Hari di mana guru bahasa Jerman tiba-tiba dateng. Temen2 langsung pada sibuk. Bangunin aku yg lagi enjoy rebahan. Seperti biasa, langsung diamuk. Temen2 yg lain cuma ketawa.
"Okeeeyy hari ini ibu mau mastiin. Siapa di sini yang mau lanjut kuliah di PTN." kata guruku.
Dari 30-an anak yg mengacungkan tangan cuma 3 orang yg tidak. Termasuk aku.
Mantap
Satu orang paling pintet ditanya. "Kamu mau ke PTN mana?" kata guruku.
"UI BU.." kata kawanku yg pinter banget.
Mantap
"Saya bu?"
"Siapa lagi, kan ibu nunjuk kamu."
Pembelaanku
Aiissssshhhh rasaaaanyaaaa...
Aku menunduk menuliskan sesuatu di kertas: ANJEEEEENGGG!!
Aku start dari jam 4 subuh, bantu ibu.
Iya bu
Iya bu
Iya bu
Udah paling aman tuh.
ANJENG
8 jam aku disekolah
Perhari 3/4 mapel
Dari 1 mapel, fokus belajarku rata2 berpa menit?
Cuma 15 menit anjir dikali 4 mapel = 60 menit doang. 1 hari belajar cuma 1 jam.
"Udah tolol." kataku haha kesel amat sama diri sendiri.
MEREKA HANYA AKAN TERLELAP DALAM MIMPI YANG PANJANG.
Anjiirrr kata2 bijak pertama kali kudengar di antara makian bocah SMA cuma dia doang.
Aku lipet aja tuh kan baju. Gak aku masukin hahaha. Aku duduk.
"Gini Afid. Kamu mau kuliah di mana?"
Wadooohh dalam hati. Pertanyaan apa ini. "Gak pengen kuliah bu. Gak ngerti."
"Loh kamu harus pilih 2 kampus, 2 jurusan. Kamu mau kuliah dimana?" tegasnya.
"Bukan masalah paling deketnya. Kamu gak minat apa ke UGM gitu misalnya?"
Mereka semua ketawa. Aku yang bingung :(((((
"Kampus itu bu?"
"Iya. Kampus terbaik se Indonesiaaaaaahhhh." kesel banget guru BK ku.
"Di mana tuh?"
"JOGJAAAAA!?!?!!"
"OH"
"Yaudah terserah ibu."
"Loh kan kamu yang kuliah."
"Iya. Kan ibu yang milih. Lagian juga belum tentu bapak setuju."
Hmmm 3 guru bk geleng2, ditambah wali kelasku.
"Iya bu."
"Iya bu mulu. Dengerin."
"Iya."
Narik nafas. "Kamu terpilih sebagai siswa terbaik di sekolah."
"Apaaaaaaannn neeehh" kaget anjeng wkwkwkwwk
"MANA ADA SIH BU?!"
"Tuh liat pengumumannya."
Ternyata bener. Wkwkwk gak nyangka. Pringkat ajaib.
WADUHH KAMPUS MANA LAGI ITU :((
Hahaha gak jelas bat pilihan hidupku.
"Udah tenang biar ibu yang ngurus."
"Bayar?"
"Iya."
"Gak ada duit."
"Udah tenang aja."
"Bentar moga besok udukku laku."
Sobatku mengajarkan aku tidak berharap di SNMPTN. Tapi terus berjuang di SBMPTN.
Oke akhirnya aku putuskan untuk pulang.
Anjjjeeeengg
Semua orang teriak. Maki-maki aku. Heran, ketawa, sedih, dan tepuk tangan yang amat sangat meriah.
Aku? Cengengesan. Emakku malah diem gak ngerti apa2. Haha
Sedangkan teman2 ipa, cuma geleng2. Rasanya aku ingin berkata:
"KONTHAAAAALLL LU SEMUAAAA!! HAHAHA"
Lemah banget aku
"Bapak cepet sembuh, aa keterima di UGM. Bapak harus nganter aa ke UGM."
Bapak masih saja memejam.
"Aa ikut kuliah?"
"Iya Mah."
"Kenapa gak bilang sama mama, bapak?
Aku cuma diem. Nunduk.
"Iya mah aa tau. Maafin aa."
Aku gak kuat, rasanya pengen nangis waktu itu.
"Iyaa. Aa batalin kuliah. Yang penting bapak sembuh dulu. Adek2 bisa sekolah."
"Loh kenapa?"
Aku gak peduli pertanyaan guru BK. Aku kabor dari rumah. Bertemu dgn kawan2 glandangan, mayoritas anak punk, kenek angkot. Aku ngopi di sana. Aku cerita.
Aku tau itu basa basi. Mereka pun pasti gak tau jalan apa yg bakal aku pilih lagi. Tapi aku percaya
"Gak apa mah. Udah nanti aa langsung lamar kerja yah. Mamah yg semangat!! Ok?"
Hhhhhh
Wkwkwkwkwk
Hahahaha
😇😇
Utuh sediakala..
mojok.co/terminal/perju…
Yoook rebahan dulu, Besok bangkit lagi.