Thread by @AmerEurope

1) Wabah COVID-19 krn novel CORONAVIRUS masih baru

Scientists sedang mempelajari sifat2 KLINIS & EPIDEMIOLOGISNYA

PAPER yg baru terbit di “The New England Journal of Medicine” akhir Feb 2020 ini mengulas wabah tsb

Jika tertarik, simak THREAD👇
nejm.org/doi/full/10.10…

2) Scientist China melaporkan 425 kasus Coronavirus PERTAMA di WUHAN

Umur median pasien: 59 thn

56% pasien adalah laki2

TIDAK ditemukan kasus ini pada anak2 di bawah 15 tahun

3) Terdapat dua kemungkinan mengapa kasus ini tidak ditemukan pada anak2:

-Anak2 lebih sukar terinfeksi virus ini .. atau ..

-Gejala pada anak sangat ringan sehingga tak terdeteksi

4) FATALITY RATE pasien COVID-19

2% (WHO dng kriteria diagnosis pasien terjangkit pneumonia, 25 Feb 2020)

1,4% (Laporan Scientist China 2019 dng jumlah pasien = 1099 orang)

5) Jika kita berasumsi bahwa jumlah penderita COVID-19 yg TIDAK menunjukkan gejala atau hanya menunjukkan gejala RINGAN jauh lebih banyak dari jumlah yg dilaporkan ..

Maka fatality rate < 1%

6) Jika fatality rate COVID-19 < 1%, maka konsekuensi klinis penyakit ini lebih mirip penyakit musiman INFLUENZA berat (fatality rate 0,1%) atau pandemic Influenza thn 1957 & 1968

Dari sudut ini, COVID-19 berbeda jauh dng SARS (fatality rate = 9-10%) dan MERS (36%)

7) Faktor EFISIENSI TRANSMISI virus2 pernafasan menjadi pertimbangan penting untuk mencari strategi penanganannya

Untuk novel coronavirus ini, basic reproduction number (R0) = 2,2

Artinya: Setiap orang yg terinfeksi akan menularkan virusnya kepada DUA orang lain

8) Menurut penulis paper, wabah COVID-19 bisa teratasi jika kita bisa menekan angka R0 sampai di bawah satu

9) Laporan menunjukkan adanya titer virus yg tinggi di oropharynx pada tahap awal siklus COVID-19 pada tubuh pasien

Artinya:

TINGKAT PENULARAN TINGGI PADA SAAT PASIEN BELUM MENUNJUKKAN GEJALA

10) Vaksin COVID-19 sedang dikembangkan. Calon2 vaksin akan masuk tahap I clinical trial pada permulaan musim semi ini (1-2 bulan lagi)

Ada 3 tahap clinical trial sebelum diijinkan untuk dipasarkan

11) Saat ini, obat2 antivirus yg sudah ada & dicoba unt mengobati pasien COVID-19 meliputi:

Lopinavir–ritonavir, interferon-1β, the RNA polymerase inhibitor remdesivir, chloroquine, obat2 tradisional China

12) Bila sudah tersedia, intravenous hyperimmune globulin dari pasien yg sudah sembuh dapat dipakai untuk mengobati COVID-19

13) Menurut laporan Scientist China, pasien COVID-19 butuh waktu 9,1 – 12,5 hari sejak permulaan infeksi sampai diopname di RS

Artinya:

Ada BANYAK WAKTU untuk intervensi medis sebelum parah & diopname di RS

14) Salah satu penulis paper ini: ANTHONY S. FAUCI

-Direktur NIAID (Lembaga riset Federal AS) yg mengepalai riset penyakit menular seperti TBC, malaria, HIV, Ebola, Zika

-Menjadi penasehat ENAM Presiden AS dlm urusan penanggulangan HIV & kasus kesehatan lain

15) Ini di luar paper tsb

Tips sederhana yg dikeluarkan pemerintah AS untuk mencegah meluasnya wabah Coronavirus👇

https://twitter.com/AmerEurope/status/1237582775802138624?s=19