, jngnkan untuk bicara, menarik nafas saja, susah
Akhirnya salah satu dari kami, yaitu Doni, melihat sosok putih meng-
Tak aba-aba, sosok itu menyapa kami dengan suara tawanya, semua mendengarnya, tapi yg melihat hanya Doni
Doni tak berkedip sedikit pun, kaku serupa patung
"Weh weh weh" hanya kata itu yg kluar dr mlut kami
Joko kembali lagi dengan ulahnya
"Mbak rene kluar, enek lanangan ngganteng nang kene, ayo"(mbak sini kluar, ada cowok ganteng disini) kata Joko sembari tertawa
Kepala Joko kini ditepuk oleh Rama,
"Ojo sumbar nang nggon koyo ngene kon, kualat
Joko hanya diam mndengar Rama berkata sprt itu, kini giliran Oki, sosok hitam besar berdiri dibelakang Joko, hany Oki yg melihat,
Gamabarannya jelas, matanya merah mnyala, tubuhnya
Kini, Doni dan Oki yg mematung, dan aku, dan yg lainnya tidak menyadari hal itu,
Keadaan pun semakin mencekam, panik tak menentu yg sdang kami rasakan saat itu,
Keringat dingin dipundakku sudah mlai keluar, intinya sudah tdk nyaman skli berada didalam
Pemandangan indah disiang hari, berbanding terbalik saat
Ketakutan memuncak, ketika suara itu kembali lagi
Besar sekali suaranya, miripi seperti suara org dewasa yg sedang marah
"LUNGO SEKO KENE!!!" Kini dengan nada lebih membentak
Tanpa ba-bi-bu, aku lgsg tancap gas, tak ber aba,
Aku tak peduli lg dngn yg lain (bgst emg)
Kami cek bensinnya, trnyata mash bnyak, semua cara sudah dicba untuk mnghidupkan kmbali msin motor, nahas, itu usaha sia sia
Saat itulah rasa takut itu sangat tidak trkndali
Tiba2 saja Riyan menarik tanganku, mengajakku berlari, kembali ketmpt teman2
Sesampainya kami di tmpt awal, aku dan Riyan tidak menemukan yg lainnya
Demikian pula dengan motor2nya
"Nandi boca2 Yan" tanyaku masih dg nafas berat
Suara itu masih terdengar, tp sedikit menjauh, malah disitulah kepanikan lebih terasa,
"Ndil, jarene nak suarane iku adoh, setane malah cedak,"
"Weslah yan, ojo ngomong setan mneh, mumet ndasku, gara gara Joko iki, wes awak e dewe mbalek nang nggone mau, bismillah wae intine, gek diuripke ondane, gek muleh awak e dewe,"
Kami berjln cpat, mencoba menutupi ktkutan yg dirasakan ditngah rimbunan pohon beringin, menuju ktmpt motor kami
Mesin ttp tdk mau mnyala, sgala mcm doa dan ayat suci sdh disebut, ttp tidk mau menyala,
Riyan yg saat itu sdg mnahan kncing, aku suruh untk mengencingi motor itu, kata-
Dngn sdikit rasa jijik aku mngendarai motorku yg sdah terhujani oleh air kencing riyan
Ingat kenapa aku menulis Joko diawal Thread?
Memang semua pnyebabnya adalah Joko,
Stlh beberapa hari stlh kejadian, tptnya malam Rabu, aku bersama dg Riyan brtmu dg bapak2 yg sdh kami knal, sebutlah dia brnama Pak Yok
Basa-basi dimulai, hingga pd keheningan tnp pembicaraan, Pak Yok memecah hening
"Mlm minggu kae, klian seko endi le?"(mlm mnggu kmrin klian dr mana?) tny Pak Yok smbri mnyesp rokok
"Mksdku, klian seko dolan iki mampir nang endi?"(mksdku, shbis main klian mampir dimana?)
"Ho, nang Aroma Pecco Pak, lah pie?" (Ho, di Aroma Pecco Pak, kenapa memangnya?)
"Haaah, dasar bocah umbelen,"
"Kae, kandani koncomu, nak arep golek Popok Wewe ojo ngapusi kancane," (itu, ksh tau tmnmu kalo mau cr Popok Wewe jgn bohongi tmn sndiri)
"Pie Pak? Sopo sing sampean mksd iki?"(gimna pak? Siapa yg anda mksd?) kta Oki
Mata kami saling beradu pandang, ya, tntu saja, ciri2 tsb hanya
Dr sna kami diberi tahu, trnyata, Joko adlh biang dr sgla maslh, dia berpura2 mlhat kemamang, agar bisa mmbawa yg lain msk kdlm
Ditmbah dgn kebdohan Doni yg bisa mnguatkan niat Joko
Mnurut Pak Yok, Joko jg tdk brhsil mngambil Popok Wewe smdah itu
Sayangnya, stlh kjdian itu, Joko tdk prnh kembali nmpak berkumpul dg kmi, hal itu mnguatkan argumen Pak Yok
Trauma yg dialami, mmbuat salah stu dr kami jatuh sakit, krena ktakutan atau apapun sbabnya
-------
Buat para wisatawan juga tdk prlu tkut untuk dtg berkunjung, karna pada intinya Niat baik akan berbuah kebaikan pula
Mungkin bisa kalian berikan kritik dan saran yg bisa membangun untuk threadku selanjutnya
Bagaimana bagusnya #threadhorror ini akan dilanjutkan, langsung pada inti cerita yg akan disampaikan? Atau harus aku kenalkan dulu tmpt2nya?
Mksdku, aku harus membuat satu tempat satu thread, atau aku kenalkan dulu tmpat2nya dngn berada pada thread ini?
Aku akan jlnkan thread ini sesuai permintaan pmbaca (jika ada😁)
Tp ttp sj thread ini akan berjalan
Krna, msh bnyk tmpt horror yg hrus klian semua tahu😁
Plis, sarannya?
#SeriusNanya