Untungnya kami dapat driver GoCar yg menyenangkan. Pak Arif namanya. Lelaki paruh baya berusia 45 tahun lebih. #ceritahorror
"Emang kenapa Pak?", Tanya Diandra yg penasaran dengan pertanyaan Pak Arif sebelumnya.
"Pengalaman Bapak?", Tanya saya yg jadi semakin penasaran.
"Iya, duluu banget... Ada kayaknya 5 tahun lalu",
"Emang Bapak kenapa?", Lanjut saya penasaran
Ok, mulai dari sini saya akan ganti sudut pandang ceritanya ya.
Dan seperti biasa, sebelumnya saya akan menyamarkan nama-nama tokoh (kecuali Pak Arif), tempat dan instansi terkait untuk menghindari ketersinggungan.
Dan satu lagi...
So, bisa kita mulai?
A Horror Thread
@ceritaht @InfoMemeTwit @bacahorror
#ceritaht #memetwit #bacahorror #bonkioongistyping
Tak berapa lama, ia sudah berdiri di depan warung kopi tersebut, diliriknya ke dalam namun tidak ia temukan ruang kosong untuknya duduk pada dua bilah bangku panjang yg sudah terisi penuh oleh tamu lainnya.
"Pak...", Seketika suara perempuan paruh baya yg disertai dgn tepukan di bahu sebelah kirinya mengejutkan Pak Arif. Ia pun spontan menoleh ke arah perempuan tersebut.
"Walah, boleh Bu di situ?", Tanya Pak Arif sungkan,
"Gak apa Pak, kosong jg...", Sahut si Ibu warung.
Mendengar itu, Pak Arif segera menuju tempat yg dimaksud
"Susu jahe ada Bu?"
"Ada... Saya buatin dulu ya",
Pak Arif merogoh kantong celananya, mengambil hp android nya berniat mematikan sementara aplikasi taxi online miliknya. Namun tepat ketika ia membuka aplikasi tersebut, sebuah notifikasi pesanan muncul.
"Iya nih mas...", Jawab Pak Arif tersenyum
"Minum dulu aja Pak, sayang udah pesen. Lagian hujannya masih deras banget!", Sahut pria lainnya di sisi bangku berbeda
Pak Arif memeriksa data orderan di hp nya, ia ingin memastikan data pemesan dan lokasi penjemputan serta pengantarannya.
"Malam Pak, saya masih ada kerjaan sebentar. Bisa berangkat sekitar 20 menit lg?",
"Alhamdulillaah, pas banget... Jadi bisa minum susu jahe dulu", ucapnya dalam hati.
"Baik Bu. 10 menit lg saya brgkt", tulisnya
"Ini Pak susu jahenya...", seru Ibu warung sambil meletakan segelas minuman hangat di meja tepat di hadapan Pak Arif,
"Makasih ya Bu...", sahut Pak Arif menjawab si Ibu warung.
***
"Udh smp mana Pak?",
tulisan dalam kolom chat aplikasi membuat Pak Arif menjadi tidak tenang.
"Iya Pak, saya tgg ya."
Perasaan Pak Arif jadi tidak enak karena harus membuat pelanggannya menunggu lama, namun sebenarnya ada hal yg lebih membuat pikirannya tidak menentu. Lokasi penjemputan.
Namun dedikasi tingginya mengalahkan perasaan "ngeri" si Bapak.
"Saya sdh smp Bu", ketik Pak Arif pada kolom chat kepada pelanggannya
Pak Arif segera menepikan mobilnya pada sebuah rumah yg dilihatnya cukup ramai. Sepertinya sedang ada pengajian di rumah tersebut. Beberapa org yg keluar dari rumah itu mengenakan pakaian kerudung dan peci.
"Bu, saya di dpn rmh yg ada pengajian y", tulis Pak Arif yg berusaha memberitahu posisinya kepada Bu Sinta. Namun pesan Pak Arif kali ini tidak lgsg dibalas seperti sebelum-sebelumnya.
"Rmh yg lg ada pengajian Bu", balas Pak Arif. Namun kembali, pesan Pak Arif tidak lgsg dibalas oleh si pelanggan. Pak Airf melirik ke arah jam tangannya yg menunjukan pukul 20:33 WIB.
***
Seketika suara ketukan di kaca mobilnya mengejutkan Pak Arif. Ia pun terbangun dan mencari sumber suara tersebut. Dilihatnya seorang pria muda berdiri di sisi kiri kaca mobilnya sambil memegang payung yg melindungi pakaiannya dari hujan.
"Nunggu orang Pak?", tanya pria tersebut kepada Pak Arif.
"Iya mas, nunggu customer nih...", jawab Pak Arif
"Oalah driver online ya Pak? Atas nama siapa pesanannya? Itu yg di dalem pada nunggu drivernya, biar saya coba tanyain",
"Hah? Sinta? Sinta siapa?"
"Sebentar saya cek mas", sahut Pak Arif sembari lgsg membuka kolom chat di aplikasi taxi online nya.
