Ini adalah pola kemelekatan
—Utas Pola Kemelekatan
Pola antara pengasuh dan bayi merupakan landasan yang penting bagi seseorang untuk berinteraksi di masa dewasa
Anak mengembangkan pola melekat berdasarkan usaha mereka memenuhi paling tidak sebagian kebutuhannya dari interkasi dengan pengasuh
Pada anak dengan rasa melekat yang “secure”, mereka stres dan menangis ketika ibunya pergi. Tapi segera setelah ibunya kembali, mereka merasa senang dan setelah ditenangkan mereka kembali bermain lagi
Anak-anak yang merasa melekat dengan ibu dengan aman (secure), akan mengembangkan pola melekat yang sehat saat masa dewasanya.
Anak yang pengasuhnya tidak responsif, menolak, mengabaikan, anak ini menghadapi kecemasan mereka dengan dua cara yang sangat berbeda........
Anak seakan tidak terganggu oleh apapun disekitarnya. Mereka nggak nangis walau ibunya pergi, tapi juga nggak perduli waktu ibunya datang. Seakan semua sama saja.
Kayanya bagus ya, anak jadi kuat? Tapi bukan demikian sebenarnya
Anak secara konsisten menangis, berteriak, marah, untuk menarik perhatian dari orang tua. Tapi sekalipun orang tua memerhatikan, hal ini tidak menenangkan sang anak. Seakan anak berasumsi, kalau saya tidak bereaksi kuat, maka pengasuh tidak memerhatikan
Seakan anak begitu takut untuk ditinggalkan lagi.
Kamu gitu gak? Selalu takut ditinggalkan
Yang anxious ingin takut ditinggal sehingga sulit membangun hubungan sehat. Yang avoidant sulit merasakan emosi sendiri dan juga emosi orang lain sehingga rentan menjadi pelaku bully
Pola keempat adalah pola yang tidak berpola....
Kenapa? Karena pengasuhnya adalah sumber rasa aman tapi disaat bersamaan juga sumber bahaya juga bagi sang anak. Misal: abusive parent.
Anak dengan pola “disorganized” mengalami dilema. Mereka nggak bisa mendekat dengan cara aman, nggak bisa juga dekat dengan anxious, tidak bisa juga avoidant. Karena sang pengasuh adalah sumber rasa aman, tapi juga sumber teror sekaligus.
Abusive ini ga harus fisik lho ya, bisa juga abusive secara emotional/neglect
Jika orang tua sehat berusaha memenuhi kebutuhan bayinya, seseorang dgn trauma akan kesulitan menemukan tanda sederhana kebutuhan bayi. Kadang malah dia berharap ditenangkan oleh sang bayi
Saat dewasa (atau sejak kanak) terlihat pola. Mereka mudah dekat dengan orang asing, tapi tidak percaya dengan orang itu.
Pengen dekat tapi takut. Kalau udah dekatpun, malah kita dorong pergi
Apa kamu juga ngerasa gini?
Sejauh ini tidak ada bukti demikian, pola akan tetap. Pola ini terbawa terus hingga ada "pembelajaran" pola baru yg pasti akan panjang dan rumit
Baik kamu memiliki pola secure, avoidant, anxious, atau disorganized, sadari pola ini ya. Dan jika pola ini mengganggu kehidupanmu, ada baiknya kita "mempelajari" pola baru bersama konsultasi psikologis tatap muka.
-Sekian
Maaf kalau ada istilah bahasa Indonesia yang keliru ya. Agaknya lebih tepat disebut kelekatan.