Semoga temen2 bersedia baca dan barangkali mungkin ada yg punya kenalan langsung di Pemerintahan Pusat maupun Banten berkenan menyampaikan.
(1/x)
Saat ini status kk ku adalah PDP
Rawat inapnya diisolasi. Di kamar vvip yg hanya sendirian dan jarak ke pintu pun jauh.
Ketika sampai di RSUD Banten, ambulans masuk tetapi mobilku tidak
Aku minta agar barang2 kk aku bisa diterima sama kk aku. Setelah drama panjang melibatkan aku nangis pinggir jalan jam 11 malam, ....
Aku pun pulang kembali ke rumahku
Subuh-subuh (kamis, 26/03) kk aku chat. Infus kk aku yg bawaan dari rumah sakit sebelumnya habis. Kk aku sudah notify dokter dan perawat nya 3x tapi tidak ada yg mengganti.
Sampe jam 7 kk ku chat "please.. minum... aku gakuat"
Aku nangis di depan rumah sakit minta tolong antar minum untuk kk aku yg saat itu posisinya di IGD.
Sampe jam 10 pagi kk aku chat lg ngabarin, dari semenjak jam 11 malam dia disana, dia belum dapat makan dan minum dan infusnya ga dikasih yg baru
Aku & keluarga belum dapat penjelasan apapun dr pihak RS.
Tp petugas keamanan menyampaikan bahwa jam 2 siang akan ada penyampaian update oleh RS
At this point kk aku (pasien) menyampaikan kalo kk aku shock. Kami pun keluarga shock, treatmentnya benar2 berbeda dr RS sebelumnya dan berbeda dr ekspektasi
Sampe akhirnya kk aku nelpon dan kabarin bahwa kk aku maag nya kambuh.
Kamu tau apa yg aku rasa dari semenjak kk aku pindah ke RS itu?
Aku merasa kk aku dibunuh perlahan
Ini kondisinya kk aku rentan loh ya. Dia sekamar sama orang2 yg rentan jg. Ga ada yg tau siapa yg positif siapa yg negatif. Might as well semua jadi positif disitu karena dicampur disitu
Mereka semua yg ada akses komunikasi dengan keluarganya yg pasien disana keluhannya sama.
Ga dikasih makan dan minum!
RS lain yang BENAR BENAR SIAP melayani pasiennya. Yang bisa kasih apa yang seharusnya dikasih oleh RUMAH SAKIT.
Tp sampai saat ini kami blm bisa, kami bkn siapa2, kami ga punya power atau channel
(2/3)
Stay safe everyone! #DiRumahAja
(3/3)