"Ini mas...", ucap Pak Arif sambil menunjukan nama pelanggannya kepada si pemuda tersebut.
"Tahlilin?", tanya Pak Arif Bingung,
"Iya Pak, ini tuh udah hari ke-3 org-org pada tahlilan... Jenazahnya baru ketemu 3 hari lalu", jelas si pemuda itu.
"Ini yg meninggal siapa ya Pak?", lanjut Pak Arif menyambung pertanyaannya
"Anaknya Pak Dayat", jawab laki-laki tua itu singkat
"Siapa ya lengkapnya... Panggilannya mah Sinta. Tuh, ada tulisan nama lengkapnya di samping pager", jawab sang laki-laki tua sembari menunjuk pada sebuah plang tulisan di tembok di samping pagar rumah.
Betapa terkejutnya Pak Arif membaca tulisan tersebut. Ia segera berlari kembali masuk ke mobilnya. Ia bergegas menyalakan mesin mobil dan pergi meninggalkan lokasi tersebut.
Ia hanya mampu berdzikir di dalam hati. Semua bacaan doa yg ia hafal diucapkannya, mencoba untuk meredakan rasa takutnya.
***
Di sisi lain, selama tiga puluh menit berlalu, sudah 3x panggilan...
"Ha-Halo...", ucap Pak Arif terbata berusaha menahan rasa takutnya
"..."
Namun tidak ada balasan dari sisi lain telpon itu. Hanya beberapa suara bising seperti suara mesin atau kompresor yg menyala tak jauh dari sang penelpon.
"Halo... Bu...?", sapa Pak Arif lagi
"..."
"..."
"Pak...", terdengar suara lirih dgn nada yg sangat pelan
"Bu, tadi saya udh sampe tapi Ibu nggak ada. Ibu sebenernya dimana sih?!", sahut Pak Arif dgn nada yg agak tinggi mencoba memberanikan diri
"Saya di Balai XXX Pak, di Pancoran..."
"..."
"..."
"Tolong Pak... Saya sedang mengandung... Di sini hujan deras... Saya sudah basah kuyub... Dingin Pak di sini..."
"Yaa coba Ibu ganti dulu titik penjemputannya Bu. Agak jauh dari sini Bu"
"..."
"Tolong Pak... Di sini dingin..."
"Ya saya nggak tau itu di mana Bu, saya bukan org sini. Ibu rubah dulu titiknya", ucap Pak Arif berusaha tetap menjelaskan,
"Tolong Pak... Dingin..."
"Maaf sebelumnya, saya mau konfirmasi dulu. Ini bener dengan Bu Sinta kan?!"
"..."
"Halo...?", sapa Pak Arif lg berusaha mendapatkan jawaban. Namun aneh, tiba-tiba saja panggilan telpon itu terputus. Lebih tepatnya, seperti dimatikan dari sisi sebrang panggilan tersebut. Di saat yg bersamaan sebuah notifikasi muncul di layar hp nya,
Berharap mendapatkan order dgn tujuan yg searah pulang, Pak Arif justru tersentak seketika membaca pesan masuk dari si pemesan.
Tanpa pikir panjang Pak Arif segera membalas, "Maaf Bu, saya sdh off. Tlg cancel saja".
Pak Arif lgsg menjawab panggilan itu berharap dari sang pelanggan, ia ingin meminta agar pesanan itu segera dibatalkan.
"Halo!", sapa Pak Arif,
"..."
"Pak..."
"I-Iya Bu...?", jawab Pak Arif terbata
"B-Bu maaf, posisinya terlalu jauh", jelas Pak Arif pada perempuan itu.
"Tolong Pak... Saya lg hamil...",
"Hamil juga?! Yg bener aja dari tadi dpt penumpang kayak gini!", keluh Pak Arif dalam hati.
"Aneh, baru jg nyebut nama langsung di...", gumaman Pak Arif seketika terhenti. Ia baru menyadari 2 pelanggan terakhirnya yg cukup aneh bin ajaib itu selalu memutuskan...
Beberapa menit berselang, lamunan Pak Arif kembali terpecah dgn notifikasi orderan baru di aplikasi taxi online atas nama Fitri
"Mlm bu Fitri...", tulis Pak Arif lgsg menyebutkan nama sang pemesan untuk memastikan bahwa itu adalah order yg berbeda dari 2 order sebelumnya. Namun seperti dugaan Pak Arif,
***
"Awalnya juga saya mikir positif gitu mba, cuma kan ngeri juga ya... Gimana coba rasanya pas hujan2 dpt order begitu"
"Tapi abis itu aman kan Pak?", tanyaku melanjutkan.
"Nah itu dia mas! Pas saya baru mulai jalanin mobil lg tiba2..."
.
.
.
.
.
Pak Arif yg masih agak ragu untuk menerima pesanan berfikir sejenak sebelum akhirnya ia memutuskan untuk membalas pesan tersebut.
"Mlm mas, saya msh di ampera mct. Agk lama gk apa?"
