1. Generasi Z, generasi yg 20-30 tahun lagi akan memangku Indonesia ini, yg gadang2 bisa menghargai keberagaman, apakah akan bebas dari virus Intoleransi? jika mulai saat ini mereka terpapar virus Intoleransi, maka wajah Indonesia kelak akan makin muram. 
2. Pendidikan kegamaan yg mereka dapat disekolah dan universitas, menjadi salah satu faktor besar, kelak generasi Z ini akan memaknai agamanya yg kemudian menjadi landasan hidup toleran dan damai dalam keberagaman
3. Namun ada yg miris sahabat, hasil Survey Nasinal yg dilakukan oleh Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta th 2017, ttg persepsi siswa, mahasiswa, guru dan dosen, ttg agama dan negara, toleransi dan pelajaran agama islam.
4. Survei dilakukan dengan jumlah sampel sebanyak 2.181 orang yang terdiri dari 1.522 siswa, 337 mahasiswa, dan 264 guru di 34 provinsi di Indonesia.
5. Untuk persepsi mengenai PAI, survei PPIM menunjukkan 48,95 persen siswa/mahasiswa merasa “pendidikan agama memiliki porsi yang besar dalam memengaruhi mereka agar tidak bergaul dengan pemeluk agama lain”. ini miris, Intoleransi dimulai dari sini, dari pergaulan sehari2 😥
6. Pelajaran Agama bukan salah satunya memang, Generasi Z akrba dengan akses Internet, merak banyak mendapat pelajaran pemaknaan beragama dari itu, namun paling tidak, jika guru diskekolah dan dosennya bisa memfilter itu semua, bukan malah meng iyakan dg materi pljarannya
7. Institusi pedidikan sangat krusial sebagai kawah candra dimuka untuk generasi z mendapat bekal hidup dan berkehidupan beragama, bernegara, sikap toleran dan menghargai pernedaan iman.
8. Harusnya materi pendidikan agama, memberikan porsi yg lebih tentang pemaknaan lintas agama, biasakan mererka mlakukan aktivitas bersama dalam beda agama, memberi pemahaman ttg kemajemukan agama di Indonesia
9. berikan pemahaman pada generasi Z, bahwa kebergaman beragama adalah sebuah keniscayaan, sunnatullah yg harus kita nikmati sebagai anugrah Tuhan, bukan ancaman dan musuh yg selalu harus diawasi dan dicurigai
10. Evaluasi rekrutmen pengajar PAI, juga harus kemabil dilakukan, bagaiamana pengajar, dosen yg moderat adalah kunci bagaiamana pembelajaran agama kelak bisa menjadi landasan kuat toleransi dan keberagaman generasi Z
11. Jika sudah pengajarnya memiliki pemaknaan bergama yg puritan, ekstra eklusif dan tak menghargai keberagaman dan toleransi, maka yg terjadi adalah transformasi pemaknaan yg juga sama, antara murid dan guru, benih padi yang ditanam kelah tak akan tumbuh terong kan?
12. Ada video Ilsutrasi bagaiama Survey PPIM UIN Syarif ttg generasi z, sedih nontonnya, silahkan simak.... jika terus seperti ini, suram wajah toleransi Indoensia kelak
13. Namun bagainapun, kita tetap harus optimis, memperbaiki semua yg ada, sistem rekrutmen pengajar, materi pembelajaran Agama, dan edukasi2 praktis tentang kemajemukan beragama, toleransi dan kerukunan, kita optimis mereka kelak akan menghargai keberagaman
14. Terimakasih. Jangan lelah mencintai Indonesia, mereka, generasi Z harus punya wajah yg cerah ttg Toleransi dan keberagaman, karena radikalisame lahir dari sikap2 intoleran, dan dar rahim radikalisme lah lahir yg bernama terorisme.
terimakasih teh @Sarah_Pndj diskusi sedihnya
terimakasih teh @Sarah_Pndj diskusi sedihnya