"Ok mas. Saya menuju lokasi."
***
"Malam Pak, saya dari Uber mau jemput mas Satrio...", sahut Pak Arif menjelaskan.
"Oh iya, Pak Satrio sudah menunggu di lobby", jawab security tersebut sembari menunjuk ke arah seorang pria yg tengah berdiri di depan pintu lobby gedung.
"Iya mas", jawab Pak Arif.
Pria itu pun segera membuka pintu penumpang di sebelah Pak Arif dan masuk ke dalam mobil.
"Ooh gpp Pak, saya jg kebetulan tadi masih ada kerjaan. Ini jg baru turun", jawab Satrio dengan senyum ramahnya sbil mengenakan sabuk pengaman.
"Agak jauh gpp nih Pak?", tanya Satrio pada Pak Arif,
"Hmm... Kebon Jeruk ya?",
"Iya nih Pak, mau ke rumah orang tua hehe...",
"Santai mas, sekalian saya balik ke rumah koq."
"Lhoo Bapak di Kebon Jeruk jg?"
"Bukan mas, sananya lagi... Cikupa", jawab Pak Arif sambil tertawa,
"Lembur mas, koq baru balik jam segini?"
"Iya Pak, biasa deket2 akhir tahun, lg banyak audit"
"Oalaah... Iya iya iyaa"
"Bapaknya tumben, biasanya kalo driver2 jam segini masih ngider?"
"Alhamdulillaah... Banyak ya Pak orderan?"
"Bukan mas, saya baru keluar jam 3 sore. Baru dpt 5 orderan sama mas nya..."
"Lhoo, Bapaknya lg sakit toh?",
"Nggak sih mas, cuma..."
"Kenapa Pak? Kalo Bapak lg sakit, saya aja yg nyetir"
"Hah? Kenapa Pak?",
Pak Arif pun kemudian menceritakan pengalamannya mengenai 3 pesanan sebelumnya kepada Satrio, namun yg membingungkan Pak Arif adalah reaksi Satrio selanjutnya.
"Hah? Kena apa mas?"
"Yaa itu... Dikerjain sama arwah gentayangan itu!"
"Hah?! Arwah gentayangan?"
"Iyaa Pak! Saya waktu itu naik Uber jg pulang ke kostan yg di jalan Bangka, nah drivernya cerita hal yg sama kayak Bapak. Baru aja 2 minggu lalu"
"Bener Pak, orang sak8ng penasarannya saya spe googling koq. Sebentar Pak...", jawab Satrio yg kemudian segera membuka hp nya seolah mencari sesuatu.
"Parah banget ya Pak... Saya aja pas baca sampe merinding. Koq ada orang yg kejam bgt begitu", ucap Satrio,
"Dan di sini jg ditulis Pak, kalo tindak kejahatan yg dilakukan laki-laki ini..."
"Tiga mas...?", tanya Pak Arif yg seolah tak percaya mendengar penjelasan Satrio.
"Iya Pak... Hmm, mana ya... Nah ini! Korban-korbannya berinisial SW, NY dan FH...",
"Hah?! NY... Novi... FH... Fitri...", gumam Pak Arif yg
"Kenapa Pak?", tanya Satrio menyadari raut Pak Arif yg semakin pucat.
"Kalo... Inisialnya ada huruf N dan F... Jangan-jangan 2 orderan atas nama Novi sama Fitri itu ya mas...?",
"Itu... TKP nya di mana mas?, tanya Pak Arif yg menjadi semakin penasaran,
"Hmm... Di Balai XXX di Pancoran Pak...",
"Astaghfirullaah...!", seru Pak Arif.
***
"Yaudah mba, abis itu mah saya nganterin si masnya pulang terus saya jg pulang. Sempet gak berani ngambil order saya selama seminggu!"
"Tapi gal berlanjut apa2 kan Pak?, tanyaku melanjutkan,
"Kenapa Pak?", aku mencoba memastikan kelanjutan kisah itu,
"Jadi sempet... Kira-kira 2 minggu setelah kejadian itu..."
"Serius mas! Begitu udh pergi, saya baru keluar kamar mandi. Trus pas istri saya nanya Sinta itu siapa, akhirnya saya cerita aja. Trus saya kasih liat deh artikel yg di kasih liat sama mas yg waktu itu... Tapi alhamdulillaah sih setelah itu aman..."
"Tapi serem jg Pak kalo ngalamin kayak gitu..."
"Yaah, namanya driver online mas... Pasti ngalamin yg kayak gitu2 mah. Temen2 saya aja banyak cerita2 aneh begitu!", ucap Pak Arif menjelaskan.
***
Sebelumnya saya minta maaf untuk keterlambatan update ceritanya karena satu dan lain hal 🙏😣. Maklum, masih mengais rezeki di lapak orang lain, blm punya lapak sendiri. Jadi masih harus mengikuti perintah dan permintaan.
Wassalamu 'alaikum wr wb,
#bonkioongout